ATASI ANYANG-ANYANGAN DENGAN PRIVE URI-CRAN PLUS

by - March 08, 2018

Sebagai wanita yang masa mudanya tidak sadar akan kesehatan, saya cukup menuai imbasnya pada umur 30 tahunan ini. Dulu, dibenak saya yang penting adalah kerja keras, urusan pribadi nanti belakangan. Pun saya juga tidak memedulikan konsumsi makanan sehat. Masa muda kan masanya berkarya. Paling jumawa kalau saya berhasil mencapai kata "sibuk". Maklum jiwa muda kan rentan yang namanya muluk-muluk.

Akibat menyepelekan kesehatan, saat ini, penyakit umum yang beberapa kali saya derita adalah anyang-anyangan. Terhitung sejak hamil, saya lebih sering merasakan nyeri di bagian panggul, ditambah dengan rasa perih ketika buang air kecil. Padahal setiap harinya, sebagai seorang Scriptwriter, kini saya cuma bekerja di depan komputer saja. Dapat dikatakan cuma seminggu sekali lah untuk bepergian jauh.


Anyang-anyangan yang kerap saya rasakan bukan tanpa sebab. Ada habit buruk yang saya jalankan selama 2 tahunan lebih. Tepatnya, dulu waktu berumur 23 tahun, sewaktu posisi saya saat itu masih Unit Manager yang bertugas mengatur jalannya produksi mulai dari waktu, keuangan, talent, hingga kebutuhan kru. Iya, hampir setiap hari saya dihadapkan dengan hectic-nya dunia hiburan, yaitu media pertelevisian. Baik itu produksi sebuah program indoor, maupun outdoor. Saya pribadi lebih suka jika shooting keluar kota. Melihat hiruk pikuk dunia luar yang syarat kemacetan, entah kenapa lebih membuat jiwa muda saya tertantang. Masalahnya, saya sendiri tidak cukup mengenal cara bekerja sistem tubuh manusia, yang mana apabila kita menyepelekan sedikit saja penyebab rasa sakit, itu akan berakibat ke masa depan kita.

Contoh kecilnya adalah menahan buang air kecil ketika melakukan perjalanan jauh. Dikarenakan terbiasa shooting kejar tayang dan harus sesegera mungkin dikerjakan, masalah buang air kecil kadang membuat diri saya sungkan. Lho jangan salah, di mobil ada sekitar 8 orang tim sekali jalan. Pikir saya, saya tidak boleh egois donk. Kalau misal saya menyita waktu untuk kencing, malah akan memperlambat jalannya proses produksi. Efeknya, dulu saya sempat anyang-anyangan dan sebenarnya itu sangat tidak nyaman. Saya harus izin sakit daripada menghambat pekerjaan sepanjang jalan. 

Hari-hari setelahnya, alih-alih bernegosiasi soal buang air kecil, saya lebih memilih untuk mengkonsumsi lebih banyak teh, kopi atau minuman bersoda ketimbang air putih, supaya tidak sering merasa 'kebelet pipis'. Pokoknya asal tidak anyang-anyangan saja, sudah pasti aman. Hal ini kemudian justru menjadi sebuah 'penyakit baru' di tim kami. Ya, ternyata bukan hanya saya yang menahan kencing!


Suatu hari, salah satu kru produksi pernah merintih kesakitan di bagian dalam perut saat hendak berangkat shooting. Beberapa diantara kami memboyong tubuhnya yang sudah tidak berdaya ke rumah sakit terdekat. Saya ingat betul beliau ini termasuk senior di kantor kami. Umurnya sekitar 45 tahun. Saking bersemangatnya beliau mengejar passion, beliau juga jarang memperhatikan kesehatannya sendiri. Namun malang, penyakitnya sudah cukup serius, mau tidak mau operasi pun harus dilakukan. Dan tidak disangka, penyebab utamanya adalah jarang minum air putih! Terdengar sepele bukan?


Kejadian tersebut membuat saya berpikir cepat bahwa anyang-anyangan tidak boleh disepelekan. Logikanya begini. Kalau saya menahan buang air kecil secara terus menerus, otomatis kuman akan hadir karena urin terlalu lama berada di saluran kemih. Ditambah saya malah jarang konsumsi air putih. Selain itu, saya adalah wanita satu-satunya di dalam tim tersebut. Riset membuktikan bahwa 5 dari 10 wanita pernah mengalami infeksi saluran kemih. Maka tidak heran kalau saya rentan terkena anyang-anyangan. Karena secara anatomi, jarak antara kandung kemih ke saluran pembuangan lebih dekat pada wanita daripada pria. 

Benar saja. Risiko yang harus saya tanggung lalu terjadi dalam kurun waktu hanya 4 tahun setelah saya menyepelekan buang air kecil tadi. Lebih parahnya, tepat setelah menikah, dan lanjut punya anak. Kalau anyang-anyangan datang, sudah tidak bisa dihitung lagi berapa kali saya harus ke kamar mandi. Sudah begitu, sakit buang air kecil. Saya bisanya pasrah memakai pembalut dan memberikan kompres hangat di bagian perut supaya buang air kecil menjadi lancar.

Anyang-anyangan adalah sinyal awal adanya infeksi saluran kemih yang bisa berakibat ke batu ginjal kemudian muncul kencing batu. Penyebab sakit saat buang air kecil adalah kesinambungan dari hidup tidak sehat yang setiap hari kami lakukan. Maka lambat laun saya menjadi peka akan pentingnya kesehatan sebelum terlambat. 

Saya tidak mau berlama-lama lagi menyiksa diri saya karena anyang-anyangan. Saya rajin baca artikel kesehatan dan berniat untuk mengubah pola ke hidup sehat. Beruntung saya langsung menemukan cara terbaik untuk mengatasi anyang-anyangan supaya tidak kambuh-kambuhan dan tidak menjalar ke penyakit yang lebih serius lagi.

Cara mencegah anyang-anyangan ini terbukti efektif bagi saya pribadi. Nah, barangkali bisa kalian terapkan juga, berikut diantaranya:


Rajin Olah Raga

Merasa umur sudah semakin tua, tentunya saya tidak mau segala planning di masa depan saya runyam gara-gara faktor kesehatan. Saya sekarang sudah mulai membiasakan diri berolahraga minimal tiga kali seminggu. Hal ini sangat berpengaruh karena saya terbiasa duduk selama berjam-jam di depan komputer. Paling tidak, stretching sangat dibutuhkan agar tubuh tidak gampang terkena penyakit.


Asupan Gizi Seimbang 

Saya juga berusaha mencintai tubuh saya sendiri dengan cara mengkonsumsi sayur dan buah yang seimbang. Efek yang saya rasakan dengan asupan gizi yang seimbang adalah tubuh menjadi lebih bugar. Kalaupun saya sakit, pemulihannya pun jadi lebih cepat.


Minum Air Putih 8 Gelas Per Hari


Tidak lupa diimbangi dengan minum air putih minimal 8 gelas per hari untuk mecegah batu ginjal dan melancarkan peredaran darah. Pada umur 30 tahun, saya cukup berhasil mengurangi konsumsi kopi. Kalau cuma untuk menahan kantuk supaya deadline pekerjaan tetap lancar, saya cukup mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin C maupun buah-buahan yang terasa manis. 


Solusi Alami Untuk Pencegahan

80 % kasus Infeksi Saluran Kemih disebabkan oleh bakteri Escherichia coli atau disingkat E. coli yang umumnya hidup di saluran cerna. Hasil riset kecil tentang anyang-anyangan yang saya baca, bakteri E-coli tidak bisa dibunuh dengan air putih saja, melainkan juga harus ada asupan lain yang berfungsi tidak hanya mengobati, tapi juga mencegah timbulnya anyang-anyangan datang kembali. Salah satunya adalah mengkonsumsi buah cranberry.

Buah cranberry bisa dikatakan jarang ditemukan di Indonesia. Cranberry yang tergolong ke dalam tumbuhan semak-semak pendek ini, bayak ditemukan di Kanada. Tapi kini kita tidak perlu susah payah mencari buah yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit ini. Karena sudah hadir Prive Uri-cran.

Sebenarnya, ada dua jenis Prive Uri-cran, yaitu:
- Prive Uri-cran Capsule
Dalam satu box, terdiri dari 30 capsule, dengan dosis 1-2 capsule per hari.
- Prive Uri-cran Plus
Dalam satu box, terdiri dari 15 sachet, dengan dosis 1-2 sachet per hari.

Saya mengkonsumsi Prive Uri-cran Plus, terlebih ketika badan sudah menunjukkan rasa tidak nyaman. Misalnya pada saat datang bulan, demam, dan terlalu lama duduk di depan komputer. Ternyata benar, walaupun saya rutin mengkonsumsi air putih 8 gelas per hari, anyang-anyangan bukan berarti tidak kambuh lagi.

Jadi Prive Uri-cran terbukti mengatasi susah buang air kecil dan sangat cocok untuk wanita yang paham tentang kesehatan jangka panjangnya. Sifatnya bukan cuma untuk mengobati, tapi juga untuk mencegah.

Source: http://uricran.co.id/
Tidak perlu khawatir menjadikan Prive Uri-cran sebagai teman setia kita, para wanita. Bahan alami Cranberry yang mempunyai kadar vitamin C cukup tinggi, plus kandungan proanthocyanidins, tentu dapat mencegah pertumbuhan bakteri penyebab infeksi.

Karena saya ini agak picky soal rasa, saya lebih suka Prive Uri-cran Plus yang rasanya sangat enak untuk dikonsumsi. Cara membuatnya pun sangat mudah. Satu sachet Prive Uri-cran ini bisa langsung diseduh dengan air hangat. Aduk sampai merata, lalu tinggal diminum deh. Kalau kalian suka yang dingin boleh juga. Tapi aku merekomendasikan pakai air hangat supaya perut terasa nyaman. Kemasan sachet ini juga praktis dan bisa dibuat dimana saja dan kapan saja.


Tertarik membelinya? Sekarang Prive Uri-cran Plus sudah tersedia di Apotek terdekat seperti Guardians dan Watsons. Atau jika di kota kalian belum ada, kalian bisa membelinya via online di sini.

Semakin hari saya kian paham, bahwa seharusnya saya tidak menempatkan kerja keras sebagai goals saya selama ini, melainkan harus diganti dengan cara = kerja cerdas. Karena kita sendirilah yang paling mengerti akan kondisi tubuh kita. Kalau diri kita sendiri saja tidak aware, lantas siapa lagi yang akan peduli?


Jadi sekarang, jangan pernah menyepelekan penyakit ya. Apalagi yang namanya anyang-anyangan. Supaya tidak beruntun menjadi penyakit berbahaya. Terimakasih sudah membaca. 

Salam.


Yosa Irfiana.

You May Also Like

2 komentar

  1. cakep bangettt sik infografisnya mba, sukaa. Btw, aku juga minum uri-cran lho krn kadang kalo lagi kecapekan juga sering anyang2an ...

    ReplyDelete
    Replies
    1. waaa makasih mbak zataaa... iya nih, aku juga selalu sedia uri-cran :)

      Delete