YOSA IRFIANA

Powered by Blogger.
Ulang tahun Alya kali ini beda. Ya walaupun masih sama backgroundnya, ala ruang tamu, sofabed, dan meja, tapi muatan dan maknanya enggak sama kayak 4 ulang tahun sebelumnya. Yang awalnya mau dirayain di luar, sambil maem ayam crispy, plus sudah beli baju unicorn karena pengen pakai tema itu, buyar gara-gara corona. Iya corona lagi, memang enggak ada bosen-bosennya.

Baca juga: Ulang Tahun Yang Sederhana

Alhasil kami cuma makan donat + susu bobba yang dipesen via grabfood, tanpa teman-teman, tanpa kasih snack keliling komplek, bertiga saja. Alya gimana? Aku ceritain ya!


Sejak Alya masuk Rumah Sakit itu, aku jadi agar khawatir dan makin was-was akan kesehatannya. Makan minum sih kayak sudah hafal sama yang pemicu alergi, cuma aku harus ekstra perhatian dengan jadwal aktivitasnya. Kayak misal Alya bangun, harus langsung mandi dan harus langsung makan. Terus biasanya juga aku kasih madu/vitamin selang-seling untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya. Nah, habis itu baru boleh main atau aktivitas. Karena seperti pengalaman sebelumnya, menurutku, Alya masuk RS itu karena dia telat makan dan makannya langsung jelly susu yang aku yakin ini pemicu terberat dan bikin dia langsung enggak sehat.

Jadi, aku enggak mau kecolongan lagi soal ini. Alya boleh mau aktivitas gimanapun, mau sepedaan, mau jalan-jalan, mau in line skate, pokoknya itu tadi, bangun harus mandi biar bersih, dan langsung makan biar kuat. Agak susah buat bangkitin mood Alya sesudah pulang dari RS. Kurang lebih 2-3 hari baru bisa ceria lagi kayak biasanya. Sampai aku sedih karena dia kayak melongo bengong terus gitu loh. Kayaknya faktor obat juga kali ya, bikin dia ngantukan dan lemes. Makanya, aku sama Suami sempet bilang ke Alya, kalau nanti Alya ulang tahun, kita rayain yang beda dari biasanya. Kita makan ayam crispy, ada tema unicorn, dan saat itu juga kami ajak Alya pilih baju pesta. Yes, bayanganku pada saat itu adalah tema unicorn, kuenya cantik, dan dirayain di luar, itung-itung sebagai syukuran.

Sayang seribu sayang, semua gagal. Tinggal bagaimana caranya ngomong ke Alya.



Sebetulnya, Alya ini masih belum paham kapan hari pasti ulang tahunnya. Dia cuma tahunya tanggal 24 maret aja, tapi enggak yang ngitung hari juga sih. Kami sudah wanti-wanti jauh hari, apalagi pas diputuskan lockdown, WFH, dan SWH, kami bilang ke Alya bahwa enggak mungkin rayain ulang tahun waktu kondisi pandemi. Aku yakinin yang terpenting adalah kekompakan Alya dan kami sebagai orang tua, jadi Alya itu aku tanamin mindset biar "walaupun bertiga, yang penting bahagia". Sedihnya lagi, yang bikin kue tart ternyata adalah perawat di sebuah RS yang sedang intens ngurus COVID-19. Mau pesen ke pembuat tart lain, rasanya kok waktunya mepet! Terus kami nyerah dan nawarin Alya, mau makan apa waktu ulang tahun? Alya cuma bilang, "minta donat sama bobba"

Lucunya, tiba tanggal 24 dan kami pesan makanan via grabfood, Alya masih enggak percaya kalau ini hari ulang tahunnya. Aku sampai minta Alya pakai baju unicornnya. Kata Alya, "Maa..beneran Alya ulang tahuun? Iyaaa Alya ganti baju dulu yaaa?"

Aku kaget juga sih, karena ternyata dia juga nungguin dan ngerasa surprise. Wajah Alya yang polos bikin aku terharu. Aku ngerasa bangga sekaligus sedih, karena cuma begini bisanya. Tapi kok ya Alya ngerti dan enggak ada keluhan sama sekali. Alya, kalau besok kamu sudah besar dan baca ini, Mama mau ngucapin banyak terimakasih buat kamu, karena kamu pengertian atas semua kondisi.


Tiup lilinnya mana pakai lilin mati listrik pula. Sungguh perpaduan yang anekdot ini ya haha. Tapi enggak apa-apa deh, yang penting Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah! 

Kadonya juga cuma minta in line skate aja dari kami. Terus dapat dari Eyang, Om, Tante, yang kadonya dikirim saking enggak beraninya ketemu langsung. Alya happy banget, dan anaknya ya kayak life must go on, hal seperti ini enggak perlu dingenes-ngenesin gitu loh. 

Kalau kalian nanya kenapa Alya bisa so sweet dan nrimo seperti ini? Jawabannya tentu saja karena kami tanamkan "ada kalanya kamu tidak bisa meraih sesuatu yang sesuai harapan kita". Jadi sikap-sikap seperti kecewa, sudah kami persiapkan, dan Alya sudah mudeng banget. Contohnya, kayak pas dia minta sesuatu dan enggak kami turutin, apalagi kalau yang enggak ada fungsinya, ya kami tolak. Mau drama silahkan, kami enggak luluh. Biar dia ngerti, memperoleh suatu harus ada perjuangan, dan sesuatu yang kita peroleh bukan cuma kepuasan, tapi kebutuhan. Ngeri ih, kalau sudah bilang cuma buat kepuasan.

Semoga semakin dewasa, Alya makin paham sama keadaan. Ulang tahun kali ini mungkin belum seperti yang kami harapkan, tapi kita punya cara berbeda untuk memperoleh tujuan yang sama: BAHAGIA.

Alya sudah 5 tahun, Alya harus makin kuat dan pengertian. Harus cerdik ngelihat situasi. Jangan kalah, jangan putus asa. Kalau kata Alya, "Semangat Mama Papa, kita pasti bisa".
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Semua orang sedang bahas corona. Update. Aware. Yang pasti sekarang pada makin melek kebersihan dan kesehatan. Lockdown atas anjuran Pemerintah memungkinkan kita, yang bisa kerja di rumah, ya stay saja di rumah. Pergi-pergi hanya untuk keperluan semata, bukan untuk hal-hal yang sifatnya cuma buat nyenengin diri sendiri. Kadang baru nyadar, ternyata aku selama ini keluar rumah bukannya karena kebutuhan, tapi buat kepuasan. Puas bisa nyestatus jalan-jalan, puas bisa makan enak, puas bisa bikin orang pengen atas apa yang kita lakukan. 

Baiklah, kita bahas dari segi pekerjaan. Yang lucunya, semua ini kadang bisa bikin orang saling menyalahkan.


Seperti yang kalian tahu, aku dan Suami banyak mengejarkan project by remote. Aku nulis naskah, sedangkan Suami sering desain. Ada sih sesekali motret, tapi enggak tiap hari. Kerjaan seperti ini sudah aku niatin dari dulu. I can do anything from home, kerja, momong, ngerjain pekerjaan rumah tangga, termasuk bersosialisasi karena gimana sih, alat komunikasi sudah canggih-canggih bener. 

Since 4 years ago, ketika aku hamil dan masih kerja jadi Line Producer, yang pulang syuting magrib saja sudah bagus, aku ngerasa: enggak bisa deh kalau gini terus ketika sudah punya anak. 

Aku enggak mau ketemu anakku cuma beberapa jam sehari dan enggak monitoring perkembangannya. Aku maunya bisa momong dan kerja at the same time, walaupun nanti kenyataannya akan berbeda. Aku maunya anakku akan aku kasih perhatian extra biar nyaman karena aku orang tuanya. Nah, menurutku, kalau tiap hari aku pulang larut, waktuku tidak akan banyak untuk dia. Bisa sih dekat, tapi mungkin akan sulit.

Jadi, aku mikir terus gimana caranya dapetin pekerjaan yang enak, yang anak kecil friendly, yang enggak harus stand by almost 24 hours, yang enggak nuntut siap kerja dibawah tekanan. Akhirnya aku mengasah skill-ku menulis, belajar dari buku-buku tentang penulisan naskah, minta masukan ke teman-teman, bikin proposal film, kontak ke mantan rekan kerja, dan bersikap baik sama semua orang biar track record-ku bisa jadi bahan pertimbangan. 

Sebelumnya cuma sekali dua kali nulis artikel. Skenario juga pernah tapi enggak sering dan enggak expert. Mungkin waktu awal dapet project nulis, temen-temenku juga pada enggak percaya sama tulisanku. Tapi aku yakinin terus kalau aku bisa, aku mau belajar lagi, mau menerima saran dan kritik. Alhamdulillah malah langsung disambut baik dan proposal filmku keterima! Aku jadi penulis naskah secara official mulai hari itu juga, dan pelan-pelan percaya diri dengan sendirinya.

Singkatnya, pekerjaan menulis buatku sudah paling nyaman. Bisa tiap hari setor naskah. Bisa iyain atau tolak kalau ada yang enggak cocok. Gajian juga tinggal dirapel tiap akhir bulan. I'm in comfort zone now.

But i realize, kerjaan seperti ini privillege dan ada faktor luck. Enggak semua orang mau dan bisa. Ada yang enggak demen kerja di rumah, ada yang pengen tapi enggak dapet-dapet jalannya. Aku ngerti, makanya, aku enggak mau yang namanya sombong atas apa yang aku dapetin saat ini. Ngerasa sudah paling bener kerja jadi freelancee. Atau ngerasa kalau yang kerja kantoran itu enggak ngurus keluarga.

Work From Home bagiku ya seperti pekerjaan pada umumnya, hanya beda cara. Bedanya ini di rumah, penuh friksi, geser dikit bikin geger. Contoh sepelenya ketika Alya rewel aku banyak kerjaan. Mau enggak mau aku urus Alya dulu, baru kerjanya belakangan. Tapi jujur, itu sering bikin stress. Kalau stress bisanya apa selain disabar-sabarin. Aku yakin, yang kerja kantoran pun juga punya masing-masing caranya. 

Aku ibaratin, kita tuh kerja seperti: sedang menuju ke tempat yang sama, namun beda cara. Ada yang seneng pakai mobil AC, ada yang seneng lari-lari sekalian olahraga, ada yang senengnya naik angkutan umum karena bisa ketemu pengalaman baru tiap harinya. Semua juga berlandaskan kondisi dan fungsi. Kita ke satu tujuan: cari uang.

Kita kerja dimanapun pasti ada tantangannya kok. Kalau aku boleh sambat, sekarang pada tahu kan kerja juga bisa dari rumah? Itu artinya aku juga punya kesibukan sendiri-sendiri dan enggak selalu santai walaupun cuma di rumah doang. Dulu aku sering dikira nganggur karena di rumah terus. Dikira cuma momong saja kok susah bener. Dikira Ibu Rumah Tangga yang manja. Sedih loh, beneran. Tapi ya sudah, aku pikir biar orang tahu dengan sendirinya tanpa perlu aku jelasin panjang lebar. You judge me, becoz you don't me so well. Work From Home is real babe! Mengertilah, suatu saat malah bisa jadi solusi praktis. (Btw, semoga yang pengen bisa WFH segera dikasih jalan ya). Aku sendiri berusaha sebisa mungkin enggak bandingin kerjaanku dengan yang lainnya, ketimbang bikin masalah lain. Misal ke-trigger sama orang yang bilang kerja di rumah enak, ya sudah, aku cuma iyain saja, karena memang faktanya aku sudah cocok dengan kondisi kerjaku seperti ini.

Jadi menurutku, mengingat kondisi virus corona yang harus segera ditangani, ada baiknya kita sama-sama mengerti dan paham. Bahwa corona adalah epidemik yang bisa bikin carut marut manusianya, mulai dari segala aktivitas sosial, kesehatan, dan perekonomian. Saat ini adalah saat yang gampang banget bikin orang saling menyalahkan. Si A nyalahin si B karena keluar kota padahal dia ada keperluan dan sebenarnya was-was juga. Si B nyalahin si A karena harusnya bersyukur bisa Work From Home, tidak semua orang bisa, padahal si A juga sama stressnya. 

Waspada boleh, tapi jangan panik, jangan egois kayak borong hand sanitizer, borong masker, pakai sarung tangan lateks padahal cuma di rumah. Aku ngerti, basic survival manusia adalah bertahan dengan dirinya sendiri. Tapi jangan sampai kita enggak berbagi keperluan untuk menangkal virus tersebut. Logikanya, kalau banyak orang rentan terinfeksi karena tidak mampu menjaga kebersihannya, virusnya akan semakin lama menyebarnya dong. Sudah kita jahat sama bumi karena tidak bisa menjaga, sudah kita tukang buang sampah sembarangan, sudah kita enggak mikir makhluk hidup lain, sesama manusia juga enggak bisa akur. Semua orang jadi kelihatan banget sifat aslinya!

Kalau kayak gini, yang virus itu sebenernya corona atau justru kita manusia yang egois-egois yang maunya menang sendiri?

Maka aku bilang terus, bahwa humanity adalah faktor yang enggak kalah penting untuk keluar dari polemik kayak gini. Cara gampang supaya kita bisa berkontribusi adalah dengan tidak ikut menyebar berita hoax, selalu cari tahu sumber berita sebelum langsung di-forward ke yang lainnya, dengan di rumah saja dan keluar jika benar-benar perlu, menghindari kerumunan, dan hal-hal baik lainnya. Kalau harus kerja di luar, jangan lupa kebersihannya dijaga. Harus, mau tidak mau. Egonya dikesampingkan dulu untuk hal-hal yang sifatnya merugikan orang banyak.

Bumi sedang memulihkan kondisinya. Manusia juga harus makin sadar diri atas habit buruknya. Semoga kita selalu sehat kuat dan dalam lindunganNya. Semoga kita mendapatkan hikmah atas semuanya.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

HELLO!


I'm Yosa Irfiana. A scriptwriter lived in Magelang. Blog is where i play and share. Click here to know about me.

FIND ME HERE

  • Instagram
  • Twitter
  • Facebook
  • Google Plus

Blog Archive

  • ►  2023 (1)
    • ►  January 2023 (1)
  • ►  2022 (14)
    • ►  December 2022 (1)
    • ►  October 2022 (1)
    • ►  August 2022 (2)
    • ►  July 2022 (1)
    • ►  June 2022 (1)
    • ►  April 2022 (2)
    • ►  March 2022 (2)
    • ►  February 2022 (3)
    • ►  January 2022 (1)
  • ►  2021 (60)
    • ►  December 2021 (1)
    • ►  November 2021 (3)
    • ►  October 2021 (3)
    • ►  August 2021 (3)
    • ►  July 2021 (2)
    • ►  June 2021 (3)
    • ►  May 2021 (15)
    • ►  April 2021 (21)
    • ►  March 2021 (2)
    • ►  February 2021 (2)
    • ►  January 2021 (5)
  • ▼  2020 (44)
    • ►  December 2020 (5)
    • ►  November 2020 (2)
    • ►  October 2020 (4)
    • ►  September 2020 (5)
    • ►  August 2020 (3)
    • ►  July 2020 (7)
    • ►  June 2020 (6)
    • ►  May 2020 (1)
    • ►  April 2020 (4)
    • ▼  March 2020 (2)
      • ALYA SUDAH 5 TAHUN
      • CORONA DAN CARA KITA
    • ►  February 2020 (3)
    • ►  January 2020 (2)
  • ►  2019 (89)
    • ►  December 2019 (5)
    • ►  November 2019 (7)
    • ►  October 2019 (6)
    • ►  September 2019 (10)
    • ►  August 2019 (6)
    • ►  July 2019 (6)
    • ►  June 2019 (9)
    • ►  May 2019 (9)
    • ►  April 2019 (8)
    • ►  March 2019 (7)
    • ►  February 2019 (7)
    • ►  January 2019 (9)
  • ►  2018 (135)
    • ►  December 2018 (21)
    • ►  November 2018 (17)
    • ►  October 2018 (9)
    • ►  September 2018 (9)
    • ►  August 2018 (10)
    • ►  July 2018 (9)
    • ►  June 2018 (12)
    • ►  May 2018 (9)
    • ►  April 2018 (9)
    • ►  March 2018 (9)
    • ►  February 2018 (10)
    • ►  January 2018 (11)
  • ►  2017 (116)
    • ►  December 2017 (8)
    • ►  November 2017 (7)
    • ►  October 2017 (8)
    • ►  September 2017 (9)
    • ►  August 2017 (8)
    • ►  July 2017 (11)
    • ►  June 2017 (8)
    • ►  May 2017 (11)
    • ►  April 2017 (8)
    • ►  March 2017 (12)
    • ►  February 2017 (15)
    • ►  January 2017 (11)
  • ►  2010 (9)
    • ►  November 2010 (9)

CATEGORIES

  • HOME
  • BABBLING
  • BEAUTY
  • FREELANCERS THE SERIES
  • HOBBIES
  • LIFE
  • PARENTING
  • BPN 30 DAY BLOG CHALLENGE
  • BPN 30 DAY RAMADAN BLOG CHALLENGE 2021

BEAUTIESQUAD

BEAUTIESQUAD

BLOGGER PEREMPUAN

BLOGGER PEREMPUAN

EMAK2BLOGGER

EMAK2BLOGGER

Total Pageviews

Online

FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by ThemeXpose