YOSA IRFIANA

Powered by Blogger.
Jauh sebelum pandemic, aku sudah sering melakukan kerja remote. Kerjaan sebagai freelancer itu enaknya begini. Meeting berkala bisa dilakukan dimana saja, kapan saja. Mau di rumah, lagi belanja, lagi nongkrong sama temen-temen, pokoknya kudu siap sedia. "Halo Yosa, bisa aku telepon?" atau "Halo jam 8 kita meeting Skype ya".  Semua serba dadakan seperti enggak kenal waktu. Iya kalau aku lagi enak body, lha kok lagi masuk angin atau lagi sedih gitu bad mood gara-gara PMS? Mana mau tahu. Enak enggak enak jadinya haha.

Karena mostly team-ku isinya cowok-cowok yang terbiasa lihat aku tanpa makeup, hampir tiap sesi online meeting, rasanya kok aku seada-adanya ya. Maksudku, aku sering kok pakai kaos rumahan, sering kok belum pakai pencil alis, sering kok belum mandi. Aku enggak menganggap online meeting adalah hal yang harus dipersiapkan, saking sering dadakannya.

Nah, berhubung Beautiesquad sedang bikin June Blog Collab, dan sesi pertama sudah kelar, kini sesi keduanya adalah "Online Meeting Collab", hal ini bikin aku: "ya memangnya aku makeup apa?" T.T

Lalu aku bikin makeup ala-ala saja deh. Ini ceritanya Online Meeting Collab bersama temen-temen Beauty Blogger. Kayaknya kok enggak berani ya, kalau cuma makeup biasa doang hehehe. Memang simple, tapi aku akan menambahkan kesan dewasa, karena aslinya aku sudah 30 tahun ke atas, dan sering kalian kira masih circa 28 tahun. GR boleh ya hehehe.

So, let's start it!


Pada Makeup Collab ini, aku enggak pakai makeup yang tebel dan memang mau ngabisin beberapa produk, takutnya karena pandemic, jadi jarang makeup, terus makeup-nya kadaluarsa. Kan sayang. Lalu aku juga enggak mau ribet atau pakai complexion yang tebel. Meeting cuma menatap monitor ini, enggak kelihatan langsung kan muka lagi jerawatan wkwkw.

Sehari-harinya, aku memakai kacamata. Jadi, look makeup ini aku bikin dengan harapan, cocok juga untuk yang berkacamata. No bulu mata palsu, biar enggak nabrak kaca. Hahaha.

Untuk lebih jelasnya, aku tulis produk apa saja yang aku pakai ya.


FACE
Avoskin Hydrating Treatment Essence
Emina Bright Stuff Tone Up Cream
Purbasari Oil Matte Two Way Cake

EYEBROW
Just Miss Eyebrow (shade Brown)

EYES TO CHEEKS
Popfeel Eyeshadow Pallete
Purbasari Eyeliner
Pixy Blush On Pop Terracotta
Focallure Trio Blusher & Highlighter Palette Original

LIP
Fanbo Chocorush Lip Cream 04


Aku pakai Emina Bright Stuff Tone Up Cream sebagai dasar makeup. Aku pakai sesudah semua skincare nemplok di kulit. Dengan pemakaian Tone Up Cream seperti ini, menurutku adalah langkah praktis bikin kulit seger dan langsung kelihatan enggak kusam. 

Baru setelahnya aku pakai Purbasari Oil Matte Two Way Cake tipis-tipis dengan cara di-tap-tap. Jangan digeser, karena kalau kulit jerawatan combo berminyak seperti aku gini, ketika salah mengaplikasikan bedak, jatuhnya malah ndemblong. Kulit kelihatan jelek.


Untuk dekoratif mata, aku pakai alis natural saja dengan menggunakan produk Just Miss Eyebrow (shade Brown). Produk ini belum aku review secara terpisah, tapi sering aku pakai buat sehari-hari sebelum covid-19 merajalela hehe. Aplikatornya enak, warnanya cukup nyatu sama warna alisku, dan cukup awet mengingat harganya yang sangat terjangkau.

Setelah itu, aku pakai Popfeel Eyeshadow Pallete yang aku beli si shopee dan aku sebetulnya agak kecewa karena enggak pigmented. Ini aku beli karena paletnya banyak dan waktu itu aku lihat murah saja. Sayangnya, eyeshadow lainku warnanya cuma warna biasa, enggak ada yang aneh-aneh.


Ya sudah, aku pakai Popfeel ini dan milih warna bernuansa ungu- jingga - coklat tua. Aku cukup banyak ambil serbuk eyeshadownya. Gosrek-gosrek ditebelin sampe kemeng juga haha. Tapi lumayan lah, akhirnya warnanya bisa keluar juga.


Tahap selanjutnya, aku pakai eyeliner hitam untuk bagian atas, dan eyeliner silver untuk bagian bawah. Biar apa? Biar kelihatan lebih besar dan bersinar. Eaaa.


Sedangkan bagian pipi, aku bubuhkan Pixy Blush On Pop Terracotta yang warnany merah bata, supaya lebih fresh. Aku juga pakai Focallure Trio Blusher & Highlighter Palette Original di bagian tulang pipi, hidung, dan atas bibir. Enggak tebel sih, tapi samar. Takut terlalu mantul nanti kalau pas online meeting. Haha.



Terakhir, aku pakai Fanbo Chocorush Lip Cream 04 - Scarlete Week. Warnanya pink tua sih, dan langsung bikin bibir aku kelihatan tebel.

Kalau secara close up, hasilnya akan terlihat kalem nan mulus. Tapi kalau dideketin lebih makro lagi, waduh, tekstur kulit yang geradakan masih terlihat banget, akibat complexion-ku memang simple. PR banget nih soal kulit, maklum kulitku rewelan. Sudah jerawatan, oily, dan sensitif pula.


Nah, aku coba pakein kacamata. Wih cakep juga lho (memuji diri sendiri). Dengan makeup yang praktis cepet seperti ini, aku ngerasa enteng dan siap meeting.




Untuk kalian yang pengen referensi makeup lainnya, coba simak punya Rina. Pastinya enggak kalah cakep!


Eits, masih kurang lagi? Aku tambahin nih semua member collab kali ini. Nah loh, sampai bingung kan. Hehe.





Blog post ini adalah June Blog Collaboration Sesi II barengan Beautiesquad. 

If You wanna join on this Beauty Community, make sure You have a beauty blog, join on Beautiesquad Facebook Group , also follow Beautiesquad Instagram to always get the latest information. Trust Me, You will get more fun here!
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar

Rasa bosen akibat di rumah aja, bikin aku enggak bisa diem dan serba ingin bikin sesuatu yang baru dari sebelumnya. Kalau biasanya aku leluasa dandan seperti pakai pensil alis dan lipstick walaupun cuma ke pasar, aku sama sekali enggak nyaman melakukan itu di rumah. Jadi, urusan penampilan, aku memutuskan untuk mengubahnya melalui style rambut. Yak, seperti yang kalian duga, I dyed my hair with a color that I  had never tried before: warna ash!

Sayang seribu sayang, berbekal sotoy dan nanya temen-temen yang sama-sama mewarnai rambut, proses ini jadi sangat ribet. Enggak sekali dua kali aku mewarnai. Dari yang langsung ngewarnain pakai warna ash dan oh tentu aja enggak jadi. Lalu aku memutuskan untuk bleaching rambut sebagai highlight saja. Finally, aku enggak dapet warna ash, tapi warna dirty brunette. Ini yang ngeklaim warna dirty brunette aku sendiri, btw. Yah, biar enggak gondok-gondok amat lah haha.

Well, kesemua produk yang aku pakai buat semir rambut itu adalah, pakai merek MIRANDA. Produk-produk Miranda memang terkenal murah dan gampang didapetin dimana aja. Tapi sayangnya, habis bleaching, rambutku langsung kaku banget kayak sapu ijuk! Buat aku yang sangat sangat ngerawat rambut, karena rambutku memang kering, dan patah-patah, ini sesuatu yang "waduh, balik lagi ke awal"

Kemudian, aku mematapkan diri untuk fokus lagi merawat rambutku yang rusak, kering, dan patah dengan merek yang sama. Yuk kita bahas perawatan rambut berwarna dengan Miranda!


Sebelumnya aku ceritain dulu soal rambutku ya. Aku sebenernya cukup sering kok mewarnai rambut, paling tidak setahun sekali. Mostly pakai warna creme, karena dulu waktu gadis, waktu zaman kerja, aku suka sama warna hitam legam. Aku rutin pakai minyak kemiri biar kuat dan rambutnya berkilau. Bayangannya biar kayak Megan Fox. Fox-nya dapet, Megan-nya ketinggalan hahaha. 

Rambutku sendiri memang kering sejak SMA. Mungkin karena aku enggak pernah merawat rambut dengan benar. Dari kecil cuma kenal shampoo saja. Baru setelah punya duit sendiri, aku beli conditioner, toner, lengkap sama vitamin. Makanya, temen-temen SMA-ku pasti kaget kalau sekarang rambutku panjang dan terawat. 

Aku makin-makin merawat rambut karena pas pacaran, Suamiku meminta aku supaya manjangin rambut. Katanya, aku cantik kalau berambut panjang. Padahal dari dulu aku rambut pendek terus karena praktis hehe. Nah, setelahnya aku panjangin terus. Ternyata iyaaaa, aku jauh lebih pede dan asik juga yaa kelihatan langsung femme. :)

Singkatnya, sekarang aku selalu berambut panjang, tapi sytling-nya cuma diwarnai atau di-poni. So, this is my hair color now.


Karena rambutku back to kerasa kering dan patah-patah, aku putuskan beli vitamin rambut yang sekalian besar dan wanginya enak. Nah, aku nemu Miranda Hair Multivitamin and Nutrients, sekaligus Hair Serum warna pink yang kesemuanya diperkaya dengan Jojoba Oil.

Belinya enggak langsung sih, tapi satu-satu. Vitamin dulu, baru yang Hair Serum. Aku bahas Miranda Hair Multivitamin and Nutrients dulu, okay.

MIRANDA HAIR MULTIVITAMIN AND NUTRIENTS


Miranda Hair Multivitamin and Nutrients, punya 4 varian yang kesemuanya diperkaya dengan Morrocan Argan Oil. Argan Oil dari Morroco yang bisa membuat rambut berkilau, halus, dan lembut. Klaimnya juga menyebut kalau Miranda Hair Care bisa merawat kondisi rambut, tidak lengket, plus dengan keharuman yang segar serta tahan lama.

Untuk menyesuaikan dengan jenis rambut tiap orang, berikut ke-empat varian Miranda Hair Multivitamin:
- Eclipta Alba (Hitam), menghitamkan dan menyuburkan (Black Hair) - Aloe Vera (HIjau), melembabkan dan melembutkan (Normal Hair) - Kukul Nut (Kuning), menguatkan dan menutrisi (Dry Hair) - Jojoba Oil (Pink), merawat kondisi rambut yang rusak dan bercabang (Damaged Hair)


Aku jelas pilih varian pink Jojoba Oil, khusus untuk rambut rusak dan bercabang. Sudah diperkaya dengan Argan Oil, ketambahan Jojoba Oil. Mantap kan.


Enaknya lagi, Miranda punya 2 kemasan: kemasan kapsul dan botol. 
Yang kapsul berisi 6 kapsul, harga sekitar Rp 9.300
Yang botol berisi 100 ml, sekitar Rp 41.000

Aku sudah beberapa kali beli yang kapsul, dan ngerasa cocok. Jadi ketika melihat ada yang kemasan botolan, aku enggak pikir panjang, karena pasti kepakai dan jatuhnya lebih murah.


INGREDIENTS

Cyclopentasiloxane, Dimethiconol, Perfume, Niacinamide, Sodium Starch, Octenysuccinate, Calcium Pantothenate, Maltodextrin, Sodium Ascorbyl Phosphate, Tocopheryl Acetate, Pyridoxine HCI, Silica, BHT, Jojoba (Buxus Chinensis) Oil, Argania Spinosa Oil


Miranda Hair Multivitamin and Nutrients punya packaging yang cukup bagus. Dengan kardus box yang berisi botol kaca, tutupnya pun tipe pump yang gampang banget ditekan. Hanya saja, karena ini botol kaca dan terkesan berat, jadi enggak travel friendly. Aku nyimpennya juga musti hati-hati banget, maklum, selain aku agak ceroboh, aku punya anak kecil yang kadang ikut-ikutan perawatan hehe.

Untuk teksturnya, vitamin ini hampir sama kok sama kebanyakan vitamin lainnya, berwarna transparan, serta cenderung kental. Yang aku suka wanginya, mengingatkanku dengan Body Mist Herborist yang pink. No wonder, wong mereka satu pabrik. Namun soal keawetan, aku pakai dari pagi, siang hari wanginya sudah gone.


Waktu aku bleaching rambut, aku campurin Miranda Multivitamin and Nutrients pada campuran pewarnanya. Tapi masih tetep bikin kasar ternyata. Keesokan harinya aku pakein lagi dan rambut malah jadi semacam lepek-lepek kasar. Nah loh, gimana tuh. Baru setelah aku keramas, plus dikasih kondisioner lengkap sama hairmask, terus aku pakein vitamin ini, rambutku much better.

Kini, aku pakai vitamin ini setiap hari, literally tiap hari! Setiap habis keramas jeda habis Hair Serum. Atau setiap saat ketika merasa rambutku kering. Aku langsung oles dari bagian tengah rambut sampai ujung. Walaupun klaimnya bilang enggak lengket, tapi sewaktu awal pemakaian kerasa banget thick and sticky. 

Kadang aku ngerasa jadi agak lepek kalau pemakaiannya terlalu banyak. Tapi kemudian akan lembap dengan sendirinya setelah agak lama. So far, hasilnya masih masuk akal sih, mengingat perawatan rambut enggak bisa dilihat hasilnya dalam sekejap mata. Yang paling aku seneng, aku kan jarang tuh styling rambut pakai catok, jadi ketika pakai vitamin ini, saat masih basah-basahnya, aku putar-putar rambut ujungku dengan tangan menjadi model curly. Hasilnya kelihatan curly alami loh!

MIRANDA HAIR SERUM


Beralih ke Miranda Hair Serum untuk Frizzy Hair. Waktu aku beli ini, aku mikirnya produknya mirip sama tonic rambut, yang digunakan khusus untuk kulit kepala. Ya bayangannya, kan kalau bagian rambut sudah ada vitamin, nah, serum akan bekerja di kulit kepala. Ternyata salah besar saudara-saudara!

Miranda Hair Serum mirip dengan Miranda Hair Multivitamin and Nutrients. Sewangi-wanginya pun dengan varian yang sama! Teskturnya? Mirip ya ampun! Cuma yang Hair Serum lebih cair ketimbang yang multivitamin. Lha lantas bedanya apa? Kita lihat dulu ingredients-nya ya!


INGREDIENTS

Cyclopentasiloxane, Dimethiconol Perfume, BHT, Jojoba (Buxus Chinensis) Oil, Niacinamide, Sodium Starch Octenylsuccinate, Argania Spinosa Oil, Calcium Pantothenate, Maltodextrin, Sodium Ascorbyl Phosphate, Tocopheryl Acetate, Prydoxine HCI, Silica


Kalau dilihat dari ingredients-nya, mirip juga, cuma Miranda Hair Multivitamin and Nutrients lebih rich dengan kandungan Jojoba Oilnya. Ya pantas kalau teksturnya agak beda. 

Lalu dari segi kemasan, Miranda Hair Serum punya botol plastik dengan isian sebanyak 100 ml. Namun Miranda Hair Serum sedikit lebih mahal, yakni sekitar Rp 40.000. Kali ini kemasannya lebih travel friendly dan lebih enak dipegang.



Lantas, apa sih beda kegunaannya? Setelah aku baca-baca, Hair Serum dan Hair Vitamin aslinya sama-sama bisa menjadikan rambut sehat. Bedanya cuma fungsinya saja. Serum biasanya mengandung bahan yang bisa memperbaiki struktur rambut. Jadi, Hair Serum fokus ke pertolongan rambut rusak, rontok, kering, sampai patah-patah.

Sedangkan Hair Vitamin, fokusnya untuk merawat serta menutrisi rambut yang sudah normal, agar makin bagus. Rambut akan lebih sehat, kuat, dan enggak rusak lagi.

Intinya, kalau kamu pengen memperbaiki rambut rusak, kamu bisa pilih Miranda Hair Serum, sedangkan untuk perawatan sehari-hari, kamu bisa pilih Miranda Hair Multivitamin and Nutrients.
Tekstur
Miranda Hair Serum aku aplikasiin setelah keramas yaitu waktu kondisi rambut setengah basah. Aku aplikasikan ke seluruh bagian rambut. Teksturnya yang cukup cair, bikin lebih gampang meresap dan kerasa enteng. Baru setelah kering, aku pakein Miranda Hair Multivitamin and Nutrients.

Hasilnya rambutku semacam diperbaiki secara penuh dan bikin lebih mudah diatur. Yang tadinya frizzy dan kaku, lebih terlihat shinny dan jatuh secara natural. Ohiya, aku juga enggak pernah skip conditioner setekah keramas dan hair mask tiap minggu sekali ya! Karena menurutku, kalau rambut sudah rusak, skip salah satunya, tidak akan optimal.


Kalau aku disuruh milih salah satunya lebih milih yang mana? Untuk saat ini, karena rambutku lagi rusak, aku pilih keduanya. Aku enggak nyesel beli semuanya. Namun kalau mungkin pas lagi bokek, wkwkwk, aku akan milih Miranda Hair Serum untuk fokus ke menolong rambut rusakku. Baru kemudian Hair Multivitamin and Nutrients setelah rambutku oke. Dengan harga yang menurutku cukup terjangkau, Miranda cukup bisa bersaing dengan Hair Care lainnya. Local pride pokoknya!

Nah, kalau kamu pengen memutuskan untuk membeli Miranda Hair Care, semoga review ini membantumu ya. Pastikan pilih varian yang cocok untuk rambutmu, dan sesuaikan dengan kebutuhanmu.

See ya on the next blogpost!
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Bulan ini, usia pernikahan aku dengan Mas Didit telah memasuki usia 6 tahun. Kalau ditambahkan dengan lama pacaran, total jadi 10 tahun, yang berarti: ternyata sudah cukup lama yaaa... dan tentu saja makin mengenal satu sama lain. Biarpun begitu, kami harus melewati banyak fase dan tantangan yang kayak enggak ada habisnya. Bohong kalau kami enggak sering kontra, bohong kalau selalu mesra-mesraan saja, bohong kalau enggak ada prahara. Yah, yang namanya pernikahan, sejatinya sama dengan kehidupan, semua tentang cara kita bertahan.

Satu hal yang dari dulu kami sepakati dan enggak mau dibikin ribet adalah kalau ada apa-apa ngomong. Ngomongnya pun kudu sama-sama enak biar ketemu apa yang diharapkan bersama. Padahal sebelumnya, kami sama-sama orang yang gengsi-an, malu mengungkapkan, dan kaku kalau pacaran. Aku inget, butuh waktu yang enggak sebentar buat menyelaraskan kami dari egoisme masing-masing personal. Rasanya susah banget, sudah sulung ketemu sulung, juga sifat kami yang sama-sama keras kepala. Asli! Kalau enggak ada yang ngalah, bakal kuat-kuatan marah.

Tapi beruntungnya, kami sama-sama satu visi, satu tujuan, satu selera, sering satu pemikiran, dan itu kami sebut sebagai modal awal. Makanya, kalau marahan, paling juga bentar sudah ilang. Lalu kembali dan jalan bareng lagi, like.. nothing happened.


Belum lama ini, aku sempet ngelihat ada twit seorang cewek yang ngasih saran pada cewek lain agar jangan berani meminta apapun dari pasangan, Isi pesannya kira-kira gini: "kalau bisa beli sendiri ngapain minta, kecuali dia sudah Suami."

Aku antara setuju dan enggak setuju sih sebetulnya. Mungkin yang dimaksud embaknya, kita jangan cuma minta, tapi jadilah wanita independen biar puas beli sendiri. Jangan cuma bisa berharap banyak pada pasangan.

Tapi konteksnya di sini buat aku jadi rancu. Mengingat aku sendiri adalah orang yang cukup mandiri, yang sebisa mungkin enggak ngerepotin orang lain, yang sedari dulu punya kerjaan dan pemasukan, hal seperti ini justru malah aku anggap sebagai hal yang penting. Meminta sesuatu pada pasangan itu boleh-boleh saja kok! 

Maksudnya, dari sejak pacaran, aku beberapa kali minta Mas Didit beliin macem-macem. Bukan karena aku memang butuh, melainkan aku kayak nge-test, apakah dia akan mengerti kebutuhanku? Apakah dia bisa menyelaraskan hobbyku? Apakah dia akan berjuang untuk membelikan sesuatu untukku? Karena kalau dipikir, aku bisa loh beli apa-apa sendiri. Bahkan sering juga aku belikan dia sesuatu biar saling memberi dan menerima. Konteks ini enggak relate di hubunganku dengan Mas Didit.

Selain itu, Mas Didit dari dulu tuh tipikal orang yang enggak peka, enggak akan ngeuh kalau di-kode, dan enggak ngerti kalau aku bilang "terserah". Jadi, aku enggak segan meminta sesuatu ke dia, dan dia malah dengan senang hati menerima permintaanku. Katanya, "kalau kamu mau minta sesuatu, langsung minta aja enggak apa-apa". Kan makin seneng ya hahaha.

Beberapa barang seperti boneka, skincare, pulsa, tas, baju, dibeliin dengan duit dia sendiri. Tarafnya wajar kan? Aku enggak berani kali, kalau minta yang mahal-mahal kayak HP, Laptop, sampai motor hehehe.

Selama kami pacaran, kalau misal makan, nonton, atau foya-foya, kami sadar diri gitu. Misal kalau dia bayarin nonton, ya aku yang beli cemilannya. Atau ketika dia bayarin makan malam, aku bisa juga beliin dia bensin. Kami jarang hitung-hitungan sudah beliin apa saja, karena bagi kami yang terpenting justru nabung dengan satu tujuan bersama. 

Naaaah, tapiii, kami sepakat agar jangan sampai membebani satu sama lain. Aku boleh saja berpenghasilan, beli apa-apa sendiri, cuma dia juga harus realitis akan kebutuhan kami dari hari ke harinya. Jangan sampai akibat aku bisa beli apa-apa sendiri, jangan lantas enggak memberi dong hahaha. Karena bagaimanapun juga, aku tuh tetep pengen disurprise-in, dikasih sesuatu yang aku suka, walaupun sekecil beli cokelat Silverqueen almond. Aku enggak mau naif. Aku maunya dia sebagai cowok juga peka. Vice versa. Aku pun juga berusaha ngerti hobby-nya apa. 

Menurutku, meminta pada pasangan itu adalah hal yang bisa dimasukin ke akal. Jangan melarang seorang cewek meminta pada pasangannya kecuali memang dia pengen mlorotin doang. Karena siapa tahu kayak aku gini, meminta karena pengen ngerti dia ini mau berbagi atau enggak.

Karena seperti pengalaman yang sudah-sudah, aku sering nemuin cowok yang pelitnya minta ampun. Sebelum Papa Mama cerai, Mama juga tipikal independent women yang nyaris enggak pernah minta apapun dari Papa. Tapi ya pernah sambat juga kenapa Papa enggak pernah ngasih barang ke Mama, termasuk ketika ulang tahun. Ya ada sih mungkin beberapa, tapi enggak sering dan dihitung dengan jari.

Aku enggak mau yang seperti ini terjadi. Kalau mau minta sesuatu, dari uang, barang, sampai kebutuhan biologis (sorry ini frontal, tapi kalau sudah Suami Istri gini ya ini penting juga T.T), kita bisa loh sampaikan dengan enak. Ketimbang semua jadi gondok doang, dan bikin kita stress? Hayo!

Jadi intinya, meminta sesuatu ke pasangan itu disesuaikan saja dengan kondisi. Kondisi apakah dia memang sedang ada uang. Kondisi apa dia mampu. Kondisi apakah dia okay? Karena pasangan adalah bagian dari hidup kita. Kalau sudah cocok dan klop, niscahya akan saling mengerti satu sama lain. Secara sadar, 'meminta' adalah hal yang enggak apa-apa.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Setelah sekian lama lupa, pernah suka sama hal yang berbau leopard, akhirnya malah diingetin sama temen deketku dengan dibeliin sepatu model boots motif macan tutul salju himalaya. Temenku ini sampai bela-belain ketemu sama Suami yang kebetulan lagi ada syuting di Solo. Sudah girang banget dan mikir macem-macem akan memakai sepatu ini jalan-jalan, ternyata malah pandemi. Ya wes, habis aku cuci, sepatu leopard akhirnya cuma nanggrok di rak sepatu berbulan-bulan tanpa aku sentuh sama sekali.


Sedikit cerita ya. Jadi dulu waktu zaman kerja, karena aku sudah punya duit sendiri, otomatis aku ngerasa bebas berekspresi. Maklum, dulu apa-apa dibeliin Mama. Mulai dari pakaian, sepatu, jam, tas, pokoknya semua yang aku pakai, mostly Mama yang pilih. Aku jarang bisa beli sendiri, kecuali ketika aku dapat duit dari kerja sampingan kala kuliah.

Ketika aku kerja, aku suka sama motif ini karena kelihatan cadas mix luxurious. Biar orang bilang motifnya tante-tante, tapi aku suka. Motif leopard bisa mengubahku dari yang selalu dibilang imut menjadi garang dan galak! Yes, that's all I want.

Aku mulai ngumpulin segala sesuatu yang berbau leopard, seperti tas, kacamata, bikin syal sendiri, dan pakaian tentu saja. Tapi sayangnya, menginjak fase punya anak sampai sekarang, aku sudah enggak fokus ke hobby ini lagi. Aku sibuk sama ngurusin anak, sibuk kerja, sibuk masak, sibuk ngapa-ngapain hingga aku lupa sama kegemaranku sendiri.

When I was young

Nah, berhubung aku lagi agak selow dan Suamiku juga ikut seneng karena aku dapat sepatu leopard, aku langsung cus pengen foto-foto-an di rumah aja. Tapi rasanya kok kurang kalau tanpa makeup. Jadilah aku cari inspirasi lewat Youtube ataupun googling aja sembarang. And then, seperti biasa, akhirnya aku kreasiin sendiri karena kebanyakan leopard-nya warna coklat kekuningan. Sedangkan sepatuku ini kan macan tutul salju himalaya yang dominasi warna hitam dan abu-abu. Hehehe.

Untuk detail produk apa saja yang aku pakai, tenang, enggak ada beli produk baru kok. Aku manfaatin makeup lama karena sayang ih kalau keburu kadaluarsa.


FACE
Citra Fresh Glow Multifunction Gel - Aloe Vera
Purbasari BB Cream Brightening Cool
Purbasari Flawless Matte BB Two Way Cake

EYEBROW
Just Miss Eyebrow (shade Brown)

EYES TO CHEEKS
Inez Eyeshadow Vienna
Purbasari Eyeliner
Pixy Blush On Pop Terracotta
Focallure Trio Blusher & Highlighter Palette Original

LIP
Fanbo Chocorush Lip Cream 05 - During Sephia Hours


Bagian tersusah buatku adalah mata. Bikin line hitam ternyata enggak segampang yang aku kira. Mungkin karena sudah lama enggak makeup-an kali ya, jadi tanganku agak geter gitu. Aku mainin eyeshadow sama eyeliner biar warnanya makin kelihatan. 

Oh iya, bagian atas bibir, aku pakai eyeshadow warna silver hehehe. Karena ternyata enggak punya eyeshadow warna putih. Eh, ya ada sih, tapi enggak yang pigmented gitu lho, yang sifatnya hanya sebagai highlight aja. Tapi cukup kelihatan kan? 


Untuk bagian bibir, aku pakai lip cream warna gelap. Tadinya pengen warna peach atau orange gitu, tapi ternyata enggak nyambung. Aku lebih suka kelihatan rebel gini. Bikin aku jadi dewasa dan kelihatan keras kepalanya. Eh? Hahaha.

Well, segini dulu ya cerita makeup ku kali ini. Lain kali pengen OOTD dan MOTD lagi ah. Asik ternyata, bikin ketagihan!

See You on my next blogpost!
Share
Tweet
Pin
Share
3 komentar
Hallo guys, maafin yak, gara-gara banyak kerjaan dan sering kecapekan, blog jadi enggak keurus. Jeda postingan lama banget. Tadinya pengen konsisten seminggu 3 kali ngeblog, tapi beneran, rasanya kalau semua di hidupku berhubungan dengan tulis menulis melulu, aku pasti bosen! Padahal di rak skincare dan makeup, beberapa produk baru sudah makin silih berganti. Dari yang murah, sampai yang *uhuk* agak mahal. 

Well, kali ini aku mau bahas Emina Bright Stuff Tone Up Cream. Konon, tone up cream ini termasuk ringan dan cocok buat kawula muda. Mengingat umurku sudah enggak lagi muda, tapi kondisinya masih jerawatan, aku nekad buat cobain cream yang aku harap bisa praktis karena waktu sebelum pandemi, aku sering banget keluar rumah.

Yok langsung saja aku review!


Aku dapat Emina Bright Stuff Tone Up Cream ini dari Socobox yang dikirimin oleh Sociolla. Produk ini adalah salah satu yang terbaik di tahun 2019. Banyak yang cocok. Selain karena harganya mursida, juga efeknya yang dahsyat, bisa mencerahkan kulit hanya dalam sekejap.

Aku sebenernya jarang tertarik sama produk yang sifatnya mencerahkan, karena menurut pengalamanku, beberapa produk dengan klaim memutihkan/mencerahkan kulit wajah itu, cenderung bikin aku jerawatan. Jadi, waktu pakai produk ini pun aku enggak berekspektasi macem-macem.

PACKAGING

Berbeda dengan produk Emina lain, Emina Bright Stuff Tone Up Cream punya box kemasan. Padahal dengan range harga yang sama untuk produk Emina lainnya, jarang ada yang pakai box loh. Ternyata setelah aku perhatiin, kenapa bisa pakai box? Karena bentuk botol-nya pun juga beda. Enggak ada sealed-nya, jadi harus dilindungi lagi biar isinya tetap terjaga.

Ya mau pakai sealed gimana, wong bentuk ujungnya meruncing dan ulir. Meski begitu, justru ini kokoh dan bikin isiannya gampang tumpah. Cara mengeluarkan isinya pun jadi lebih mudah.


Packaging-nya memang praktis, simple, cantik, tapi tetep mirip sama merek sebelah yang jauh lebih dulu punya pamor 'mencerahkan'. Nah ini nih, yang aku lupa. Merek sebelah ini, aku pakai waktu SMA dan sukses bikin kulitku langsung jerawatan for the very first time. Habis itu, sudah deh, langsung ambyar jerawatan se-pipi. 

Soal klaim mencerahkan sejak pertama kali pakai, ya sama! Dari dulu sebelum ada embel-embel tone up cream, banyak kok merek yang ngeluarin produk pencerah mirip kayak gini. Cuma namanya saja yang berbeda.


Antara, "oke ini kok agak mirip ya, sama produk itu" dan "tapi kan aku cocok sama sunscreen dan moisturizer-nya Emina", lalu aku mantap buat coba. Karena aku ya memang enggak takut buat nyoba, kalau enggak cocok pun, aku anggep cincai karena aku bisa memulainya lagi dari awal yaitu dengan basic skincare. 

Baca juga: 
Sunscreen Sejuta Umat - Emina 
Pelembap Yang Menghidrasi - Emina Moist In A Bottle

Emina Bright Stuff Tone Up Cream aku pakai setiap pagi, kira-kira hampir sebulanan, bersamaan dengan isinya yang habis. Bagaimana peforma dan apakah cocok di kulitku yang sensitif ini? Aku jabarin ingredients-nya dulu ya.


INGREDIENTS
Aqua, titanium dioxide, Ethylhexyl Methoxycinnamate, niacinamide, polymethyl methacrylate, propylene Glycol, dimethicone, stearic acid, glyceryl strategi, phenoxyethanol 4-methylbenzylidene camphor, polyacrylamide, cetyl alcohol, cyclopentasiloxane, polymethylsilsesquioxane, PEG-100stearat, C13-14 isoparaffin, butyl methoxydibenzoylmethane, allantoin, panthenol, Tocopheryl acetate, laureth-7, disodium EDTA, Ethylhexyl Erin, butyl e Glycol, triethoxycaprylysilane, alumunium Hydroxide, dimethicone, Fragrance, actinidia Polygama fruit extract, sebutin, citric acid, sodium sulfite, acetyl tyrosine, saxifraga sarmentosa extract, Parnia suffroticosa root extract, aminopropyl ascorbyl phosphate, scutellaria baicalensis root extract, glutathione, PEG-40 Castor oil, butylene glycol, triethanolamine, hexylene Glycol, ammonium acrylates copolymer, CI 12490


TEKSTUR & SCENT

Emina Bright Stuff Tone Up Cream punya warna cenderung pink dengan wangi yang kalem. Enak sih buat aku. Enggak bikin pusing. Menurutku, Emina jarang failed soal scent. Nah, untuk teksturnya sendiri, seperti namanya creamy, tapi dibanding merek lain, teksturnya cukup cair sehingga mudah di-blend.  Hanya saja, kulitku termasuk tipe yang banyak masalah, terutama beberapa bagian seperti bopeng di pipi, tambah geradakan dan gampang kemerahan. Jadi, Emina bekerja ekstra di kulitku ini, untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

Walaupun banyak yang bilang dipakai sebelum sunscreen, aku pakai Emina Tone Up Cream malah setelah sunscreen. Karena pikirku, misal sebelum sunscreen, sifat 'lebih cerah' yang ada di Emina, malah bisa hilang dan enggak kelihatan lagi ketika ditimpa sunscreen. Apalagi nanti bisa ndemplong di kulit aku yang geradakan. Maka, aku ambil jalan terbaik dan menempatkan Emina Tone Up Cream sebagai base makeup.


RESULT


Di kulit wajah aku yang sensitif, acne prone, combo berminyak, Emina Bright Stuff Tone Up Cream ini sebetulnya bisa-bisa saja mencerahkan seperti kebanyakan orang. Hasilnya sheer, cenderung menyerupai warna kulit.



Warnanya memang ada bikin whitecast, tapi lama-lama dia nyatu di kulit kok. Untuk bekas jerawat baik yang merah atau yang hitam, Emina can't cover it up. Masih kelihatan nyata. Aku bisa ngakalinnya pakai loose powder, atau compact powder yang warnanya natural. Jadinya aman.

Menurutku, Emina Tone Up Cream ini sebenernya praktis. Cocok bagi kita yang enggak suka makeup ribet. Apalagi kalau kulit kamu mulus dan enggak geradakan, pasti jatuhnya bisa licin hehehe.

Naaah, walaupun sudah bersusah payah berteman dengan Emina Tone Up cream, ternyata.. setelah pemakaian kurang lebih sebulan, Emina sukses bikin kulitku jerawatan di area dagu dan pipi.  Mungkin karena aku pakai setiap hari ya. Padahal bisa juga aku pakai sebagai base makeup yang sifatnya enggak harian, melainkan kadang-kadang kalau pas pengen dandan. Yes, aku aslinya enggak tiap hari dandan kok. Dan seperti biasa, aku memang enggak cocok pakai produk yang sifatnya mencerahkan. Then I have stopped using this product. Sedih. 


Aku boleh saja enggak cocok sama produk ini, tapi bukan berarti produk ini juga akan enggak cocok sama kalian. So, if You Guys wanna try this product, then just do it. Mungkin hasilnya berbeda.  Sekian reviewnya ya! Aku mau lanjut kerja :)
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Rasanya enggak mudah menjalani WFH dari hari ke hari. Awalnya sih cincay lah, mikirnya positif saja, bahwa pandemi ini akan segera berakhir kalau kita disiplin dan taat peraturan. Paling enggak lama ini. Eh tapi kok makin ke sini rasanya malah makin bimbang karena pasien COVID 19 makin meningkat. Ya sudah. Pasrah. Cuma bisa mengandalkan diri sendiri, memulai yang terbaik dari diri sendiri, enggak bisa ngandelin orang lain. Memang semua kerjaanku bisa remote, dan itu privilese. Enggak semua orang bisa dengan mudah berada di rumah terus sambil bekerja, dan tetap baik-baik saja kerjaannya. Well yes, I always said: Alhamdulillah.

Lalu habis lebaran ini, kantorku makin hectic lagi karena sudah mulai kerjar tayang sama animasi baru. Rasanya enggak mungkin kalau WFH terus, karena seorang scriptwriter juga lebih asyik kalau turut terjun ke proses pembuatan animasi. Ada kalanya aku harus bedah naskah, beberapa scene harus aku diskusikan, dan komunikasikan dengan baik supaya proses pengerjaannya juga cepat. Kabar buruknya, kantorku ada di Semarang, sedangkan aku masih domisili Magelang.

Memang aku enggak tiap hari ke kantor, paling seminggu sekali. Kalau hari biasa, aku akan dengan mudah bolak-balik ke sana dengan kendaraan pribadi. Nah, situasi pandemi gini? Selain membutuhkan surat jalan, kadang juga ada pemeriksaan rutin secara berkala di daerah perbatasan. Jujur saja, I feel insecure. Enggak nyaman rasanya kudu lama-lama keluar kota. Belum lagi ritual bersih-bersih kudu lebih ekstra. Kudu isolasi diri supaya enggak banyak bertemu orang lain selain yang perlu-perlu saja.

Stress, capek, plus merasa enggak aman. Ternyata, ini berpengaruh besar pada kondisi badan dan kulitku. Urusan badan aku pastikan enggak terlambat makan, selalu konsumsi makanan sehat, kurangi gula dan minyak, sampai konsumsi vitamin. Kalau sempat, aku juga olahraga di rumah.

Sedangkan urusan kulit? Tentu beruntusan, jerawatan, dan kusam. Ditambah aku sering pakai masker eventhough itu di mobil doang. Kulitku kerasa lebih minyakan, engap, enggak bisa nafas. Duh, salah perawatan bisa makin jerawat hip hip hura! Jadi, beberapa minggu kemaren, aku menambahkan beberapa 'layer skincare' lagi supaya kulitku tetap sehat dan aman. Yuk bahas ini!


Sebelumnya, aku biasa menerapkan minimalist skincare. Yang terpenting adalah cleansing, toning, moisturizing, protecting. Ini kalau aku lho ya. Aku cocok sama metode ini. Pokoknya itu dulu, mau diutak-atik produknya sok atuh, asal pelan-pelan dan cobainnya dari satu-satu. Biar nanti kalau enggak cocok langsung ketahuan produk yang mana. 

Mengenai produk apa yang aku pakai, oh tentu aku gonta ganti, apalagi urusan toning. Dari tonic, essence, booster, hydrating, exfoliating. Buat yang belum tahu masalah toning, toning punya 4 fungsi sesuai yang aku baca di female daily, antara lain: Balancing, exfoliating, hydrating, and penetration. Ini aku masih belajar sih, dan sotoy banget coba-coba sendiri. Masalahnya ya, kalau urusan kulit tuh tiap orang punya tipe yang berbeda, kalau kita enggak coba cari tahu sendiri, ya kita enggak akan ngerti sama kulit kita sendiri.

Supaya lebih jelasnya, aku bahas per bagian saja yes.

CLEANSING


Pada tahapan ini, aku anggap paling basic. Basic dari segala basic. Kalau kamu belum pernah sama sekali pakai skincare apapun, misal mau memilih 'produk apa yang harus aku beli untuk pertama kalinya?' nah ini nih, cleansing sangat dibutuhkan. Namun begitu, aku juga enggak mengharuskan yang mahal-mahal banget karena sifatnya 'cuma sebentar' di kulit. Asal cocok, enggak bikin jerawatan, enggak bikin keset, angkut!

Tapi sekarang, makin paham kulit, aku selalu setia menerapkan double cleansing. Lho kok foto di atas banyak beut produknya? Tenang. Itu semua enggak aku pakai bersamaan tiap hari. Ada kalanya aku bosen sama suatu produk dan menggunakan produk sesuai dengan kebutuhannya.

- Aku akan pakai Bioderma Micellar Water ketika hari itu aku ada keluar rumah untuk berbelanja.
- Aku akan pakai DHC Deep Cleansing Oil ketika hari itu aku makeup-an atau keluar kota.
- Sedangkan Viva Milk Cleanser Greentea, aku pakai ketika di rumah saja.
- Atau kalau pagi Viva Milk Cleanser Greentea, malamnya DHC Deep Cleansing Oil.

Pokoknya sesukaku dan aku ngerasa wajahku kotor atau enggak. Selanjutnya, baru aku pakai Acnes Facial Wash varian yogurt touch. Btw sebelumnya pakai varian Acnes Creamy Wash, tapi setelah nyoba yang yogurt touch, eh enakan ini! Teksturnya lembut dan bikin kulit lembap.

Nah, setelah itu, aku ke tahap selanjutnya, yaitu:

TONING


Aku mengenal toning memang sudah sejak remaja, tapi belum ngerti fungsinya. Jadi ternyata, kulitku berminyak dan kusam itu karena justru kurang terhidrasi. Buktinya, waktu aku getol pakai layer toning ini, kulitku makin membaik dan lembap tanpa harus kelihatan berminyak. 

Sama seperti cleansing, aku punya beberapa produk toning dengan masing-masing fungsinya, and again, aku gunakan sesuai kebutuhanku saja. Sebenernya enggak sebanyak ini, cuma pas saja kemarin habis beli skincare macem-macem dan ini baru masa transisi. Rencananya, face tonic viva itu bakal aku ganti dengan Npure Asiatica. Untuk lebih jelasnya, aku jabarin deh.

- COSRX AHA/BHA ini aku pakai tiga hari sekali. Ini adalah exfoliating toner yang cukup mild di kelasnya. Ada yang bilang, ini bukan exfoliating toner karena kandungan AHA/ BHA-nya sangat rendah. Tapi bingungnya, dia bisa mengangkat sel kulit mati dengan gentle. Ini nanti akan aku review sendiri, karena aku baru pakai selama 2 minggu-an.
- Face Tonic Viva aku pakai ketika aku enggak kemana-mana dan biasanya dibarengin dengan pemakaian milk cleansernya.
- Wardah Primary skin Hydrating Booster aku pakai setiap hari.
- Npure Centella Asiatica juga aku pakai tiap hari setelah Wardah.
- Secret Key First Treatment Essence aku pakai barengan COSRX AHA/BHA. Selain itu aku skip.

MOISTURIZING & PROTECTING


Step terakhir, moisturizing and protecting. Ada nyempil satu yakni serum, tapi enggak tiap hari juga aku pakai. Kadang kalau pas riweuh, pas kumat malesnya, semua bisa aku skip kok kecuali facewash dan sunscreen tentu saja.

Oke aku jabarin lagi:

- Raiku Brightening Serum biasanya aku pakai malam hari sesudah essence. Aku pakai 3 hari sekali, tapi bukan pas jadwal pakai COSRX AHA/BHA.
- Emina Moist In A Bottle aku pakai tiap pagi sesudah essence.
- Wardah Sun Care Sunscreen Gel aku pakai sesudah Emina Moist In A Bottle.
- Everpure Grapeseed Oil aku pakai hanya di malam hari sesudah essence/ serum.

Yang terakhir, Everpure ini aku juga baru nyoba 2 mingguan. So far aman sih, bikin kulit lembap, kenyal, dan sehat. Enggak berani nyoba buat pagi hari karena kan masih kudu ditumpuk lagi sama Sun Screen, jadi supaya aman, malam hari saja.

Kondisi wajahku memang kadang masih kusam. Jerawat masih datang silih berganti apalagi menjelang period. But all of these products is still safe for me. Kulitku menunjukkan tanda-tanda lebih baik. Senang!

Ada satu lagi aku lupa foto. Kadang-kadang aku pakai Avoskin Intensive Nourishing Eye Cream pada malam hari.  Tapi saat ini aku skip, jujur, seringnya sudah keburu ngantuk. Buat seorang Yosa Irfiana, berhasil nimpukin layer sebanyak ini sudah paling bagus. Peace! Kantung mata agak ketolong sama Grapeseed Oil karena aku meyakini bisa merawat area bawah mata.

Selain itu, seminggu dua kali aku pakai face mask, sekarang mostly pakai sheet mask karena lebih simple. Kalau pas jerawatan parah, baru aku pakai face mask yang sifatnya ngeringin jerawatnya seperti Acnes Tea Tree Facemask, atau Mustika Ratu Masker Jerawat Indah Warni.

Kalau kalian butuh rekomendasi skincare routine yang lain buat opsi, bisa check ke blog-nya Ellen Lim yang cocok buat kantong mahasiswa. Okay then, segitu dulu reviewnya ya, see you on my next blog post. Semoga kita semua selalu dilimpahkan kesehatan dan kekuatan. Jadi walaupun pandemi, kita tetap punya aktivitas seru dan bikin kita nyaman.


Blog post ini adalah June Blog Collaboration barengan Beautiesquad. 

If You wanna join on this Beauty Community, make sure You have a beauty blog, join on Beautiesquad Facebook Group , also follow Beautiesquad Instagram to always get the latest information. Trust Me, You will get more fun here!
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Newer Posts
Older Posts

HELLO!


I'm Yosa Irfiana. A scriptwriter lived in Magelang. Blog is where i play and share. Click here to know about me.

FIND ME HERE

  • Instagram
  • Twitter
  • Facebook
  • Google Plus

Blog Archive

  • ►  2023 (1)
    • ►  January 2023 (1)
  • ►  2022 (14)
    • ►  December 2022 (1)
    • ►  October 2022 (1)
    • ►  August 2022 (2)
    • ►  July 2022 (1)
    • ►  June 2022 (1)
    • ►  April 2022 (2)
    • ►  March 2022 (2)
    • ►  February 2022 (3)
    • ►  January 2022 (1)
  • ►  2021 (60)
    • ►  December 2021 (1)
    • ►  November 2021 (3)
    • ►  October 2021 (3)
    • ►  August 2021 (3)
    • ►  July 2021 (2)
    • ►  June 2021 (3)
    • ►  May 2021 (15)
    • ►  April 2021 (21)
    • ►  March 2021 (2)
    • ►  February 2021 (2)
    • ►  January 2021 (5)
  • ▼  2020 (44)
    • ►  December 2020 (5)
    • ►  November 2020 (2)
    • ►  October 2020 (4)
    • ►  September 2020 (5)
    • ►  August 2020 (3)
    • ►  July 2020 (7)
    • ▼  June 2020 (6)
      • SIMPLE ONLINE MEETING MAKEUP - WITH BEAUTIESQUAD
      • NGERAWAT RAMBUT DIWARNAI PAKAI MIRANDA HAIR CARE
      • TENTANG MEMINTA PADA PASANGAN
      • I LOVE LEOPARD!
      • EMINA TONE UP CREAM BUAT KULIT ACNE PRONE
      • SKINCARE SELAMA WORK FROM HOME
    • ►  May 2020 (1)
    • ►  April 2020 (4)
    • ►  March 2020 (2)
    • ►  February 2020 (3)
    • ►  January 2020 (2)
  • ►  2019 (89)
    • ►  December 2019 (5)
    • ►  November 2019 (7)
    • ►  October 2019 (6)
    • ►  September 2019 (10)
    • ►  August 2019 (6)
    • ►  July 2019 (6)
    • ►  June 2019 (9)
    • ►  May 2019 (9)
    • ►  April 2019 (8)
    • ►  March 2019 (7)
    • ►  February 2019 (7)
    • ►  January 2019 (9)
  • ►  2018 (135)
    • ►  December 2018 (21)
    • ►  November 2018 (17)
    • ►  October 2018 (9)
    • ►  September 2018 (9)
    • ►  August 2018 (10)
    • ►  July 2018 (9)
    • ►  June 2018 (12)
    • ►  May 2018 (9)
    • ►  April 2018 (9)
    • ►  March 2018 (9)
    • ►  February 2018 (10)
    • ►  January 2018 (11)
  • ►  2017 (116)
    • ►  December 2017 (8)
    • ►  November 2017 (7)
    • ►  October 2017 (8)
    • ►  September 2017 (9)
    • ►  August 2017 (8)
    • ►  July 2017 (11)
    • ►  June 2017 (8)
    • ►  May 2017 (11)
    • ►  April 2017 (8)
    • ►  March 2017 (12)
    • ►  February 2017 (15)
    • ►  January 2017 (11)
  • ►  2010 (9)
    • ►  November 2010 (9)

CATEGORIES

  • HOME
  • BABBLING
  • BEAUTY
  • FREELANCERS THE SERIES
  • HOBBIES
  • LIFE
  • PARENTING
  • BPN 30 DAY BLOG CHALLENGE
  • BPN 30 DAY RAMADAN BLOG CHALLENGE 2021

BEAUTIESQUAD

BEAUTIESQUAD

BLOGGER PEREMPUAN

BLOGGER PEREMPUAN

EMAK2BLOGGER

EMAK2BLOGGER

Total Pageviews

Online

FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by ThemeXpose