WE TIME

by - May 17, 2018

Tadinya aku pikir, waktu untuk diri sendiri adalah hak asasi setiap ibu di muka bumi ini. Bahwa me time itu letaknya paling utama diatas kewajiban mengurus rumah tangga. Bahwa me time bukan untuk diri sendiri, melainkan untuk kebaikan bersama.

Pokoknya yang berbau me time, aku garda depan deh. Dipikir ngurus anak itu gampang apa? Ck. Makanya, aku juga yakin, kalian yang baca ini pasti juga banyak yang turut menyingsingkan lengan dan mengobarkan semangat IBU WAJIB ME TIME.

Cuma.... permasalahannya, aku sama suami itu hampir sama porsi di rumahnya. Karena kami berdua kerjanya freelance. Sejak Alya bayi, ngurus rumah tangga plus momong anak itu dilakukan secara bergantian. Mana kami kan enggak nitipin anak ke day care atau hire asisten rumah tangga. Jadi ya, misal kami pergi atau diharuskan kerja di luar rumah, waktu yang digunakan bakal dimanfaatkan sebaik mungkin.

Jangan sampai kelamaan, jangan sampai terlalu santai, jangan sampai terlalu terburu-buru trus ujung-ujungnya ada yang tertinggal, dan jangan sampai pulang enggak bawa apa-apa alias nihil.  Yang aku maksud di sini, tentu kalau berani memutuskan kerja keluar rumah, fee yang didapat minimal sama. Syukur-syukur berlipat-lipat deh. Penting soalnya, karena gimana sih, orang di rumah saja kita bisa menghasilkan. Apalagi keluar? Ya harus lebih banyak menghasilkan. Begitu komitmennya.

Nah, gara-gara keseringan di rumah itulah yang sering membuat kami suntuk, jenuh, klentrak-klentruk berujung kemalasan. Sekali-kali boleh lah nongkrong sama teman. Sekali-kali lho ya. Kalau keterusan nanti ndak malah berabe. Lupa waktu lupa diri. Lagian umur sudah tua ini, teman-teman yang lain pastilah juga sama: lebih mikirin keluarganya ketimbang teman-temannya. Enggak masalah besar juga, wong sudah saatnya kok.

Sama seperti kalian yang bekerja di kantor dan jauh dari anak, quality time bersama keluarga pastinya sangat penting. Sementara buat kami yang setiap hari kerja di rumah plus momong anak? Tentu kalian enggak akan heran kalau kami juga butuh waktu untuk diri sendiri.

Karena itulah yang butuh me time pun, bukan cuma aku doank lho ternyata. SUAMIKU JUGA. Jadi kenapa enggak sekalian saja "We Time" kalau begini caranya?


Kami menyebut we time sebagai waktu berdua. Merasa sering mendekati stress karena punya ruang lingkup kecil, yaitu di rumaaaah melulu, lama-lama kami mengerti satu sama lain. Awalnya memang berat hati dan bikin emosi.

Lha kok situ selow? Bisa keluar rumah lama dan banyak kegiatan, sedangkan sini cuma bisa momong dan begitu situ pulang makanan sudah jembreng di atas meja. Enak saja ya kan ya?

Ini lagi ngomongin pengalaman pribadi memang. Lebih tepatnya aku sering ngerasa enggak adil. Maklum, selama masa menyusui anak bawaannya nempel terus. Ninggal bentaaar saja langsung dicari. Lain donk sama suami, begitu ada kerjaan keluar, rasanya bahagia. Ya tugasnya bekerja sih, tapi kok rasanya aku pun pengen juga. Huhu tidak bisa dipungkiri deh. Di rumah terus siapa yang betah? Realistis saja mah!

Nafasku seakan baru bisa panjang sehabis masa menyapih. Sebelumnya kami cuma bisa ngrobrol berdua kalau anak sudah tertidur. Ya nge teh, ya ngopi sambil nonton TV, pokoknya waktunya enggak banyak dan enggak lebih dari 3 jam. Kan 2 jam sekali nenen gimana sih ah. Hahaha.

Sehabis lepas ASI itulah aku jadi lebih bisa mengatur waktu. Kebetulan juga makin ke sini makin banyak kerjaan yang bisa buat selingan. Anak pun kian mandiri. Lalala senangnyaaa. Kalau diingat-ingat, dulu ya beneran nunggu moment-moment seperti ini. 

Iya, aku anggap kerjaan di luar itu juga sebagai sarana aku bersosialisasi dan ketika aku kembali lagi ke rumah, aku jadi Ibu yang bijak dan lebih penyayang. Aku memanfaatkan rasa kangen agar aku lebih bisa bersyukur ketika aku bertemu keluarga. Karena kalau aku kebanyakan di rumah ya gitu, jadi lebih emosian. Kan kasihan anaknya.

So, ketimbang aku ribut soal me time dan bingung ngatur waktu, aku siasati dengan cara baru. Yaitu we time itu tadi, yaah boleh juga sih dibilang kayak pas pacaran. Memanfaatkan waktu buat berdua ataupun waktu me time tapi di waktu yang sama. Bingung ya?

Begini. 
Misalnya kami lagi nitipin anak ke orang tua, kami berusaha buat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Biasanya kami nitipin pas anak hampir mau jadwalnya tidur siang. Jadi hemat tenaga buat orang yang dititipin. Normalnya, dia tidur 2-3 jam kalau siang. Sebisa mungkin enggak membebani orang tua sendiri. Ya kalau bisa pun, pas di rumah orang tua juga lagi rame, Misal ada adek, ada keluarga lain. Mereka bisa gantian. Untungnya sih, orang tua ku sadar kalau anaknya ini butuh bersenang-senang. LOL.

Aku hitung dulu perkiraan berapa jam mau nitipin anak. Minta izin, nitipin anak karena kegiatan apa. Dari yang beneran kerja keluar kota, sampai yang receh biar bisa pacaran sama suami, ya aku kasih tahu dengan jujur. Kalau pas orang tua lagi enggak banyak kerjaan, dan OKE, sudah, enggak perlu bertele-tele, langsung kita cuss.

Entah itu aku creambath ke salon, trus suami pijat ke tukang urut. Entah itu aku memilih hang out sama teman-teman sementara suami juga kumpulan sama bapak-bapak. Atau kita nonton film berdua. 

As we know, pacaran dengan suami itu tentu menyenangkan dan banyak hal positifnya. Aku ya, yang saking seringnya ketemu dan jutek-jutekkan kalau lagi ada masalah, begitu we time, rasanya langsung plong. Enggak ada tuh topik bahasan garing.

Yang ada malah komunikasi jadi lancar. Adaa saja topik bahasan. Ngobrol berdua tanpa ada jeda. Dari ngomongin kesulitan masalah kerja sampai urusan sekolan anak. Pokoknya we time berhasil membuat kami berdua tambah akrab dan hangat.

Aku sempat kaget loh, waktu tahu suamiku necis abis karena tahu mau makan berdua doank sama aku. Aku juga senang ketika di jalan dia pegang tangan dan nyanyi-nyanyi berdua kayak pas pacaran. Aku tambah bahagia kami jadi punya banyak rencana dan semua uneg-uneg tersampaikan.

We time kami sekarang enggak muluk-muluk kok. Belum yang berani ninggal anak seharian atau bahkan sampai nginep. Yang sedang sering kami lakukan adalah hunting kopi enak berdua, yang tidak bisa kami lakukan kalau lagi sama Alya. Tahu lah ya, menu anak itu seperti apa. Misal diajak ke cafe pun juga pasti pilah pilih dan enggak bisa lama. Sejam bertahan itu sudah hore.

Beneran loh!

Selain ngopi, kami juga paling suka ke rumah teman buat ngobrol. Dari yang santai buat ketawa ketiwi sampai ngomongin hal serius. Sekali lagi kalau ngajak anak,  enggak bakalan bisa. Susah menghindari bau asap rokok teman-teman cowok. Enggak mungkin juga nyuruh mereka berhenti kan? Lagipula anakku sensitif sama asap. Plus juga kadang becandaan teman-teman kami level kasar dan sering ketrucutan. Hahaha lengkap sudah ya, mending enggak ajak anak ya kan?

Jadi we time bagi kami itu ada beberapa aturan mainnya juga sih. Kira-kira rangkumannya seperti ini:
👉 Tanya ke anak dulu, boleh enggak kami jalan berduaan. Kalau enggak boleh ya tunggu moment yang tepat. Anakku beberapa kali enggak mau ditinggal, tapi ada kalanya juga minta sendirian di rumah eyang. Enggak bisa diprediksi memang, makanya aku kudu sigap biar bisa we time.
👉 Anak kudu dimonitoring terus, jangan sampai suntuk, Persiapkan mainan dan makanan kesukaan. Handphone harus on terus, biar sewaktu-waktu anak mau telepon kita siap sedia.
👉 Aku kalau diajak suami nongkrong di cafe/tempat makan yang asik gitu, biasanya mikir dua kali. Mending bawa anak saja sekalian enggak ya. Kan kasihan ya, orang tuanya makan enak-enak tapi anaknya di rumah cuma ditinggalin soto. Hahaha.
👉 Misal mau nonton, harus lihat durasi filmnya terlebih dahulu. Film Marvel okesip, tapi yang dititipin siap enggak. Mau ada acara enggak. Jangan sampai sudah pesen tiket, tapi baru sadar filmnya lama banget. Mana di tengah jalan di telepon suruh pulang karena anaknya rewel. Waini bye banget donk.
👉 Bawain anak buah tangan. Ini seperti sogokan kalau aku bilang. Walaupun anak enggak minta, tapi aku sadar diri kok. Masa' emak bapaknya abis senang jalan-jalan, anaknya enggak kebagian.

Sebenarnya masih banyak hal lain sih. Tapi fleksibel saja tergantung apa kebutuhannya. We time kami juga enggak tiap hari kok. Paling seminggu sekali, itu saja yang deket-deket. Belum berani pergi jauh, belum tega ninggal anak buat menginap berdua di hotel dan yaaah belum merasa perlu-perlu amat ninggal anak sampai lama. Lha wong kami itu lucu, butuh we time, tapi kalau kelamaan kangen anak. Gimana ya, habis sudah kayak paketan gitu. Kayak ada yang kurang kalau lagi berduaan. Enggak rame, rasanya senyap.

Bingung kan? Hahaha.

Lain kali boleh bisa sih dicoba traveling, apalagi kalau anak sudah gedhe. Pastinya kami bakal punya banyak waktu berdua. Nanti ditinggal anak sekolah, kuliah, kerja, nah kan... mikirnya jadi kemana-mana. Huuuu!

Esensi penting dari we time kayak gini, biar kami berdua tetep rukun dan enggak jenuh lagi, Toh ada kalanya juga anak bisa boring dan pengen main sama teman-temannya. Nah, anakku juga lagi fase tersebut. Ya sama-sama saling memahami lah. Enggak merugikan, malah mendatangkan kesenangan. Karena kalau hati kita sudah senang, rumah tangga bukan jadi beban.

Baiklah mari kita tutup blogpost ini dengan sama-sama menyadari bahwa lepas dari peran kita sebagai orang tua, kita juga perlu yang namanya memahami diri sendiri. Menyadari kekurangan, saling berkomunikasi dengan pasangan, dan memperbaiki sikap supaya lebih baik lagi harus terus kita lakukan. Ingat, rumah tangga itu dibangun atas dasar kebersamaan. Satu goyah, maka pondasinya pun bisa lemah.

Kalau kalian sering we time juga enggak? Atau barangkali mau cerita tentang waktu yang paling berharga buat kalian, boleh share di kolom komen ya.

Sip.

You May Also Like

4 komentar

  1. Aku we time dengan suami kadang seringnya dilakukan di rumah misalnya minum teh bersama saat pagi atau nonton film favorit saat weekend. Alhamdulillah enak2 aja

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah asiknya mbak. Aku juga sering gitu kok, pokoknya ngobrol bareng udah bikin senang.

      Delete
  2. Saya juga suka we time, tapinya berempat wakakaka😂 habis gimana ya... pernah berdua doang sama bapake, tp sayanya malah gak enjoy, kangen anak2. Wong biasa ngumpul berempat... trus mikir: biarin deh sekarang kemana2 berempat toh bentar lg anak2 besar pasti akan punya urusan masing2, nggak sama kita lagi😭 jadi sekarang puas2in dulu we time berempat xixixi..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaaa... sama mbak. Aku enggak sering juga kok. Karena ya malah jadi inget anak itu tadi hehe

      Delete