YOSA IRFIANA

Powered by Blogger.
Sudah hampir setahun bisa bertahan di tengah Pandemi, dari mulai serba ngapa-ngapain di rumah, lalu berubah jadi semua harus bisa beradaptasi, kami nyaris aman tanpa pernah bersinggungan dengan covid-19. Seperti yang kalian tahu, aku emang sudah remote working bahkan sejak sebelum pandemi. Jadi misalpun ada PSBB, PPKM, lock down apapun lah istilahnya, justru kami merasa happy. Sayangnya, tahun 2020, aku juga sudah mulai bekerja di salah satu studio animasi di Semarang, dan mengharuskanku beberapa kali meeting. Entah buat bedah naskah, atau preview. Enggak tiap hari sih, cuma beberapa kali dalam sebulan. 

Untuk beradaptasi sendiri, kami selalu pakai masker, walaupun cuma ke warung bentar. Selalu cari tempat yang enggak ramai, dan rajin cuci tangan. Langkah ini terbukti bisa mencegah Covid-19, sampai suatu ketika.... ada tamu dari Jogja ke rumah untuk bahas kerjaan. Otomatis, ketika di rumah, kami lengah enggak pakai masker. Welcome to the club! Dan dari sinilah terror dimulai.... 

Siapin kacang, aku mau cerita panjang lebar.


Awalnya, Suami sudah merasakan enggak enak badan sejak bulan desember. Ketika kami periksa ke Dokter, ternyata dia punya amandel yang besar. Jadi ketika dia batuk, batuknya tipe yang lama sembuh, dan tenggorokannya kerasa gatal. Sakitnya ini sempet naik turun, dan sembuh di pertengahan januari. Selama itu kami nyaris enggak ada keluar kota lagi, di rumah saja dalam waktu hampir sebulanan lah. Paling banter beli belanja dan makan yang wajar. 

Nah, pertengahan bulan ketika Suami sudah sembuh ini, baru lumayan sering pergi-pergi lagi. Sempet nganterin aku meeting ke Semarang, aktivitas seperti olahraga bareng bapak-bapak komplek, sempet jemput adekku ke Stasiun Tawang tengah malam karena abis perjalanan dari Jakarta. Sempat juga makan bareng di luar. Dan akhirnya, selasa tanggal 26 januari, tepatnya ketika mau magriban, Suami hilang indera penciuman! Malam itu juga kami udah pakem yakin kalau suami fix positif. Jangan tanya rasanya, jantungku kayak mau copot! Dengkul lemes. Enggak tahu akan gimana ke depannya. Ambyar banget lah, hampir aja mau pecah mau nangis aja. But, I try to calm, karena kalau stress kan justru tambah bahaya.

Cuma beruntungnya, aku dan Alya sama-sama enggak bergejala. Karena rules di rumah, tiap ada yang sakit, harus pisah kamar dan kamar mandi. Biar enggak nular. Kami apa-apa bertiga soalnya. Kalau salah satu tumbang, bisa buyar semua. Maka, malam itu kami langsung putuskan, "wes lah, sesuk swab antigen bertiga di Klinik Pramitha!"

***
Rabu, 27 Januari pagi, kami swab antigen. Suami sudah gampang lemes, flu, tapi suaranya masih normal. Sedangkan aku dan Alya masih fit. Di Klinik Pramitha untuk swab itu ada jam-nya. Jadi kami datang jam 10, dan hasilnya keluar jam 3-an. Rasanya gimana? Kalau aku dan Suami sih pasrah ya, karena cuma diambil sample lewat lubang hidung kanan dan kiri. Nah, Alya nih yang heboh dan nangis-nangis. Dia sampe tendang-tendang aku saking kesakitannya. Tapi memang rasanya kayak habis kelelep gitu. 


Ketika hasilnya keluar, Suami tuh baca mulai dari Alya dulu. Alya negatif. Seketika itu aku lega banget! Aku cuma mikir, kalau aku dan Alya sama-sama negatif, aku sama Alya bakal ngungsi dulu ke rumah Mama. Nanti logistik, makan, kebutuhan Suami bisa aku kirim setiap hari. 

Suami lalu baca hasilku, kemudian dia bilang negatif! Aku makin happy! Aku toss sama Alya. Tapi seketika itu juga dia meralat, "eh yang... sorry sorry... tadi aku salah baca! Tadi yang aku baca nilai rujukan" Dung jreng! Aku lemes enggak berdaya. Dia baca balik, dan bilang, "Alya Alhamdulillah negatif.... terus kamu... positif". Sudah deh, habis itu aku makin lemes, karena aku yakin, kalau aku aja positif, suami juga pasti positif.... Ini Alya lalu gimana? Apakah dia bisa bertahan? Aku takut dia juga ketularan, padahal dia punya riwayat Bronkitis. Rasanya saat itu aku enggak sanggup mikir. Aku cuma berharap ini akan cepat berlalu wes mbuh gimana caranya. Kemudian, benar adanya, Suami juga positif. Jadi kami langsung jaga jarak, semua pakai masker medis, dan enggak bersentuhan sama sekali. Mulai membagi zona masing-masing. Kami pakai kamar mandi belakang, Alya yang di depan. Alya juga harus bisa mandi dan makan sendiri. Untuk belajar, aku monitoring dengan tetap berjarak.

Sore harinya aku langsung didata oleh petugas puskesmas, karena kebetulan tetangga kami ada yang bekerja di sana. Oleh beliau ini, kami dihubungkan oleh Satgas setempat karena akan dipantau. Kami dijadwalkan PCR hari Sabtu, karena minggu-minggu itu sedang sibuk vaksin, jadi jadwal PCRnya menyesuaikan. 

Enggak beberapa lama, kami dihubungi Satgas setempat dan ditanyain bagaimana keadaan di rumah, gejala, serta kebutuhan sehari-hari. Sore itu juga kami langsung announced ke grup komplek dan semua teman-teman soal kami positif Covid-19. Bukan meminta belas kasihan, tapi justru kami ini jaga hubungan. Kami sayang orang-orang terdekat kami. Kami merasa harus jujur dan sadar diri. Alhamdulillah semua langsung mengerti dan support luar biasa. Memang ada beberapa yang nglegani kami dengan bilang, "jangan-jangan cuma masuk angin biasa", tapi di dalam lubuk hati, kami sudah yakin bahwa ini benar-benar COVID-19! Enggak pakai nawar.

Di hari itu juga, kami langsung tracing dengan sadar, siapa saja yang abis ketemu kami. Siapa yang membawa virus ini, dan siapa yang terkena. Beberapa kami suruh swab mandiri, supaya plong. Ternyata baru disadari bahwa kami kena dari teman kami yang sempet ke rumah. Sudahlah... kami pasrah.

***
Jumat, 29 Januari. 

Selama 2 hari, kami memang penuh support, tapi ini seperti terror. Aku masih serumah sama Alya dan enggak tahu gimana caranya biar kita tetap bisa bertahan. Selama itu pulalah, ada beberapa Nakes yang menghubungi kami, dan ada seseorang yang bilang kalau Alya harus diungsikan dulu. Well if you know what I feel, Alya itu sumber semangatku. Walaupun dia sering mood swing, jengkelin, bikin rumah berantakan, tapi kalau aku jauh dari Alya, aku enggak punya daya. Nakes tersebut sampe nanya, "memangnya enggak ada yang bisa dititipkan?" Dengan terpaksa aku cerita kondisi orang tuaku yang bercerai, dan mama itu hidup sendiri. Aku juga enggak mau mama kecapekan. Mama ikut kena. Alya ternyata OTG. So many thoughts on my head! Bisa gila aku kalau gini caranya!

Namun dengan sangat sadar diri, berat hati, dan wes enggak tahu mau gimana lagi, Alya dijemput Mama. Jangan tanya gimana Alya bisa dipaksa jauh dari orang tuanya. Tentu saja drama. Nangis sepanjang hari. Negosiasi alot. Sampe kami harus keluarkan jurus mengancam. Aku sempat bilang, "kalau mama enggak sembuh, mama bisa dibawa ambulance dan nginap di rumah sakit!" Alya langsung nurut, dia sempat bilang juga, "cuma sehari kan ma?" Tapi aku jawab, "enggak tahu, ini saatnya kamu belajar buat sabar". Sepertinya gampang ya, tapi prakteknya, sakit banget boss! Nggregel.

Waktu mama jemput Alya, Alya sudah tenang. Dia cuma tersenyum dan nyemangatin kami. Setelah dia pergi ke rumah mama, aku baru bisa mikir jernih: "sekarang giliranku yang harus sabar biar bisa cepat sembuh." Iya, aku enggak mau menghitung hari, aku janji bakal nikmatin prosesnya sampai sakitnya. Aku cuma pengen bareng-bareng Alya lagi.

Tapi faktanya, malam itu aku demam luar biasa. Aku sampai harus makan di tengah malam, supaya bisa minum paracetamol. Aku enggak mau sakit ini bikin aku down!

Di hari itu, kami langsung beli alat pengukur saturasi oksigen, beberapa obat-obatan sesuai gejala, dan vitamin. Teruuus... mulai dari saudara, tetangga, teman, semua kirimin sembako, dan bahan makanan. Semua pada ngasih saran dan aku catat semua supaya aku sesuaikan dan konsultasikan ke Satgas. Kan ada ya, yang tiba-tiba minum A, padahal enggak boleh banyak-banyak. Kan jumlah vitamin C juga harus dibatasin ya, biar ginjalnya enggak rusak...


But aku honesty touched! I can't say anything buat semua kebaikan yang datang bertubi-tubi... Entah gimana cara balasnya, aku cuma punya doa terbaik buat kalian semua.

***
Sabtu, 30 Januari.

Kami berdua berangkat ke Puskesmas dan di sana sudah ada antrian PCR. Oh iya, untuk datang ke sini, ada undangan lewat whatsapp yang dikirim oleh Satgas. Lalu kami tinggal mendaftar dengan KTP. Semua Nakesnya pakai APD lengkap. Mereka menjelaskan dengan santai dasar-dasar virus ini. Mereka menenangkan. Sama sekali enggak ada judge atau mojokin pasien. Aku sudah ngerasa tenang. PCR di sini, diambil sample dari hidung dan tenggorokan. Beberapa yang diswab, kayaknya sampe mau muntah. Mungkin agak horror juga ya, karena disogok sampe dalem gitu. Duh bayanginnya enggak banget.

Nah tiba giliran suami, dia sampe batuk-batuk dan mau muntah. Kayaknya ada rasa penolakan dulu sih. Jadi ya tetep gak enak rasanya. Baru ketika aku swab, biasa saja ternyata. Mungkin karena aku pasrah dan tenang kali ya. Waktu itu juga aku enggak terlalu ada gejala. Masih bisa ngerasa, dan enggak hilang bau.

Abis PCR, kami sempat dipertemukan dengan Dokter Umum. Kami konsultasikan semua gejala, obat dan vitamin yang harus dikonsumsi. Kata Dokter, Becom-Zet itu sudah cukup sehari sekali, karena sudah ada Vitamin C 750 gram dan zinc. Lalu flucadex juga sudah cukup. Misal mau konsumsi Lian Hua, dijeda saja biar efeknya enggak bikin deg-degan. Yang penting berjemur, pakai masker, cuci tangan, bersih-bersih, dan jangan tidur di tempat lembap. Kami makin ngerasa aman, dan sudah paham bahwa gejala kami ringan. Selanjutnya kami cuma butuh isoman, sampai benar-benar enggak ada gejala.


Tapi baru juga bangga, ternyata malamnya aku sakit juga. Blas gak bisa cium bau, dan ngerasain apa-apa. Cuma badanku masih okey, masih bisa ngapa-ngapain aja. Di situ aku udah mulai minum Flucadex buat demam, batuk, pilek. Ya biar enggak kena gejala parah juga sih maksudnya.

Untuk saturasi oksigen, kami normal semua. Walaupun Suamiku batuk, tapi enggak sesek. Gejalanya mirip sama flu, cuma bedanya ini enggak bisa cium bau dan rasa. 


***
Minggu, 1 Februari.

Suaraku sudah mulai bindeng kalau kata orang jawa. Rasanya kayak abis kelelep. Enggak enak banget! Berjemur terus tiap pagi. Makin rutin minum vitamin, obat, dan Lian Hua. Lian Hua ini ternyata obat demam, batuk, pilek juga, jadi double bikin aku ngersa nge-fly! Tadinya habis makan, aku minum flucadex, terus Lian Hua 2 kapsul langsung. Ya ternyata malah enggak bisa bangun. Rasanya ngantuk terus. Sehari bisa tidur siang 2 kali. Tiap jam 10 an sudah ngantuk, nanti jam 3 an ngantuk lagi. Kalau malam? Waaah, jam 8 sudah tepar.



Di hari itu, aku sudah makin pasrah dan memilih buat menikmati hari saja. Aku harus fokus sama penyembuhan diri. Yang aku rasakan, Covid-19 ini memang terror, kebanyakan pasien pasti lebih sensitif sama apapun! Apapun! Ada tetangga ngacir ketika lewat depan rumah saja rasa woooh mantap! Kayak orang tuh kenapa sih? Padahal sini sudah pakai masker double dan bahkan semprot cairan disinfectant ke seluruh rumah almost everyday! Pakaian kami juga selalu baru. Kami juga enggak pernah menyentuh siapapun. Kalau ada kiriman, pasti tak suruh taruh di pagar. But then I know, cara orang menyikapi memang beda-beda. Aku cuma lagi sensitif saja... Sakit sih, tapi mau gimana?

Untuk tahap penyembuhannya, aku akan ceritain di part selanjutnya ya! Gimana logistik, gimana Alya, dan gimana kebutuhan sehari-hari kami terpenuhi. Tunggu yaaa...


Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Walaupun produk ini sudah lama dijagoin para beauty blogger, tapi aku baru beli sekarang. Awalnya justru bukan buat bibir, melainkan buat eksim Alya yang bikin kulitnya kering kerontang. Dari beberapa blog dan rekomendasi yang aku baca, petroleum jelly bisa digunakan sebagai salep pendukung supaya eksimnya enggak kering dan memperhalus tekstur kulit. Aku cari produk ini ke toko bayi deket rumah, dan ketika aku baca, ternyata banyak juga manfaatnya. Yaaa... sama lah kayak petroleum jelly pada umumnya. Cuma Pure Paw Paw, lebih banyak variasi warna dan rasa. 

Singkat cerita, aku pakein di kulit kering Alya, baik yang masih bentol kemerahan, maupun yang sudah ngelupas, ternyata enggak ngefek apa-apa. Malahan bikin gatelnya tambah tebel, blenyek, dan iritasi. So yes, pada blog post ini, mari kita lupakan Pure Paw Paw sebagai penghilang eksim or bekas eksim, kita akan membahasnya untuk penunjang kecantikan pada umumnya.

PURE PAW PAW

Pure Paw Paw Ointment adalah produk asal Australia, yang dibuat dengan menggunakan buah fermentasi Australia segar, dan enggak diuji pada hewan. Mengandung 80% minyak dari ekstrak alami Carica Papaya asal Australia yang kaya akan enzim papain sebagai anti-inflamasi, Vitamin A, dan C sebagai antioksidan.

Karena namanya saja Ointment, yang berarti salep, maka produk ini memang identik dengan tekstur kental, dengan zat yang berkonsistensi seperti mentega, dan untuk dioleskan pada kulit yang bermasalah. 

Menariknya, Pure Paw Paw punya 5 varian aroma yang gemes-gemes banget dengan warna packaging yang berbeda, antara lain: Original, Grape, Passion Fruit, Strawberry, dan Watermelon. Karena waktu itu emang beliin Alya, jadi Alya yang milih sendiri varian grape. Dia suka warna kuning-pink dan wangi anggur yang manis. Kok tahu wanginya, yes, karena Pure Paw Paw ini enggak di-sealed oleh metal sekalipun. Jadi waktu dibuka, langsung kecium baunya. Ini point minus sih sebetulnya, aku lebih suka yang packagingnya aman dan kualitasnya terjaga.

Meski begitu, Pure Paw Paw punya info PAO, yaitu 12 masa pemakaian sesudah kemasan dibuka. Nah loh, bingung aku. Kalau misalnya dibuka orang buat dicoba terus gimana.

PURE PAW PAW

INGREDIENTS:
Petrolatum, Carica Papaya Fruit Extract, Potassium Sorbate, Cera Alba, Sodium Benzoate, Flavour.

Dari bahan-bahannya saja, Pure Paw Paw termasuk minim, tapi aku suka. Petrolatum adalah emolien, sebagai zat yang berperan dalam melembutkan serta melembapkan kulit, termasuk untuk mengurangi rasa gatal dan pengelupasan kulit. Petrolatum ini bisa digunakan buat menangani macam-macam masalah kulit, seperti kulit kering, kasar, pecah-pecah, bersisik, terbakar, tergores, luka, ruam popok, eksim atopik, hingga dermatitis akibat radioterapi. Tapi, ada efek samping yang bisa muncul akibat penggunaan Petrolatum ini, kayak panas, perih, kemerahan, kulit jadi benyek, berair, atau terjadi reaksi alergi. My bad, Alya terkena efek buruknya ini.

Bahan selanjutnya adalah Carica Papaya Fruit Extract, mempunyai kandungan anti bakteri, yang bisa digunakan untuk pengobatan topikal luka, ruam, sengatan, dan luka bakar.  Ekstrak buah pepaya ini membuat eksfoliasi yang efektif dan non abrasif alias enggak terlalu keras. Penggunaan secara teratur konon dapat membantu memudarkan bintik-bintik jerawat, bekas luka, dan kerusakan akibat sengatan sinar matahari. 
Potassium Sorbate dan Sodium Benzoate adalah semacam pengawet untuk kosmetik. Cera Alba untuk mengikat minyak dan meningkatkan konsistensi cream/ tekstur.  Dan Flavour sesuai variannya.
Melihat dari ringkasnya ingredients tapi mempunya banyak manfaat, Pure Paw Paw ini bisa digunakan untuk:
1. Melembapkan area kulit tubuh yang terasa kering seperti siku dan lutut.
2. Dapat dijadikan sleeping mask untuk ekstra melembapkan bibir, dan pagi harinya terasa pink dan plump.
3. Mengatasi kulit kaki yang pecah-pecah.
4. Sebagai hand cream untuk menghaluskan kulit, apalagi yang sering cuci tangan atau pakai hand sanitizer.
5. Mengobati luka bakar ringan.
6. Memudarkan bekas luka.
7. Mengatasi biang keringat.
8. Soothing pada kulit sehabis berjemur.
9. Primer makeup.
10. Cleansing balm

PURE PAW PAW

Salep ini punya kemasan travel friendly yang imut. Jadi misal kamu lagi bepergian terus ditanyain, "barang apa sih yang wajib ada di tas kamu?", nah kamu bisa jawab ini Pure Paw Paw, hehehe. Tapi beneran, memang selalu ada di tas aku. Karena aku menggunakannya untuk bibir, dan tangan ketika ngerasa kering.

Tekstur dari Pure Paw Paw sama kok dengan Petrolatum lainnya, cuma lebih ringan, dan enggak terlalu padet seperti merek lain yang bertekstur jelly. Teksturnya ini akan keluar ketika kita memencet kemasannya. Hanya sedikit saja, tapi langsung bisa diaplikasikan ke bibir atau tangan. Wanginya enak sih, manis segar. Bisa dipakai yang dewasa, atau anak-anak kayak Alya.

PURE PAW PAW

Karena awalnya beli buat Alya, dan Alya sudah kadung suka, jadi aku pakai barengan sama Alya. Bibir Alya juga sering kering, sama kayak Mamanya. Eeeerrr... padahal enggak banget ya kalau dilihat gitu. Dulu bahkan waktu masih muda, aku sering gigit/ basahin bibir pakai air liur, tapi itu kan enggak banget huhuhu. Makanya, aku pengen Alya lebih baik dari pada aku. Aku pakein Pure Paw Paw biar bibirnya lembap sepanjang hari.

Efek yang dilihat sih, bibir memang tampak lebih berminyak/ glossy. Tapi masih dalam taraf yang wajar, karena teksturnya lumayan ringan. Sensasi baunya anggur banget, enak, tapi aku kurang suka. Terlalu manis wanginya, walaupun rasanya enggak ada. Cuma karena Alya suka yaa... Mama bisa apa? Ya kan Nak, hahaha.

Olesin ke bibirnya pakai tangan. Ribet sih, kudu pakai acara cuci tangan dulu, dan kalau buat bibir lebih enak berbentuk stick. Tapi karena aku pakainya tiap habis mandi, ya enggak jadi masalah. Aku oles tipis-tipis aja karena kalau kebanyakan, aku ngerasa bibir kayak nggedibel, dan justru misal ada bibir yang pecah-pecah, bikin tambah enggak nyaman. Kadang malah terasa perih, dan yang ngelupas bikin tambah ngelupas. Semacam exfoliating memang, tapi bikin jelek tampilan. Pure Paw Paw akan lebih aman, kalau dipakai pada saat bibir kering tapi enggak ngelupas. Kalau masih ada yang pecah-pecah gimana, ya minum air putih sesuai anjuran saja.

Sedangkan buat tangan, aku pakainya juga sama tipisnya sesuai yang dibutuhkan, karena kalau kebanyakan, bakalan terasa lengket dan pliket. Menurutku, Pure Paw Paw lebih nyaman dipakai di area tangan area kuku, apalagi setelah potong kuku. Selain itu, enak juga buat lutut dan siku biar tetep lembap kayak bayi.

PURE PAW PAW

Pure Paw Paw kalau dibandingin sama produk dengan Petrolatum lainnya, termasuk yang enggak berminyak banget. Masih enak digunakan buat sehari-hari. Fungsinya memang banyak, tapi tetap sesuaikan dengan kecocokan kalian ya. Kayak aku gini, aku jadi tahu bahwa Petrolatum memang enggak cocok di eksim Alya. Lebih enak difungsikan sebagai pelembap bibir, dan bagian kulit yang kering. Kabar baiknya, efek Pure Paw Paw ini cukup tahan lama. Lembapnya enggak cuma terasa instan, dan kerasa enak seharian. Alya gimana? Sejauh ini aman, karena bahan-bahannya enggak ada yang membahayakan.

Kalau kamu tertarik beli Pure Paw Paw, harganya sekitar Rp 65.000 dengan size 25 gram. Dapetin dimana? Banyak! Di situ e-commerce ada, di toko bayi juga kadang tersedia.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Sebelum kalian membaca tulisan ini secara utuh, perlu kalian ketahui, aku enggak di-endorse ya Guys. Aku tahu Pratista Skincare dari banyak skincare enthusiast seperti Pak De Danang, Aro Kopa (yang jenis kulitnya mirip sama aku), dan tentu saja Kinan Review. Dari yang banyak aku baca dan telaah testimoninya, akhirnya sejak November tahun lalu, aku memantapkan hati memilih Pratista, dan belinya banyak sekalian. Rasanya malah langsung kalap dan percaya diri milih beberapa varian produknya, tapi tentunya, sesuai rekomendasi MinStanya.

Aku emang sengaja pilih perawatan yang sekalian satu brand gitu niatnya biar praktis. Plus sependek pengalamanku, yes, Pratista memang berawal dari klinik kecantikan, lalu produknya tersebar di beberapa agen. Tapi yang aku salut, Pratista terbuka banget soal ingredients, aktif di Instagram (termasuk rutin bikin konten dan tanya jawab via DM), dan yang terakhir, admin-adminnya, baik di Instagram maupun di Shopee, semua ramah. Admin Pratista bahkan terbuka soal penggunaan produk dari brand lain. Misalnya ketika aku bilang aku sudah ada sunscreen, ya sudah, langsung direkomendasikan varian produk yang lain. Kan ada tuh klinik kecantikan yang maksa harus satu paket biar hasilnya mantap.

Buatku, ilmu marketing yang diterapkan Pratista ini keren. Pratista welcome, terbuka, dan merawat para pelanggannya. Buatku ini point plus plus, karena ada kalanya aku pengen praktis, dan manut aja sama rekomendasinya. Ya pokoknya pengen nyoba sendiri, tapi tentu diarahkan sesuai permasalahannya wajah. 


Di awal aku beli Pratista, aku langsung search official storenya di shopee. Ternyata ada lumayan banyak, yang bisa kamu sesuaikan dengan jarak tempat kamu tinggal, biar ongkirnya enggak terlalu mahal. Yang aku notice, harganya semua sama, bedanya kadang seller kasih diskon, atau sale gitu. Kalau aku pribadi, karena aku lagi butuh skincare, ya aku beli saja sesuai keperluan. 

Sebelum aku pilah pilih, aku chat adminnya dan langsung disuruh foto kondisi wajah terkini. Aku cerita soal keluhan, brand apa aja yang aku pakai, dan aku butuh produknya apa saja. Tapi, sejak awal aku lihat-lihat Pratista, aku sebenernya udah milih Centella Enrich Cream, Calming Spray, sama Hyalu. Keyakinanku bakalan cocok karena dari ingredients dan review-nya saja sudah meyakinkan banget.

Nah, karena masih jerawatan, oleh adminnya, aku direkomendasikan ada beberapa lagi produk buat melengkapinya. Yaitu Liquid Brightening Serum untuk bekas jerawat yang hitam-hitam, dan Derma Pure Cream sebagai cream eksfoliasi ringan untuk merawat kulit berjerawat. Tanpa babibu, aku langsung check out beberapa produk!

- Centella Enrich Cream Rp 80.000
- Derma Pure Cream Rp 80.000
- Liquid Brightening Serum Rp 50.000
- Calming Spray 2 buah sekaligus @ Rp 35.000
- Hyalu Hydrating Toner Rp 100.000

Singkatnya, pemakaian ini berlangsung 1 bulanan lebih. Aku mulai mengganti skincare-ku perlahan lahan dengan Pratista, dan aku jeda 3 harian sesuai petunjuknya. Jadi jangan langsung mak breg ganti semua gitu. Supaya tahu produknya cocok enggak, dan kulit kan perlu adaptasi juga. So, pertama yang aku ganti jelas Centella Enrich Cream, yang aku pakai sebagai pelembap dan digunakan pagi dan malam. Lalu aku masukin Calming Spray sebagai toner setelah cuci muka. Terus Hyalu, baru Liquid Brightening, dan yang terakhir aku pakai Derma Pure Cream khusus di malam hari.

Setelah 1 bulan pemakaian, yang aku lihat memang kulitku jadi glowing! Enggak berminyak loh, tapi beneran berkilau, karena ketika aku pakein kertas minyak, minyaknya jarang banget keserap. Tapi, masih ada PR, yaitu jerawat akibat aku sering banget pakai masker kalau keluar rumah. Bahkan kadang bisa seharian dan engap rasanya. Terus aku chat lagi MinSta-nya, kali ini lewat DM instagram, lalu direkomendasiin acne serum. Selang beberapa minggu kemudian, aku dapat hadiah karena saking seringnya share di Instagram soal Pratista, dan aku pilih HyGlow Face Mist yang sudah lama tersohor itu. So yeah, You can call me militannya Pratista, dan aku akan me-review satu-satu produknya ya!

REVIEW PRATISTA SKINCARE

HYGLOW FACE MIST

Price: Rp 135.000/ 100 ml

Produk ini buah karya Kinan Review yang sudah lama malang melintang di showbiz bebeautyan, azeg. So, aku enggak meragukan lagi sih inovasinya. HyGlow ini tajuknya face mist, tapi sebenarnya ada pelembap bi-phase yang bisa digunakan untuk semua jenis kulit. Buat yang belum tahu bi-phase tuh apaan, jadi di dalam satu botol/kemasan, terdapat bahan yang terlihat terpisah, misalnya water dan oil. Nah, Pratista HyGlow pun sama, jadi, menggunakannya pun musti dikocok terlebih dahulu. 

HyGlow Face Mist ini bisa berfungsi juga sebagai pelembab, face mist, hydrating toner, setting spray, sampai moisture sandwich method. Aku pernah pakai di semua slot yang disebutkan barusan, dan hasilnya memang enak enggak main-main. Terus yang paling digadang-gadang orang adalah, HyGlow + sunscreen = da bomb! Aku pribadi bisa bilang yes, i agree, terutama ketika travelling, karena praktis cuy. Tapi mengingat aku lagi suka keribetan layering skincare, aku tetap nyaman pakai essence dan moisturizer yang bikin kulit makin hinyai.

REVIEW HYGLOW PRATISTA SKINCARE

INGREDIENTS:
Aqua, Vitis Vinifera (Grape) Seed Oil, Prunus Amygdalus Dulcis (Sweet Almond) Oil, Simmondsia Chinensis (Jojoba) Seed Oil, Niacinamide, Camellia sinensis (Green Tea) Leaf Extract, Glycyrrhiza Glabra (Licorice) Root Extract, Aloe Barbadensis (Aloe Vera) Leaf Juice, Panax Ginseng Root Extract, Butylene Glycol, Panthenol, DMDM hydantoin, Parfum, Triethanolamine.

Sejak baca kandungannya, wow ini keren sih. Star ingredients-nya adalah: Grape Seed Oil, Camellia sinensis (green tea) leaf extract, Licorice, Aloe Barbadensis, Panax Ginseng Root Extract sebagai antioksidan, efek anti-aging, anti inflamasi, dan merawat kulit. Klaimnya, bisa membuat wajah jadi lembap, terhidrasi, dan bikin wajah makin glowing.

REVIEW HYGLOW PRATISTA SKINCARE

Waktu aku dikirimin MinStanya, ketika itu pula Calming Spray-nya pas habis. Jadi aku posisikan di slot pengganti Calming Spray, yaitu digunakan setelah cuci wajah. Memang tidak seadem Calming Spray, tapi efeknya wow, langsung lembap dan fresh gitu. Kerasa banget kok di wajah. Nah, untuk scent-nya sendiri, HyGlow ini ada semacam wewangian ala oil gitu, cukup kerasa, tapi enggak nyengat, dan kalem! 

Caranya, kocok botolnya terlebih dahulu, lalu semprotkan ke wajah. Aku pakainya setelah cuci muka, dan aku gunakan sebagai hydrating toner. Kalau mau pakai sebagai moisture sandwich method juga konon lebih nampol. Yaitu dengan cara memberi slot HyGlow ini di setiap layering skincare kamu. Misalnya habis cuci muka semprot HyGlow, lalu Essence, semport HyGlow lagi baru moisturizer, yang terakhir semprot HyGlow lagi baru sunscreen. Cuma karena kulitku tuh berminyak, jadi sekali saja sudah cukup well! Mungkin buat kamu yang punya kondisi kulit kering, bisa tuh dicoba teknik ini.

HYALU HYDRATING TONER

Price: Rp 100.000/ 100 ml

Pas Hyalu Hydrating Toner ini dateng, aku baru nyadar, kalau punya produk-produk Pratista harganya cenderung lebih murah dibanding brand lainnya. Hydrating toner dengan hasilnya nendang kan biasanya harganya di atas Rp 150.000an? So, aku menganggap Hyalu worth to buy banget.

Hyalu ini juga sudah terkenal kok. Banyak review yang bilang bagus dan ya memang sebagus itu. Tekstunya cair, tapi agak kental. Pakainya cuma 3 tetes doang sudah yoi. Bahkan sebotol ini bisa aku pakai selama 2 bulan pemakaian, 2 kali sehari: pagi, dan malam.

REVIEW HYALU PRATISTA SKINCARE

INGREDIENTS:
Aqua, Propylene Glycol, Sodium Hyaluronate, Phenoxyethanol, PED-40 Hydrogenated Castor Oil, Aloe Barbadensis Leaf Extract, Panthenol, Centella Asiatica Leaf Extract, Glyceryn, Butylene Glycol, Portulaca Oleracea Extract, Sodium Ascorbyl Phospate, Ammonium Acryloyldimethyltaurate/VP Copol, Glycyrrhiza Glabra Root Extract, Disodium EDTA, arfum, Cocoamidopropyl Betaine, Sodium Benzoate, Tocopheryl Acetate.

Hyalu ini sebetulnya fungsinya mirip dengan HyGlow, sama-sama melembapkan dan menghidrasi. Hanya saja, kalau kamu berjerawat, mungkin akan lebih cocok ke Hyalu karena ada kandungan Sodium Hyaluronate yang dapat menjaga kelembapan kulit dan mencegah penuaan dini. Lalu ada Aloe Barbadensis Leaf Extract yang kaya akan protein, kalsium, vitamin A, C, dan E untuk menghilangkan jerawat, antibakteri dan antiinflamasi. Terus yang diunggulkan adalah Centella Asiatica yang banyak bermanfaat untuk kulit berjerawat. Kemudian yang enggak kalah bagus ada kandungan Glycyrrhiza Glabra Root Extract atau Licorice atau Akar manis yang bisa mengatasi kulit gatal dan meradang, serta dapat memperbaiki hiperpigmentasi kulit.

REVIEW HYALU PRATISTA SKINCARE

Aku pakai Hyalu setelah pemakaian face mist/ toner.  Ada kalanya aku langsung pakai Hyalu setelah cuci wajah, ada kalanya juga aku pakai Hyalu setelah HyGlow. Wah ramuan yang terakhir ini gokil sih. Glowing-nya enggak cuma-cuma.

Pakainya langsung dituang di telapak tangan, lalu tepuk perlahan di kulit wajah, dan langsung menyerap. Tapi kalau kamu mau fungsiin Hyalu sebagai pembersih ekstra, kamu bisa tuangkan Hyalu ini ke kapas, kemudian oles ke wajah secara perlahan. Sensasinya adem, tapi juga lembap. Kulit terasa segar dan bersih seketika.

BRIGHTENING LIQUID SERUM

Price: Rp 50.000/ 10 ml

Si imut satu ini klaimnya bisa mencerahkan noda hitam bekas jerawat, dan dipakai langsung pada spotnya tipis-tipis saja. Jadi walaupun kecil, tapi habisnya lama. Harganya lumayan murah, tapi efeknya pelan-pelan terasa. Memang perlu waktu yang enggak sebentar, cuma yaa... hari gini masih ada nih yang percaya efek instan?

REVIEW BRIGHTENING SERUM PRATISTA SKINCARE

INGREDIENTS:
Aqua, Niacinamide, Glycerin, Alpha Arbutin, PEG-40 Hydrogenated Castor Oil, Hydroxypropyl Methylcellulose, DMDM Hydantoin, Glycyrrhiza Glabra (Licorice) Root Powder.

Dilihat dari ingredients-nya, ini lumayan ringkes ya. Ada niacinamide yang berfungsi melembapkan, mengurangi noda hitam, mengatasi peradangan, sampai mengurangi kerutan halus. Lalu ada Glycerin sebagai pelembap kulit. Dan Alpha Arbutin yang merupakan bahan aktif yang bisa mencerahkan kulit wajah. Mantap sih kombinasi ini, dan di kulitku yang masih rentan jerawat, serum ini enggak bikin jerawat yang lain tumbuh, alias dia fokusnya memang ke mencerahkan kulit.

REVIEW BRIGHTENING SERUM PRATISTA SKINCARE

Aku pakai Brightening Liquid Serum setelah penggunaan HyGlow atau Hyalu. Lalu oles cerata tipis dan merata, only ke spot bekas jerawat. Teksturnya ringan seperti air, tapi versi agak thick, dan warnanya kekuningan. So far, serum ini memang paling belum kelihatan hasilnya secara signifikan dibanding produk Pratista yang lain, but I still keep using it until I get results that look real lah pokoknya, wong harganya murah ini~

ACNE SERUM

Price: Rp 80.000/ 20 ml

Serum ini direkomendasi MinStanya karena seperti yang aku bilang di atas, aku jerawatan gara-gara Maskne. Jerawat muncul merah-merah enggak kayak biasanya, dan sampai bentol gitu. Padahal, kulitku sudah jarang muncul jerawat yang gedhe-gedhe gini. Jadi, aku agak risih dan pengennya langsung beli produk yang langsung mengatasi jerawat, biar maskeranpun juga nyaman. 

Acne Serum itu termasuk eksfoliator BHA (Beta Hydroxy Acid atau Asam Salisilat). Kandungan BHA memang direkomendasikan buat mengatasi masalah kulit bermintak karena bersifat mengeringkan. BHA jugua mengandung agen antiradang dan antibakteri sehingga ampun buat mengatasi jerawat terlebih untuk kulit yang sensitif .

REVIEW ACNE SERUM PRATISTA SKINCARE

INGREDIENTS:
Aqua, Butylene Glycol, Glycerin, Salicylic Acid, Fomes Officinalis (Mushroom) Extract, Aloe Barbadensis (Aloe Vera) Leaf Juice, Chamomilla Recutita (Matricaria) Flower Extract, Hydroxypropyl Methycellulose, Carbomer, PEG-40 Hydrogenated Castor Oil, Triethanolamine, DMDM Hydantoin.

Yang aku maksud BHA di sini adalah Salicylic Acid, bermanfaat untuk mengobati jerawat, mencerahkan, dan membersihkan wajah. Fomues Offinalis (Mushroom) Extract adalah agen aktif dari jamur Fomes Officinalis yang punya efek astrigent, mengencangkan pori-pori, serta memberikan kelembapan pada kulit. Chamomilla Recutita (Matricaria) Flower Extract adalah anti bakteri, anti alergi, anti radang, anti oksidan, dan pereda radang.

REVIEW ACNE SERUM PRATISTA SKINCARE

Awalnya, waktu aku beli Acne Serum ini, aku langsung pakai setiap skincare-an setelah penggunaan HyGlow/ Hyalu. Kadang masih aku layering pakai Liquid Brightening Serum juga, tapi aku kasih jeda. Ternyata bener, enggak berapa lama, hanya dalam hitungan seminggu, sudah langsung kelihatan hasilnya. Bahkan di hari ke 10 setelah pemakaian Acne Serum, wah beneran kerasa halusnya.

Nah, karena ini BHA, lalu aku kurangi pemakaiannya karena aku takut over exfoliation. Lalu aku pakai 2 hari sekali terutama di malam hari, bersamaan dengan Derma Pure Cream yang mengandung AHA (Alpha Hydroxy Acid).

DERMAPURE CREAM

Price: Rp 80.000/ 20 ml

Produk ini juga direkomendasiin oleh MinSta. Aku yang awalnya cuma milih Centella Enrich Cream yang akan aku pakai sebagai moisturizer, langsung tergiur juga sama Derma Pure Cream yang diformulasikan untuk kulit yang bruntusan, dan jerawatan. 

Aku kira ini moisturizer biasa, tapi ternyata dia ada kandungan AHA-nya. Dungjeng! Padahal setiap malam dan setiap hari! Jadi awalnya memang bagus, tapi di hari ke 5 setelah pemakaian, aku over exfoliating saudara-saudara!!!

REVIEW DERMA PURE CREAM PRATISTA SKINCARE

INGREDIENTS:
Aqua, Glycerin, Dimethicone, Glycolic Acid, Methyl Phenyl Siloxane, Lactic Acid, Butylene Glycol, Arachidyl Alcohol, Galactosyl Salicylate, Phenyl Trimethicone, Spiraea Ulmaria Extract, Cetyl Alcohol, Glyceryl Stearate, PEG-75 Stearate, Ceteth-20, Steareth-20, Behenyl Alcohol, Arachidyl Glucoside, Glucose, Propanediol, Polygonum Cuspidatum Root Extract, Myristyl Alcohol, PCA, Polyacrylamide, C13-14 Isoparaffin, Laureth-7, Phenoxyethanol, Ethylhexylglycerin, Disodium EDTA, BHT, Bisabolol, Propylene Glycol, Chamomilla Recutita Flower Extract, Sodium Benzoate, Sorbic Acid, Potassium Sorbate, Methylparaben, Dipotassium Glycyrrhizatem, Parfum.

Glycolic Acid dan Lactid Acid itu AHA yang cara kerjanya adalah dengan melepaskan sel kulit mati dan menampilkan sel kulit sehat yang sembunyi di lapisan bawah. Makanya produk-produk yang sifatnya pengelupasan kulit/ peeling, kebanyakan ada AHA-nya. Nah, bayangkan saja kulitku yang berminyak, sensitif, dan rentan jerawat ini tiap hari dipakein AHA, ya pantes saja kalau aku over eksfoliasi hahaha.

Satu lagi star ingredients-nya adalah Chamomile Extract yang berfungsi mengatasi keluhan jerawat, beruntusan serta mencerahkan wajah.

REVIEW DERMA PURE CREAM PRATISTA SKINCARE

Akhirnya, aku pakai Derma Pure Cream ini 3 hari sekali, di malam hari, setelah serum. Pakainya tipis saja, karena teksturnya ringan dan gampang banget nyerep. Menurutku, produk ini paling nampol kalau urusan jerawat. Jadi dia bisa menghilangkan bruntusan, dan menghaluskan kulit FOR REAL. Makanya, pakainya juga jangan berlebihan biar kulit jadi enggak tipis. Lalu jangan lupa juga penggunaan sunscreen di pagi harinya, dan pastikan kulitmu terhidrasi dengan optimal, baik dari luar maupun dalam.

CENTELLA ENRICH CREAM

Price: Rp 80.000/ 20 ml

Centella Enrich Cream ini adalah inceranku mengingat testimonialnya wow menggiurkan sekali. Tapi, aku juga paham kok, kondisi kulit tiap orang berbeda sehingga efeknya pun enggak sama. Aku memang enggak mengharap suatu produk akan cepat bekerja, tapi aku respek dan menikmati prosesnya. Nah, Centella Enrich Cream ini sesuai dengan yang aku inginkan. As a moisturizer, dia ini enak banget teksturnya. Cream yang enggak lengket, tapi ngesetnya cepet, enggak bikin berminyak sepanjang hari.

Centella Enrich Cream sebetulnya ada yang day cream, tapi berhubung aku maunya pelembap yang bisa dipakai di berbagai waktu, maka aku milihnya yang Cream biasa. Kalau yang day cream mengandung UV Protector soalnya. Aku enggak butuh itu, karena aku masih layering lagi setelah pelembap, lalu pakai sunscreen.

REVIEW CENTELLA ENRICH CREAM PRATISTA SKINCARE

INGREDIENTS:
Aqua, Butylene Glycol, Helianthus Annuus (Sunower) Seed Oil, C12-15 Alkyl Benzoate, Glyceryl Stearate, Stearic Acid, Cetearyl Alcohol, Dimethicone, PEG-100 Stearate, Ceteareth-20, Phenoxyethanol, Acrylates/C10-30 Alkyl Acrylate Crosspolymer, Cetyl Palmitate, Ceteareth-12, Centella Asiatica Extract, Tetrasodium EDTA, Triethanolamine, BHT, Quaternium-15, Methylparaben, Tocopherol, Butylparaben, Ethylparaben, Isobutylparaben, Propylparaben.

Helianthus Annuus (Sunower) Seed Oil adalah minyak bunga matahari yang cocok untuk kulit sensitif. Bisa memperbaiki tekstur kulit, melembapkan, meredakan jerawat dan peradangan, mengecilkan pori-pori, sampai meratakan warna kulit. Stearic Acid ini adalah asam lemak jenuh untuk mencegah oksidasi, tapi buat kalian yang sensitif, mungkin akan kontra sama kandungan ini. Kemudian Centella Asiatica Extract, yang menjadi keunggulan di cream inilah yang bisa meredakan bopeng kemerahan, sampai meratakan warna kulit.

REVIEW CENTELLA ENRICH CREAM PRATISTA SKINCARE

Aku pakai Centella Enrich Cream sebagai pelembap baik pagi hari maupun malam hari. Pakainya juga tipis-tipis tapi merata. Kalau di pagi hari, jatuhnya enggak bikin berminyak, sedangkan pada malam hari, efeknya kulit terasa kenyal keesokannya. Untuk bopeng sendiri memang belum terlalu kelihatan, tapi aku memang enggak bisa hidup tanpa pelembap, mengingat usiaku juga sudah 30 tahun ke atas.

REVIEW PRATISTA SKINCARE

Oh iya, awalnya aku pakai Calming Spray dan aku lupa fotoin produknya karena memang sudah habis. Nanti kalau beli lagi, aku bikin review-nya sendiri, mungkin barengan produk lain yang belum pernah aku coba. Pokoknya penggunaan produk Pratista itu gampang karena ada petunjuk pemakaian di kertas yang akan dikirimkan bersamaan dengan produknya. Dan aku lupa satu hal lagi, packaging Pratista Skincare ini aman damai sentosa sampai rumah, karena pada saat pengiriman dibungkus super rapi pakai bubble wrap, plus semua produknya terdapat plastic sealed yang ngebungkusnya. Bahkan di beberapa variannya terdapat kotak kemasan yang gemes dan eksklusif.

RESULT

Di bawah ini adalah foto-foto dari hari 1 sampai ke 5. Ini yang aku maksud ada tanda-tanda over exfoliation. Kulitku cerahan, kenyal, glowing, tapi jerawat sempet keluar-keluar. Padahal sudah cakep loh. Kalian bisa lihat sendiri ya di pipi.

REVIEW PRATISTA SKINCARE

Lalu ketika aku rombak lagi penggunaannya, hasilnya jauh jauh jaauuuuh berbeda.... Nih lihat nih. Bersih, glowing, kenyal, cerah, dan kalau ada jerawatpun ya datang enggak rombongan. Sedangkan untuk urusan bopeng, dan bekasnya, masih ada. Susah cuy beresinnya. Aku paham kok, butuh waktu yang enggak sebentar untuk urusan satu ini.

PRATISTA SKINCARE

Well, kalau kalian ngikutin blog post-ku di sini, pasti tahu kondisi kulitku. Sempet jerawatan parah, sempet reda, sempet dehidrasi, sempet kusam, sempet enggak kerawat, dan kelihatan dekil. Sekarang sudah nemu produk Pratista Skincare ini, ya aku akan tetap pakai lah. Aku bakal terus repeat order. Kecuali kalau memang sedang ingin coba cobi produk lain, yaaa biar aku juga enggak bosen hehehe. Tapi percayalah, aku segitu cintanya pada Pratista Skincare. Sudah buktiin hasilnya dan bakal telatenin apalagi yang bopeng ini. 

Semoga makin tua aku makin muda ya haha. 
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
2021 masih ada yang enggak nyadar tentang pentingnya pakai sunscreen? Aku sendiri pakai sunscreen sejak umur 24 tahunan setelah bisa cari duit sendiri. Plus karena waktu itu lebih sering kerja di lapangan, jadi yaaa sudah ngerasa perlindungan buat kulit itu enggak bisa main-main. Aku dari dulu beli sunscreen yang harganya relatif murah, dengan range harga di bawah Rp 70.000-an. Baru kalau lagi banyak duit, berani beli yang harganya di atas Rp 100.000. Yang aku rasakan, ngaruhnya ke kenyamanan di kulit, karena kulitku cukup sensitif. 

Nah, berbekal hal tersebut, aku mau ngrekomendasiin ke kalian sunscreen yang patut dicoba dengan harga di bawah Rp 70.000. Off the record, ketiga sunscreen ini punya kemasan sebelum kita buka botolnya. Skin Aqua pakai kardus kotak, Wardah pakai semacam kertas tebal dan plastik yang melapisi tube-nya.

Btw, ini aku bikin blogpost-nya spontan sih, karena waktu bersihin rak makeup, botol sunscreen ternyata banyak juga haha.


SKIN AQUA UV MOISTURE GEL 
SPF 30 PA++

Isi: 40 gram
Harga : Rp 45.000 an

Brand Skin Aqua asal Jepang ini sering disebut-sebut kalau urusan sunscreen. Ukurannya ringan dan gampang dipegang. Harganya juga masuk di akal. Skin Aqua termasuk Hybrid Sunscreen yang menggabungkan antara Chemical Sunscreen dan Physical Sunscreen. Ringannya seperti Chemical, tapi daya perlindungannya setara sama Physical. For your information, Skin Aqua punya beberapa varian seperti: 

1. UV Whitening Milk SPF 20 PA++
Mencerahkan & Melembabkan
Melembabkan, mencerahkan sekaligus memberikan perlindungan ganda terhadap sinar UV-A dan UV-B.

2. UV Mild Milk SPF 25 PA++
Hyaluronic Acid dan Collagen melembabkan, melembutkan, dan mempertahankan elastisitas kulit. Vitamin E sebagai anti oksidan

3. UV Moisture Gel SPF 30 PA++
Melembabkan sekaligus memberikan perlindungan ganda terhadap sinar UV-A dan UV-B yang mengandung :
- Improved Hyaluronic Acid (AcHA) yang berfungsi untuk Memberikan kelembaban dan kelembutan extra pada kulit.
- Collagen untuk Menjaga elastisitas kulit.
- Vitamin B5, E dan C untuk Menutrisi kulit
- SPF 30 untuk Perlindungan 30x lebih lama terhadap sinar UV-B yang dapat menyebabkan kulit merah karena terbakar sinar matahari dibandingkan kulit yang tidak dilindungi.
- PA++ untuk Perlindungan optimal terhadap sinar UV-A yang dapat menyebabkan penuaan dini, timbulnya kerutan halus, bintik hitam dan penggelapan warna kulit.
- Water Based Formula Sehingga tidak lengket dan cepat meresap, terasa ringan di kulit.
- Tidak menggunakan pewarna dan parfum.
- Dapat digunakan sebagai dasar make-up
- Untuk semua jenis kulit

4. UV Moisture Milk SPF 50 PA+++
untuk perlindungan ganda terhadap UV-A dan UV-B.
Improved Hyaluronic Acid (AcHA)** dan Collagen yang melembabkan, melembutkan kulit dan mempertahankan elastisitas kulit
Mengandung Vitamin B5 dan E yang menutrisi kulit.
Dapat digunakan sebagai dasar make up.
Untuk perlindungan lebih lama


Perlu diingat, makin tinggi PA, makin tinggi pula kadar proteksinya. Aku beli Skin Aqua UV Moisture Gel ini justru setelah ngerasa yang Skin Aqua UV Moisture Milk itu agak enggak cocok tapi enak. Gimana ya ngejelasinnya haha. Pokoknya yang ijo ini konon memang paling laris sih. Kita bahas bahan-bahannya dulu aja yak!

INGREDIENTS:
Water, ethylhexyl humektan Methoxycinnamate,methylene bis-benzotriazolyltetra methylbutyl phenol, cyclopentasiloxane, glyserine, ethylhexyl triazone, polysarbate-60, diethylamino hydroxybenzoyl hexyl benzoate, betaine, phenoxyethanol, amonium acryloyldimethyltaurate/vp copolymer, Acrylate/c 10-30 Alkyl Acrylate Crosspolymer, Hydrogenated lecithin, triethanolamine, panthenol, Disodium Edta, MethylParaben, propylparaben, sodium Hyaluronate, dipotassium glycirrhizate, sodium acetylated Hyaluronate, arginine, hydrolized Collagen, tetrahexyldecyl ascorbat, tocopheryl Acetate.

Kalau dipetakan, ada Tetrahexydecyl Ascorbate dan Tocopheryl Acetate sebagai Antioxidant. Tetrahexyldecyl Ascrobate sebagai skin brightening. Pathenol, Dipotassium Glycyrrhizate untuk soothing. Dan untuk bahan sunscreen, terdiri dari Etylhexyl Methoxycinnamate, Methylene Bis-Benzotriazolyl Tetramethybutylphenol, Ethylhexyl Triazone, Diethylamino hydroxybenzoyl Hexyl Benzoate.

Klaimnya bilang kalau Skin Aqua Moisture Gel itu oil free, jadi cocok untuk kulit berminyak. Yang perlu diwaspadai cuma Polysarbate-60 sebagai emulsifier, tapi bisa memicu fungal acne. Terus Trithanolamine yang berpotensi komedogenic. Serta beberapa turunan Paraben yang mungkin enggak cocok buat kulit sensitif.


SKIN AQUA UV MOISTURE MILK 
SPF 50 PA+++

Isi: 40 gram
Harga : Rp 50.000 an

Sunscreen ini lebih menawarkan banyak benefit sebetulnya. Klaimnya dapat memberikan perlindungan 51 kali lebih lama terhadap sinar matahari yang bisa menyebabkan sun burn. Sunscreen ini juga bisa dipakai buat base makeup karena mengandung improved Hyaluronic Acid (AcHA) dan kolagen, sehingga dapat menutrisi dan melembutkan kulit, juga enggak kerasa lengket di wajah. Oh iya, enaknya lagi, produk ini bisa dipakai di wajah maupun badan.

INGREDIENTS
Water, Cyclopentasiloxane, Zinc Oxide, Ethylhexyl Methoxycinnamate, Butylene Glycol, Diethylhexyl Succinate, Polymethylsilsesquioxane, Hydrated Silica, Glycerin, Lauroyl Lysine, Lauryl Peg-9 Polydimethylsiloxyethyl Dimethicone, Diethylamino Hydroxybenzoyl Hexyl Benzoate, Sodium Hyaluronate, Acrylates Copolymer, Hydrogen Dimethicone, Phenoxyethanol, Triethoxysilylethyl Polydimethylsiloxyethyl Hexyl Dimethicone, Methylparaben, Disodium Edta, Sodium Acetylated Hyaluronate, Hydrolyzed Collagen, Arginine, Bis-Ethylhexyl Hydroxydimethoxy Benzylmalonate.

Hampir mirip seperti Skin Aqua UV Moisture Gel SPF 30, bedanya, yang Skin Aqua UV Moisture Milk SPF 50 ini ditambahin Zinc Oxide sebagai UV Protection, Hydrated Silica (silikon) yang membuat sunscreen ini bisa jadi base makeup.


WARDAH UV SHIELD ESSENTIAL SUNSCREEN GEL
SPF 30 PA+++

Isi : 40 ml
Harga : Rp 30.000 an

Ini adalah inovasi terbaru dari Wardah UV Shield Essential Sunscreen Gel, dengan formulasi 0% alcohol. Klaimnya juga bilang kalau telah teruji untuk semua jenis kulit, bahkan untuk kulit sensitif sekalipun. Sunscreen ini juga gampang nyatu dengan makeup, non acnegenix, dan terbukti enggak bikin jerawatan.


INGREDIENTS: 
Dimethicone Crosspolymer, Disodium EDTA, Panthenol, Water, Carbomer, Propylene Glycol, Butyl Methoxydibenzoylmethane, Acrylates Copolymer, Dimethicon, B Laureth-7, Cyclopentasiloxane, Tocopheryl Acetate, Methylparaben, Polyacrylamide, Benzyl Alcohol, Triethanolamine, Methylchloroisothiazolinone, Ethylhexyl Methoxycinnamate, 4-Methylbenzylidene Camphor, Methylisothiazolinone, Propylparaben, Fragrance, Aloe Barbadensis Leaf Extract.
Ada Pathenol sebagai pelembap. Ada Butyl Methoxydibenzoylmethane, Ethylhexyl Methoxycinnamate (bisa berpotensi iritasi), 4-Methylbenzylidene Camphor sebagai UV Protection. Tocopheryl Acetate (vitamin E) sebagai anti aging. Ada fragnance yang wanginya aku kurang suka. Dan ada Aloe Barbadensis Leaf Extract yang bagus buat menenangkan kulit iritasi.

Secara keseluruhan, ketiga produk sunscreen ini termasuk laris di pasaran dan gampang ditemukan. Aku sendiri, lebih mengenal Wardah duluan ketimbang Skin Aqua. Wardah ini juga mirip sama Emina, sister brand-nya. Harganya mirip, dan formulanya hampir sama. Yang membedakan cuma pangsa pasarnya. Wardah lebih mature, Emina lebih ke anak muda.

Skin Aqua langsung mengusungnya menjadi satu brand saja. Yang ditawarkan memang 4 varian, tapi yang paling sering ditemukan ya cuma 2 varian ini. Sekarang yuk kita bahas teksturnya saja. Di bawah ini bisa kalian lihat sendiri ya.


Wardah UV Shield Essential Sunscreen Gel SPF 30+++:
Teksturnya gel padat tapi warnanya putih susu. Aku ngerasa agak lengket, butuh waktu agak lama untuk diratakan, tapi ketika udah nyatu, dia enggak white cast. Cuma, kalau aku pribadi, ngerasa agak engap pakai ini. Kerasa glowing tapi juga berminyak. Kalau enggak ditambahin bedak, waduh say, malah kayak kileng-kileng. Nah anehnya, kalau dibedakin langsung kerasa seger gitu.

Untuk peformanya sendiri, sunscreen ini kalau udah lama makin kerasa meleleh bikin kulit kelihatan kusam huhuhu. Makanya, kalau pas kepepet beli ini karena lagi bokek, aku akalinnya ya tetep pakai bedak walaupun cuma di rumah aja. Aku enggak mau terlihat jelek yang sering bikin aku bad mood haha.

Skin Aqua UV Moisture Milk SPF 50 PA+++:
Tekstur Skin Aqua yang ini, bener-bener seperti susu. Cara pakainya kudu dikocok dulu, biar teksturnya nyatu. Karena kalau kita lupa ngocok, yang keluar jadinya yang cair duluan. Kalau rata, teksturnya lotion agak kental. Sebetulnya enak diratain, cuma kadang baunya kayak obat nyamuk menurutku T.T Sorry, aku enggak bisa mendeskripsikan bau-bauan ya. 

Untuk hasilnya sendiri, bikin wajah lebih terlihat milky, tapi enggak white cast kok. Glowing sih iya, cuma lebih natural ketimbang yang Wardah. Aku enggak sukanya, dia ini ternyata kadang bikin aku jerawatan. Mungkin karena ada kandungan silikon yang aku enggak cocok. Padahal yang udah selalu double cleansing loh.

Skin Aqua UV Moisture Gel SPF 30 PA++:
Yang terakhir ini adalah yang paling terkini aku coba, dan paling aku suka. Ini teksturnya gel yang gampang pecah dan paling gampang diratainnya. Hasilnya juga bikin kulit kayak enggak pakai apa-apa, cuma lebih kelihatan glowing yang wajar. Kandungan Oil Free-nya oke juga nih! Terus karena sekarang lebih sering di rumah, aku ngerasa SPF 30 sudah cukup.


So far, aku paling cocok sama Skin Aqua UV Moisture Gel SPF 30 PA++ untuk daily. Mungkin kalau ke lapangan, baru aku pakai yang SPF 50 PA+++. Padahal kalau yang SPF tinggi, aku udah nemu brand yang lebih cocok di kulit tanpa bikin jerawatan. Artinya, mungkin ya enggak pakai Skin Aqua Moisture Milk lagi hehehe.

Oke deh, semoga review kali ini ngebantu kalian yang lagi pilah pilih sunscreen yak. Pokoknya jangan sepelein sunscreen, karena penting banget buat kulit jangka panjang. See ya!
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Adakah dari kalian yang masih nyari-nyari masker buat kulit berjerawat, uhm, tentunya dengan harga terjangkau dan gampang ditemui di pasaran? Okay, kalau gitu, aku rekomendasiin 2 wash off mask yang biasa aku pakai ketika jerawat sedang datang. Menurutku, wash off mask lebih nampol ke jerawat, bisa bikin minyak berkurang, dan tentunya lebih membersihkan kotoran sampai pori-pori. Masker ini mungkin sudah kalian kenal, mungkin sudah kalian baca di blog/ forum lain, tapi di blog ini belum-padahal aku sering pakai - jadi ya kenapa enggak dibikin postingan saja~

So, here we go. Kita bahas Acnes Tea Tree Oil Clay Mask dan Himalaya Purifying Neem Mask yah! Kesemua produk ini punya 2 ukuran besar dan kecil. Aku suka beli yang kecil, biar enggak mubazir dan gantian pakai yang lain.


ACNES TEA TREE OIL CLAY MASK

Isi : 50 gram
Harga :  Rp 28.000 an

Semua yang pakai embel-embel tea tree, rasanya sangat menarik perhatian karena bahan ini memang bagus buat kulit berjerawat. Acnes sendiri memang produk yang punya segmentasi remaja dengan problemnya: acne! Produk Acnes lainnya juga enggak kalah cakep, seperti Face Wash dengan berbagai macam varian, UV Tint, Compact Powder, sampai Spot Gel. Nyaris semuanya aku cocok sih, belum pernah punya pengalaman buruk sama Acnes.

Aku beli Acnes Tea Tree Oil Clay Mask ini di toko kosmetik di kotaku. Dulu waktu zaman belum nikah, produk ini termasuk susah ditemukan. Tapi makin ke sini, makin banyak, bahkan bisa ditemui di mini market terdekat. Kenapa demand dari produk ini termasuk banyak, walaupun sekarang persaingan di dunia wash off mask makin ketat? Yes, karena sudah banyak yang membuktikan kalau masker ini beneran ngaruh buat jerawat, dan bikin wajah yang meradang jadi kaleman. Kita intip ingredients-nya saja ya.

INGREDIENTS
Aqua. Butylene Glycol. Bentonite. Kaolin. Glycerin. Triethylhexanoin. CI 77891. Illite. Melaleuca Alternifolia Leaf Extract. Phenoxyethanol. Xantham Gum. Polysorbate 20. Dipotassium Glychyrrhizate. Disodium EDTA. Aloe Barbadensis Leaf Extract. Alcohol. Citric Acid. PEG-60 Almond Glycerides. Caprylyl Glycol. Carbomer. Nordihydroguaiaretiv Acid. Oleanolic Acid. CI 19140. CI 42090.

Dari bahannya, ada Bentonite yang berarti face mask ini merupakan clay mask, karena Bentonite adalah Clay dengan daya serap yang kuat. Selain itu, dia juga anti bakteri dan bisa menyembuhkan luka. Kemudian ada Melalueuca Alternifolia (Tea Tree) Leaf Oil untuk jerawat, tapi juga harus diperhatikan karena bisa juga menimbulkan iritasi. Aloe Barbadensis Leaf Extract yang kaya akan protein, kalsium, vitamin A, C, dan E untuk menghilangkan jerawat, melembapkan kulit, serta meremajakannya. Lalu ada Citric Acid yang dikenal sebagai bahan untuk anti aging, tapi perlu dihati-hati, karena bisa bikin kulit iritasi kalau enggak cocok. 


HIMALAYA PURIFYING NEEM MASK

Isi : 50 gram
Harga :  Rp 25.000 an

Himalaya juga enggak kalah banyak varian produknya. Seperti face wash, lip balm, cream, sampai pasta gigi. Selisih sedikit dari Acnes Tea Tree Oil Clay Mask, ada Himalaya Purifying Neem Mask. Bedanya, produk asal India ini mengusung Neem (kunyit) sebagai star ingredients, karena di India sana, rempah itu seperti segalanya, entah buat makanan, konsumsi kesehatan, maupun kecantikan. Herbal yang dimaksudkan di sini adalah konon Himalaya enggak pakai SLS, Paraben, dan bahan yang berbahaya. Pernah ada sticker di kemasannya dulu, tapi ini sempat jadi perdebatan, karena Himalaya pakai bahan yang setara sama SLS. Wkwkwk.

INGREDIENTS
Aqua, Kaolin, Melia Azadirachta Leaf Extract, Propylene Glycol, Bentonite, Fuller's Earth, Curcuma Longa Root Extract, Perfume, Sodium Methylparaben, Imidazolidinyl Urea, DMDM Hydantoin, Xanthan Gum, Disodium EDTA, Sodium Propylparaben, Citric Acid, Sodium Lauryl Sulfate.

Di list ingredients-nya ada Kaolin yang berarti produk ini termasuk juga clay mask. Kaolin itu semacam tanah liat, yang efektif mengatasi peradangan. Terus ada Melia Azadirachta Leaf Extract atau Neem, yang bagus buat mengatasi jerawat, bisa sebagai detoks kulit, dan membantu menyembuhkan luka. Sedangkan Fuller's Earth, terkenal di India dengan nama Multani Mitti, yang dipakai sebagai obat jerawat. Curcuma Longa Root Extract ini juga sama dari kunyit. Kemudian yang perlu diperhatikan, produk ini juga mengandung Sodium Lauryl Sulfate yang comedogenic. 

Dilihat dari ingredients-nya, enggak perlu heran kalau nanti teksturnya lebih kental, pekat, dan ala-ala lumpur gitu hehe.
 

PACKAGING

Dari segi packaging, kedua mirip-mirip. Punya kemasan berbentuk tube dari plastik tebal, tutup flip top, dengan kombinasi warna putih dan hijau. Di kemasannya juga sangat informatif banget. Dari klaim, ingredients, sampai tempat produksi. Bedanya, Himalaya punya info PAO (Period After Opening), yang enggak boleh digunakan lagi kalau sudah kebuka selama 6 bulan. Secara keseluruhan, produk ini tuh bisa dibandingkan.


TEXTURE & SCENT

Kita beralih ke tekstur dan wangi yah. Acnes Tea Tree Oil Clay Mask cenderung lebih creamy dan mudah dibaurkan walaupun hanya dengan tangan. Warnanya putih kehijauan yang tampak segar. Wanginya cukup menyengat, ala mint gitu, tapi terasa ademnya. Jadi ada efek cooling yang bikin relax. Acnes lebih gampang dibilas, dan enggak perlu wash lap supaya semua terangkat.

Sedangkan Himalaya Purifying Neem Mask warnanya hijau pekat, dengan tekstur yang cukup lembek-tapi oily-tapi kerasa ada butiran scrub-nya. Gawatnya lagi, kalau kelamaan enggak dipakai, oil-nya ini bisa tumpah duluan karena sampe netes-netes ketika tutup dibuka. Oh iya, Himalaya ini kudu pakai wash lap buat ngangkat maskernya, karena ada butiran scrub-nya. Untuk wanginya, karena dia punya kandungan perfume, wanginya herbal rempah tapi sama artifisialnya. Aku enggak suka. Walaupun sama menyengatnya, tapi lebih enakan yang Acnes Tea Tree Oil Clay Mask.


RESULT

Aku biasa pakai wash off mask, apalagi menjelang haid. Ini berfungsi juga untuk mencegah, karena biasanya, sudah muncul tanda-tanda jerawat. Dulu waktu masih jerawatan, aku bisa pakai dua sampai 3 kali seminggu. Urusan kulit jadi kering, aku bombardir dengan toner-essense-serum-moisturizer, dan aman.

Acnes Tea Tree Oil Clay Mask lebih cocok ketika kulitku banyak jerawatnya. Teksturnya yang creamy nyaman di kulit dan enggak bikin iritasi. Sedangkan Himalaya Purifying Neem Mask lebih enak digunakan ketika jerawat sudah agak kaleman. Butiran scrub-nya bikin wajah tampak bersih dan tampak cerah.



Kalau aku sendiri disuruh milih, aku milih Acnes Tea Tree Oil Clay Mask yang bisa juga ditotol buat jerawat yang besar. Ini dibiarkan semalam, biasanya jerawat bakal mendem gitu. Aku pernah coba dan iyes, bener juga! 

Tapi, kalau boleh enggak memilih, aku bisa gunakan selang-seling karena fungsinya sama-sama mengobati agar enggak jerawatan, but in different way. Acnes buat peradangan, Himalaya aku fungsikan buat merawat setelahnya.  Ketika sudah enggak jerawatan gini, aku pakainya selang seling seminggu sekali aja, sudah cukup banget. Wajah jadi terasa lebih bersih, enggak gampang kemerahan, dan tampak cerahan, ya mungkin karena enggak kayak kepanasan itu tadi.

So buat kamu yang pengen beli clay mask buat jerawat, cobain dua produk ini deh! Cari yang tercocok di kulit kamu, karena kamu yang tahu. Semoga makin ke depan, kulit kita semua jauh dari masalah yang bikin enggak pede ya teman-teman :)

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Older Posts

HELLO!


I'm Yosa Irfiana. A scriptwriter lived in Magelang. Blog is where i play and share. Click here to know about me.

FIND ME HERE

  • Instagram
  • Twitter
  • Facebook
  • Google Plus

Blog Archive

  • ▼  2021 (6)
    • ▼  February 2021 (1)
      • PENGALAMAN KENA COVID-19 (PART 1)
    • ►  January 2021 (5)
  • ►  2020 (44)
    • ►  December 2020 (5)
    • ►  November 2020 (2)
    • ►  October 2020 (4)
    • ►  September 2020 (5)
    • ►  August 2020 (3)
    • ►  July 2020 (7)
    • ►  June 2020 (6)
    • ►  May 2020 (1)
    • ►  April 2020 (4)
    • ►  March 2020 (2)
    • ►  February 2020 (3)
    • ►  January 2020 (2)
  • ►  2019 (89)
    • ►  December 2019 (5)
    • ►  November 2019 (7)
    • ►  October 2019 (6)
    • ►  September 2019 (9)
    • ►  August 2019 (7)
    • ►  July 2019 (6)
    • ►  June 2019 (9)
    • ►  May 2019 (9)
    • ►  April 2019 (8)
    • ►  March 2019 (7)
    • ►  February 2019 (7)
    • ►  January 2019 (9)
  • ►  2018 (135)
    • ►  December 2018 (21)
    • ►  November 2018 (17)
    • ►  October 2018 (9)
    • ►  September 2018 (9)
    • ►  August 2018 (10)
    • ►  July 2018 (9)
    • ►  June 2018 (12)
    • ►  May 2018 (9)
    • ►  April 2018 (9)
    • ►  March 2018 (9)
    • ►  February 2018 (10)
    • ►  January 2018 (11)
  • ►  2017 (116)
    • ►  December 2017 (8)
    • ►  November 2017 (7)
    • ►  October 2017 (8)
    • ►  September 2017 (9)
    • ►  August 2017 (8)
    • ►  July 2017 (11)
    • ►  June 2017 (7)
    • ►  May 2017 (12)
    • ►  April 2017 (8)
    • ►  March 2017 (12)
    • ►  February 2017 (15)
    • ►  January 2017 (11)
  • ►  2010 (9)
    • ►  November 2010 (9)

CATEGORIES

  • HOME
  • BABBLING
  • BEAUTY
  • BPN 30 DAY BLOG CHALLENGE
  • FREELANCERS THE SERIES
  • HOBBIES
  • LIFE
  • PARENTING

BEAUTIESQUAD

BEAUTIESQUAD

BLOGGER PEREMPUAN

BLOGGER PEREMPUAN

EMAK2BLOGGER

EMAK2BLOGGER

Total Pageviews

Online

NEWSLETTER

FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by ThemeXpose