SOUNDING BIAR ENGGAK PENING

by - November 17, 2018

Sebelumnya boleh ya, aku GR campur terharu. Karena ternyata, banyak juga loh temen-temen yang baca blog ku. Beberapa temenku lalu merespon dengan seneng dan akhirnya jadi bahan sharing. Waaaaa asli, enggak nyangka juga ini, maklum emak-emak butuh piknik, ada yang care langsung brebes mili, kyaaaa.

Anyway, misal besok kalian mau sekedar curhat, berbagi cerita, dan ngasih topik buat diangkat, dengan senang hati aku terima loh (sungkem). Siapa tahu kita bisa saling ngasih insight dan bikin perasaan tenang.

Seperti baru-baru ini, ada yang request soal: gimana sih caranya biar anak yang moody jadi gampang menerima sesuatu yang baru? Gimana sih cara supaya anak enggak nolak diajak kerja sama? Kok bisa sih Alya enggak nangis ketika diajak ke Dokter? Atau kok bisa sih Alya yang dulunya ngak ngek sekarang gampang kenal sama orang?

Bukan sulap bukan sihir, semua tidak lain tidak bukan adalah karena kekuatan SOUNDING.


Buat yang belum tahu, Alya ini tipe anak slow to warm up. Slow to warm up sangat berbeda dengan anak yang easy going. Dia akan beradaptasi dulu baru bisa membaur dan itu perlu proses. Lama enggaknya tergantung pada lingkungan di sekitarnya.

Alya ini kalau mau diibaratkan mesin nih, mesinnya mesin diesel deh! Jadi manasinnya supeeeer lama. Sama orang yang sudah dikenal saja susah susah gampang kok, apalagi sama yang enggak dikenalinya.

Butuh treatment khusus dan antisipasi yang tepat. Makanya, aku enggak heran, kenapa rata-rata temenku kaget sama perubahan Alya yang cukup signifikan. Hahaha, antara bangga dan nelangsa juga ini sebenernya.

Sounding yang aku lakukan sama Alya bukan dilakukan dengan sekejap mata. Butuh waktu dan ekstra kesabaran yang tiada batasnya. Kalau pas ngomong gini enak sih, cuma pas ngelakuinnya capek juga. Eaaa.

Kadang Alya mau dengerin, tapi kadang ya cuma iya-iya saja, perkara dipraktekkin atau enggak, yang penting iya! Cuma aku enggak pernah nyerah sih. Sampai pernah ada kan yang bilang "Halah, masih anak kecil kok. Belum tahu, nanti kan dia ngerti dengan sendirinya"

Padahal menurutku, kalau kita nganggep anak kita tahu, ya anak akan terbiasa dan pelan-pelan bisa paham. Memangnya, kapan waktu yang tepat agar anak bisa tahu? Wong yang sedari kecil disounding saja kadang lepas target kok. Apalagi yang enggak disounding?

Aku enggak main-main loh soal komunikasi sama Alya ini. Sejak masih di dalam perut bahkan sudah kami ajak ngobrol dan dibacain macem-macem. Sudah deh, buku seadanya gitu dibacain. Yang penting gimana caranya si janin merespon atas apa yang kami lakukan. Begitu sudah lahir, kami lebih gila lagi. Kami ceritain macem-macem, dan menganggap ketika dia babbling, dia sedang menjawab apa pertanyaan kami. Ya dia memang belum bisa ngomong, tapi setidaknya, si bayi sudah bisa merespon.

Jadi intinya, kunci penting dari semua hubungan di dunia ini memang komunikasi. Dari yang pelan-pelan satu arah, nanti berlanjut dua arah. Sounding juga termasuk komunikasi verbal. Melatihnya dari mana, ya sejak dia belum bisa ngomong. Bayi itu pinter meniru kok, kalau kita kasih 'asupan' yang baik-baik, insyaallah jatuhnya juga baik-baik.

Aku rangkum beberapa cerita tentang perubahan Alya yang sangat tergantung sama sounding. Monggo disimak ya.

☝ Alya ini dulu ngak-ngek banget kan kalau ketemu orang baru. Padahal sudah aku jelasin panjang lebar dan kasih pengertian kalau orang yang aku kenalin sama dia itu pasti orang deket. Terhitung sejak umur 6 bulanan sampai umur 2 tahunan, beneran reweeeel banget begitu kenal orang. Jangankan orang baru, orang yang sering dia temuin saja sering enggak kebeneran kok. Sudah deh, misal ada yang sakit hati dan jengkel karena Alya rewelan, kami ikhlas dan nerima saja. Aku semacam agak males nanggepinnya.

Terus aku mulai beliin dia buku-buku yang berhubungan sama aktivitas sehari-hari dan kebaikan. Enggak cuma itu, setiap tidur malam aku bikin cerita tentang anak yang nakal dan jahat versus anak yang baik hati. Semacam doktrin sih, intinya kalau kita baik, pasti banyak teman. Dan banyak teman itu menyenangkan. Kalau kita nakal, kita jahat, otomatis kita bakal dijauhin sama teman. Nanti enggak punya teman, kita bisanya main sendirian. Dan main sendirian itu enggak enak banget.

Mengingat Alya ini memang lebih suka main rame-rame, jelas sudah cerita ini bikin dia berpikir bahwa "oh iya, berarti aku harus jadi orang baik biar banyak teman". Seperti yang sudah diduga, mulai umur 2 tahun, pelan-pelan dia mudeng dan bisa diajak ngomong baik-baik.

Oiya, kalau misal ketemu orang baru, atau ada acara yang mau didatengin, atau aktivitas apa yang akan kita lakukan dan identik sama ketemu sama orang banyak, sebelumnya aku pasti sounding duluan. Aku selalu jelasin nanti kita mau ngapain saja, ketemu siapa saja, kita harus bagaimana, misal nanti Alya bosan bagaimana. Aku juga bikin perjanjian, antisipasi sih, biar meminimalisir rewel.

☝  Alya juga dulu nangis kalau diajak ke Dokter, padahal kami enggak pernah nakut-nakutin loh. Aku malah selalu bilang kalau Dokter itu baik dan bisa membantu menyembuhkan orang. Tapi kan, kita memang ke Dokter kalau sakit, jadi adegan diperiksa, adegan dinebulizer, adegan disuntik, itu yang bikin anak-anak trauma.

Lagi-lagi dengan dukungan buku dan tontonan edukatif sih solusinya. Aku ajak Alya memahami kalau profesi Dokter itu penting di dunia. Gimana kalau enggak ada Dokter dan gimana Dokter itu bekerja. Lama-lama Alya paham kok, dan sekarang sudah enggak rewel lagi. Mau dinebu, diperiksa, ditermometer, enggak nangis. Paling kalau imunisasi ya, dia nangis, itupun cuma bentar doang. Lumayan ya, enggak kebayang kalau lama. Hehehe.

☝ Satu lagi yang sering ditanyain, kalau Alya diajak meeting atau shooting gimana? Ya caranya sama, tetap ada sounding dan kesepakatan bareng. Kalau anaknya oke, siap, aku lanjut terima tawaran kerja. Kalau enggak, mending aku tolak daripada kenapa-kenapa. Enggak enak juga sih, kerja tapi riweuh dan pikiran terbagi dua. Mending aku ngalah salah satunya.

Mungkin dari kalian ada yang bilang "sounding kan enggak gampang", ya memang susah, siapa bilang gampang. Tapi masa' mau nyerah dan biarin anak egois sih. Sounding itu penting banget loh menurutku, apalagi yang anaknya tipe seperti Alya.

Seperti waktu Alya disapih, waktu Alya toilet training, waktu Alya sekolah, waktu Alya jadi lahap makan, waktu aku ninggal Alya kerja. Semua kekuatan sounding. Butuh ketelatenan tapi pasti. Dulu waktu bayi ya pantes dia ngak ngek rewel terus, lha wong belum bisa diajak rembugan. Sekarang sudah beda, karena aku rajin melatihnya. Eh mana soraknya hehehe.

Makanya, jauh sebelum kita bahas parenting, ada baiknya mood distabilin dulu. jaga-jaga biar nanti pas anaknya ngak-ngek kita sudah siap lahir batin (pasang kuda-kuda).

Aku juga masih banyak PR nih. Kedepan aku pengen Alya lebih bisa mandiri, enggak perlu nunggu aku yang action, dia sudah gerak dengan kesadaran. Umurnya sudah mau 4 tahun loh, tapi masih wae manja dan minta disuapin. Akunya juga sih, yang kadang seneng nyuapin, seneng mandiin. Habis lucu banget sih, nanti sudah gedhe enggak bisa aku uyel-uyel lagi. Wk.

Oke deh, segitu dulu ya sharingnya soal sounding. Pokoknya yang semangat ya buibu, kita kudu sabar dan ikhlas. Jangan pernah habis akal buat ngajarin kebaikan. See ya.

You May Also Like

6 komentar

  1. Ah smangatnyaaa..
    Mak, aku lagi toilet training adiknya nih. Jauh beda dari kakak. Menguras kesabaran akuuu haha.
    Iya aku setuju smua ttg sounding ini.
    Anak pertama aku jg tipe diesel kayak Alya. Makin lama makin mandiriii, seneng juga ada sedih dia bakal sering main sama temennya haha..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe, semangat juga ya mak ucig. Anak diesel emang kudu pelan-pelan ya ngajarinnya. :)

      Delete
  2. wah makasih sharingnya siapa tahu berguna buat cucuku kelak

    ReplyDelete
  3. Sounding itu bener2 ampuh sih. Pas anakku yg kedua toilet training, itu aku sounding trus2an, di mana hrs pipis, pup, kapan mau pipis, pipus di mana, tiaaaaap saat :p. Sampe kayaknya masuk juga ke ingatannya :p. Tapiii masalah sosialisasi blm berhasil. Dia dibanding kaka nya lbh penakut kalo ketemu org baru. Kakanya supel, dia liat2 banget :) . Sounding sih ttp aku lakuin, tp blm terlalu ampuh :) . Pelan2 sih memang. Masing2 anak beda cara adaptasiny

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah iya mbak. Setiap anak itu unik, jadi kudu pinter-pinter nelateninnya :)

      Delete