YOSA IRFIANA

Powered by Blogger.
Setuju enggak sih, ketika kita sudah punya anak, ngoleksi barang tuh rasanya kayak hal yang mewah? Karena menuruku pribadi, fase berumahtangga plus punya kucrit tuh beneran yang menyita waktu dan tenaga. Jangankan inget buat ngoleksi barang, wong yang butuh-butuh saja kadang lupa kok. 

Source: https://pixabay.com/en/books-bookshelf-classic-collection-1866844/
Kalau aku misalnya gini, sepatu ku sama suami yang buat olahraga sudah pada uzur. Selain warnanya sudah amit-amit, solnya juga kelihatan banget sudah lepas. Mengingat sepatu sport ini sering kami gunakan, jadi ya rasanya enggak enak dipakai.

Suami terutama, yang tiap minggu rutin badminton sama Volly. Sedangkan aku sendiri paling buat senam. Kalau yoga kan di ruangan, jadi enggak butuh alas kaki. Nah, sudah diplanning nih, besok begitu ada duit lebih, engga usah banyak cing cong, langsung beli. Sudah milih-milih juga gambaran sepatunya bakal kayak apa.

Tapi, setelah gajian, adaaa saja alasan buat ngabisin uang. Ngabisinnya yang enggak penting lagi. Kami sudah mau beranjak ke sport station nih, eeeh malah nyasarnya ke kids station, lihat mainan, lihat baju-baju, lihat sepatu-sepatu. Di situ seringnya keinginanpun berubah, dari yang mau beli sepatu buat diri sendiri, beralih ke beliin sepatu buat anak.

Mikirnya gini, "Ih lucu, alya pasti cantik kalau dipakein ini. Eh lha terus sepatuku gimana ya, ya sudah disol saja kan masih bisa" Ya sudah gitu terus sampai aku enggak beli beli sepatu baru.

Hayati lelah, bang!

Ini baru soal sepatu sport. Belum soal koleksi lain waktu zaman masih muda, kayak kamera, buku, vintage stuff, aaah banyak. Sekarang mah boro-boro ditambah, yang ada malah dikurang-kurangin.

Berhubung kali ini temanya 5 barang koleksi pribadi, ya sudah, aku cari-cari saja yang masih ada. Enggak banyak kok, karena aku sudah tobat pindahan rumah yang berjibun barangnya. Susah bener deh, mending yang praktis-praktis saja kalau bisa. So, barang koleksiku pun menyesuaikan, selagi masih bisa dikoleksi, ya dirawat. Kalau rusak, buang saja toh kami bukan pengepul rongsokan. So sad, yet true.

Okay deh, ngomongin soal koleksi pribadi, aku jabarin satu per satu ya, barang koleksi yang masih ada di rumah. So, ini dia:

1. KAMERA LAWAS

Kesenengan suamiku berburu barang klitikan setidaknya membuahkan hasil. Salah satu yang paling wow dan bisa dijual lagi, ya kamera lawas ini.



Didapat dengan harga yang cukup murah, beberapa kamera berhasil kami bawa pulang, tapi ya jangan lantas jadi perbandingan. Kami bisa saja dapetin kamera bagus tanpa ngotot nawar, tapi enggak jarang kami dipandang sebagai orang berada sehingga harga jual naik berkali-kali lipat. Makanya, ketika kamu niat ingsun berburu barang di klitikan, dandananmu jangan necis-necis amat. Jangan kelihatan kayak pengepul lalu dijual lagi. Anggap saja cari barang ya cuma buat dikoleksi.

Baca juga: Berburu Kamera Lawas

Kami berhasil mengoleksi kamera seperti Canonet QL17-GIII, Olympus Pen, lomo, sampai polaroid. Aku enggak perlu detailin harganya ya, karena beneran harga bukan jadi patokan kalau sudah bicara barang klitikan. Di klitikan, kita hanya akan bertemu pada sebuah kata bernama: keberuntungan.

Kamera-kamera ini dulu masih sering kami pakai buat eksperimen. Maklum, lagi giat-giatnya belajar motret manual lagi, siapa tahu bisa buat pameran. Enggak disangka sih, ternyata banyak juga yang ngikutin kami terus ikut-ikutan seneng hunting di loakan. Cuma ya, beneran, kalau enggak punya soul dalam tawar menawar, mending enggak usah terjun sekalian. Karena berburu loakan, termasuk kesenengan yang enggak bisa dipaksakan.

2. BUKU

Lupa kapan terakhir beli buku buat dibaca sendiri. Sekarang ini lebih sering beliin buku buat Alya sih, mulai dari yang hard cover, sampai yang tipis-tipis beli di sekolah saking murahnya. Enggak ada kriteria tertentu, asalkan bagus gambarnya dan kontennya berguna, ya sudah, tinggal bayar, beres. Apalagi buku mewarnai dan menggambar. Wah jangan tanya, sampai sobek-sobekpun tetep diwarnainya.

Oke, kembali ke buku koleksi pribadi aku ya. Dulu tuh aku paling suka koleksi buku yang berbau komunikasi, novel satir, pengetahuan alam, sosial, dan sejarah. Enggak terbatas suka baca fiksi doang, buatku sekali gajian, pasti menyisihkan uang buat beli buku barang satu dua.

Ngelihat rak penuh buku bagai kebanggaan sekaligus kepuasan. Wah, aku bisa baca segini banyaknya ya, wah aku bisa beli banyak buku ya, jadi aku harus gimana? Masa' harus gini-gini saja? Nah itu tuh, yang kadang bisa jadi bahan refleksi, karena beneran deh, buku jendela dunia. Ketika kita sudah baca, kita akan ketagihan. Ketika kita sudah kecanduan, pasti ada hal yang akan membuat kita menjadi lebih giat berkarya. Gitu sih kalau aku.

3. SEPATU 


Tadi kan aku cerita soal sepatu sport ya. Sebenernya, aku suka beli sepatu sejak dulu. Ya untungnya ukuran sepatu enggak berubah sih, jadi sepatu lawas tetep bisa kepakai. Enggak kebayang kalau berubah, wah banyak yang bakalan dibuang percuma, kan lagi-lagi so sad. 


Sehari-hari, aku paling suka sama sepatu model sneaker yang simple. Atau slip on yang tinggal lheb, mengingat mobilitasku yang tinggi. (Mobilitas apa, momong Alya doang loh ribetnya haha). Sepatu-sepatu model sport menurutku gampang dimatchingin sama baju apa saja. Mau rok, jeans, celana pendek, cucok semua.

Tapi buat kalau jalan-jalan keren, aku lebih suka pakai sepatu boots, sampai ada 5 pasang. Masih sedikit ya, biarin deh, bagiku ini prestasi, karena dapetinnya kadang juga di loakan dan ada yang enggak sampai 50 ribu cuy. Mana mereknya Dog Mart lagi, nikmat mana yang kamu dustakan coba?

Terakhir beli di Galeria Mal Jogja. Dapet boots tapi yang model loafers gitu, jadi pendek sampai mata kaki doang. Enggak sering aku pakai kok, masih bagus banget dan aku simpen di kardus. Mau dijual sayang, tapi disuruh pakai bingung juga. Kapan sih ya, waktu yang tepat buat keren-kerenan. Mana kalau sudah keren, lari-larian kejar Alya dan keringetan. Oh sungguh malapetaka.

4. VINTAGE STUFF


Ini termasuk faktor selera. Aku ya, kalau ngelihat hal-hal berbau vintage, rasanya pengen beli. Jiwaku kerasa vintage, tapi keadaan yang sering tidak mendukung. Sekalinya mau vintage, budget terbatas. Enggak total koleksi, jadi mau dipas-pas-in susah.

Barang-barang vintage koleksiku dapetnya ya tetep via loakan dan garage sale. Beberapa diantaranya seperti, alat buat raut pensil, hiasan dinding, tas, dompet, baju, mmm apa lagi ya, oh iya, topi. Dulu sih, lumayan banyak, apa-apa di beli, lha wong di kost isinya barang pribadi.

Sekarang hawanya gatel pengen buang gara-gara barang muakiiiin banyak. Belum mainan dan baju Alya, jadi ya vintage stuffku banyak enggak kepakenya. Rumah sumpek bowk! Enggak ada tempat lagi. Paling dikardusin. Giliran dibuka, eeeh banyak rayap. Ya sudah, harus ikhlas. Yang bisa aku selamatkan, cuma yang bisa aku pakai, seperti tas sama baju. Lainnya, bye! Sedih sih, cuma ya mau gimana lagi.

5. JAKET


Yang terakhir dan yang paling aku lupain, aku ternyata koleksi jaket loh. Ada 10 lebih. Mulai dari yang denim, jaket buat motoran sehari-hari, kulit, cardigan, bomber, sweater, sampai parasut. Tapi asli, nyimpennya mencar semua. Beberapa ada yang hilang, entah deh diambil siapa.


Aku ngumpulinnya sejak zaman masih kerja. Beberapa beli di online shop, distro, sampai di awul-awul, apalagi yang model parasut. 

Punya jaket banyak tuh kayak fashion yang enggak ada matinya sih buat aku. Maklum lah, kalau kemana-mana motoran, jadi mau panas, mau dingin tetep pakai jaket. Tinggal sesuaiin saja modelnya. Panas pakai cardigan, hujan pakai parasut. Mudah kan?

***
Nah itu tadi koleksiku. Aku jadi nyari-nyari terus nih, koleksiku yang lain apa ya, soalnya waktu masih muda, aku sering beli barang gitu. Ada sih beberapa kardus yang belum aku bongkar, dan kayaknya di sana ada bermacam-macam crafting hasil karyaku dulu. Aku suka nyulam buat ngisi waktu luang. Oh ada lagi, aku juga suka barang-barang bermotif macan. Tapi ah sudahlah, sudah kulenyapkan semuanya hahaha.

Sekarang lebih banyak ngoleksi buat Alya. Kayak mainan robot-robotan, barbie, little pony, asalkan enggak boneka. Yes boneka-boneka Alya sudah aku sortir dan sudah aku hibahkan ke temen-temenku. Alya enggak bisa deket sama mainan yang berbulu dan syarat sama debu.

Wah malah ngelantur. Ya sudah, blog post ini segera aku akhiri dengan quotes yang aku buat sendiri. 

"Yang kamu miliki belum tentu ia akan memiliki mu juga. Karena sesungguhnya, semua ini hanya sementara."

Intinya apa? Pilih yang sesuai dengan kebutuhan dan porsimu, bukan semata karena egomu. Gitu saja kok.

#BloggerPerempuan
#BPN30dayChallenge2018
#day 11
Share
Tweet
Pin
Share
3 komentar
Challenge ke 10 bertema: 5 rekomendasi buku, atau film, atau musik. Bingung juga nih, kalau begini. Soalnya ketiga hal tadi adalah hobbyku selama ini. Ya kalau enggak baca buku, ya nonton film, atau kalau lagi enggak banyak waktu, dengerin musik saja cukup. Tiap hari gitu terus ritmenya gonta-ganti.

Tapi gini deh, cap cip cup kembang kuncup, pilihan akhirnya jatuh sama rekomendasi film. Fiuh, berat juga loh ternyata, dan tidak semudah itu menentukan rekomendasi film. Aselik, aku sendiri sekarang sedang berjuang ke kancah perfilman. Jadi enggak mudah bilang "oh ini bagus, oh ini jelek, oh ini enggak recommended". Gimana ya, nanti giliran aku yang bikin film, dibalikin kayak gitu, kan ngeper juga. Hiahahaha.

Baiklah, aku akan menghindari merekomendasikan film Indonesia. Sedih sebenernya, mengingat aslinya buanyak banget film yang bagus dan enggak tayang lama di bioskop. Film yang tayang secara independent dan dari festival ke festival pun ya amplop jumlahnya. Tapi demi kebaikan dan keamanan bersama, aku merekomendasikan 5 FILM TENTANG KELUARGA.

Sounds cheesy, biar! Kau tidak tahu capeknya bikin film kan ferguso? Ya sudah, enggak banyak cing cong, ini dia pilihanku.

Warning: nontonnya sama pasangan saja ya. Karena ini bukan film buat anak-anak.

Source: https://www.freepik.com/free-photo/couple-watching-interesting-film-together_2273243.htm#term=watching%20movies&page=3&position=28
1. LIFE IS BEAUTIFUL (1997)

Rasanya enggak muluk-muluk jika film ini punya jargon An Unforgettable fable that proves love, family, and imagination conquer all. 


Haqqul Yaqin kebanyakan anak film suka sama film-filmnya Roberto Benigni. Dia tuh italian actor, screenwriter, plus director. Dan sudah bisa ditebak, Life Is Beautiful, merupakan film yang berhasil disutradarai sekaligus diperankannya.

Jujur saja ya, aku nonton film ini atas rekomendasi temen-temen waktu awal kuliah. Katanya, "hidup kamu enggak lengkap kalau kamu belum nonton Life is Beautiful" gitu coba. Ya masa' aku melewatkannya? Gengsi ah hahaha.

Di filmnya ini Benigni memerankan Guido, seorang pria yang konyol dan punya banyak imaji. Dia punya drama asmara dengan Dora. Enggak mudah menaklukan Dora, karena mereka punya kelas yang berbeda, Dora dari keluarga kaya raya, dan Guido dari orang yang sederhana. Singkatnya, mereka lalu menikah dan punya anak bernama Giosuè.

Film Life is Beautiful sebetulnya punya genre comedy-drama. Jadi alurnya drama, dikemas secara komedi, tapi mak jleb gitu. Aduh gimana mendeskripsikannya. Yang jelas Life is Beautiful mengambil latar belakang tragedi Holokaus tahun 1930. Kebayang enggak, pembantaian besar-besaran yang dilakukan oleh Nazi terhadap Yahudi divisualisasikan ke dalam film komedi. But, i think Benigni did the great job.

Aku yang masih awam banget soal film, ketika nonton ini, hatiku serasa dicampuradukin. Antara mau ketawa ngelihat akting Benigni yang lucu tapi satir, sedih karena jalan ceritanya, dan epilognya yang paling membuatku menitikkan air mata seraya tersenyum bahwa, yeaaa... life is beautiful. Semua orang punya caranya untuk membuat hidup lebih berarti.

Isi pesannya dapet banget, aku sampai ikutan bahagia tapi ya sedih juga ketika pada ending, diceritakan bahwa Giosuè berhasil meraih impiannya yaitu mendapat tank, sedangkan dia belum sadar karena ayahnya sudah mati. Serius, sesedih itu deh. 

Menonton ini bikin aku paham, bahwa semua masalah punya sisi positifnya, dan kita enggak perlu banyak bersedih, tinggal bagaimana cara kita menyikapinya. Sekonyol apapun, kalau kamu bisa berjuang untuk orang di sekelilingmu, itu akan menjadi perjuangan yang tak akan sia-sia. Maka jika Life is Beautiful ini banyak mendapat penghargaan Oscar dengan berbagai nominasi, bagi bangsa eropa, tentu ini adalah kebahagiaan yang hakiki.

Best Quotes: 
Nothing is more necessary than the unnecessary.

2. LITTLE MISS SUNSHINE (2006)

Hasil duet pasangan suami istri yakni Jonathan Dayton dan Valerie Faris sebagai sutradara. Little Miss Sunshine termasuk film berbudget rendah, hanya dengan $8 juta, tapi bisa memperoleh keuntungan diatas $100 juta. Empat nominasi Oscar pada tahun 2007 juga berhasil disabet. Sungguh wow kan, film yang banyak peminatnya bukan melulu soal film berbau teknik masa kini.


Rasanya bakal panjang kalau aku menulis sinopsinya di sini. Tapi yang pertama kali kuingat ketika menonton film ini adalah, film paling realistis yang pernah aku tonton. Ketika semua orang banyak disuguhi cerita keluarga yang penuh impian dan nangis-nangis doang, kemudian datang mukjizat, Little Miss Sunshine sangat berbeda.

Bercerita tentang sebuah keluarga yang punya banyak karakter, mulai dari Ayah yang sangat menggebu-gebu buat sukses, Paman Frank yang despresi, Kakek yang agak konyol, Dwayne, sang Kakak yang sama anehnya, dan Olive si anak kecil dengan tubuh bantet yang ingin memenangkan ajang pencarian bakat, bernama Little Miss Sunshine. Rada gila memang, mengingat Olive ini bentuknya saja sudah enggak meyakinkan, plus enggak ada yang spesial.

Tapi justru kemudian mereka bisa disatukan pelan-pelan dalam perjalanan mengantar Olive kontes tersebut. Keluarga dengan banyak isi kepala dan masing-masing karakternya ini terlihat sangat antusias walaupun di dalamnya menuai banyak konfik. Seru sih, seakan kita sedang diajak untuk turut ke dalam cerita nyata. 

Yang bikin gempar adalah, Sang Kakek meninggal dunia padahal perjalanan masih panjang. Wah beneran deh, antara lucu tapi juga miris, konfliknya bisa sengalir ini. Terus mereka bingung dong, mau nganterin Kakek balik ke California atau tetep melanjutkan ke Little Miss Sunshine.

Eits, daku enggak mau spoiler banyak. Pokoknya layak tonton kok. This was so reasonable and related about family itself.

Best Quotes: 
Richard: Oh my God, I’m getting pulled over. Everyone, just pretend to be normal.

3. THE PURSUIT OF HAPPYNESS (2006)

Make sure dulu, judul filmnya memang THE PURSUIT OF HAPPYNESS. Pakai Y. Dijelaskan kok di filmnya, kenapa pakai Y, hehehe. 


Film ini termasuk film inspiratif dan cocok buat kita-kita yang sedang berjuang memperoleh masa depan. Ibaratnya, roda itu bisa berputar, dan apa yang kita citakan bisa tercapai apabila kita sudah benar-benar berusaha walaupun itu terasa sangat menyakitkan sekalipun.

Jangan anggap film ini fiktif belaka, karena justru berdasarkan kisah nyata. Chris Gardner, seorang salesmen yang punya tanggungan hidup anak dan istri, berusaha menjual alat kesehatan yang susahnya minta ampun. Alat kesehatan ini sebenernya bagus, sayangnya mahal dan banyak Rumah Sakit menolaknya.

Linda, istri Chris sampai menambah shift kerjaannya karena keuangan mereka makin susah, padahal ya Chris sudah berusaha sekuatnya. Tapi ini realistis banget sih, mengingat kita kalau enggak berpenghasilan ya keluarga mau makan apa. Ini nih yang kadang kerasa relate sama kehidupan kita.

Sempat rebutan Christopher (anaknya) mau diasuh siapa, akhirnya Christhoper diasuh sama Chris. Berdarah-darah banget sih lihat perjuangan mereka. Mulai dari tidur di toilet umum, sampai kehilangan alat yang dijualnya. Tapi yang digarisbawahi di sini adalah Chris adalah orang yang optimis serta tipe pekerja keras. Enggak main-main, dia bahkan kayak enggak bisa tidur saking berjuangnya.

Jadi intinya, nonton film ini tuh kita diajak buat mencapai cita-citanya dengan sesungguh-sungguhnya. Kalian gimana, sudah nonton kan?

Best Quotes:
I am not what happened to me, I am what i choose to become.

4. I AM SAM (2001)

Pertama kalinya kenal Dakota Fanning di film ini, dan seperti yang kalian tahu, she is so amazing since the first time.

Pernah enggak berpikiran kita tumbuh sebagai anak yang sehat lahir batin tapi kita punya Ayah yang intellectual disability? Plus, single parent pula. 

Lucy, sudah sejak kecil ditinggal Ibunya dan hanya hidup berdua dengan Sang Ayah. Lucy ini anak baik, ia banyak di dukung oleh teman-temannya maupun tetangganya ketika Ayah harus bekerja. Kehidupannya nyaris mulus dan layaknya orang normal. Namun tiba-tiba semua berubah ketika Lucy beranjak besar. Lucy akhirnya sadar kalau Ayahnya berbeda. Mana temen-temennya sering ngejekin dia pula. Lucy pun malu dan mulai berpikir layaknya orang dewasa.

Aku paling ngregel nonton scene, ketika Sam berusaha buat mencari seorang pengacara. Sam bersikeras dan ingin membuktikan kepada banyak orang bahwa ia juga mampu membesarkan buah hatinya. Keberuntungan datang lewat seorang pengacara bernama Rita Harrison. Rita yang tadinya enggak mau membela Sam, akhirnya berubah pikiran dan bersedia membantu Sam tanpa dibayar.

Kehidupan perlahan membaik dan berjalan seperti biasanya. Nah, pelajaran yang bisa dipetik dari I am Sam ini sebenernya banyak banget. Salah satunya yaitu kita harus menyadari bahwa keterbelakang mental sebaiknya bukan dipandang sebelah mata. Mereka juga pengen loh hidup yang normal dan diberikan semangat, bukan malah dicerca.

Buat kalian yang belum pernah nonton, percaya deh, ini adalah salah satu film yang wajib tonton. Diperankan apik oleh Sean Penn dan Dakota Fanning, ditambah original soundtrack dari The Beatles. Sungguhpun tiada yang bikin film ini tidak layak tonton bukan?

Best Quotes:
Lucy: All you need is love.

5. SEARCHING (2018)


Wah dari keempat film kok kayaknya film jadul semua ya hahaha. Ya maklum, masa remajaku dihabiskan di tahun 2000an awal. Tapi biar netral, aku kasih rekomendasi film 2018 deh. Ini dia, SEARCHING.



Awal tertarik nonton film ini, salah satunya adalah aktornya yang juga memerankan Harrold dalam Harrold and Kumar. Aku seneng loh sama actingny John Co ini. Dia aktor chinese yang termasuk sukses di kancah perfilman hollywood.

Oke, sekarang kita ngomongin filmnya yuk. Diceritakan bahwa David Kim adalah seorang ayah yang tengah kehilangan anak gadis semata wayangnya, bernama, Margot Kim. Selayaknya detektif, David pun mulai melaporkan peristiwa ke pihak keamanan dan akhirnya mendapatkan detektif sendiri buat ngebantu masalahnya. Di sini David enggak langsung pasrah semuanya pada si detektif, namun juga dia turut mencari tahu sampai beberapa konflik datang dan kita sebagai penonton dihadapkan pada masalah yang membuat kita ikutan menerka. Wah siapa nih yang nyulik. David sendiri berusaha setengah mati biar putrinya kembali, dia sampai menghubungi temen-temennya, dan hampir gila. But, lesson learned, he really knows his daughter.

Apiknya, kemasan film beda banget sama kebanyakan film lainnya. Tampilannya bahkan banyak yang seakan layar laptop, seperti chatting, beberapa sosial media, dan video-video keluarga dari Margot kecil sampai gedhe. Serius, bagi seorang sineas, hal semacam ini menjadi asupan dan pengaruh yang baik. Ternyata sebuah film, tampilannya enggak melulu beauty shot doang ya!

Aku enggak mau banyak spoiler lagi. Tapi buat kalian penasaran deh, ending film ini plot twist banget. Sampai kita pasti batin gini, sial, padahal tadi sudah sempet mikir ina inu, ternyata yang keluar eeeh itu. Gemes sih. Pengen juga kan bikin film model begini hehehe.

Best quotes:
I know my daughter.

***

FYI saja, kelima film yang aku sebut barusan kebanyakan sempet bikin aku nangis dalam hati. Ya malu kali nangisnya diledakkin. Paling sentrap sentrup, wk.

Ini sebenernya masih pengen nambah lagi saking aku suka nonton film dengan genre drama. Tapi beneran kan, drama yang aku tonton cukup berkelas dan enggak menye-menye. Pokoknya diantara 5 film tadi, kalau ada yang belum nonton, gih sana cepetan tonton. Siapa tahu setelahnya kamu bakalan lebih mencitai hidup kamu dan bersyukur apa yang telah kamu terima.

By the way, asik juga ya bikin review film kayak gini, walaupun sangat menyita waktu. Dari tadi pagi, sampai siang belum kelar-kelar juga hahaha. Nanti deh kapan-kapan aku bikin ulasan film lagi, tapi dari sudut pandang penonton ya, karena beneran aku takut kalau dari segi pembuat film. Huhuhu. Aku support semua film kok, karena apa? Karena membuat film itu tidaklah gampang!

Sip ya. Bye.

#BloggerPerempuan
#BPN30dayChallenge2018
#day 10
Share
Tweet
Pin
Share
5 komentar
Namanya juga blogger awam, rasanya enggak lengkap kalau enggak saling blogwalking. Bahkan sejak sebelum rutin ngeblog pun, aku sudah kerap berkunjung ke banyak blog loh. Karena gimana lagi ya, search engine google lebih sering mengarahkan ke situs-situs website ketimbang youtube.

Selain itu, aku juga lebih percaya sama blogger. Soalnya kebanyakan blogger kalau bikin review itu super jujur. Sudah deh, pokoknya kan aku apa-apa googling, nah pasti seringnya bakalan baca blog. So yes, lama-lama aku punya blog favorit yang enggak aku subscribe saja, sudah otomatis aku buka sebagai bacaan tiap harinya.

Source: https://pixabay.com/en/workspace-place-of-work-work-766045/

Dari sekian banyak lifestyle blogger di Indonesia, wah ya tentu saja aku punya blogger favorit. FYI, dalam memilih blogger favorit, aku biasanya cenderung nyaman karena gaya bahasa, karakter, serta foto-foto yang mendukung. Maklum, kameraku sudah enggak mumpuni lagi, jadi sekali lihat foto seger-seger bawaannya pengen nabung gitu (eh lha bocahnya curhat).

Anyway, menentukan blogger favorit ternyata enggak mudah ya, karena sebetulnya ada buanyak banget blogger yang menurutku istimewa. But then, akhirnya harus aku pilih lima dari sekian banyak blogger junjunganku yang tersebar dimana-mana.

Ya sudah, enggak usah lama-lama deh. Pengen tahu enggak siapa saja blogger favorit ku? Cuuus ini dia:

ALODITA



Kesan pertama ketika berkunjung ke blognya Andra Alodita, aku cuma bisa bergumam "adem bener". Aku enggak bohong, coba deh kalian kesana, tone-nya itu seakan menjadi karakter pribadi Malo (panggilan akrabnya) yang lembut dan bijak. Dari segi penulisan, dia juga sangat rapi dan mengajak kita untuk larut ke dalam cerita-ceritanya. Bagiku, berkunjung ke blog personal Malo selalu bikin betah dan cenderung klik post lainnya.

Seperti yang semua orang tahu, Malo ini awalnya banyak dikenal karena IVF Journeynya. Tetapi selain itu, aku juga tertarik sama pribadi Malo yang mannernya bagus, punya Suami seorang pelukis, dan punya anak yang cantik bernama Aura Suri. Malo sering membagikan kisahnya mulai dari travelling, healthy life (one lemon shot, i love!), sampai beauty.

Malo dan Suaminya sama-sama bekerja freelancer. Nah ini nih yang aku suka juga, dia ini enggak pelit ilmu. Sering membagi kisah dan tips finansialnya baik itu di blog maupun Instagram Storynya. Aku kayaknya kehabisan kata nih buat mendeskripsikan Andra Alodita, karena ya sengefans itu aku tuuu...

ANNISAST


Sudah aku bilang ya kalau aku suka sama blog yang berkarakter. Nah, Teh Icha ini kalau boleh ni ya, aku jadiin sebagai one of the most inspirational people in my life deh! Aku suka sama pemikirannya dan cara nulisnya yang judes. Bagiku penting sih, mengingat netizen zaman sekarang jauuuh lebih nyinyir. Jadi kalau misal dijawab kalem, yang nyinyir ya makin jumawa.

Teh Icha lain. Setiap bikin tulisan, selalu realistis, punya materi yang pas, tapi juga berbobot. Cara menyampaikan sesuatu itu asik, enggak berat, dan sangat cocok buat segala lapisan. Dari yang enggak suka baca sampai yang seneng baca. Enggak heran sih, kerjaannya memang selalu berhubungan sama dunia tulis menulis.

Yang aku seneng, sekarang Teh Icha juga rajin menggambar. Gambarnya lucu-lucu deh, girly and sweet abis. Rasanya tuh, dia ini sibuk kantoran, tapi kok ya masih sempetnya ngurus-ngurusin blog dan gambar, hehe. Melihat kesibukannya, aku jadi ikutan semangat.

Oh iya, satu lagi. Aku tertarik sama kesehariannya bersama suaminya JG dan anaknya Axylo. Kompak loh mereka ini. Hubungan mereka harmonis: JG lucu, xylo juga cerdas. Buat kalian yang sudah berumah tangga ataupun yang masih single, enggak ada salahnya berkunjung ke blog Teh Icha, tapi masa' ada sih yang enggak tahu hehe. Tulisannya banyak loh yang viral. Iya, di sana banyak tips tentang parenting, menikah, ASI, sampai daycare.

THE BABYBIRDS


By the way, mereka ini lifestyle blogger bukan ya. Ah anggape saja blogger gitu deh, soalnya aku paling sering buka blognya mereka. Kreatif abis!

Barangkali dari kalian ada yang enggak mengenal The Baby Birds? Enggak apa-apa, mereka memang dasarnya ngeblog untuk mengdokumentasikan karya serta kehidupan mereka, bukan buat cari traffic.

Aku tahu The Baby Birds ini kalau enggak salah gara-gara The Urban Mama deh. Lupa detailnya bagaimana, wong aku sendiri cuma silent reader doang kok. Cuma yang aku inget adalah si Almaviva Landjanun alias Nyanya adalah anggota TUM.

Aku senang berselancar di blog The Baby Birds yang isinya adalah kehidupan (well now) Nyanya, Ing, dan Rinjani anak pertamanya. Banyak artworks yang mereka bikin sendiri, mulai dari topi, tas, sampai selendang. Bukan cuma itu saja loh, desain rumah mereka juga unik, ditambah dengan taneman-taneman succulent yang bikin rumah makin hidup dan teduh.

Sekali buka blog The Baby Birds, aku beneran hanyut ke dalam cerita-cerita ringannya. Nyanya dan Ing tuh low profile banget, dan gaya bahasanya ringan. Mereka juga punya banyak kegiatan, kayak running, cycling, gardening, and home decor. Waaah beneran deh, rasanya nyaris fun terus! Suamiku pun begitu lihat blog mereka juga langsung tertarik baca.

Kalian enggak usah heran, wong mereka ini memang seniman kok. Hanya saja mereka rutin mendokmentasikan kehidupan mereka dalam blog. Mana sekarang Rinjani juga diajarin menulis pula. Makin asik deh blog nya. Sekarang kalau kamu sudah tahu, gih langsung ke thebabybirds.net. Dijamin kalian bakal seneng karena banyak inspirasi di sana.

RACUN WARNA-WARNI


Bohong kalau aku bilang enggak nge-fans Sekar Arum. Sejak 2012 dia ini sudah konsisten ngeblog dengan niche paling dicari, yaitu beauty. Sebenernya ada satu lagi blog barengan Sekar Arum yang aku suka, yaitu blognya Lintang Rinastiti.  Tapi enggak tahu ya, sekarang Lintang dimana, padahal blognya bagus banget.

Duh, malah ngaco, balik lagi ya sama Sekar Arum. Cara mengenalinya cukup gampang kok, dulu awal aku 'kenal', aku selalu dirujuk google ke blognya Arum setiap minta review produk kecantikan. Wah ya enggak heran kan, kalau sekarang page viewsnya sudah tembus puluhan ribu.

Salah satu yang paling suka dari si Arum, dia pakai nama racun warna-warni yang menurutku ear catching abis. Efeknya buanyak, mana sekarang pada ikut-ikutan pakai kata 'racun' pula, sekali mau kasih tahu produk yang luar biasa. Ya iya sih kata racun memang sangat umum, tapi siapa sih yang paling racun diantara semua racun? Ya cuma racun warna-warni! (Mendadak ngegas).

Dulu sih dia paling sering review produk lokal, tapi sekarang sudah mulai open produk dari luar, tapi ya enggak apa-apa juga, karena tiap kali review, dia selalu jujur. Jujurnya kebangetan, jelek ya bilang enggak bagus, bagus ya enggak perlu lebay. Mantep gitu loh gaya bahasanya.

Dan ohiya satu lagi, Sekar Arum juga punya blog lainnya bersama Monica Agustami bernama Besok Siang. Yang suka sama tulisan sarkas ala nyindir, curhatan frontal, atau tips tips yang rodo nyebahi, monggo kunjungi blog tersebut. Dijamin koplo langsung deh. Kalian juga bisa ikutan nulis sih di situ, itung-itung biar bisa se-terkenal Sekar Arum. Hehehe.

GRACE MELIA


Memangnya ada ya, yang enggak kenal Grace Melia? Letters to Aubrey, Imunisasi MR, Rumah Ramah Rubella, dan banyak lagi yang biasa dia bagi. Aku ngikutin banget tuh Diary Mami Ubii dari lama hingga Gesi punya anak lagi bernama Aiden.

Menurutku, Gesi ini tipe orang yang easy going walaupun beberapa kali dia mengaku pernah depresi. Dia juga orang yang sangat sangat sangat low profile, blak-blak-an, enggak ada sombong-sombongnya, bisa diajak curhat, dan.... enggak ragu buat folbek. Please, zaman sekarang loh ini, selebgram mana yang dengan gampangnya folbek orang padahal baru menyapa di IGnya? Huhuhu terharu aku tu.

Gesi ini kayaknya juga dengan mudah mengenali pembacanya. Wah beneran deh, humble dan nyaris kayak temen sendiri. Yang aku suka dari blognya Mami Ubii ini (ya walaupun harus kuakui tampilannya 'its not not my thing'), punya another insight dalam memandang sebuah persoalan. Walaupun dapat dikatakan Gesi ini perasa, tapi nyatanya dia sangat realistis tuh. Ditambah dengan kehadiran Papi Ubii, yang tulisannya sangat cadas, makin membuat Blog Diari Mami Ubii makin berwarna.

Di samping itu, aku suka juga ngelihat IGsnya Gesi dan suka nyamber sok-sok kenal gitu. Aku suka sama keseharian dan dia yang apa adanya. Oiya di blognya, Gesi sering bikin printable lucu-lucu buat bahan belajar anak juga. Jadi, kalau kalian emak-emak macam aku gini, pastinya suka dan betah main lama-lama ke blognya.

***

Fiuh, akhirnya selesai juga ya, milih 5 blog favoritku. Kalau mau ditarik benang merah, kesemua blogger tersebut punya hubungan Suami Istri yang seru. Andra Alodita dan Abenk Alter, Annisast dan JG, Popo dan Nyanya, Sekar Arum dan Sandiga Uno, eh maap, Dani maksudnya, dan yang terakhir Grace dan Adit.

Aku beneran seneng sama orang-orang yang bisa menjalin hubungan harmonis tapi realistis. Dan mereka orang-orangnya! Hal ini sangat berpengaruh besar bagi kehidupanku makin kedepannya.

Aku bisa konsisten nge-blog dan berpikir logis, salah satunya berkat mereka-mereka juga. Bagiku yang tinggal di kota kecil dan lebih sering di rumah, secara enggak langsung, mereka membuatku agar selalu percaya diri.

Secara enggak langsung, mereka berhasil membuat karakter mereka sendiri. Enggak yang ketika hits yang ini ikutan jadi ini, ketika booming yang itu ikutan kayak gitu. Membaca banyak blog harusnya menjadi refleksi. Kenapa sih, orang-orang yang aku sebut tadi bisa punya banyak pembaca? Tentu ada formulanya kan. Nah, alangkah baiknya, kenali diri kita duluan sebelum kita tampil. Dan tentu saja blog bisa menjadi wadah kita berbagi dan saling memberikan inspirasi.

Intinya, ingin seperti mereka, kita bisa, asal kita konsisten dan berani jadi diri sendiri.

#BloggerPerempuan
#BPN30dayChallenge2018
#day 9
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
As we know, kebutuhan dan cara bertahan orang tentu berbeda. Ada yang suka sama hal yang praktis, tapi juga banyak yang memilih jaga-jaga biar lebih terorganisir. Lebih ke kenyamanan pribadi sih, mau yang simple maupun agak ribet, kalau kita enggak masalah, lantas orang mau apa. 

Seiring menuanya hidup, kebutuhan pun bisa berubah. Misal nih, aku dari dulu enggak suka rempong, pokoknya selagi masih bisa diminimalisir, ya enggak perlu minta macem-macem. Terus soal cara bertahan, aku lebih suka kemana-mana bawa apa yang yang menurutku paling penting. Enggak perlu repot bawa semua barang, asal dompet penuh saja, aku bisa bertahan.

Nah, aku sadar betul, kebutuhan itu berubah banyak abis Alya lahir. Rasanya kok ada saja kemauan yang belum kebeli dan ada saja kebutuhan yang belum terpenuhi. Dari yang tadinya bawa dompet dan handphone saja sudah oke, ini berubah, setiap ajak Alya pergi, bawaannya macam pindahan.

Eits, tapi aku lagi enggak mau bahas soal barang bawaan sama anak. Karena sekarang, ritmenya berubah lagi. Pergi ngajak Alya sudah enakeun, bisa praktis, dan bukan bawa tas bayi. Plus aku juga sering pergi sendiri. Jadi ya, satu tas kecil, cukup bisa menampung barang-barang yang i cant live without it.


Ini aku buka-bukaan yang versi simple-nya ya. Anggap saja aku lagi mau jemput Alya sekolah, main sama temen, nonton bareng, atau lagi nge-date sama Suami. Intinya, perginya deket dan enggak lama. Nah, apa saja yang aku bawa, ini dia diantaranya:

1. Smartphone


Sudah tidak bisa dipungkiri lagi, smartphone adalah barang wajib bawa. Bepergian rasanya enggak lengkap tanpa alat komunikasi. Mana sekarang eranya smartphone pula, jadi, hidup tuh bener-bener dimudahkan hanya dengan satu sentuhan saja. Aku gunakan handphone buat semua kebutuhanku, mulai dari email, whatsapp, instagram, bikin schedule, cari lokasi, sampai foto-foto. Lumayan deh, misal lagi di jalan nemu obyek yang bagus dan moment yang keren, aku enggak perlu repot jepret pakai kamera. Enggak perlu ribet turun dari mobil buat nanya orang, sekarang mau cari alamat tinggal diarahin langsung ke tujuan. Kurang apa coba ya.

Pokoknya bawa smartphone terus quotanya masih banyak, dijamin enggak mati gaya. Kalau jalan jauh sendirian, bosen nunggu, tinggal setel musik, atau scroll berita, sudah paling selamet. Ya walaupun pernah sih beberapa kali smartphone ketinggalan and life's goes on. Cuma waktu itu perginya deketan, coba kalau perginya jauh, wah ya ampuh juga. 

Beneran deh, dompet ketinggalan kadang malah enggak masalah sekarang. Wong ada smartphone, beli apa-apa m-banking, bingung mau pulang tinggal telpon, tinggal ojek online. Gampang kan?


2. Dompet


Tadinya mau naruh dompet di urutan pertama, tapi kok lama-lama mikir, aku jarang juga bawa dompet. Abis gimana ya, dompetku tuh besar, sekalinya aku bawa menuh-menuhin tas. Isi duitnya enggak banyak, tapi kartunyaaa... Mulai dari tanda pengenal, kartu debit, kartu kesehatan, kartu timezone, kartu-kartu apalah sekarang pakai id card semua sih ya hahaha.

Sejak gencar nabung, duit yang aku bawa aslinya dikit banget. Aku menghindari kalap beli barang soalnya. Serius deh, ketika kita lihat dompet kita penuh bersamaa dengan lihat barang lucu, sudah pasti ngebatin "ah, enggak apa-apa deh, sekali-kali, toh duit masih banyak ini"

Ya gitu terus sampai berkali-kali. Alhasil apa, duit kepakai terus kapan nabungnya.

Kebiasaan ini enggak berhenti sampai sekarang. Sudah bisa ngontrol semuanya sih, termasuk ngontrol belanja online. Intinya, aku hanya beli sesuatu karena perlu, karena butuh, selebihnya, no. Boleh bangga enggak nih? Boleh ya.

3. Beauty Stuff

Perintilan make up yang aku bawa sebetulnya juga enggak banyak-banyak amat. Yang paling penting lipen sama pensil alis sih. Karena kalau bedak, aku jarang juga bedakan. Kebiasaan dari rumah aku sudah apply sunblock terus sekalian tap-tap pakai bedak tabur. Ya masa' aku kemana-mana bawa bedak tabur. Sekali pecah, hancuuur sudah.

Kalau dirasa wajah berminyak, aku tinggal blot pakai kertas minyak. Enggak perlu ribet touch up, lagian ya aku siapa hahaha. 

Oiya, ada yang penting lagi, yaitu handcream dan vaseline petroleum jelly. Handcreamnya dipakai setelah cuci tangan, sedangkan vaseline lebih untuk bibir. Bibirku super kering cuy, makan padang dikit wae, sudah ambyar semua lipen. Makanya musti sering-sering dioles vaseline (loh malah jadi iklan.)


4. Permen

Oke lanjut yang keempat, aku selalu bawa permen. Sembarang sih sebenernya, asal mint dan segar. Kebiasaan makan permen bukan karena seneng permen, tapi misal mau ketemu orang, baru makan permen. Anggap saja abis sikat gigi gitu, jadi nafas segar, percaya diri meningkat.

5. Tissue

Tadi mau foto tissue kebetulan yang di tas sudah habis, adanya tinggal yang besar, tapi kan enggak bagus buat foto hahaha. Aku bawa tissue biasanya dua, satu tissue kering, dan satu lagi tissue basah. Ini sudah sejak masih gadis juga. Enggak tahu kenapa, rasanya ada yang kurang kalau enggak bawa tissue. 

Mulai dari buat ngelap tangan, bibir, sampai keringet, pasti pakai tissue. Kalau yang basah biasanya kalau enggak nemu tempat cuci tangan, dan kalau lagi ngerasa bau badan. Nah ini nih, kenapa enggak bawa parfum, karena parfum kan botol kaca, sedangkan kalau tissue basah kan praktis yaa gimana yaaa...Hahaha.

Pokoknya, aku bawa tissue kecil saja cukup, apalagi ada Alya ini. Wooh yang besar pun aku bawa. Alya banyak butuhnya soalnya.


Mau aku list lagi tapi tadi kan ceritanya lagi pergi enggak jauh-jauh, jadi ya cukup 5 itu tadi. Soalnya akan berbeda misal perginya jauh dan ngajakin Alya. Sudah deh, yang dibawa tasnya enggak yang mungil lagi, tapi tas besar yang bisa nyimpen barang kayak botol air putih, payung, minyak wangi Alya, minyak telon, lotion, sampai syal. 

Kebayang kan tas nya bakalan bentuknya gimana, kadang sampai enggak bisa dikaitkan magnetnya hahaha.

Okay, sekian buka-buka-annya, semoga bisa membantu kalian dalam menentukan barang yang akan kalian bawa (halah). Dan seperti biasa, aku bakalan balik nanya, kalau versi kalian gimana? Share di kolom komentar ya!

#BloggerPerempuan
#BPN30dayChallenge2018
#day8
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Dalam kurung, favorit aku dan Suami sih tepatnya hehehe. Okay, aku flashback bentar ya. Boleh dibilang, kota Yogyakarta merupakan kota kedua setelah Magelang. Yah, walaupun sedekat itu, tapi atmospherenya tetep beda banget. Magelang masih ada hawa adem-ademnya, terus nuansa desa, jadi diatas jam 9 malam, memasuki pemukiman penduduk, kebanyakan sudah sepi. 

Terpaut hanya 45 kilometer, Jogja sudah banyak perbedaannya. Mana sekarang banyak tumbuh perhotelan dan macet dimana-mana. Dulu circa 2004 an, Jogja masih cukup tenang. Daerah sekitar kampus ku di jalan parang tritis masih sepi... pi! Di atas jam 7 sudah nyenyet. Makanya, dari tahun ke tahun, kostku pun pindah semakin ke utara.

Aku meninggalkan kota Jogja buat kerja, walaupun masih sering ke Jogja setidaknya sebulan sekali Habisnya deket sih, dan ya sekangen itu kalau enggak ke Jogja. Ada saja yang bikin rindu dan balik ke kota ini lagi.

Waktu memutuskan mau nikah, aku dan Suami pindah dari kota Semarang ke Jogja. Di sini aku sudah hampir yakin kalau masa depan ku ya di Jogja. Maka, jangan heran kalau aku tahu betul seluk beluk kota ini, mulai dari utara versus selatan, pameran keren tahunan, acara seni yang asik, dan juga makanan blusukan.

Source: https://pixabay.com/en/eating-restaurant-food-meal-lunch-601581/
So yes, daripada bahasannya makin macam-macam, aku bakal kasih tahu ke kalian tempat makan favoritku dan Suami. Sebelumnya, monmaap banget, aku enggak nemu foto-fotoku waktu makan di sana, lagi aku cari di komputer Suami tapi baru nemu satu, moga-moga bisa ada semuanya. Karena ya gimana ya, kadang kalau sudah memang niat makan, lupa foto-fotonya hehe.

Dari sekian banyak tempat tongkrongan yang jadul sampai millennials, yang murah sampai yang mahal, aku klasifikasikan tempat favorit itu adalah tempat makan yang enak dengan harga yang terjangkau. Yang mahal dan enak sih banyak, tempat nongkrong yang instragramable mah buat foto doang, lah yang makanannya enak, dan selera banyak orang? Mmmm mungkin enggak banyak yang tahu kan? Dan ini khusus aku rekomendasikan karena hanya ada di kota Jogja.

Berikut list-nya.

1. Nanamia Pizzeria

Aku taruh sebagai yang pertama ya, karena ini paling yang enggak terjangkau di antara semua daftarnya. Tapi diantara Pizza tradisional yang lain, Nanamia paling masuk akal. Aku kenal sejak zaman kuliah, sejak zaman pertama kali buka, dan enggak banyak yang orang tahu, yaitu tahun 2007. Pengen sombong sih, karena Mbak Nana, pemilik Nanamia ini, masih satu ruang lingkup temen-temenku anak seni. Yang mural tempatnya ya temen-temenku juga, jadi sempet dikenalin sama Mbak Nana yang ternyata ramah juga loh.

Setiap aku ke Jogja, aku pasti nyempetin ke Nanamia. Semua temenku dari luar kota sampai hafal betul. Pasti aku ngajakin ke sana. Sudah deh, beneran recommended. Aku hampir semua pizzanya. Terus di sini aku juga pertama kali kenal sama Fried Mozarella, kalau enggak salah inget nama menunya Mozarella Fritta. Sampai saat ini, selalu jadi snack favoritku. Ya pantes lemu!

via GIPHY

Tempatnya ada sua, yang pertama ada di jalan moses gatotkaca, yang kedua ada di tirtodipuran sebelah kedai kebun. Tapi enggak usah dijelasin, kayaknya semua sudah pada paham deh ya hehehe. Oiya, semua tempatnya nuansa kuning dan hangat. Yang di tirtodipuran lebih gedhe, ada gardennya, dan kalau mau foto-foto juga lebih instagramable. Kalau ngajak Alya enggak perlu khawatir karena ada pojok kecil buat anak-anak.

Sudah deh, lengkap banget nget. Enggak heran kalau tiap hari rame, dan makin terkenal. Aku sih selalu yes kalau diajak ke sini. Enggak pernah nolak, begitu juga sama suami. Mau buat nongkrong, meeting ala-ala, sampai reunian, cocok deh tempat dan menunya. Mong omong ada yang pernah ke Jogja dan belum pernah kesana, wah kasihan.

Map:
Nanamia Tirtodipuran
Nanamia Mrican

2. Bungong Jeumpa

Waktu hamil sih yang paling parah ngidamnya. Kayaknya bisa seminggu sekali makan mie acehnya deh. Belum nambah canne durian, martabak, sampia teh tarik. Kalap beneran tiap ke sini. 

Bungong Jeumpa adalah kedai makanan khas aceh. Sangat cocok bagi kalian yang demen cita rasa berempah. Rumah makan berwarna merah ini tersebar di banyak penjuru kota Jogja. Tapi yang paling sering aku jabanin yang di Seturan dan di Sagan. Semua sama kok, aku cuma nyasar yang paling deket sama tempat tinggal saja. Hahaha.

via GIPHY

Ada yang bilang kalau mie acehnya terlalu nyemek dan nampol pedesnya. Nah, aku pribadi malah suka, berasa pas banget di lidah. Aku berkali-kali kesini rasanya juga sama, sejak zaman masih hamil, sampai sekarang, tetap wae enak. Kalau misal kalian enggak suka sama mie, kalian bisa pesan nasi goreng dengan banyak pilihan rasa. Mau nasi goreng cumi, kambing, telur, rendang, dan masih banyak pilihan lainnya. 

Kalau enggak suka mie dan nasi goreng karena saking pedasnya, coba deh nasi gurih dengan beragam lauknya. Masih enggak suka lagi, tuh ada roti canne, martabak kari, atau nge-jus saja deh, sudah paling bener hehe. Buat nongkrong asik, buat makan berat tambah asik. Harganya variatif, dan kebanyakan masih di bawah Rp 20.000. Gimana pengen nyobain kan?

Map: 
Bungong Jeumpa Wolter Mongonsidi
Bungong Jeumpa Sagan

Eh btw katanya yang di Seturan sudah tutup ya. BRB aku cek deh besok pas ke Jogja hehe.

3. Soto Sawah Ayam Kampung Bu Hadi

Pertama kali tahu ini karena dulu kost-an Suamiku persis di depan Soto Sawah. Aku nganggepnya ya soto biasa saja, kami sering sarapan di sana. Tapi lama-lama ngeh, kalau ternyata sotonya kok rame, dan cepat habisnya. Oiya, habisnya itu ya bener-bener ngabisin stock soto setiap harinya. Jadi enggak tentu, kalau lagi diborong, pagi sudah kukut, tapi kalau masih ya sampai malem.

Yang paling kami suka dari Soto Sawah, karena rasanya seger, beda sama soto biasanya. Kuahnya bening, tapi terasa, eh gimana ya gambarinnya. Hehehe. Mungkin karena kaldunya dari ayam kampung kali ya. 

Nah, aku nih, tiap kali ke sini rasanya kok enggak cukup satu mangkok saja, jadi ya aku sering nambah kerupuk, sate telur, baceman, sampai perkedel. Lengkap juga sih pernak perniknya.

Konon, banyak yang langganan Soto Sawah ini sejak zaman dulu kala. Dari pejabat, kantoran, sales, mahasiswa, sampai orang enggak jelas kayak aku, semua ada. Cuma saranku, kalau mau ke sini ya buat makan saja, jangan terus ngelunjak dan nongkrong haha hihi berjam-jam. Soalnya kadang kalau pas lagi rame, sampai antri tempatnya loh. Jadi ya beneran kudu tahu diri.

via GIPHY

Tertarik kesana? Nih mapnya: Soto Sawah.

4. Bubur Ayam Syarifah

Ini juga aku kenal sejak zaman kuliah, cuma sayangnya, pas kuliah aku lebih sering makan buburnya. Dan ketika sudah punya anak, ternyata baru kusadari Yamienya juga enak. Yayaya, kemana saja ya kan yaaaa!!!

Dulu favoritku yang di sagan, tapi sekarang paling sering jabanin yang di Jalan Tajem. Habis, deket banget sama rumah saudara. Terakhir ke sana bulan lalu, terus kecewa karena Yamie nya sudah enggak ada. Huaaaaa....

Harga menunya enggak kalah murah, sekitar 15.000an. Buburnya mantep, topingnya macem-macem, dan porsinya pas. Aku sih yes, suamiku juga yes, apalagi Alya. Yes semua. 


Ohiya, yang di tajem, ada juga cemilan macem-macem. Kemarin ini aku beli sirup asam jawa, uenak tenan je. Mana harganya cuma 20ribuan lagi. Nyesel cuma beli satu, besok lagi kalau ke sana mau beli beberapa deh, buat stock di rumah.

Map: 
Bubur Ayam Syarifah Tajem
Bubur Ayam Syarifah Cik Di Tiro
Bubur Ayam Syarifah Samirono
Bubur Ayam Syarifah Mangkubumi

5. Tio Ciu Chinese Food Bang Sinyo


Yang dari luar kota mungkin belum banyak orang yang tahu, padahal makanannya sangat recommended! 

Tempat ini menyuguhkan chinese food terbaik yang pernah aku makan. Lagi-lagi kenal Bang Sinyo sudah lama sejak zaman kuliah. Dari dulu sudah rame gila. Sekarang tempatnya jadi agak lebaran sih, tapi tetep wae rame.

Soal rasa enggak perlu diadu, beneran. Tapi aku pribadi paling seneng pesen seafood hot plate. Duh rasanya dek, susah move on. Temen-temenku juga pada cocok lidahnya, dan paling takjub sama atraksi kebul-kebulan hahaha.

Iya, jadi inget waktu ngajak kru setelah syuting ke sini, pada yang wow gitu karena di depannya disuguhkan makanan berasap dengan banyak menu. Dari yang Masa' dalam sekejap saja langsung ludes.

via GIPHY

Map: Bang Sinyo

Walaupun banyak makanan baru di Jogja, tempat nongkrong yang kece punya, tapi kalau soal rasa kok aku tetep klasik ya. Lidah memang enggak bisa dibohongi sih ya. Jadi misal ke Jogja, pasti balik ke tempat itu-itu saja.

Nah, semoga 5 tempat tadi bisa jadi agenda khusus kalian ke Jogja, kalau kalian belum pernah ke sana. Sayang kan, masa' ke Jogja enggak nyicip makanan khasnya.

Anyway, kalian ada cerita apa soal tempat favorit kalian, atau jangan-jangan diantara 5 tempat tadi, malah sudah pada sering ke sana? Share di kolom komentar ya :)

#BloggerPerempuan
#BPN30dayChallenge2018
#day7
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Sudah kubilang, ketimbang ngomongin orang lain, aku lebih demen ngomongin soal diri sendiri. Sampai kayaknya nih, semua orang tahu deh, aku tuh orangnya gimana, wong enggak usah ditanya saja sudah banyak narsisnya kok. Sungguh percaya diri sekali bukan? Padahal aselinya, itu kalau di luar. Dari dalam hati, ya mana orang tahu. Kadang ada loh hal-hal kecil yang bikin down, enggak semangat, terus orang-orang di rumah yang kena imbasnya. Nah, nah, pada belum tahu kan?

Ya sudah, di blogpost kali ini, aku mau blak-blakan sekalian, hal-hal yang mungkin selama ini aku sembunyikan. Enggak banyak orang tahu beberapa fakta tentang diriku, kenapa aku suka lagu-lagunya Arctic Monkeys, tapi sekali diajak karaoke playlistnya BSB. Kenapa aku bisa punya banyak temen, padahal kadang aku sensitif. Kenapa aku bisa ngelucu padahal lagi stress. Iya aku tuh kadang cukup pintar menyembunyikan perasaan. Sebentar galau, eh begitu ketemu orang langsung hore. Ya pantes juga sih, kalau Alya moody, mungkin nurunnya dari sifatku.

Baiklah enggak usah lama-lama. i will talk about mood. Why does mood really really work on me. So yes, this is fun fact about me.


1. SENSITIVE


Hasil nanya Suami sih, yang kadang lebih ngerti aku tu orangnya gimana. Katanya, aku super ngeyelan. Salah saja pakai ngeyel, apalagi bener, waaaa kayak ngajak berantem deh pokoknya. Terus selain itu aku juga kadang baperan, terutama bila menstruasi datang. Bawaannya pengen ngegas terus gitu, tapi kalau digas-in balik, mewek. Mampas kan!

Aku sensitif gini jujur saja seringnya dipicu sama kondisi: capek dan bokek. Wih, format combo sih ini hahaha. Badanku kalau lagi capek, terus pusing karena banyak deadline, berasa limitnya. Kadang harus bener-bener istirahat, tapi kan sekarang sudah susah karena ada Alya. Mau tidur nyenyak kalau bocahnya lagi main ya pasti gangguin.

Sedangkan kalau lagi bokek (wah sama parahnya), aku bisa mendadak galak. Marah dikit dikasih cokelat kelar, lha ini mau beli apa, wong uang saja enggak ada. Gimana ya, mau enggak mau ini pengaruh sama moodku. Sudah sensitif, ketambahan capek dan bokek. Selametin diri kalian dulu deh sana. Hahaha.

Berbeda kalau pas lagi good mood, apa-apa rasanya asik. Mau pergi sampai malem, terus di rumah masih kudu masak, no problemo. Momong Alya berasa fun, enggak banyak marahnya. Suamiku juga kerasa kok, istrinya full senyuman, apa dikit dibecandain. Pantes lah, wong lagi senang, kerjaannya banyak, duitnya lancar. Jadi ya harap bersabar ini ujian. Mohon bantuan do'a nya saja ya hehehe.

via GIPHY

2. THINKER


Baru kejadian kemarin nih. Kok tumbenan aku enggak terlalu memperhatikan detail briefnya gimana. Jadi naskahnya sudah aku bikin, padahal deadline juga masih lama. Eh ternyata mendekati deadline, aku baru sadar kalau formatnya salah. Wah "mak deg!" beneran, aku jadi enggak bisa tidur nyenyak. Sepanjang malam aku mikirin itu bisa aku kerjakan enggak besok, mengingat kalau aku kebut malam, hasilnya juga enggak akan maksimal.

Begitu pagi datang, buru-buru langsung ngebut nulisnya. Enggak pakai lama, ternyata ya kelar juga. Aku memang sudah terbiasa ngerjain sesuatu jauh sebelum deadline tiba, nah, giliran mepet, pasti pikiranku jadi enggak tenang.

via GIPHY

FYI, aku enggak pernah bisa nyantai sama yang namanya pekerjaan, karena efeknya jangka panjang. Aku mikirnya simple sih, kalau kerjaanku jelek, bisa-bisa aku enggak kepakai lagi, mana aku kan freelancer. So, sebisa mungkin kerjaanku optimal dan bisa berkelanjutan.

3.  I HAVE SO MANY FRIENDS, BUT I DONT HAVE CLOSE FRIENDS.

Bagi sebagian orang, mungkin aku termasuk orang yang aneh, padahal sebetulnya, aku sering mengeluarkan jokes biar orang di sekitar welcome. Memangnya, apalagi sih yang bisa membaurkan kita selain lelucon? Nyari kecocokan itu enggak gampang, jadi harus ada salam pembukanya gitu loh. Nah menurutku guyonan, asal bisa menempatkan, cukup bisa membaurkan semua ego masing-masing. Baru setelah itu bisa ngobrol ngalor ngidul.

Kalau boleh sombong, selama ini aku cukup bisa membaur kok dengan banyak tipe orang. Mulai dari gojeg kere, sampai yang guyon sarkas. Tergantung sih sama siapa tik toknya, sekali nyambung, ya sudah enggak bisa berhenti. Aku seneng kalau temenku seneng, makanya, misal ada yang enggak cocok sama aku, duh pasti langsung aku kepo, kenapa kok bisa enggak cocok sama aku. Apakah aku menyakitimu. Apakah ada yang enggak berkenan. Apakah kamu marah. Iya segitunya. Padahal ya aslinya enggak penting-penting amat, namanya juga manusia, kan enggak semua bisa dipaksakan soal kenyamanan.

So its true, aku punya banyak temen, banyak banget, tapi kalau sahabat deket, ala ala genks gitu, aku enggak punya. Aku anggap semua temen itu sama deketnya.

via GIPHY

4. I LOVE MY LITTLE FAMILY


Melebihi apapun! Beneran. Aku sesayang itu sama Suamiku dan Alya. Bahkan kalau lagi me time, we time, rasanya kok enggak lengkap kalau enggak bertiga. Tapi giliran bertiga, ributnya bukan main. Hehehe. Klasik ya.

I love my lil family so much more, because...

Kalian sudah tahu kan, kalau Mama Papa cerai dan bikin cerita jadi amburadul? Nah, mereka ini jadi pengalaman yang berharga banget buat aku. Intinya, aku enggak mau sama kayak apa yang mereka lakukan. Rasanya kok aneh ya, memendam perasaan bertahun-tahun lamanya terus hidup dalam tekanan.

Mama Papaku failed banget soal komunikasi. Aselik, mereka itu kelihatan enggak cocok sejak lama tapi dipaksakan gitu. Aku enggak lagi buka aib sih, aku justru pengen kalian juga ngerti bahwa kalau kalian sudah menikah, jangan sampai ketidakcocokan jadi masalah utama. Lha wong sudah menikah kok baru ngomongin kecocokan, harusnya sebelumnya. Menikah itu rumit, masih banyak yang harus diobrolin ke depannya. Jadi komunikasi dua arah adalah kunci utama.

Sekarang aku sama Suami lagi beneran jaga komunikasi yang baik. Kalau marahan, ya secepatnya diselesaikan. Jangan ada dendam berkepanjangan. Enggak baik, serius. Aku usahakan bener bisa mengubah sikap yang jelek dan bisa kompak. 

Alhamdulillah banyak perubahan yang signifikan sih, yang tadinya egois berubah jadi bisa berdamai dengan diri sendiri.

via GIPHY

5. MY WORLD HAS CHANGED

Last but not least. I'm proud of myself, i've changed a lot. Bukan soal body loh, perut mah abis lahiran jadi gelambir. LOL. 

Aku banyak berubah soal sikap, karena hidup telah mengajariku banyak hal. Kalau waktu single aku terkesan cuek dan hura-hura, sekarang berbeda. Aku cukup realistis dan mikirnya lebih panjang ke depan. Aku sudah enggak seenak udelnya sendiri, apa-apa harus dipertimbangkan baik-baik sebelum bicara dan nulis. Faktanya memang susah, tapi temen-temen sendiri mengakui kok, aku lebih sabar dan adem.

Dulu gampang panasan. Ada yang serobot antrean, ada yang sombong berasa paling bener, ada yang berkendara ugal-ugalan, ada yang memakai fasilitas publik tapi enggak tahu aturan, enggak pikir lama langsung aku labrak. Pokoknya badan boleh kecil, tapi soal mental, yakuza harga mati. Wkwk.

Sekarang mah beda banget. Diserobot antrian, tetep kalem. Disombongin orang, minder. Kesenggol dikit waktu motoran, deg-deg-an setengah mati. Kadang serapuh itu huhuhu. Untungnya sudah netral lagi. Kalem sih boleh, tapi tetep kudu tegas kalau nemu yang enggak ngenakin hati.

Kata kunci biar kita enggak lebay dan gampang panasan sebenernya cuma satu, yaitu berdamai dengan diri sendiri. Aku banyak menemukan bahwa apa yang aku citakan, sering tidak menjadi kenyataan. Pahit bener deh rasanya. Mana pas sebelum nikah, pengen ini itunya muluk-muluk pula. Giliran dijalanin, wooooh banyak halang rintang yang sama sekali enggak aku prediksikan. Mau sebel tapi kok enggak bisa.

Jadi semakin lama, aku menurunkan ekspektasiku pelan-pelan. Misal dulu pengen lanjutin S2 di luar negeri, kini aku lebih memilih ikutan workshop di deket-deket kota ini. Supaya apa, supaya aku bisa menjangkau apa yang aku inginkan. Lah kalau belum-belum sudah pengen macem-macem, susah loh bowk buat menjangkaunya.

Low my expectation ini realitif aman dan sangat cocok buatku. Nyata sekarang aku bisa meraih harapan pelan-pelan. Kalau harapan yang ini sudah dicentang, baru naikin pelan-pelan. Setidaknya, kita punya masa depan. Gimana buat bisa meraih masa depan, ya harus dijalankan sesuai keadaan.

Anyway, ini gif yang pas buat menggambarkan kita-kita. LOL.

via GIPHY

Baiklah, itu tadi 5 fakta tentang aku yang... iyaaa kaaan, baru kalian ngerti sekarang. Hehehe. Sebenernya masih banyak yang pengen aku tulis, tapi saking banyaknya malah jadi bingung sendiri. Wk. Maklum, aku memang suka ngobrolin diri sendiri. Apalagi kalau sudah dipuji, wiiih pipiku langsung merah merona bak chibi maruko chan yang sedang main di taman (apaan).

Oke, point pentingnya adalah, kalau kalian pengen deket sama aku caranya gampang. Aku orangnya super welcome dan senang berteman. Pokoknya walaupun aku suka musik indie dan suka nonton gigs, tapi aku siap diajak karaokean. Sip mantap ya!

#BloggerPerempuan
#BPN30dayChallenge2018
#day6
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Dua bulanan ini aku lagi stress. Bukan karena lagi banyak kerjaan, tapi karena invoice belum juga keluar. Sungguh derita sejuta umat kan? Yang lain semangat belanja harbolnas, sedangkan aku bisa tidur nyenyak saja sudah paling bahagia. Luar biasa!

Beruntung, sebulan lalu aku terpilih untuk bekerjasama dalam sponsored review BEAUTIESQUAD X FANBO COSMETICS. Loh, loh apa hubungannya? Hmmm, kamu enggak tahu sih, kalau aku lagi stress dampaknya ke kulit gimana.

Mau tahu ceritanya?


Begini, aku dapet paketan berupa FANBO ACNE SERIES yang terdiri dari Acne Facial Foam, Acne Face Toner, Acne Gel, serta dua buah Loose Powder warna transcluent dan warna oriental yellow. Banyak kan? Nah serangkaian basic skincare ini sebenarnya sangat cukup untuk merawat kulit berjerawat, baik itu untuk pemula, maupun yang sudah pernah pakai skincare berlayer-layer. 

Jerawat yang ada di wajahku ini sudah ada sejak zaman SMA. Kadang bisa sembuh bentar, tapi juga bisa keroyokan di wajah super lama. Tergantung sama apa yang aku konsumsi, pola hidup, sampai skincare yang sedang aku gunakan. Ini seperti lingkaran yang berkesinambungan. Makanya, semakin lama aku semakin sadar cara merawat diri dengan baik dan benar.

Jika stress datang, jerawat dipastikan akan muncul keroyokan. Malah kadang besar-besar. Tapi kemarin ini tumbenan, jerawat lebih kaleman. Misal ada pun, cuma bentaran. Serius aku enggak bohong. Aku bahas satu per satu produknya dulu deh.


ACNE FACIAL FOAM


Kalau aku dapat serangkaian produk skincare, yang pertama kali aku coba pastinya adalah Facial Foam. Karena menurutku ini adalah hal sangat basic. Langkah cuci wajahnya kudu bener dulu, baru ke step selanjutnya,

Buat yang belum tahu, wajah aku enggak bisa sembarangan pakai facial foam. Salah ingredients dikit saja, wah break outnya enggak kira-kira. Maka dari itu, aku cukup pilah pilih perawatan kulit wajah. Pokoknya no scrub sudah paling bener lah. Kalian mau tahu ingredientsnya? Silahkan cek daftarnya di bawah ini ya.

Ingredients:
Glycerin, aqua, myristic acid, Stearic acid, potassium hydroxide, proplene glycol, lauric acid, palmitic acid, sodium cocoyl alaninate, sodium PCA, acrylates copolymer, niacinamide, DMDM hydrantoi, fragnance, disodium EDTA, melaleuca alternifolia, leaf oil, salicylic acid, amylopectin, dextrin, xanthan gum, pentasodium pentetate, phytic acid, silver oxide.

Menurutku, Fanbo Acne Facial Foam ini unik. Mengandung Hydra Solution SA, Silver Active, Pro Vitamin B3 & Tea Tree Oil sebagai anti mikroba yang membantu mencegah timbulnya jerawat dalam 3 langkah mudah, yaitu mengangkat kotoran dan minyak berlebih, melembapkan, serta menyegarkan wajah sejak pemakaian pertama.

Jujur waktu awal pakai, wangi tea tree nya berbeda dari wangi tea tree produk lain. Wanginya kalem dan enggak begitu semriwing. Tapi jangan salah, Fanbo ini gentle banget plus enggak bikin kulit kering dan tertarik. Sedangkan untuk jerawatnya, enggak yang bakal langsung hilang sih. Sama seperti klaimnya, Fanbo Acne Facial Foam lebih bisa mengontrol minyak dan mencegah jerawat. Jadi pemakaiannya musti dibarengin sama produk jerawat lainnya.


 ACNE FACE TONER

Salah satu hal terpenting dalam merawat wajah enggak bisa terlepas dari pemilihan toner yang tepat. Memangnya kenapa? Ya karena fungsi toner itu seperti alat supaya step selanjutnya lebih terasa efeknya. 

Dulu mungkin aku enggak ngeh sama fungsi toner ya, tapi semakin ke sini, aku malah makin enggak bisa lepas dari toner. Disamping buat make sure enggak ada kotoran yang nempel, mengeringkan jerawat, dan juga bikin produk setelahnya makin meresap sempurna.

Berikut bahan-bahannya.

Ingredients:
Aqua, propylene glycol, alcohol, PEG-40M hydrogenated, castor oil, phenoxyethanol, niacinamide, imidazolidinyl, urea, melaleuca, alternifolia, leaf oil, allantoin, sodium lactate, salicylic acid, disodium EDTA, benzotriazolyl dodecyl p-cresol, amylopectin, dextrin, aloe barbadensis leaf, juice, caprylic/capric, triglyceride, xanthan gum, fragnance, triethanolamide, pentasodium pentate, chamomilla recutita extract, phytic acid, methylparaben, citric acid, potassium sorbate, sodium benzoate, silver oxide.


Tekstur produk ini cair banget, dan wanginya sama kayak facial foamnya. Sekali lagi, berbeda dengan produk tea tree lainnya. Yang aku suka, Fanbo Acne Face Toner enggak bikin kulit perih dan kemerahan. Jika ada jerawat, tonernya malah bikin adem dan mereda. Beberapa orang mungkin sensitif sama kandungan alkoholnya, cuma di wajahku enggak ada masalah apa-apa. Love!


ACNE GEL

Beralih ke acne gelnya yuk. Aku enggak sedang becanda, selama aku pakai obat jerawat, mau yang bentuknya lotion, gel, atau cream, Fanbo Acne Gel ini termasuk yang da best. Aku bisa buktiin ke kalian kalau hanya dalam 3 hari saja, jerawat bisa perlahan hilang. Hilangnya pun tanpa bekas loh, nampol abis! Penasaran ingredientsnya? Ini dia.

Ingredients:
Aqua, propylene, glycol, xanthan gum, niacinamide, cyclopentasiloxane, sodium polyacryloydimethyl taurate, hydrogenated polydecene, phenoxyethanol, imidazolidnyl urea, salicylic acid, amylopectin, dextrin, sodium lactate, allantoin, malaleuca alternifolia, leaf oil, trideceth-10, dimethicone crosspolymer, fragnance, dimethicone /vinyl dimetricone crosspolymer, pentasodium pentetate, dimethiconol, cyclotetrasiloxane, phytic acid, silver oxide.

Kelebihan yang aku rasakah pada acne gel, terletak pada tekstur dan kegunaannya. Bukan cuma bisa dipakai waktu malam hari, tapi juga di pagi hari dengan serangkaian skincare andalanmu sekalian. Lebih efektif kan?

Beda kulit mungkin beda hasil. Beberapa blogger mengaku bahwa Fanbo Acne Gel bisa menumpas jerawat hanya dengan satu hari saja. Wow, canggih bener ya. Sedangkan aku sendiri, sebenernya punya hubungan love-hate-love juga sama Acne Gel ini.

Gimana enggak ya, jerawat yang kecil sampai gedhe, itu kayaknya harus dibesarin dulu gitu. Mana tipe jerawatku adalah jerawat nasi, jadi awalnya merah kecil gitu, hari selanjutnya membesar, hari ketiga putih-putihnya keluar. Waduh, enggak kebayang kalau ada acara terus jerawat lagi mateng-matengnya. Untung cuma 3 hari doang. Dan kemarin pas kudu dandan, urusan jerawat pas sudah kelar. Lega!


FANBO ACNE LOOSE POWDER


Produk lain yang dikirimkan sama Fanbo adalah Fanbo Loose Powder. Enggak tanggung-tanggung, 2 jar pula. Aku dapat nomor 01 Oriental Yellow, dan nomor 02 yaitu Transclucent.

Apa beda Loose Powder Fanbo sama bedak lain di luar sana? Yes, Fanbo Loose Powder ini mengandung tea tree oil yang dikhususkan untuk kulit berjerawat. Jadi sekarang, yang punya kulit berjerawat enggak perlu takut bedakan lagi.

Aku memang suka kesusahan cari bedak yang tepat karena selama ini aku setiap hari pasti bepergian. Rasanya enggak enak kalau cuma pakai sunscreen doang, nah, kadang bedak yang aku pakai itu bedak bayi. Padahal bedak bayi pun enggak dikhususkan untuk jerawat bukan?


Setelah aku coba Fanbo Acne Loose Powdernya, aku ngerasain sendiri gimana produk ini bisa mengontrol minyak berlebih pada wajah. Teskturnya halus banget dan terasa segar di wajah. Kulit yang biasanya kusam, mendadak berubah menjadi matte dan fresh seharian. 

Padahal skincarenya cuma serangkaian Fanbo Acne Series, lalu lanjut sunscreen, baru bedakan. Sudah terasa banget loh bedanya. Beberapa kali aku lihat di IG story para Beauty Blogger lain, Fanbo Loose Powder ini bener-bener bisa di-mix sama produk make up lain. Banyak yang bilang, oil controlnya top, plus bisa nge set make up jadi lebih nempel. Paling kalau aku, tetep kudu di blot dulu pakai kertas minyak waktu siang. Habis, wajahku memang berminyak parah sih hehehe.

CARA PAKAI


Setelah tadi aku review masing-masing produknya, sekarang giliran aku kasih tahu gimana sih cara pakainya. Here we go.

Yang pertama adalah cleansing. Stepnya adalah facial foam, lalu lanjut ke toner. Tapi misal kalian habis dandan, sebelumnya tetap aku sarankan hapus make up dulu dengan make up remover, micellar water, atau cleansing oil. Baru pakai rangkaian Fanbo Acne Series setelahnya.

Aku pakai cleansing ini dua kali sehari. Pagi sebelum beraktivitas, lalu lanjut malam sebelum tidur. Pernah nih, ada temen yang nanya, misal kita sampai rumah sore, terus mandi kan, nah, cuci mukanya itu kapan?

Walaupun keseharianku lebih sering di rumah, jadi aku pakainya begini. Sore pas mandi, aku bisa pakai facial foam, lalu pakai toner nanti malam sebelum tidur, lanjut ke step selanjutnya. Tapi ini tergantung mood juga sih, kadang mandi pun ya cuma cuci muka doang pakai air. Yang penting pagi hari dan sebelum tidur step cleansing jangan sampai ketinggalan.

Untuk pemakaian facial foam, cukup busakan dengan air. Lalu usap dengan lembut ke seluruh kulit wajah. Enggak perlu diusrek-usrek, enggak perlu lama-lama, 30 detik langsung bilas. Oh iya, jangan keringin wajah pakai handuk ya, karena handuk bisa jadi sarang bakteri. Kamu bisa keringkan secara alami, ataupun pakai tissue.

Langkah selanjutnya baru deh pakai toner. Gunakan kapas bersih lalu tuang toner secukupnya. Usap ke seluruh kulit wajah dengan lembut, tap tap pakai tangan sesudahnya supaya lebih meresap.


Next adalah pemakaian acne gel. Aku pakai di spot-spot tertentu seperti jerawat kecil, bruntusan, komedo, sampai jerawat besar yang susah keluar. Katanya sih juga bisa mengontrol minyak, tapi aku enggak mau pakai di seluruh wajah karena kan fungsinya lebih untuk membasmi jerawat.

Tekstur acne gel yang bening dengan mudah meresap ke kulit seakan enggak pakai apa-apa. Untuk pemakaian di pagi hari, bisa lanjut pakai sunscreen, sedangkan di malam hari, sudah biarin saja sampai pagi. Olesnya tipis saja enggak perlu banyak-banyak. Jujur saja deh, kadang kalau pagi aku malah lupa pakai, soalnya keburu dandan. Hehehe.


RESULT


Sungguh ku harus legowo buat nampilin foto before after ini. Selama 3 hari, setelah bangun tidur, langsung aku niat foto supaya lebih tahu hasilnya.

Entah ini perasaanku saja atau gimana ya, aku ngerasa setelah 3 hari, minyak di wajahku juga makin berkurang. Tebukti di bagian hidung dan pipi, yang biasa minyakan parah, ini sudah agak mendingan. Mungkin karena kulit terhidrasi dengan baik berkat kerja sama facial foam, toner, dan acne gelnya.

Yang tampak depan seperti berikut ini.


Sedangkan yang tampak sebelah seperti ini. Ini kok ya pas kebetulan yang jerawatan cuma bagian kanan pipi doang. Besar-besar pula. Padahal yang bagian pipi kiri nyaris enggak ada. 

Aku suka banget hasilnya, ya walaupun di kulit aku, jerawatnya kudu dimatengin duluan, tapi seenggaknya Fanbo bekerja lebih cepat dari produk lainnya. 


Untuk hasil dari loose powdernya sendiri, aku juga secinta itu. Aku biasa pakai loose powder tiap pagi setelah pemakaian sunscreen. Iya, aku memang jarang pakai foundation/BB cream/ CC cream. Jadi sehari-hari prefer tampil ala natural, kecuali pas event doang.

Loose powdernya cukup lembut dan kandungan tea treenya terasa fresh. Jatuhnya, kulit enggak pengap dan matte. Aku pakai dari pagi sampai siang masih oke, cuma di siang hari masih sering touch up apalagi kalau di bawah terik matahari langsung.


Gimana, tertarik buat nyobain FANBO ACNE SERIES? Gih buruan cari ke gerai Fanbo terdekat. Atau kalau kesusahan, bisa juga shopping via online kok. Overall, produk ini bagus banget mengingat harganya terjangkau dan hasilnya yang cakep. Sepadan deh.

Baiklah, aku undur diri dulu ya. Sampai jumpa di kesempatan review berikutnya. Eaaaa.

(Sponsored Post)
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

HELLO!


I'm Yosa Irfiana. A scriptwriter lived in Magelang. Blog is where i play and share. Click here to know about me.

FIND ME HERE

  • Instagram
  • Twitter
  • Facebook
  • Google Plus

Blog Archive

  • ►  2023 (3)
    • ►  March 2023 (2)
    • ►  January 2023 (1)
  • ►  2022 (14)
    • ►  December 2022 (1)
    • ►  October 2022 (1)
    • ►  August 2022 (2)
    • ►  July 2022 (1)
    • ►  June 2022 (1)
    • ►  April 2022 (2)
    • ►  March 2022 (2)
    • ►  February 2022 (3)
    • ►  January 2022 (1)
  • ►  2021 (60)
    • ►  December 2021 (1)
    • ►  November 2021 (3)
    • ►  October 2021 (3)
    • ►  August 2021 (3)
    • ►  July 2021 (2)
    • ►  June 2021 (3)
    • ►  May 2021 (15)
    • ►  April 2021 (21)
    • ►  March 2021 (2)
    • ►  February 2021 (2)
    • ►  January 2021 (5)
  • ►  2020 (44)
    • ►  December 2020 (5)
    • ►  November 2020 (2)
    • ►  October 2020 (4)
    • ►  September 2020 (5)
    • ►  August 2020 (3)
    • ►  July 2020 (7)
    • ►  June 2020 (6)
    • ►  May 2020 (1)
    • ►  April 2020 (4)
    • ►  March 2020 (2)
    • ►  February 2020 (3)
    • ►  January 2020 (2)
  • ►  2019 (89)
    • ►  December 2019 (5)
    • ►  November 2019 (7)
    • ►  October 2019 (6)
    • ►  September 2019 (10)
    • ►  August 2019 (6)
    • ►  July 2019 (6)
    • ►  June 2019 (9)
    • ►  May 2019 (9)
    • ►  April 2019 (8)
    • ►  March 2019 (7)
    • ►  February 2019 (7)
    • ►  January 2019 (9)
  • ▼  2018 (135)
    • ►  December 2018 (21)
    • ▼  November 2018 (17)
      • NGOMONGIN KOLEKSI
      • FILM-FILM YANG HARUS KAMU TONTON
      • 5 BLOGGER INDONESIA FAVORITE
      • 5 ITEMS THAT ALWAYS ON MY BAG
      • 5 TEMPAT MAKAN FAVORIT DI YOGYAKARTA
      • GET TO KNOW ABOUT ME
      • USIR JERAWAT PAKAI FANBO ACNE SOLUTION
      • WHY MUST BE EXIST?
      • I FOUND YOU
      • BEHIND YOSA IRFIANA DOT COM
      • 3 TEMA BLOG FAVORITE
      • THE POWER OF SUPPORT SYSTEM
      • BECAUSE WHY NOT!
      • SOUNDING BIAR ENGGAK PENING
      • MEROKOKLAH DENGAN SOPAN
      • ANAK PENURUT YANG GIMANA?
      • BISIK BISIK TETANGGA
    • ►  October 2018 (9)
    • ►  September 2018 (9)
    • ►  August 2018 (10)
    • ►  July 2018 (9)
    • ►  June 2018 (12)
    • ►  May 2018 (9)
    • ►  April 2018 (9)
    • ►  March 2018 (9)
    • ►  February 2018 (10)
    • ►  January 2018 (11)
  • ►  2017 (116)
    • ►  December 2017 (8)
    • ►  November 2017 (7)
    • ►  October 2017 (8)
    • ►  September 2017 (9)
    • ►  August 2017 (8)
    • ►  July 2017 (11)
    • ►  June 2017 (8)
    • ►  May 2017 (11)
    • ►  April 2017 (8)
    • ►  March 2017 (12)
    • ►  February 2017 (15)
    • ►  January 2017 (11)
  • ►  2010 (9)
    • ►  November 2010 (9)

CATEGORIES

  • HOME
  • BABBLING
  • BEAUTY
  • FREELANCERS THE SERIES
  • HOBBIES
  • LIFE
  • PARENTING
  • BPN 30 DAY BLOG CHALLENGE
  • BPN 30 DAY RAMADAN BLOG CHALLENGE 2021

BEAUTIESQUAD

BEAUTIESQUAD

BLOGGER PEREMPUAN

BLOGGER PEREMPUAN

EMAK2BLOGGER

EMAK2BLOGGER

Total Pageviews

Online

FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by ThemeXpose