YOSA IRFIANA

Powered by Blogger.
Peminat PHTE Avoskin masih pada setia enggak ya? Kalau iya, toss dulu dong, berarti kita sama.

Jujur saja, sejak kemunculannya di jagad per-skincare-an lokal Indonesia, lalu banyak di-review blogger-blogger ternama, siapa sih yang enggak tertarik sama Avoskin? Termasuk aku, yang kalau urusan beli skincare itu mikirnya lama, belum harga, belum kebutuhan lainnya. Tapi, urusan satu ini enggak boleh enggak! Gimanapun caranya, tetep kudu nyisihin uang buat beli Perfect Hydrating Treatment Essence.

Awalnya kemasan PHTE cuma ada ukuran gedhe, yaitu 100ml dengan harga sekitar Rp 280.000 an. Aku sempet maju mundur mau beli sih, hingga akhirnya, mungkin karena saking banyaknya peminat, Avoskin mengeluarkan versi kecilnya, ukuran 30 ml. Dalam hati bilang "selamet nih, akhirnya aku bisa beli juga, Rp 100.000 buat sebulan masih lumayan kan!"

Sekarang ini sudah botol ketiga. Kebetulan, kemarin aku dapetin giveaway dari Beautiesquad X Avoskin. Rejeki memang enggak kemana, di saat orang sibuk belanja harbolnas, aku malah sibuk kerja. Dan giveaway ini memang sudah sepantasnya. Wk.

Okay, aku tahu review ini sangat amat terlambat, enggak tahu nih, mikirnya antara: mubazir enggak sih, karena sudah banyak yang ngreview, dan tiba-tiba males foto (before after terutama). Hiyaaa ada saja alasannya. Cuma misalpun enggak dibahas, kok ya sayang, sudah sesetia itu pakainya. Jadi, yuk pertanyaannya diganti, memangnya apa hebatnya PHTE ini sampai setianya setengah mati?


Sebelum aku lanjut ke pembahasan Perfect Hydrating Treatment Essence, aku pernah review loh tentang produk Avoskin yang Hydrating Treatment Essence dan Avoskin Day and Night Cream. Perlu diketahui, PHTE dan HTE berbeda, kalau HTE bisa kita sebut sebagai face mist/toner, kalau PHTE adalah essence. Apabila kalian punya keduanya, urutan penggunaannya jelas HTE dulu baru PHTE. Apabila kalian bertanya mending beli mana diantara keduanya, aku pilih yang PHTE.

Buat ngakalin duit bulanan yang masih mepet, aku selalu beli PHTE yang ukuran 30ml. Sebotol kecil ini bisa dipakai dalam jangka waktu satu bulan. Aku biasa pakai bebarengan dengan skincare lainnya, untuk menumpas jerawat. Sifat essence memang gitu, enggak bisa dipakai sendirian, dia butuh teman baik supaya kandungannya bisa menyerap ke kulit.

Aku enggak langsung merasakan perbedaan yang signifikan pada botol pertama. Kayaknya ya cuma biasa saja gitu. Wajah jadi kenyes-kenyes sih iya, tapi jerawat, ya tetep ada. Sempet ngerasa, ya sudah mungkin enggak cocok, mana ada alkoholnya pula, aku terus coba mikir-mikir lagi, jangan-jangan bukan produk ini nih yang salah, melainkan produk lain yang aku pakai bebarengan.

Ternyata bener, aku sempet salah milih moisturizer yang terlalu rich buat kulit. Hasilnya, kulit malah makin kayak tambang minyak dan jerawat bermunculan. Lalu ketika sadar, aku pilih moisturizer berbentuk gel yang akhirnya klop juga sama si essence. Yas!


Oh iya, mengenai kandungan alkohol, di sini sifatnya sebagai pelarut doang yang bikin lebih cepat terserap kulit. Aku sih model yang: selama kulit aku enggak apa-apa, lanjut saja, toh pasti sudah melalui quality control dan alkoholnya termasuk yang aman buat kulit. Supaya lebih jelas, berikut list ingredients nya ya.

INGREDIENTS

Aqua, Alcohol, Ethyl Ascorbic Acid, Propylene Glycol, Glycerin, Fragrance, Chamomile (Anthemis Nobilis) Extract, Carrot (Carota Sativa) Oil, Rosa Canina (Rosehip) Oil, Carbomer, Triethanolamine, Mineral Oil

PACKAGING


Soal packaging Avoskin, kalian enggak perlu khawatir, karena bener-bener terjaga kualitasnya. Dari pengiriman yang pakai bubble wrap, juga kardus dan botolnya sangat rapi nan elegant. PHTE sendiri punya botol kaca tebel. Ketika dibuka tutupnya, ada semacam tutup plastik lagi untuk menutup lubang essence. Tutup ini aku buang saja, karena ketika sudah dipakai, harusnya memang langsung dihabiskan dalam waktu 3 bulan pemakaian. 


TEKSTUR AND SCENT


Tekstur PHTE cenderung cair, namun pas diaplikasikan terasa seperti gel karena aroma apel yang segar. Iya, PHTE punya fragrance tipis-tipis aroma apel. Aku sendiri ngerasa biasa saja sih, misal dihilangkan aromanya juga enggak apa-apa. Ada juga enggak apa-apa. Hahaha.

Di kulitku yang banyak masalah gini, PHTE sukses merawat kulit agar terhindar dari bruntusan dan meredam jerawat yang besar. Sesuai klaimnya, PHTE cukup menghidrasi kulitku secara baik. Mungkin bagi sebagian orang butuh produk hydrating lain ya, apalagi kalau yang iritasi sama alkohol. Nah, di kulitku masih termasuk aman.



HOW TO USE

Nuangin PHTE enggak susah-susah amat kok, essence bisa langsung ngalir dan enggak gampang bleber kemana-mana. Buat yang agak ndlenger kayak aku, ini cukup penting, karena kadang aku cepet-cepet pakainya. Jadi tuang ke tangan, ratakan dengan kedua tangan, lalu tap tap di kulit wajah. Sudah gitu doang, cepet kan.

Aku pakai PHTE dua kali sehari setelah ritual membersihkan wajah. Urutannya begini, cleansing oil, facial wash, PHTE, baru moisturizer, dan sunblock. Untuk malam hari, skip moisturizer dan sunblock, terus diganti sama acne gel ditotol di jerawatnya saja. Kalau lagi enggak malas? Aku pakein layer sleeping mask minimal dua minggu sekali. Dengan kondisi kayak gini, jerawatku agak kalem dan enggak gampang geradakan lagi.

Untuk menghindari pori-pori tersumbat, aku juga rutin exfoliating kulit minimal seminggu sekali. Setelah itu, baru lanjut maskeran dan pakai sheetmask yang punya klaim untuk menghidrasi kulit juga. Terdengar agak ribet ya, hehehe, ya memang seperti itulah kalau punya kulit berjerawat terus mau dapat kulit sehat. Apapun akan kulakukan eiym.


 RESULT

Kondisi wajah aku hampir banyak perubahaannya, terutama bagian yang sering bruntusan seperti di dahi maupun pipi. Kalau bopeng bekas jerawatnya sendiri masih terlihat ya, susah banget buat dihilangkan. Kecuali punya duit mah laser, beres. Tapi kan keadaannya enggak gitu. Masih syukur bisa ketemu sama produk lokal yang cocok dan berkelas gini. Jadi memang harus ditelatenin dulu. Toh lumayan samar kok fleknya.

Banyak yang bilang, kalau PHTE bisa menghilangkan problem bopeng juga. Makanya, aku telatenin terus dan setia sampai wayahnya aku merasakan manfaat lebihnya. Mungkin saat ini belum kelihatan, namun hasil dari perawatan kulit kan masalah jangka panjang.

Perlu aku garis bawahi, dibanding rival-rivalnya dari luar, PHTE sudah paling pas buat kantong, mana hasilnya juga oke pula. Mau pindah ke lain hati, ya so sorry.


Buat kalian yang pengen nyobain si PHTE ini, cobalah yang ukuran kecil kayak aku gini. Syukur-syukur cocok ya cin, nanti lanjut yang botol gedhe. Sebagai informasi tambahan, di website resminya, Avoskin sering ngadain diskonan kok. Lumayan, ada paketannya juga. Kamu bisa pilih berbagai perawatan wajah yang disesuaikan dengan kondisi kulit.

Nah, sudah malam nih, waktunya perawatan. Aku cabs dulu yes. Semoga tahun depan selalu diberikan rejeki tumpeh tumpeh sampai mau beli skincare saja enggak perlu mikir harga berapa. Amiiinkan ya!
Share
Tweet
Pin
Share
3 komentar
Finally sudah hari ke 30 yeay. Sumpah kerasa juga ya ngos-ngosannya. Bergulat sama waktu, plus kerjaan lain, eeeh terpenuhi juga. Aku memang menantang diriku sendiri sih, di samping buat melatih gaya bahasa dan penulisan, juga pengen deh menambah teman. Ternyata, manfaatnya memang banyak banget sampai aku terharu huhuhu. Aku sudah punya beberapa teman baru, saling blog walking, dan wawasan satu sama lain yang sama-sama seru.

Well, topik terakhir ini adalah, apa sih target blogging 2019 nanti? Ummm, hal yang enggak terpikirkan sebelumnya, mau enggak mau aku akan nulis juga. So yeah, kita kupas saja.

Nge-blog boleh saja hanya hobby, tapi bakalan lebih asyik kalau diseriusin. Gini loh, aku tuh sudah mulai mengenal SEO, cara menulis yang baik, sering share di media sosial, dan beberapa kali belajar bareng lewat komunitas, lah kenapa enggak sekalian saja bikin blog sebagai lahan buat cari keuntungan?

Terdengar sangat materialistis, ya memang itulah salah satu fungsinya. Enggak bisa dipungkiri, sekarang aku sudah dapat satu dua artikel sponsored post, yang ternyataaa,,, wiiih asik juga ya kak. Tapi, di situlah aku juga belajar bahwa blogging itu bisa jadi sebuah profesi yang enggak main-main juga.

Maka, di tahun 2019, aku juga punya target. Apa saja? Berikut diantaranya:

1. FOTO YANG KEREN

Mungkin bagi sebagian orang, foto adalah faktor penunjang nomor kesekian, tapi bagiku pribadi, ini adalah nomor satu. Sayang deh rasanya punya basic photography yang jarang digunakan. Seperti yang sudah aku sering sambat sebelumnya, kamera foto aku tuh kurang mumpuni, jadi agak susah digunakan plus ngatur fokusnya. Duh, padahal ini termasuk yang urgent.

Kerasanya kalau sudah foto produk. Aselik, mau ngakalin dari segi apa juga, hasilnya tetep wae mentok. Sudah bikin photo box, lighting ala-ala, berkreasi sama pernak-pernik properti, tapi kan boring ya kan cuy, masa' mau foto flatray terus. Kan pengen juga bikin yang model bulb, model strobist light, sampai yang ekperimental kayak pas dulu masih muda, eaaa...

Giliran punya blog pribadi, kok fotonya enggak sedep, malu ah. Jadi, target blogging tahun 2019, gimana pun juga, tiap kali foto, aku usahakan punya karakter, total, dan metal!

via GIPHY

2. ARTIKEL YANG BERKUALITAS

Dari sekian banyak artikel yang aku bikin, rasanya kok kebanyakan curhat mulu ya hahaha. Pantes, enggak berkembang dan pageview segitu-segitu saja. Padahal pengen juga loh, bikin konten sesuai pengalaman yang membuka wawasan.

Besok aku mau mikirin gimana caranya agar tulisanku berkarakter dan dilirik banyak orang. Yang tadinya asal-asalan dan nulis sekadar cerita karena punya blog, ke depannya harus punya faedah buat para pembaca. Terus satu lagi, aku kudu pinter ngatur sudur pandang. Yang baca di sini, lebih seneng sama artikel ketika aku bisa becanda sekaligus ngasih informasi secara ringan. Mungkin karena sifat blog yang bersifat personal, jadi lebih enak punya gaya bahasa yang enggak berat-berat ya.

Aku belajar juga kok. Jadi, makasih ya yang sering baca tulisanku di sini. Karena kalianlah aku bisa bertahan dan berkonsisten ria.

via GIPHY

3. MENGIKUTI EVENT

Aku akuin, aku hampir enggak pernah ikut event blogger. Huhuhu, sedih loh, karena selama ini cuma bisa saling sapa lewat dunia maya. Padahal aku juga pengen ketemu langsung, saling tegur sapa, dan tahu kehidupan kalian di dunia nyata.

Aku masih sering kesusahan ngatur jadwal. Habis jujur saja ya, waktuku tuh kayak habis buat ngurusin rumah, momong anak, dan kerjaan. Mana aku juga punya target bikin film tahun depan, jadi harus ada prioritas dan mana yang harus dikesampingkan.

Target tahun 2019, aku kudu bisa ngikutin satu dua event blogger. Sekali-kali deh unjuk gigi dan berjumpa sama temen-temen di luar sana. Aku lebih suka ngobrol langsung soalnya. Jika selama ini bikin collab dan ngobrolnya terbatas DM instagram dan WA, moga-moga event bisa mencambuk semangatku dan membuka dunia bahwa blogging enggak bisa dipandang sebelah mata.

Kadang bingung juga sih kalau ditanya orang sama profesi blogger. Kerjaannya kan cuma nulis, foto produk, dan cuma handphone-an doang, nah, kalau aku bisa nunjukkin, oh ternyata ada loh komunitasnya, oh ternyata eksis loh, oh ternyata menjanjikan loh. Mungkin orang akan mengubah pola pikirnya.

via GIPHY

Mohon do'anya ya, moga-moga tahun depan bisa ikutan event blogger paling enggak yang deket-deket dulu deh, kayak di Jogja, atau di Semarang.

***
Fiuh, itulah dia target blogging tahun depan. Enggak lebay kan, hehe, semoga iya. Tanggung soalnya sudah punya blog, rutin perpanjang domain, eh enggak konsisten. Ya buat apa coba. Blog toh bisa jadi professional juga. Paling enggak, urusan artikel dan rutin nulis sebagai tujuan utamanya. Karena, kita sudah punya modal, sudah punya tekad, tinggal kita bisa bertahan, atau cukup sekian.

Ya sudah deh, mari kita akhiri blog challenge ini dengan bacaan hamdalah. Alhamdulillahi rabbil alamin. Sampai jumpa di challenge lainnya ya.

#BloggerPerempuan
#BPN30dayChallenge2018
#day 30
Share
Tweet
Pin
Share
3 komentar
Beautiesquad ngadain collab bertema COLORFUL FRUIT MAKE UP bulan desember ini. Sempet maju mundur mau ikutan, eeeeh di detik detik terakhir akhirnya memberanikan diri kirim look yang aku buat juga. 

Okay, seperti yang aku bilang kan, ikutan collab itu nagih, sekali ikutan nanti bakalan jadi kebiasaan.


Jujur saja aku enggak berekspektasi lebih ketika mulai bikin look ini. Aku cuma mikirin, harus bisa menggunakan apa yang ada. Mau beli make up baru yang warnanya ngejreng rasanya kok, bakalan jarang kepake, kan buat apa juga. Nah, ini nih yang bikin susah, kalau sudah ada keterbatasan, otomatis ide menyesuaikan.

Maybe this will look really mainstream. Aku ambil judul, buah semangka. Tapi enggak apa-apa ya, toh looknya bakalan beda kok, kan enggak bisa contek-contekan. Hehehe. Aku kasih listnya dulu deh, pakai produk apa saja, so, here they are.


FACE
Avoskin Perfect Hydrating Treatment Essence
Herborist Aloe Vera Gel
Make Over Ultra Liquid Foundation (shade nude silk)
Make Over Two Way Cake (shade natural)
Fanbo Acne Loose Powder (shade transcluent)

EYEBROW
Caring Eyeshadow (Breezy Spring)

CHEEKS
Lip Cheeck Eye Colour Brun Brun Paris
Focallure Trio Blusher & Highlighter Palette Original

EYES
Lip Cheeck Eye Colour Brun Brun Paris
Caring Eyeshadow (Breezy Spring)
Maybelline Magnum Volume Express
Wardah EyeXpert Optimum Hi-Black
Sulamit Twinkle Twin Faux Eyelashes

LIP
Lip Cheeck Eye Colour Brun Brun Paris


Oh iya, aku ngerasa kondisi wajahku saat ini sedang Alhamdulillah sehatnya. Kalau kalian perhatikan, beberapa bopeng bekas jerawat sudah tersamarkan, dan jerawat yang gedhe-gedhe gitu sudah enggak ada. Seneng banget loh, karena ketika dipakaiin make up gitu, sudah gampang nempelnya.

First, adalah penggunaan Avoskin PHTE, ini bagus buat primer. Kulit jadi lebih siap menerima produk yang dipakai selanjutnya. Kemudian aku mulai pakai Herborist Aloe Vera Gel, berurut-urut step dempulan. 

Kebetulan, produk Make Over cucok buat kulitku, jatuhnya semi matte dan bisa nutup noda secara efektif. Aku aplikasikan secara merata, lalu terakhirnya aku set pakai Fanbo Loose Powder. Buat apa sih, ya biar make up nempel enggak geser gitu.


Untuk bagian mata, wah ini susah nih. Aku enggak ada inspirasi dari mana, asal pede coret saja ke kelopak mata. Aku pakai Lip Cheeck Eye Colour Brun Brun Paris di bagian kelopak mata full, dan bagian bawah mata. Niat awalnya yang bagian bawah, aku bikin macam Igari Make up. Tapi pas ngaplikasiinnya ketebelan, yo wes sekalian wae.

Yan bagian alis sama bagian bawah line mata, aku poles dengan Caring Eyeshadow (Breezy Spring), ambil yang warna hijau. Bikinnya kayak gambar semangka, asal sudah dapat warna hijau dan merahnya.


Finishingnya, aku totol pakai Wardah EyeXpert Optimum Hi-Black. Ini hitamnya kreng dan gampang kering kok, jadi kalau kita mantep bikin titik, insyaallah enggak beleberan. Wkwk.

Baru habis tuh, dipakaiin Sulamit Twinkle Twin Faux Eyelashes, biar makin tegas. Seneng cuy, sekarang sudah agak lihai pasang bulu mata palsu heheh.


Aku tetep shading beberapa bagian wajah seperti tulang pipi, hidung, dan jidat pakai Focallure Trio Blusher & Highlighter Palette Original. Etapi enggak begitu kelihatan yak, padahal aslinya cukup glowing manja loh sista.

Terakhir, bagian bibir. Aku cuma pakai Lip Cheeck Eye Colour Brun Brun Paris, enggak diombre macem-macem, karena niatnya memang nonjolin bagian mata doang. Nanti kalau keramean malah kayak lenong, apa enggak pada ketawa. 


Nah, kayak gini hasilnya. Gimana, lumayan kan ya, ya kan ya, please jawab iya. Hehehe. Sudah hari terakhir pula bikinnya padahal waktu yang diberikan lumayan lama loh. Baru kali ini bikin look mepet deadline, maapin yak!

Overall, aku cukup suka kok. Yang awalnya enggak yakin, malah hasilnya enggak mengecewakan. Cukup alus kalau aku bilang, karena lama-lama make up ya kelatih juga kan akhirnya. Wait, misal kalian kurang puas sama hasilku, kalian bisa coba cari inspirasi make up lainnya.


Seperti looknya Laily Khoirurosida berikut ini:


Atau kalian bisa juga lihat look peserta lain yang enggak kalah seru.



Gimana mau ikut keseruan ini juga? Gampang, pastikan kalian beauty blogger dan sudah join di Facebook serta follow IG Beautiesquad.  Pantengin terus timelinenya buat dapetin info seputar event seru tiap bulannya. Sampai jumpa di collab berikutnya ya!
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Namanya juga tiap hari kerja di rumah doang, buka laptop, kerjaan via online, ya mau enggak mau kudu buka beberapa situs buat membuka wawasan. Walaupun kadang lebih seneng scroll berita lewat handphone sambil tiduran, yang ulala bebih asiknya, tapi browsing situs via laptop tetep bikin kita fokus buat cari berita dan informasi terkini.

Coba deh, kalau otak-atiknya via handphone, pasti rasanya gateeeel pengen buka instagram. Iya apa iya? Nah, buka laptop nih beda, lebih kerasa beneran cari informasinya. Alya saja tahu kalau Mama lagi buka laptop, tandanya Mama sedang bekerja. Hiahaha.

Situs yang aku kunjungi cukup random. Pagi-pagi baca berita sambil dengerin spotify, atau malah langsung youtube-an nontonin video enggak penting. Pokoknya, dengan membuka internet, banyak hal yang aku dapetin.

Nah, setelah dipikir-pikir, ternyata ada loh situs-situs yang sangat membuka wawasan bagi aku pribadi. Kadang bisa menginspirasi untuk bahan ngeblog, sampai bahan bacaan baru buat bikin naskah program TV.

Mau tau enggak apa saja? Ini dia:

1. Female Daily 

Aku sudah jadi silent reader FD sudah sejak 2010-an, waktu itu nyari review produk, eh ketemu FD Forum, ya sudah, aku langsung khusyuk baca-bacain komennya. Yang dibahas seputar wanita, terutama kecantikan. Member FD biasanya sudah sangat fasih dan paham dalam mengenal skincare, jadi aku kadang takut cuy kalau mau nimbrung. Pernah sih cuma beberapa kali, dan itupun cuma sebatas kasih info ketika menggunakan produk.

Semakin ke sini, FD makin informatif dan gampang dijangkau. Mulai dari penggunaan media sosial buat menunjang artikel, sampai bikin konten di youtube soal skincare secara detail. Orang-orang di balik layar FD pun juga sudah pada memperkenalkan diri. Dari followers orang di balik layarnya saja sudah banyak, jadi enggak heran sih, kalau FD bisa segedhe ini.

2. Mommy Daily



Digagas oleh Female Daily Network, timbullah Mommiesdaily. Sesuai namanya, sasaran utama  situs ini adalah para ibu yang melek dunia. Aku biasa baca artikel yang sangat relate dengan kehidupan sehari-hari. Gaya bahasanya enak dibaca, enggak terkesan menggurui, juga informatif sekali.

Kadang lewat mommiesdaily lah aku jadi sadar, bahwa para wanita di dunia ini enggak sama. Yang kita butuhkan adalah sikap realistis bahwa jadi ibu pun kita bisa berkeluh kesah, saling berbagi, dan butuh hiburan. Mommiesdaily sangat akrab dengan hal-hal seperti ini. 

3. Mojok.co


Situs yang cadas dan sarkas, siapa lagi kalau bukan mojok.co. Kayaknya nih, orang-orang di balik layarnya dulu sering ngoceh di twitter dan yang banyak followersnya gitu loh. Sebut saja Puthut EA dan Agus Mulyadi. Jagad twitter siapa sih yang enggak kenal mereka?

Artikel di mojok gaya bahasanya asik, ala anak muda, yang nyindirnya enggak kira-kira. Kalau kalian pengen nulis di mojok juga bisa kok. Topik yang dibahasnya pun macem-macem, mulai dari politik, tren terbaru, otomojok, curhat, sampai komik. Cuma yang harus dipahami, pastikan tulisan kalian punya karakter unik dan lucu, bahas sesuatupun dari sudut pandang yang anti mainstream, karena apa? Kalau biasa saja ya enggak mojok namanya.

4. Vice Indonesia


Agak berbeda dengan mojok yang mengaku media selow. Vice dibuat lebih matang lagi. Topiknya lagi-lagi politik, Indonesia, serta lingkungan. Dalam investigasinya, Vice enggak main-main sih, tuntas lah istilahnya. Bahkan beberapa kali seberani itu dalam mengungkap sebuah fakta.

Pembaca Vice juga tipe orang yang suka sama hal-hal berbau dokumenter dan penelusuran kasus. Vice bahkan juga punya channel youtube, agar lebih detail lagi memvisualisasikan kasus. Meski ada satu dua artikel yang kadang aku enggak setuju sama pointnya, tapi untuk ukuran portal media, Vice masih di jajaran juara.

5. Tirto.id


Pegungkapan fakta, investigasi kasus mana lagi yang syarat dengan infografik seperti Tirto? Tirto tampak detail menyajikan berita. Begini ya, tidak semua orang mau baca, tapi semua orang pengen informasi sejelas-jelasnya. Jadi di sinilah fungsi utama infografik dengan desain yang pas.

Di saat media lain mengungkap sebuah kasus dengan recehnya dan clickbaitnya, Tirto diam-diam langsung menelurkan pendalaman kasus yang sedetail-detailnya. Sebut saja, waktu tragedi Lion Air JT 610. Media lain mungkin saja mikirin ini berkaitan dengan hal ghaib, sampai mengungkap nama-nama korban. Nah, Tirto berbeda. Situs ini langsung mengupload artikel mulai dari kronologi versi Basarnas maupun teka-teki keberadaan mekanik. Point utamanya adalah, sudut pandang yang berbeda.

Tirto tidak hanya mengupas tuntas fakta dan bukti secara nyata, namun juga wawasan tentang kasus yang sedang terjadi. Jadi, para pembaca juga dituntut jeli dan pintar menanggapi situasi.

***
Aku suka baca berita dari berbagai macam situs sih sebetulnya, tapi untuk yang intens dibaca, ya dari situs-situs yang berbeda. Karena gaya tutur dan sudut pandang itu sangat berpengaruh untuk para pembaca. Kita mau digiring kemana nih, kita mau dapat info apa sih, sampai apa sih manfaat baca berita ini. Aku banyak belajar dari artikel juga kok. Misal mau nulis skenario pun, tetep kudu tahu gaya tutur dan sudut pandang. Mau yang biasa saja atau yang berbeda. Nah ini nantinya yang akan berpengaruh pada sasaran kita. 

Yang terpenting, jangan lupa tetap perkaya wawasan kita dan jangan gegabah menilai suatu berita. Okay sodara-sodara?

#BloggerPerempuan
#BPN30dayChallenge2018
#day 29
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Enggak bisa dipungkiri, zaman modern banyak mengubah kebiasaan kita jadi lebih mudah lagi. Yang biasanya belanja kudu nunggu suami pulang, kini dengan ketak ketik handphone, scroll produk terbaru, bayar via m-banking, barang sudah bisa langsung kirim. Yang biasanya kudu nunggu gajian, tenang, sekarang beli apapun bisa dicicil via kartu kredit. Yang biasa enggak punya waktu buat ke supermarket, belanja bulanan dari sembako sampai sayuran segar tetap bisa diantar. Pokoknya, serba gampang!

Anyway, ada enggak sih, wanita yang enggak doyan belanja? Rasa-rasanya persentasenya kok sedikit ya, hehehe. Baiklah, kali ini aku mau share saja 5 situs belanja yang biasa aku pakai buat kebutuhan sehari-hari maupun beli produk kecantikan.

Pokoknya begitu ada duit sisa, kenapa enggak belanja saja. Karena belanja adalah kebahagiaan para wanita. Aye!



1. TOKOPEDIA

Menempati urutan pertama. Kenapa tokopedia? Karena banyak cashbacknya hahaha. Aku bayar-bayar tagihan ya di Tokopedia, mulai dari listrik, air, tv kabel, sampai pulsa. Suamiku sih yang lebih sering bayarin, dia sering dinotice via email. Ada promo apa saja? Langsung deh bayar enggak pakai lama.
Cashbacknya sampai sering bisa buat beli pulsa listrik dan bayar tagihan lain saking banyaknya. Ini aku enggak bermaksud promo sih sebenernya, cuma ya memang sesenang itu beli di tokopedia. Terus Tokopedia juga ada OVO cashnya, yang bisa digunakan buat bayar-bayar yang lain kayak grab, sampai makanan yang terdaftar. Selama ini enak sih, misal enggak bawa dompet dan ada cashback , hati tetap tenang haha.

Oh iya, kelemahannya adalah, barang-barang kecantikan di tokopedia kurang lengkap dan promonya jarang. Dia memang lebih banyak promo buat pembayaran dan top up kali ya. Selain itu produk-produk flash sale juga kurang menarik. 

Lebih banyak promo di e-commerce selanjutnya yaitu:

2. SHOPEE

Sudah tidak perlu diragukan lagi, apalagi program free ongkirnya kakak! Sangat memudahkan kita untuk bertransaksi layaknya di kota sendiri. Hanya dengan minimal beli Rp 75.000 bebas kirim seluruh indonesia.

So, enggak heran kalau banyak online shop yang rame-rame daftar shopee, yang otomatis inilah kenapa berbagai varian produk dari yang mahal sampai yang murah, yang merek terkenal hingga abal-abal semua ada di Shopee.



Keuntungan lainnya, Shopee menerapkan sistem poin. Mungkin kata lain dari cashback sih ya, jadi kalau kita rutin belanja di Shopee, pastinya makin banyak diskon buat belanja lainnya. Mana lewat Shopee kita juga bisa belanja beberapa barang luar negeri langsung pula. Jadi lebih aman dan nyaman kan. Lha ini nih yang bikin nagih. Hahaha.

3. BUKA LAPAK


Sebelum kenal Tokopedia sama Shopee, sebetulnya aku lebih dulu kenal sama Buka Lapak. Waktu itu lagi hamil mau cari jamu buat melahirkan susah bener, adanya di Buka Lapak. Nah,setelah aku telusuri, ternyata memang Buka Lapaklah yang bisa menjangkau produk online semacam UMKM maupun produk rumahan.


Memang Shopee dan Toped sekarang juga banyak produk homemade, cuma awalnya tetep Buka Lapak deh. CMIIW ya!

Oh iya, Buka Lapak ini punya berbagai promo juga, produknya pun macem-macem, kayak produk rumah tangga, pakaian, produk eletronik, sampai mainan anak. Dipukul rata, pokoknya. Menjelang harbolnas, lebih banyak promonya, mulai dari Serba Dua Ribu, Flash Sale, Cashback, sampai gratis ongkir. Rasanya kok diembat semua sih lama-lama hahaha. Mana iconnya Dian Sastro pula.

4. TIKET.COM


Masih termasuk platfotm E-commerce kan? Jadi kenapa tiket dot com, karena pengalamanku gini. Kemarin pas liburan ke Pangkalan Bun, aku kesusahan cari tiket balik. Kesusahan harga miring sih terutama hahaha.

Beberapa kali pakai situs lain, eeeh ngedrop dong, sudah mau bayar tapi error. Kemudian dikasih tahu sama adik ipar, dia biasa pakai tiket dot com ini. Aku coba, dan ternyata memang benar, lebih gampang, mana banyak promonya pula.

Waktu itu harga tiket bertiga total Rp 2.100.000, jatuhnya jadi Rp 1.900.000, lumayan kan? Padahal carinya cepet-cepet loh itu. Haha.

5. SOCIOLLA


Yang terakhir, khusus buat yang demen belanja produk-produk kecantikan. Belum tahu Sociolla, kalian bisa baca di sini ya: How To Write Beauty Article

Di platform ini kalian bisa belanja, cari review produk, dan baca artikel lifestyle di kanal Beauty Journal. Komplit deh pokoknya. Belanja di Sociolla juga banyak promonya, makin sering belanja, makin banyak reward yang nantinya bisa kalian tukarkan. Mana produk-produknya oke punya, jaminan enggak ada yang abal-abal, dan justru malah eksklusive punya.

Oh iya, kalau kalian belanja lebih dari Rp 250.000, gunakan kode promo berikut ini: SBNLA0XI. Mayan kan dapat potongan belanja Rp 50.000 hehehe.




Rasanya bohong deh kalau aku enggak seneng diajak belanja. Sekarang mah gaji saja ditransfer, jadi bayar apa-apa yang tetep m-banking. Hanya dengan ketak ketik handphone semua teratasi. Nah, saranku kalau mau belanja online, kita tetap harus sesuaikan kebutuhan. Tenang saja, diskon itu selalu ada. Enggak melulu kudu nunggu harbolnas, flash sale, pokoknya nanti bakalan ada terus. 

Ingat kata Yosa: nikmati gajimu, asal jangan sampai gaya hidup mencekikmu. Hidup belanja, hidup kerja ekstra!

#BloggerPerempuan
#BPN30dayChallenge2018
#day 28
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Banyak yang bilang kalau bahagia itu sederhana. Sederhana bisa makan mie instan ketika malam tiba, atau sesederhana bisa berkumpul di rumah bersama keluarga. Tapi bagi aku yang hampir tiap hari bertiga, family time terus, plus ketambahan banyak nyetok mie instan, bahagia itu enggak bisa diciptakan dengan gampangnya loh, pemirsa. Rasanya kami lebih banyak panas ketimbang kendornya. Sebel sih, mau liburan saja susahnya minta ampun. Gimanapun juga, bahagia sebenarnya butuh detail jawaban: apakah aku benar-benar bahagia atau ini pelampiasan emosi sekejap saja?

Bentar-bentar, bukannya aku mau kontra, tapi aku memang enggak suka mengada-ada. Mungkin waktu masih gadis bahagia bisa gampang banget dicari. Misal capek, stress kerja, atau punya masalah cinta, begitu pijet spa, beli baju baru, sampai travelling, semua bisa kelar seketika. Sudah punya suami dan anak ini lain, mau nikmati me time, keingetan anak. Mau pacaran nonton bioskop, dicalling biar cepet-cepet pulang. Mau hore-hore bertiga, ya memang begini terus kerjaannya.

Aku inget banget ketika lahiran, alih-alih aku dan Suami mengalami magical moment, yang ada, habis bukaan lengkap dan aku ngeden Alya enggak kunjung keluar, aku lalu di caesar. Bagi kami saat itu, lebih baik kami istirahat habis perjuangan panjang. Biar deh Alya ditangani suster rumah sakit, biar Suami bisa istirahat dan aku pulih duluan.

Masih kurang jelas definisi kebahagiaannya? Oke, aku ceritain satu lagi ya. Alya kan sudah PAUD tuh. Dulu awalnya, memang Alya yang minta, mau sekolah kayak temen-temennya. Pikir kami, wah sekalian nih, kesempatan. Lumayan kan, 2 jam bisa ngurang-ngurangin capek, bisa ngerjain yang lain-lain ketika Alya sekolah. 

Lalu tahu cerita selanjutnya apa? Jika yang lain pada mbrebes mili ketika mengantar anak sekolah, lain dengan kami, kami malah senang, yeay, akhirnya Alya sekolah juga. Sayangnya waktu pertama kali masuk, Alya malah nangis karena kaget sekolah itu kayak gimana. Ya maklumlah, 2 tahun sudah kami sekolahin, anaknya pikir sekolah tuh cuma main, ternyata ada baris-berbaris dan ada aturan pasti. Kzl kan, sudah minta sekolah, begitu diturutin eeeh nangis. Jadi beneran deh, selama 2 minggu, kami sibuk menenangkan Alya biar dia beradaptasi di sekolah barunya. Fiuh, bahagia itu enggak sesederhana itu kan ya?

Baca juga: Akhirnya Alya Sekolah Juga


Tapi jika disuruh menjabarkan definisi kebahagiaan yang sederhana, kalau dipikir-pikir ya ada juga. Ada saatnya, bahagia memang tidak melulu pakai uang. Ada saatnya, bahagia itu datang mendadak tak disangka. Ada saatnya, kita tuh tertawa bersama, yak, bahagia kami identikkan sama tertawa bebas bersama. Yah daripada mikir susah-susah bahagia tuh yang gimana, sini-sini, mending aku jabarin satu-satu ya!

1. NYANYI BARENG

Terdengar alay? OKE, aku terima.

Karaoke bagi kami termasuk kebutuhan pokok. Kebutuhan hore sih tentunya. Hahaha. Karena sekali rumah ini tidak terdengar ada musik yang mengalun dari speaker, justru merupakan pertanda bahwa rumah tangga ini sedang tidak baik-baik saja. Nah, nyanyi-nyanyi bareng kayak gini seperti tolok ukur kebahagiaan kami. 

Lucu deh kalau sudah nyanyi bertiga, kami sering ketawa karena Alya. Mana Alya kalau nyanyi pakai bahasa inggris sok-sok-an begitu. Ketambahan Suami kalau sedang kumat, ya bakalan joged-joged diikuti Alya. Mau di rumah, di mobil, atau sewa room buat karaoke, pokoknya nyanyi terooos.

2. KETIKA MEREKA BILANG "MASAKAN MAMA ENAK"

Sebagian besar orang kompak bilangin aku, tipe wanita yang enggak bisa masak. Alias kayaknya kalau masak tuh yang enggak enak gitu loh. Ya memang sih, waktu masih gadis, aku jarang banget masak. Bisa masak malah pas mau nikah, karena ngerasa kalau masak bisa hemat. Kalau hemat bisa beli skincare. Kan gitu mikirnya.

Jadi memasak buat aku kayak kebiasaan wae, enggak yang harus pakai skill maksimal, toh bisa dilatih sama yang namanya jam terbang. Buktinya sekarang aku enggak perlu meraba-raba kalau bikin sambal goreng hati pakai bawang berapa biji, bisa bedain tepung kanji sama tepung terigu, bisa tahu mana kunyit mana laos. Masak lama-lama jadi rutinitas yang enggak perlu dibangga-banggakan "Oh aku nih loh bisa masak. Preeet!"

Tapi, gini-gini aku juga enggak mau kalau, aku sudah meluangkan waktu masak, dicerca pula karena masakannya enggak enak. Pernah sih sekali dua kali ada tamu dateng ke rumah terus tiba-tiba interupsi caraku memasak. Padahal kan tamu ya, tinggal duduk manis, makan sajian saja apa susahnya. Malah ikutan ke dapur. Iya kalau bantuin, lah ini malah ikut campur. Dipikir aku enggak bisa masak apa! Situ siapa, Gordon Ramsey?

via GIPHY

Beruntung, Alya sama Suami tipe orang yang mudah bilang enak. Mama masak sop hambar enak, Mama masak donat gosong enak, Mama masak udang keasinan tetep enak. Hahaha, ya enggak ding. Intinya mereka itu selalu kompak nyemangatin aku. Karena mereka tahu, kunci utama dalam kehangatan rumah tangga ada di tangan Ibu.

Sekali bilang masakan Mama enggak enak, Mama akan marah besar!

via GIPHY

3. PULANG NUNGGU MAMA

Sekarang aku sudah mulai sering pergi-pergi nih, entah itu urusan kerjaan, belajar nulis naskah, atau ketemu temen-temen. Biasanya kalau pergi bisa yang sehari, dari pagi, pulangnya malam menjelang Alya tidur. Mungkin kalian pernah dengar, sebagian orang pulang kerja dan disambut anak capeknya ilang.

Nah, kalau aku beda, pulang nunggu Mama artinya Alya sudah makan, sudah pipis, sudah gosok gigi, dan mau tidur ditemenin Mama. Istilahnya tinggal diceritain gitu. Karena kalau aku pulang terus kondisi rumah berantakan dan Alya enggak keurus, sekali lagi, Mama akan marah besar.

via GIPHY

Begini, memutuskan untuk pergi ke luar itu syaratnya banyak. Kira-kira bermanfaat enggak, aku ngeluarin biaya banyak apa enggak, kondisi Alya bisa enggak ditinggal, makanan di rumah banyak atau harus beli. Semua sudah dipikirkan. Ya kali aku pergi tanpa prepare, jadi ketika aku pergi ya aku enggak kepikiran rumah banget biar konsen dan kerjaan lancar. Kerjaan lancar artinya aku bisa pulang cepet.

So, kalau aku dalam keadaan capek terus pulang-pulang Alya riwil, sekali lagi apa? MAMA MARAH BESAR. Baguuus, kompak ya semua?

4. BELANJA

Sederhana enggak? Enggak ya, hahaha. Orang tuh kalau belanja nunggu gajian tiba, mantengin harbolnas, mantengin sale di mana-mana. Sebagai seorang freelancer -yang dibayar pakai termin, dan terminnya kadang luput- ah sudahlah, belanja ya enggak kenal hari spesial. Intinya, asal ada uang dibayar!

Aku sekalinya belanja bisa borong banyak, dan enggak kira-kira. Habis beneran kok, enggak bisa ngepasin diskon, makanya kalau mahal ya mahal saja wong ada duitnya. Aku paling suka belanja bulanan dan ngabisin uang sekali brek. Biar enak itungannya.

Misal awal bulan tuh kebutuhannya apa saja, bayar listrik, bayar tagihan, bayar sekolah, sampai beli sembako, ya harus diprioritaskan dulu. Baru deh tahu sisanya berapa. Nah, sisa uang tersebut bisa buat macem-macem, bisa enggak kita liburan, ada duit enggak buat beli baju, dan lain-lain. Selama ini lebih nyaman pakai skala prioritas dan planning bulanan agar enggak keteteran.

5. RUMAH BERSIH DAN WANGI

Definisi kebahagiaan terakhir ini paling penting di rumah. Kalau rumah kondisinya berantakan, kotor, bau, wah wah, moodku langsung jelek. Maka, tiap pagi, begitu bangun aku langsung beresin rumah, nyapu, ngepel, nyuci, baru deh mandi. Aku sih percaya, every good mood starts on a good morning.

Aku seneng wewangian khas baju dicuci, bau pencuci piring, dan semprot-semprot ruangan biar sedep dan nafasnya lega. So, kalau ada yang nginep di sini, biasanya sudah tahu tabiatku ini loh. Mereka berusaha biar enggak nyampah, enggak ngrokok di dalam rumah, dan ikutan bersih-bersih. Nah, mantap kan. Jadi Mama senang haha.

via GIPHY

Aku paham sih, kenapa Suami kadang bingung menerjemahkan bahasa kalbuku. Apalagi kalau sudah cemberut dan ngambek seharian. Mau disodorin bolu meranti jauh-jauh dari medan ya enggak mempan. Jadi mungkin aku yang harus sadar diri, besok-besok mau komunikasi yang baik sama Suami. Sudah agak dikurangin kok sifat emosiannya, cuma ya, kalau lagi enggak enak hati, semua bakal jadi sasaran kemarahan haha.

Ya sudah deh itu tadi 5 kebahagiaan yang mungkin enggak sesederhana itu. Barang kali kamu punya pendapat berbeda, share di kolom komentar ya. Makasih :)

#BloggerPerempuan
#BPN30dayChallenge2018
#day 27
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Dari sekian banyak artikel yang aku bikin, label review pastinya memberikan tabungan pageview cukup banyak dibanding dengan yang lainnya. Paham banget kok, kalian di luar sana sering banget nyari tahu rekomendasi skincare khususnya untuk jerawat. Nah, berbekal pengalamanku sendiri yang struggle tiada habis mendambakan kulit mulus, dalam mereview produk, aku bakal ngomong apa adanya. Honest review lah kalau para blogger bilang.


Aku kasih tahu sedikit cerita perjalananku gonta-ganti skincare ya. Jadi, aku memang sudah jerawatan sejak SMA. Aku inget banget, itu karena aku enggak cocok sama cream POND'S dan tergiur sama efek pencerahnya. Habis itu entah gimana ceritanya, muka yang tadinya mulus-mulus saja, berubah jadi geradakan di pipi. Jerawatnya model yang gatel, merah-merah, dan bikin gemes mau dipites. Cuma sayang, aku enggak tahu gimana penangannya. Pernah sih sesekali facial di salon, tapi tetep wae malah jadi makin parah.

Waktu kelas 2 sudah agak mendingan karena mulai pakai cream jerawat walaupun enggak rutin. Habis itu kumat deh pengen nyoba ina inu, sampai segala apa dicoba kayak minyak bulus segala, dan jerawat tetap datang silih berganti.

Beralih ke kuliah, aku sudah mengenal facial wash, peeling, masker, sampai obat jerawat. Lumayan banyak yang aku coba. Lagi-lagi enggak yang bisa langsung bersih sih gitu, pasti ada saja jerawat dan bekasnya itu loh enggak nguatin. Mana yang namanya produk, enggak bisa kan cuma rekomendasi saja, kalau mau tahu ngefek apa enggak, ya harus berani nyoba.

Jerawatku agak mendingan, kalau aku rajin merawat wajah. Lebih-lebih pas sudah kerja, begitu ada uang, larinya ke klinik kecantikan. Tapi gini ya, sifat beberapa klinik kecantikan, kalau kita rutin ya hasilnya bagus. Giliran stop, bakalan ambyar semuka. Mana klinik yang aku datengin tuh yang mahal-mahal pula, denger-denger ada steroidnya. Duh, mulai deh salah kaprah ngerawat muka.

Kondisi wajah habis dirawat di klinik malah jadi banyak bopeng akibat terlalu sering difacial. Ini juga yang menyebabkan sampai sekarang susah bener mau memperbaiki tekstur. Tapi enggak manusia namanya kalau enggak belajar dari pengalaman. Lalu setelah punya anak, baru aku tersadar, kalau kita benar dan mengerti kondisi kulit wajah sendiri, kulit pasti bakalan kalem dengan sendirinya.

Berbekal dari banyakin baca review blogger, gabung ke forum kayak Female Daily Forum, terus juga sekarang kan makin banyak ya pemerhati skincare di Instagram, jadi ku senang, aku makin banyak wawasan. Memang bener ya beauty entusiast kadang tumbuh karena mereka juga punya pengalaman pahit buat kulitnya haha. So do i.

Sekarang aku sudah ngerti bener gimana cara ngerawat kulit. Ngerti apa itu pentingnya tahu ingredients, sampai Mitos dan Fakta Soal Skincare. Ternyata selama ini aku salah merawat muka cuy, basicnya saja sering salah kok, mau yang layer-layer.

Aku kasih tahu ya, tahapan merawat wajah yang terpenting adalah CLEANSING, HYDRATING, AND PROTECTING. Ketiga ini dulu sudah bener belum, nah kalau sudah nemu yang cocok, baru bertahap kalau mau yang layer-layer.

Tenang, aku bakalan ngasih tahu ke kalian produk apa sih yang cocok di kulit aku dengan harga yang terjangkau. Beberapa bisa kamu dapetin di swayalan terdekat tapi kayaknya hanya satu yang didapetin via online. Oh, dan ini adalah produk lokal semua. Gimana, mau tahu kan, apa saja? Lets check it out.

1. VIVA MILK CLEANSER GREENTEA

Termasuk dalam step first cleanser. Beberapa orang bilang, kulit berminyak ngapai pakai milk cleanser? Padahal minyak itu ya bisa larut sama yang kental-kental. Makanya, dalam step membesihkan wajah, aku selalu menerapkan double cleansing, biar bersihinnya maksimal.

Viva Milk Cleanser Greentea ini di Female Daily sering dibahas juga, bahkan dinobatkan sebagai pembersih paling recommended. Baik itu segi harga maupun efektivitasnya. Aku masih bertahan sama Viva Milk Cleanser Greentea karena mau beli cleansing oil tapi kok harganya belum ada yang cocok. Istilahnya,Viva saja sudah oke, ya sudah bertahan dulu. Baru nanti kalau ada duit skincare lebih, mungkin baru ganti.

Dibanding sama varian lain, aku paling sering beli yang greentea. Wanginya kalem, enggak sepedih yang lemon, dan bersihinnya lebih tuntas dibanding yang timun. Buatku sangat pas. Enggak lebih, enggak kurang.


Aku pakai dua kali sehari, pagi dan malem sebelum tidur. Caranya begini: aplikasikan milk cleaser di seluruh wajah yang kering, lalu pijat lembut. Habis itu diperciki air sedikit saja, pijat lagi, baru bilas. Supaya apa sih kak? Ya supaya minyak luntur sis, wkwk. Konon kalau pakai oil atau balm sebagai first cleanser lebih enak lagi karena bisa di emulsi. Emulsi sangat baik buat kulit berminyak, supaya minyak stabil.

Nah, milk cleanser sifatnya memang belum tentu bisa mengemulsi, cuma dengan cara pakai seperti itu, sudah cukup membantu mengurangi minyak berlebih kok.

2. AVOSKIN PERFECT HYDRATING TREATMENT ESSENCE

Mungkin buat sebagian orang, belum ngerti bener, apa sih ngefeknya Treatment Essence? Padahal kalau sudah nemu yang cocok, produk hydrating ini akan bekerja supaya cream yang akan kita pakai selanjutnya lebih meresap sempurna. Produk Hydrating juga bagus supaya kulit enggak dehidrasi, karena kulit yang dehidrasi justru akan memicu minyak berlebih, atau malah akan kering kerontang.


Kenapa avoskin? Ya jelas karena Avoskin produk hydrating lokal yang paling mantep. Ini sudah aku buktiin sendiri. Buat yang mau nyoba dan takut enggak cocok, coba beli yang botol kecil. Segitu bisa dipakai sebulan lebih. Aku pakainya setelah membersihkan wajah baru deh tap tap pakai PHTE ini.

3. GIZI BEAUTY ACTIVE LOTUS ESSENCE CREAM

Susah nyari pelembab buat kulit berjerawat? Dari segala cream yang pernah aku coba, aku bisa bilang, Gizi Lotus Cream ini sebagai cream yang cocok. Harganya terjangkau, efenya juga bagus. Dia bisa mencegah jerawat dan juga membuat kulit tetap terjaga kelembapannya. Aku pakai setelah Avoskin PHTE.

Oh iya, Gizi Lotus Cream sudah mengandung SPF rendah. Cocok buat pemakaian sehari-hari, namun kalau intens kerja di bawah paparan sinar matahari, tetep kudu ditambahin sunblock ber spf ya.

Baca review lengkapnya: Review Gizi Lotus Cream

4. VIENNA SLEEPING MASK - ACNE CARE SACHET

Baru beli semingguan yang lalu dan sebagus itu coba. Aku sempet under estimate, mana produknya sachetan gitu kan. Tapi ternyata enak bener di kulit, jerawat lebih kalem, dan dapet sensasi adem. Sesuai namanya, sleeping mask, jadi dipakai semalaman di wajah setelah ritual membersihkan wajah.


5. FANBO ACNE GEL

Kadang ada kalanya kan jerawat membesar dan meradang? Dulunya, aku mengandalkan pembasmi jerawat model lotion, tapi berhubung Fanbo mengeluarkan varian Acne Solutionnya, aku langsung nyoba dong, termasuk yang acnel gel. Dan officially bombastis! Dalam 3 hari jerawat bisa ilang gitu loh sampai yang enggak berbekas. Ciamik kan? Fanbo Acne Gel juga bisa dipakai di pagi atau malam hari, tapi aku lebih seneng malam hari, sesudah memakai Avoskin PHTE dan Sleeping Mask.

Baca reviewnya: Review Fanbo Acne Solution

Sebenernya masih ada produk lain dalam serangkaian menumpas jerawat, tapi setelah diotak-atik, 5 ini deh yang paling ngaruh bikin kulit lebih sehat terawat. Pokoknya kunci cuma: membersihkan wajah metode double cleansing, terserah apa facial washnya, asal first cleansingnya sudah betul. Baru ke tahap hydrating sama protect.

Well, itu dia produk andalan aku selama ini. Rumus skincare di dunia ini adalah, kalau aku cocok, belum tentu kamu klop. Nah lo, bingung kan. Intinya apa? Kalau kalian mau coba cobi produk baru, yang kamu butuhkan adalah keberanian dan cari tahu ingredients yang tepat.

So, silahkan mencoba, semoga kalian juga cocok ya!

#BloggerPerempuan
#BPN30dayChallenge2018
#day 26
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Dibanding dengan rumah lain di kampung, rumahku lumayan besar dan tingkat, tapi sayang, kadang tidak nyaman buat berteduh sekalipun. Setiap hari, kaki kecil ini berlari dari lorong ke lorong perkampungan kumuh. Sambil tertawa riang, sambil membawa baju ganti, dan sambil berpikiran ketemu teman-teman.

Tidak hendak kemana-mana, cuma mau ke rumah Buk'e saja. Buk'e itu sebenarnya adalah Nenekku. Ibu dari Mamaku. Semua cucu terbiasa memanggil Buk'e karena ikut-ikutan orang tuanya. Lama-lama Buk'e jadi lebih klop di telinga ketimbang memanggilnya dengan sebutan Eyang. Lagian, Buk'e  sendiri juga tidak mau dipanggil Eyang, simply, karena dia merasa masih muda. Salah kaprah yang dimaklumi oleh keluarga kami.

Saking kerapnya ke rumah Buk'e, bagiku tempat Buk'e jauh lebih nyaman walaupun ada di lompetan. Bagiku rumah Buk'e jauh lebih tenang walaupun berantakan. Dan yang lebih penting, di rumah Buk'e, aku bisa menjadi diriku sendiri tanpa dibatasi.


Jarak rumah Buk'e dengan orang tua cuma beberapa meter saja. Beda kampung doang. Sayangnya, di rumah sendiri, aku merasa terbebani. Apa-apa tidak diperbolehkan, apa-apa harus dibatasin, dan apapun yang aku lakukan adalah kesalahan. Di rumah kalau siang, aku tinggal bertiga, sama adik dan Papa, sedangkan Mama kerja kantoran. 

Adikku lebih nurut dan diam, tidak bisa memberontak seperti yang embaknya lakukan. Tapi bukankah setiap anak itu unik dan punya kesenangannya? Mana di rumah aku tidak punya teman pula. Rumahku terkunci rapat-rapat karena orang tua ku takut aku ikutan nakal seperti anak-anak di kampung. 

Masalahnya, di rumahpun aku enggak leluasa beraktivitas seperti anak-anak lainnya. Aku melulu disuruh baca buku, bermain seadanya, bercanda dengan adik, lalu melihat teman-teman dibatas jendela. Aku berbeda, aku ingin keluar dari rumah dan bercanda tawa dengan teman-teman sebaya.

Tapi semua sudah terlanjur dibatasin, sampai aku bingung mau bermain apa? Gimanapun juga, aku dari dulu merasa, aku tidak akan pernah cocok sama Papa Mama. Semua sama, sama kolotnya.

Baca juga: Berdamai Dengan Diri Sendiri

Berbeda ketika aku sama Buk'e. Aku diperbolehkan bermain di luar selayaknya anak seumuranku di sana. Bebas main jam berapa saja, asal aku tidur siang, dan tetap makan. Kala sore aku mengaji, menunggu malam buat pulang ke rumah lagi. Lebih-lebih malam minggu, aku lebih leluasa lagi, aku tidur di rumah Buk'e dan boleh tidur malam jam berapapun aku mau.

Masa muda Buk'e adalah penyanyi keroncong, suaranya bagus, dan terkenal sampai mana-mana. Anak-anaknya banyak yang meneruskan menjadi musisi. Maka jangan heran, kalau keluarga kami berkumpul biasa bernyanyi. Yang aku ingat, Buk'e membebaskan pilihan namun juga tegas dalam mendidik anak.

Waktu aku SD, Buk'e belum pensiun dari dinas sipil, jadi pulang kantornya siang. Kadang bersamaan dengan aku pulang sekolah, atau aku yang harus sabar menunggu sambil tidur di rumah. Aku senang ketika Buk'e sudah datang, rasanya aku tidak sabar untuk bertemu teman-temanku di kampung sebelah. Puas main petak umpet, main pasir, makan bakso goreng, nonton TV di rumah temen, semua terasa sangat menyenangkan.

Sialnya, Papa kadang tidak memperbolehkan aku ke rumah Buk'e, misalnya waktu test tiba. Alih-alih bisa belajar, bisa tenang, yang ada aku malah makin tertekan. Aku tidak suka berada di rumah, rumah sama saja seperti penjara.

Hubunganku sama Papa belum pernah menyenangkan seperti halnya para orang tua lain yang dekat dan senang bercanda. Aku hafal betul tabiat Papa kalau raport sudah tiba. Mau berapapun nilai ulanganku, aku pasti disuruh duduk merunduk di depannya setelah pembagian raport selesai. Aku selalu disalahkan dan dituntut supaya bisa membuktikan bahwa aku bisa. Aku harus rangking di kelas. Aku harus nurut. Aku harus pintar matematika. Aku harus jadi kebanggaan keluarga.

Beda di rumah, beda di tempat Buk'e. Aku bisa saja di rumah pendiam, tapi di tempat Buk'e aku merasa pada tempatnya bisa bebas berekspresi.

Tapi lama-lama aku tidak bisa menyembunyikan lagi kegundahanku. Aku mulai memberontak, menunjukkan apa yang selama ini aku pendam. Aku tidak bisa tinggal diam, aku berusaha bilang kalau aku juga punya pilihan. Hubunganku sama Papa kian hari kian panas, di sisi lain aku ingin bebas, di sisi lain aku butuh materi biar bisa berdiri. 

Buk'e lah yang selalu jadi penengah. Membelaku mati-matian. Mendorongku agar tetap kuat dan bertahan. Buk'e lah yang sudi mengarahkanku menjadi apa yang aku mau. 

Buk'e selalu memperhatikan hal-hal kecil. Seperti, mau memijitiku ketika aku kesleo, memberikanku skincare buat jerawat, sampai mendengarkanku curhatan tentang percintaan. Buk'e lah yang tahu semua tentangku.

Dari mana aku bisa berenang? Ya karena Buk'e yang ngotot supaya aku bisa les renang.
Dari mana aku bisa opname di rumah sakit karena ternyata demam berdarah? Ya karena Buk'e yang panik badanku demam tinggi. Badanku lemas tak berdaya. Dan orang tuaku hanya perhatian sebatas memberi obat saja.
Dari mana aku bisa kuliah di Universitas incaranku sendiri? Ya karena Buk'e yang sampai hati berani melawan pilihan Papa. Buk'e lah yang mendorongku kuat agar bisa kekeuh dengan pendirianku. Agar aku bertanggungjawab dengan pilihanku.

Semua karena Buk'e.



Ingatan ini terus menerus ada di otakku sampai hari ini. Hari ini dimana aku sedang mengetik rapi dan menjadi seorang penulis naskah di berbagai film dan televisi. Aku tidak pernah bisa berdamai dengan Papa, namun yang harus aku lakukan adalah berdamai dengan keadaan.

Ketika Papa Mama berpisah, Buk'e juga bisa menjadi penengah. Memberi Papa petuah bahwa dari dulu banyak yang harus dibenahi. Buk'e juga tidak serta merta memihak Mama. Buk'e berusaha memberikan Mama petunjuk tapi tidak membatasi pilihan Mama.

Sekarang Papa Mama mungkin telah rapuh, masing-masing timpang dan tidak kuat seperti dulu lagi. Buk'e menyadarkanku bahwa apa yang mereka pilih adalah yang terbaik bagi mereka. Kita boleh berandai-andai, tapi belum tentu kalau mereka bersama justru akan lebih baik lagi.

Buk'e sampai hari ini masih akan selalu aku rindui. Setiap aku ke rumahnya, pasti dimasakkan makanan kesukaanku. Setiap aku kesana, aku selalu dipijitin, dan ditanyain macam-macam. Rasanya aku bakalan selalu jadi anak kecil ketika di hadapan Buk'e. Buk'e...Buk'e..Buk'e selalu ada dalam cerita masa kecil. Kepada siapapun aku bercerita, ada nama Buk'e yang selalu aku puja.

Semoga Buk'e sehat terus dan apa yang dicita cintakan di masa tuanya terwujud. Satu pelajaran yang bisa aku petik di sini, bahwa menjadi diri sendiri lebih penting untuk mengerti apa tujuan hidup ini. Barang kali kalau bukan Buk'e yang mendorongku, mungkin sekarang aku bukan siapa-siapa dan tidak menemukan kebahagiaan yang sebenar-benarnya.

#BloggerPerempuan
#BPN30dayChallenge2018
#day 25
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Ngomongin soal keinginan, manusia kapan sih puasnya. Pasti ada saja keinginan buat terus mencapai sesuatu, misal yang A sudah tercapai, nanti ganti ke yang B, selanjutnya ke C. Ya wajar sih, selama enggak merugikan orang lain kenapa enggak.

Kayak aku gini nih, kalau dipikir-pikir keinginan tuh buanyak banget yang belum tercapai. Mana sekarang sudah punya anak pula, jadi mau enggak mau agak sedikit tertunda. Kayak blogpost-ku sebelumnya: If Only.

Yang jadi masalah sekarang, bisa enggak kita mencapainya dengan keadaan yang ada? Apakah keinginan itu sesuai dengan hati kita, atau cuma sekadar gengsi-gengsian semata. Apakah keinginan itu tulus kita nanti-nanti? Karena monmaap nih, kebanyakan dari kita cenderung memenuhi hasrat pribadi akibat iri melihat apa yang orang lain peroleh.

Contoh yang paling sederhana: kemarin ada anak tetangga yang habis dibeliin telpon-telponan. Lucu gitu bentuknya, ada stickernya princess, terus dibawa ke rumah buat mainan bareng. Alya sebenernya punya kok mainan handphone, lebih tepatnya handphone bekas yang enggak kepake. Nah karena melihat temennya kok mainannya lebih keren, lebih princess, may be juga baru, jadilah Alya kepengen juga.

Buat yang mungkin belum kenal, aku tuh selalu nerapin delay gratification ke Alya. Enggak selalu loh apa yang kita pengen itu langsung terwujud, bahkan ada kalanya kita harus legowo kalau apa yang kita harapkan enggak kunjung tercapai. Simple kok, aku mau ngajarin sama yang namanya proses, dan hasil adalah pencapaian yang bisa kita pelajari untuk menuju ke proses selanjutnya. 

Alya aku jelasin gini, "Memangnya Alya butuh handphone-handphone-nan? Yang sudah ada kan bisa dipakai. Nanti kalau temenmu beli mainan lain terus, apa Alya mau ikut-ikutan juga?"

Tahu Alya jawab apa? "Oh iya ma, Alya lupa"

Ya begitulah, aku selalu ngingetin kalau dia sudah ngotot minta sesuatu. Sikap yang aku tanamkan ke Alya ini enggak main-main loh efeknya. Aku enggak mau dengan gampangnya menuruti keinginan Alya. Kadang kalau memang dia butuh, harus pakai nabung dulu. Kalau minta sesuatu terus kami enggak bisa nurutin dan bikin dia nangis, ya nangis saja enggak apa-apa. Aku jauh lebih pengen bikin jadi anak yang penyabar dan bisa mengerti situasi. Iya kalau aku bisa nurutin terus, lah kalau sudah enggak? Keinginan itu bukan cuma sebuah barang loh, tapi juga hasrat seperti kekuasaan, dan lain-lain.

Sering denger kan, tetangga habis beli motor gedhe, terus yang lain panasan, sampai apa-apa dijual demi nyaingin beli yang lebih bagus. Pernah kejadian kan, anak ABG minta motor karena enggak diturutin lantas bakar rumah. Yang begini-begini ini yang harus dihindari.

Alya, aku, dan Suami sekarang makin kompak kalau menginginkan sesuatu, dipilah pilih dulu mana yang urgent, mana yang masuk akal, dan mana yang bisa lebih dulu diperoleh. Ribet ya, biar deh, toh pengalaman kami ngajarin biar kalau pengen itu enggak usah yang muluk-muluk. Yang penting, apa yang kita inginkan itu ya kebutuhan kita. Enggak kurang enggak lebih alias cukup.


Balik ke topik ya. Maksud aku di sini adalah, keinginan itu enggak perlu yang mewah, yang tinggi, ataupun yang susah dicari. Kemarin habis bikin postingan: BE READY FOR 2019, saja aku sudah ngerasa ngos-ngos-an kok. Kira-kira bisa tercapai enggak ya, kira-kira bisa terlaksana dalam jangka setahun enggak ya. 

Maka kali ini, aku bakal jabarin keinginan sederhana yang kadang justru dilupain begitu saja. Apa saja sih, berikut diantaranya:

1. Merawat Gigi

Umur sudah mulai menua, otomatis energi dan tubuh enggak seperti waktu masih muda. Masalah gigi salah satunya. Enggak tahu ya, habis menyusui itu gigiku ada yang tiba-tiba keropos. Kata Dokter sih, kemungkinan karena pengurangan kalsium yang kita beri untuk bayi kita. Nah, gigiku yang keropos memang sudah enggak sakit, cuma kalau enggak kunjung ditangani, bisa menjalar ke gigi sebelah-sebelahnya. Yang geraham paling belakang efeknya jadi sakit semua. Dan kamu tahu dong sakit gigi tuh sakitnya kayak apa.

Aku enggak mau berlarut-larut. Hanya saja, masih milih Dokter yang tepat. Beberapa kali periksa, malah cuma dikasih obat lalu sudah dibiarin gitu saja, padahal maksudku, aku tuh pengen perawatan. Iya tahu butuh waktu dan butuh uang lebih, jadi besok kudu cari Dokter yang klop dan mungkin pribadi sekalian. Sakit tauk nyeri tiap malam.

2. Asupan Otak Yang Lebih Banyak

Kemarin pas bilang pengen bikin film indie, aku nyadar betul gimana cara otakku bekerja selama ini. Jadi kan aku nulis tuh pasti karena ada pesenan, alias aku komersil banget. Nah, di sisi lain, passion ku adalah bikin karya yang dari aku sendiri nih idenya. Sekarang tinggal gimana caranya aku bisa menghidupi passionku tersebut. Uang sudah aku sisihkan, Alya sudah lumayan bisa diajak kerja sama, tinggal gimana caranya aku kudu menelurkan ide-ide liar.

Idenya dari mana? Ya dari asupan otak semacam baca buku, banyakin nonton film, sampai brainstorming sama temen-temen di luar sana. Apa enggak kasihan sama otak kalau cuma dipakai terbatas saja. Ini aku ngomong gini enggak nyindir siapapun loh, aku murni ingin lebih banyak belajar sampai kapanpun.

3. Bisa Bikin Roti

Another simple wishes: bikin roti. Terakhir sih bisa bikin donat kentang, brownies, dan itu bukan yang instan loh. Aku bikin pakai ramuan sendiri. Suami sama Alya seneng juga ikutan bikin roti gini. Katanya lebih enak dan bisa request. Cuma sayangnya kan sekarang waktunya agak terbatas karena habis buat momong, buat masak, buat kerja.

Jadi besok begitu ada waktu luang pengen deh rasanya belajar bikin roti sendiri. Dan oh iya, beli oven. Yang kecil saja enggak apa-apa, biar lebih semangat masaknya. Toh nanti juga bisa aku pakai buat masak-masak lainnya kayak ayam oven, pizza, kue, dan lain-lain.

via GIPHY

4. Bisa Nyetir Mobil


Minggu kemarin pas kami wara-wiri keluar kota, Suamiku sempet sambat, "Aduh capek yang". Dan sampai rest areapun dia tampak lusuh gitu, padahal sejaman lagi sudah sampai rumah. Di sini nih yang bikin aku, "Besok aku belajar nyetir ya yang, biar kita gantian".

Dan beneran, kayaknya memang harus sih, mengingat sekarang kalau keluar kota kok nunggu disetirin Suami dulu. FYI, dulu masih sanggup naek motor dari Yogya ke Semarang, sekarang mah boro-boro. Ogah aku kecapekan, mana sampai rumah masih mikirin beres-beres dan momong pula.

So yeah, keinginan bisa nyetir mobil tetap harus terlaksana!

via GIPHY

5. Beli Kamera Yang Mumpuni

Punya koleksi kamera lawas, bukan berarti aku sudah punya kamera digital yang oke. Ada sih kamera nikon lama yang masih bisa dipakai, tapi beberapa tools sudah rusak, viewfinder sudah amburadul, dan baterai sudah sekarat. Mau enggak mau ini mah beli lagi. Ngumpulin uang terus pokoknya sampai dapet. Enggak perlu muluk-muluk kok, asal bisa dipakai buat menyalurkan hobby dan mendukung kerjaan. Karena gimana ya, kalau sewa kan juga jatuhnya lebih mahal. Kami sesering itu motret.

***

5 wishes tadi beneran aku inginkan sesuai dengan yang aku butuhkan. Rasanya sekarang kalau cuma menginginkan sesuatu kok harus dipikir barengan ya. Masuk enggak sama pendapatan, lebih penting mana, urgent enggak, sampai sedetail-detailnya. Pokoknya enggak cuma mikirin ego sendiri dan harus dibagi, ya enggak sih? Bukan mengubur cita-cita lama, cuma lebih realistis lah ke depannya. Ketimbang mikir cita-cita yang belum kesampaian, ya mending diturunkan ekspektasinya baru kemudian naik perlahan.

Nah, sekarang giliran kalian dong cerita, kalian punya wishlist apa yang belum tercapai? Share di kolom komentar ya :)

#BloggerPerempuan
#BPN30dayChallenge2018
#day 24
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

HELLO!


I'm Yosa Irfiana. A scriptwriter lived in Magelang. Blog is where i play and share. Click here to know about me.

FIND ME HERE

  • Instagram
  • Twitter
  • Facebook
  • Google Plus

Blog Archive

  • ►  2023 (1)
    • ►  January 2023 (1)
  • ►  2022 (14)
    • ►  December 2022 (1)
    • ►  October 2022 (1)
    • ►  August 2022 (2)
    • ►  July 2022 (1)
    • ►  June 2022 (1)
    • ►  April 2022 (2)
    • ►  March 2022 (2)
    • ►  February 2022 (3)
    • ►  January 2022 (1)
  • ►  2021 (60)
    • ►  December 2021 (1)
    • ►  November 2021 (3)
    • ►  October 2021 (3)
    • ►  August 2021 (3)
    • ►  July 2021 (2)
    • ►  June 2021 (3)
    • ►  May 2021 (15)
    • ►  April 2021 (21)
    • ►  March 2021 (2)
    • ►  February 2021 (2)
    • ►  January 2021 (5)
  • ►  2020 (44)
    • ►  December 2020 (5)
    • ►  November 2020 (2)
    • ►  October 2020 (4)
    • ►  September 2020 (5)
    • ►  August 2020 (3)
    • ►  July 2020 (7)
    • ►  June 2020 (6)
    • ►  May 2020 (1)
    • ►  April 2020 (4)
    • ►  March 2020 (2)
    • ►  February 2020 (3)
    • ►  January 2020 (2)
  • ►  2019 (89)
    • ►  December 2019 (5)
    • ►  November 2019 (7)
    • ►  October 2019 (6)
    • ►  September 2019 (10)
    • ►  August 2019 (6)
    • ►  July 2019 (6)
    • ►  June 2019 (9)
    • ►  May 2019 (9)
    • ►  April 2019 (8)
    • ►  March 2019 (7)
    • ►  February 2019 (7)
    • ►  January 2019 (9)
  • ▼  2018 (135)
    • ▼  December 2018 (21)
      • REVIEW AVOSKIN PERFECT HYDRATING TREATMENT ESSENCE
      • TARGET BLOGGING 2019
      • COLORFUL FRUIT MAKE UP COLLAB
      • 5 SITUS INDONESIA FAVORIT 2018
      • MUDAHNYA BELANJA ONLINE
      • BAHAGIA ENGGAK SESEDERHANA ITU
      • JERAWATAN? SUDAH COBA PRODUK ANDALAN INI?
      • BUK'E
      • SIMPLE WISHES
      • IF ONLY
      • HALF OF MY TIME
      • COME TO PEACE WITH ANY SITUATION
      • HOW TO DRIVE AWAY THE BOREDOM
      • MY ESSENTIAL COMRADES
      • 5 YOUTUBER FAVORITE
      • BE READY FOR 2019
      • TIME TO BLOG WALKING
      • MY TOP LIST INSTAGRAM ACCOUNT
      • AM I TAUREAN?
      • A PLACE I DREAMED OF
      • STAY HAPPY STAY HEALTHY
    • ►  November 2018 (17)
    • ►  October 2018 (9)
    • ►  September 2018 (9)
    • ►  August 2018 (10)
    • ►  July 2018 (9)
    • ►  June 2018 (12)
    • ►  May 2018 (9)
    • ►  April 2018 (9)
    • ►  March 2018 (9)
    • ►  February 2018 (10)
    • ►  January 2018 (11)
  • ►  2017 (116)
    • ►  December 2017 (8)
    • ►  November 2017 (7)
    • ►  October 2017 (8)
    • ►  September 2017 (9)
    • ►  August 2017 (8)
    • ►  July 2017 (11)
    • ►  June 2017 (8)
    • ►  May 2017 (11)
    • ►  April 2017 (8)
    • ►  March 2017 (12)
    • ►  February 2017 (15)
    • ►  January 2017 (11)
  • ►  2010 (9)
    • ►  November 2010 (9)

CATEGORIES

  • HOME
  • BABBLING
  • BEAUTY
  • FREELANCERS THE SERIES
  • HOBBIES
  • LIFE
  • PARENTING
  • BPN 30 DAY BLOG CHALLENGE
  • BPN 30 DAY RAMADAN BLOG CHALLENGE 2021

BEAUTIESQUAD

BEAUTIESQUAD

BLOGGER PEREMPUAN

BLOGGER PEREMPUAN

EMAK2BLOGGER

EMAK2BLOGGER

Total Pageviews

Online

FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by ThemeXpose