YOSA IRFIANA

Powered by Blogger.
Hai gengs, mohon maaf lahir batin ya. Iyaaaa tahu, aku banyak salah sama kalian, pan aku orangnya nyolot dan galaknya kebangetan. Hahaha.

Kalian pasti udah pada manfaatin moment lebaran donk ya? Yes, kapan lagi yekan, bisa ngumpul semua anggota keluarga kayak gini. Kalo buat aku pribadi, lebaran ini adalah lebaran paling santai tapi cukup melelahkan. Kami memutuskan berlebaran di Magelang sekalian dengan mertua dan adik-adik ipar. Otomatis rumah yang tadinya kosong melompong, kini jadi rame dan hore. Adik suami ada 3 orang, mereka terpencar di beberapa kota. Yang nomor dua, cewek, udah kerja di jakarta. Anak yang ketiga, cowok, kuliah nyambi kerja di surabaya. Yang terakhir, cewek lagi, kuliah di semarang.

Aku bisa bayangin rindunya mertuaku dengan kebersamaan dan keakraban yang cuma bisa ada di moment lebaran kayak gini. Bayangin, mereka di kalimantan berdua sendirian, sementara anak-anaknya mencar semua. Even sering video call, aku yakin ngga bakal mampu menandingi hangatnya ketemu langsung.

Karena kemaren ini kami ngabisin waktu di Magelang, aku sebagai among tamu harus banget ngasih itinerary yang asik dan tepat waktu. Apalagi Magelang ini dikenal sebagai kawasan wisata pegunungan dan pemandangan yang indah. Maka, setelah kami melancong ke hutan pinus kragilan, dan mertua pengen menyantap makanan sambil leyeh-leyeh, seketika aku inget rumah makan Joglo Ndeso.


Resto ini terletak di Jalan Dukun, Dusun Kuthan, Desa Sedayu, Kecamatan Muntilan, Muntilan. Sebelumnya, aku tahu Joglo Ndeso karena punyanya Bu Bertha, salah satu temen fesbukku. Tapi monmaaf, aku teh lupa darimana awal mula aku berteman sama Bu Bertha ini.
Huhuhu.

Dan jujur, kesananya dipandu oleh google maps. Maklum aku agak lupa daerah sini. Eehehe. So, thanks google! You help me alot.


Pas kami dateng, pas banget ada acara di sini. Rame banget donk ya, tapi jangan khawatir, urusan parkir, tempatnya cukup luas kok. Dan tempat di dalamnya gedhe, masih ada beberapa tempat kosong yang bisa kami singgahi. Kami pilih saung yang teduh dan nyaman.


Di sekitaran tempat makannya, terdapat banyak banget kebun hidroponik. Makin ijo makin seger, pikiran jadi fresh kan ya. Isinya macem-macem guys, dari mulai kangkung, selada air, kedondong, dan masih banyak lagi.



Pengunjung resto ini juga banyak yang mengambil foto cuma buat selfie, foto keluarga atau seneng ngelihat tanaman yang subur kayak gini.


Aku banyak nemuin selada air, lalapan favoritku. Duh, jadi pengen nanem sendiri di rumah.




Katanya nih, di sini kita juga bisa belajar berkebun dengan Bu Bertha, tapi pas kami kesana, Bu Berthanya lagi hectic luar biasa. Aku ngga enak ganggu huhuhu. Lain kali kalo kesana kudu janjian sama Bu Bertha dulu kali ya, biar bisa belajar.


Saking ramenya dan pegawai yang masuk kerja sedikit, kami nunggu pesenannya lama banget. Mama mertuaku sampai ngga lapar lagi coba.

Padahal ya, ekspektasi kami lumayan tinggi di resto ini. Aku udah gembor-gemborin kalo makanannya non MSG, petik di kebun sendiri dan tempatnya enak. Sayang seribu sayang, satu jam lebih kami menunggu, sampai bosen fota foto. 


Ni kami saking bosennya, hahaha.
Tapi asiknya, tempet ini teduh dan seger. Jadi pas di luar panasan, kami bisa kliyeran terkantuk-kantuk sambil nunggu makanan.


Untung tempatnya enak, bahkan anak-anak pun bisa bermain di playground yang telah disediakan. Ada mainan berupa ayunan, jungkat-jungkit dan kolam ikan. Alya ngga rewel sih, karena dia asik main dan suasana segar yang mendukung.

Beberapa lama kemudian, sampe aku krik krik kelaparan, ini dia makanannya dateng!
Yang pertama dateng itu minuman, pisang dan tempe goreng, gurami ikan asin. Ini kenapa guraminya dateng duluan nasinya belakangan?

Eeeeh, begitu mau komplain, trus ngelihat riuh dan semangat para pekerjanya di bagian dapur, kami malah ngga enak sendiri. Hehehe.


Pisang gorengnya menurutku so-so. Pisangnya terlalu matang dan kejunya dikit. Tapi tepung dan masaknya pas kok. Beda selera sih, kalo kamu suka pisang yang mateng, overall oke.


Es telernya enak abis guys. Pake alpukat mentega, mangga, kopyor dan ketika dicampur beuug...rasanya nikmat. Ngiler deh ngileeer. 


Waktu disuguhin tempe goreng, suamiku nanya, ini tempe goreng atau mendoan? Aku bingung jawabnya wey, tulisan di buku menunya tempe goreng, tapi yang dateng kok mendoan.

Tempe goreng di sini means tempe tepung, mas. Gitu aja dibahas T.T

Potongan tempenya terlalu besar kalo ukuran mendoan, no matter, aku tetep doyan. Soalnya orang magelang suka gorengan. Hidup minyak goreng!


Fuyunghai ini pesanan adek ipar sih, rasanya udah ketahuan ya dari fotonya. Enak.


Ini nih yang mau aku pamerin: Salad sayur dari kebun hidroponik!
Kami pesen ukuran medium, karena ada juga yang large. Seger banget kan ngelihatnya, ada selada air, selada merah sama tomat cherry. Ditambah saus mayonnaise, makin seger dan sedep deh. 


Sebenernya, kalo aku masak di rumahpun juga jarang banget pake MSG. Pake MSG itu, kok kayak menistakan rasa gitu deh, hahaha. Ya pan kalo kita tambahin MSG, udah pasti masakan jadi enak, jadi kalo aku masak, aku lebih pentingin rempah dan skill. *apaan skill, masak aja googling*
Pokoknya mbuh rasanya gimana yang penting aku tidak berdusta dengan menambahkan penyedap rasa.
Hahaha.

Nah, gurami asam manis dan gurami telur asin di Joglo Ndeso ini cukup enak walopun dimasak non MSG. Aku jadi merasa yes, toss dulu kita, sama-sama ngga pake MSG.


Total bayar kami senilai empat ratus kurang dikit. Harga yang lumayan dengan banyaknya ragam makanan dan tempat nyaman yang disuguhkan. Joglo Ndeso ini cocok buat family time atau tempat ketemuan kerabat dan temen lama. Bahkan bisa juga dipakai buat event atau meeting. Tinggal booking aja jauh hari, karena tempetnya sering rame.

Aku ngga bisa bilang ini istimewa dan lazis rasanya, karena konsepnya juga bukan ke arah situ. Tapi kamu bakalan disuguhi pemandangan kece nan hijau di sekitar sini, dan it feels notalgic.
So, i tell you: ngga ada salahnya kamu kesini!
Share
Tweet
Pin
Share
14 komentar
Punya kulit yang super sensi itu sering bikin males nyobain ini itu. Ujung ujungnya ngerasa: aaah...paling sama aja, emangnya kulit ini kelinci percobaan apa...?!

Makanya aku ngga bakal sembarangan gunakan produk abal-abal dan banyak mengandung bahan kimianya. Semua orang kayaknya tahu deh, jenis kulitku itu sensitif kombinasi, apalagi di umur yang udah 30 tahun ini. 
Wait... TIGA PULUH TAHUN? 
Huhuhu. Bangkotan uga.

Aslinya nih sis, kulitku itu rentan berjerawat. Salah pilih skincare, atau tergiur makan telur dikit aja, udah deh, jerawat langsung berhamburan. Tapi karena aku udah nemu obat jerawat yang pas, aku ngga risau lagi. Tinggal oles semalem, jerawat mengering. Cuma masalahnya, abis dipakein obat jerawat, kulitku malah mulai mengkerut. 
Oke, welcome to 30's club!
Kulit bakalan ikut menua.


Sebelum semua terlambat, aku mau ngerawat kulit biar tetep kenyal dan asik dipandang. So, kali ini aku mau review V10 Plus, sebuah skincare dari jepang.

Mengapa V10 Plus? Oh, mengapa tidak? Keunggulan V10 Plus ini banyak banget lho sis, yuk kita jembrengin satu-satu:

1. Terbuat Dari Bahan Alami
Dari Yokota Lab, memiliki tim khusus yang terdiri dari para ahli kimia dan bertugas untuk mencari serta memilih setiap bahan yang akan digunakan pada setiap produk V10 Plus.
2. Teruji Di Laboratorium
Sebelum produk dipasarkan, akan selalu dipastikan bahwa produk adalah yang terbaik dan aman sampai di tangan konsumen. Oleh karena itu, produk selalu di uji di laboratorium.
3. Dibuat Khusus
Dengan bantuan Para Ahli Kulit Berpengalaman ditambah Teknologi Tinggi Jepang, V10 Plus diformulasikan secara khusus untuk mengatasi permasalahan kulit secara spesifik.
4. Water Based
Berbahan dasar air, karena air merupakan komponen utama sekaligus paling aman bagi tubuh manusia. 
5. Peraih Penghargaan
Rangkaian Perawatan Kulit V10 Plus Telah Mendapatkan Penghargaan Baik Di Asia Maupun Eropa.
6.  V10 Plus di Dunia
20 Negara Di Asia, Eropa, dan Amerika telah merasakan bagaimana keampuhan dari kombinasi kandungan aktif nan alami dalam produk V10 Plus. Dalam waktu dekat, V10 Plus akan berada di beberapa negara lainnya lagi.

Widiiiw, jadi emang bener-bener terbukti aman dan nyaman bagi kulit. Penasaran gimana efeknya di kulitku? Perlu diingat ya, aku bener-bener pengen buktiin gimana sih hebatnya V10 Plus ini. Dan dalam 10 hari aku telaten pake peeling dan serum sesuai petunjuknya.


Yang pertama aku pakai adalah Water Based Peeling Facial Mask. 
V10 Plus Water Base Peeling mengandung Ekstrak Beras dan Rumput Laut. Tanpa memerlukan scrub yang kasar, V10 Plus Water Based Peeling mampu mengangkat sel kulit mati serta membersihkan dan mencerahkan kulit seketika.


Kandungan Aktif:
Ekstrak Beras
Sumber alami dari beberapa jenis antioksidan, yaitu: Tokoferol, Tocotrienols, Gamma Oryzanol, Phytosterols, Polifenol Dan Squalene. Melawan radikal bebas dan membantu dalam memperlambat efek penuaan.

Ekstrak Rumput Laut
Dengan penyerapan mineral dan garam laut, rumput laut diyakini memiliki sifat penyembuhan alami, mengandung agen antipenuaan, bahkan memiliki khasiat mengurangi selulit. Lendir rumput laut juga menyediakan kelembaban alami pada kulit.


Cara Pakai:
Ambil peeling secukupnya, peeling ini encer banget jadi harus hati-hati mencetnya supaya ngga keluar semua. Mubazir kan huhuhu.


Setiap satu sachetnya, bisa aku habiskan 3-4 kali pemakaian kok, aku eman-eman banget guys. Ya gimana enak sih... takut kalo cepet habis hahaha.
Abis itu usapkan ke wajah yang telah dibersihkan dan mengering. Lalu pijat lembut dengan ujung jari dalam gerakan melingkar. 



Sel kulit mati akan keluar berbentuk serpihan kecil. Jelas kan,pori-poriku cukup besar dan banyak flek akibat bekas jerawat. Whiteheadnya keluar pelan dan peeling ini jelas ngga bikin sakit karena super lembut dan ringan. Iyalaaah, water based hahaha.



Setelah dirasa bersih, bilas dengan air hangat. Eh lihat ngga bedanya langsung? Kulitku tampak fresh seketika ya. Horeeee!!! Aku rutinin ini selama tujuh hari berturut-turut tiap pagi sebelum memakai serum. Setelah tujuh hari aku cukup pakai seminggu 3 kali.


Step selanjutnya, aku pakai Serum Anti Aging Series
Memberikan kombinasi luar biasa dalam menjaga elastisitas dan kemudaan kulit, memperbaiki DNA kulit, serta menjaga kelembaban kulit yang menjadi tanda penuaan pada kulit.

1. Biocell Serum
Perbaikan DNA, perbaikan sel kulit , anti keriput, pencegahan produksi melanin.
2. Collagen Serum
Kulit kering dan kering batin. V 10 PLUS Hyaluronic Serum memiliki reputasi  permeabilitas tinggi, karena mengandung lysolecithin (phosphatide), yang mempercepat penetrasi ke dalam kulit, karena merupakan komponen utama dari membran sel.
3. Hyaluronic Acid Serum
Keriput dan elastisitas. V 10 PLUS Collagen Serum menggunakan kolagen laut yang diambil dari ikan brem segar. Ini mengandung asam amino lebih dan molekul kolagen yang lebih kecil dari babi dan sapi, sehingga memiliki daya penetrasi yang lebih. Juga, karena mengandung elastin laut, Anda bisa mendapatkan kembali kulit lembut dengan kombinasi ini.


Cara pakainya:
Aku pakai ketiga serumnya sekaligus, setetes-setetes aja ngga usah terlalu banyak. Lalu ratakan dan usap lembut di wajah. Serum ini ringan abis, tapi untuk efek melembabkan jangan tanya deh, juarak! Cepet meresap dan ngga lengket pula. Aku pakai ini rutin pagi dan malam menjelang tidur.


Setelah aku ikutin bener-bener instruksinya, tepat di hari ke sepuluh, ini dia fotonya!
Fotonya pas panasan di siang terik abis silaturahmi keluar kota. Harusnya kucel donk ya hahaha. Padahal ini fotonya tanpa filter dan dari pagi cuma serum ama pensil alis doank. Hasilnya bener-bener real dan alhamdulillah cocok di kulit aku. Sampai pas lebaran kemaren aku berani ngga pake make up tebel.
Goals!


Aku suka banget sama skincare ringan seperti V10 Plus ini. Selain bebas paraben, banyak variannya juga kok, tinggal disesuaikan sama kondisi kulitmu. Berbahan dasar air yang percayalah guys, aman buat kulit sensitif sekalipun.
Kalo kulit kita udah sehat dan terawat, nikmat mana lagi yang akan kamu dustakan?
Hehehe.

Cus kepoin aja produknya ke:
http://www.v10plus.co.id

Produk V10 Plus ini bisa kamu dapetin lewat:
Whatsapp: 081286967999
BBM: 56D323B8
LINE & WeChat: v10plus_indonesia
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Hebat kan aku menyusui tapi tetep puasa? Mana soraknya?
Hahaha.

Eh jangan minder duluan donk, aku ngga nyinyir kok, aku murni mau sharing aja. Serius. Aku percaya buat beberapa orang, ASI itu pilihan. Aku ngga mau bahas sufor atau ngga karena itu terserah kamu.

Postingan kali ini sebagai jawaban atas beberapa pertanyaan: apa sih rahasianya berhasil memberi ASI walaupun puasa tetep jalan?


Jadi yak, tepatnya, 2 ramadhan kemarin, sebelum Alya berumur 2 tahun, puasa tetap aku jalani dan menjadi prioritas. Padahal menyusui itu bisa dibilang gampang laper, dan gampang lemes. Shantay, aku juga mengalaminya kok. Bukan berarti di sini aku menggurui, tapi aku coba kasih realitanya juga ke kamu. Aku sering banget ngerasa lemes apalagi di awal-awal puasa, duh, rasanya emang kayak pengen batal aja. Tapi inget lagi ke niat awal, udah niat ingsun sahur, eh di tengah hari makan minum kan eman-eman guys.
Ya ngga?
Jadi aku tetep kekeuh berpuasa karena begitu udah dijalanin, rasanya malah nyaman dan ngga bikin beban sama sekali. Aktivitasku tetep berjalan seperti biasa, tapi memang aku batasi supaya tidak terlalu capek aja.

Foto di Instagram, waktu perjalanan ke kalimantan ramadhan 2016
Ramadhan pertama sama Alya itu masih ASI full karena Alya belum berumur 6 bulan. Sedangkan yang kedua, umur Alya setahun lebih 3 bulan. MPASI sangat membantu walopun Alya males-malesan makan dan masih ASI mania. 
Ada 2 pertanyaan yang sering orang lontarkan ke aku:
Apa ASInya ngga berkurang?
Jawab:
Di awal puasa aku juga ngerasa kalo ASIku berkurang, payudaraku kayak ngga penuh gitu. Tapi, ketika aku coba memerahnya, nyatanya masih terus ada kok. Makanya, aku ngga khawatir kekurangan dan ngga buru-buru menambahkan sufor untuk Alya.
Mohon diingat, ini belum tentu berlaku untuk semua orang. Karena dikasus beberapa orang, memang kesusahan menyusui, gimana kalo ikutan puasa, bisa-bisa ASI ngga keluar tiba-tiba. Kasus ini, coba konsultasikan ke ahlinya ya.
Kenapa sih kamu ngga bayar fidyah aja sih? Kan ngga wajib?
Jawab:
Jadi, aku sebenernya emang lagi prihatin banget saat itu. Tepatnya beberapa bulan setelah Alya lahir. Ibadah yang aku lakukan juga merupakan salah satu bentuk rasa bersyukur dan tetap tidak mengeluh untuk menyadari apa yang belum aku dapatkan. Jujur aja, waktu itu alih-alih mau kasih angpao, beliin baju buat Alya aja kondisinya masih memprihatinkan.
But guys, dont worry, hal itu ngga berlangsung lama. Selalu ada hasil di setiap usaha. Ya kan? Nah, selain usaha, aku percaya mendekatkan diri padaNya juga kunci kita mendapatkan apa yang kita inginkan. Aku pikir kamu setuju dan ngga bakal tanya lagi kenapa aku memilih untuk tetep puasa.

Ada beberapa tips yang pernah aku praktekkan, dan terbukti bikin ASI tetep deres kayak pas ngga puasa.
1. Selalu konsumsi makanan dan minuman sehat dan berimbang
Minum air putih 8 gelas per hari tetep aku jaga supaya aku ngga gampang dehidrasi. Kamu pikir menyusui itu ngga butuh tenaga ha? Ehehehe. Daripada siang bolong lemes karena kepanasan dan kehausan, jadi kita kudu pinter ngatur waktu buat bagi minum dengan total 8 gelas.

2. Jaga kesehatan
Entah kenapa ya, tiap ramadhan aku sering kena flu. Mungkin karena kondisi aku lagi lemes, aku jadi gampang terkena penyakit. Makanya disamping tetep gerak dan ngga males-malesan, aku selalu rajin jaga kesehatan dengan mengkonsumsi imboost atau vitamin C.

3. Pikiran kudu tenang
Ini lumayan susah guys. Alya beberapa kali minta nenen pas aku kudu nyiapin sahur, kalo udah gitu biasanya aku badmood. Nah kalo badmood, gondok ngga tahu mau marah sama siapa, aku jadi ngga tenang seharian. Huhuhu. Solusinya kalo Alya minta nenen pas sahur, aku sering bangunin dia sekalian. Sahur itu wajib hukumnya ya, pokoknya jangan sampai ngga sahur. Udahlah nangis  aja, nangis nggapapa, asal aku tetep sahur, biar ngga lemes.

4, Booster alami ASI
Kalo kamu males, aku ngga nyalahin kamu kok. Pakai aja yang instan kan banyak, maklum Ibu-ibu, kerjaannya pasti seabreg ya kan. Nah booster alami yang ampuh buatku selama ini adalah jus kurma susu.
Cara bikinnya gampaaang sist, cuma yaa butuh ngilangin rasa males itu tadi.
Yeeee hehehe.
Siapin :
  • 7 butir kurma apa aja yang direndam semalaman/ seharian.  Buang bijinya, simpan di kulkas. Rendaman kurmanya jangan dibuang dulu yes.
  • 100 ml Susu UHT/ bear brand.
  • Boleh tambahkan madu sedikit aja sih ngga usah banyak-banyak. Aku cuma pakai madu hutan 1 sendok teh.
Caranya:
  • Blender semuanya hingga merata
  • Kalo terlalu kental biasanya aku tambahin air rendaman kurma tadi
  • Atau bisa juga tambahin es balok
Rasanya enak kok guys. Duh sayang banget waktu itu aku ngga sempet fotoin. Tapi hasilnya kira-kira gini:


Udah deh, cobain cobaaa...
Enak dan berkhasiat banget. Inshaallah ASI masih deres dan lancar menyusui. Resep ini juga bisa untuk Ibu-ibu hamil lho.

Dan buat orang-orang yang selalu ngribetin orang yang ngga puasa. Cobalah ngelihat semangatnya Ibu-ibu menyusui tapi tetep berpuasa. Bahkan malah kudu nyuapin makanan buat anaknya.
Ini baru yang namanya menahan hawa nafsu.

Soalnya, kalo ngga ada godaan, lantas apa yang kamu pertahankan?
Hehehe.

Aku cuma mau nambahin, bahwa ibadah itu niat dan urusan pribadi, Tulisan ini aku bagi supaya kalian yang niat berpuasa tetep semangat menjalani hari. Cuma sebulan aja kok ngga repot. Allah senantiasa memudahkan hambaNya dengan segala cara terbaiknya.
Share
Tweet
Pin
Share
4 komentar
Buat yang kenal deket atau pernah ketemu, pasti tahu kalo rambut aku itu kemerah-merahan dan kelihatan kusam. Padahal, semenjak kerja, aku mulai sadar rajin perawatan rambut dan ngga asal-asalan pake model rambut kekinian. 



Rambut kusamku bukan didasari tanpa sebab, walopun sebenernya, rambutku itu emang tipis dan kemerah-merahan dari bayi. Sampai pernah dikatain rambut jagung saking tipisnya. Ah, aku mah cuek aja sambil jawab maklum keturunan bule, bule magelang. 
Hahaha.
Eits, kalo kamu ngga percaya, nih lihat aja fotonya.


Aku sering nutupin rambut merahku dengan memotongnya dan pake model rambut pendek. Selain ngga ribet, rambut pendek juga bikin aku fresh seketika. Ya gimana, yang ada dipikiranku saat itu, kalo aku berambut panjang, pasti kelihatan kering dan jelek banget. Apalagi pas zaman masih sekolah, aku jarang banget perawatan rambut. Nah, anehnya, aku bolak balik tergiur tren smoothing yang justru bikin rambutku makin rusak dan susah banget diatur. Sampai ada lho, temen yang selalu ngingetin buat rajin potong ujung rambut. 
Trus aku malu? Nggaaaak...
Waktu itu, aku mah shampoo-an aja cukup, atau mentok nyobain creambath, itu udah prestasi. Gimana rambutku ngga tambah rusak coba, gaya nomor satu, giliran suruh ngerawat males banget. Namanya masih polos, mana aku tahu pentingnya perawatan-perawatan segala.
Huhuhu.
Pernah juga sih waktu kuliah PeDe nyobain warna burgundy, apalagi karena didorong oleh temen se genk. Katanya kamu bagus rambut merah yos, nanti kelihatan lebih putih dan beda. Woh, aku langsung melambung tinggi. 
Hahaha.
Mau tahu hasilnya bagus atau ngga?
Jawabnya ya nggak lah! Yang ada rambutku jadi makin alay dan rambut pendekku makin kayak bulu ayam. Miris deh kalo lihat foto-foto lama. Nah sejak saat itu aku ngga berani lagi mewarnai rambut. 
Kenapa?
Pertama, 
aku males ke salon. Mewarnai rambut itu butuh waktu dan aku kudu ninggalin anakku. Aku ngga berani selama itu cuy.
Kedua, 
biasanya cat rambut punya ciri khas bau menyengat. Beugh, aku ngga tahan deh kalo kudu tutup hidung.
Ketiga, 
cat rambut biasanya bikin kering di rambut dan kering di kantong. 
Hahaha.
Tapi semua jadi berubah ketika aku menemukan Beautylabo. 
Ha, apa itu Beautylabo?
Yup, kali ini aku mau review dan merekomendasikan Beautylabo haircolor. Beautylabo merupakan produk pewarna rambut dari Jepang yang memberikan pilihan warna-warna fashion (warna terang) yang sesuai dengan kepribadian Anda. 


http://www.hoyu.co.id/product_detail/beautylabo.html
Sesuai jargonnya yaitu "Ekspresikan jiwa mudamu dengan Beautylabo", warna-warnanya cocok buat jiwa muda kayak kita. Duh 30 tahun aja ngakunya muda. Eits, jangan salah, umur boleh tua, tapi jiwa tetep muda donk ya.
Hahaha.
Terdapat 6 warna pilihan yang bisa kamu cocokkan dengan warna kulit:
1. Natural Black
2. Dark Brown
3. Natural Blonde
4. Pure Beige
5. Candy Apricot
6. Rasberry Pink



Product ini diimpor dan didistribusikan oleh PT Hoyu Indonesia. Packaging nya simple, desainnya kawaii, kekinian, sama kayak kita. Begitu dibuka, isinya:
1. Cream Colorant (warna merah)
2. Developer (botol putih)
3. Nozzle (pipa semprot pink)
4. Sarung Tangan
5. Petunjuk penggunaan


Sebelum kita mewarnai rambut, wajib hukumnya untuk melakukan uji sensitivitas dalam 48 jam. Caranya gampang kok:
  • Bersihkan sedikit bagian belakang telinga atau sebelah dalam siku anda dengan sabun lembut dan cair.
  • Buka tutup Botol Cream Developer beserta Kemasan Cream Colorant dengan menggunakan tangan atau gunting, lalu campurkan ke dalam mangkok yang bukan terbuat dari bahan logam.
  • Oleskan sedikit campuran pada bagian yang akan dites (kira-kira 1 cm2) dengan Cotton Bud. Biarkan mengering dan biarkan selama 48 jam.
  • Jika timbul warna kemerahan, rasa terbakar, gatal-gatal atau iritasi lainnya pada bagian tersebut, berarti anda mengalami alergi dan tidak dapat menggunakan produk ini. Jika tidak ada reaksi dalam 48 jam, kamu dapat melakukan pewarnaan rambut.

Aku pilih natural black donk. Karena apa? 
Rambut aku udah rusak, kering, merah, dan bercabang. Niatnya cuma bikin warna rambut supaya ngga kelihatan kusam. Karena kalo aku cat pake warna gonjreng apa ngga tambah kelihatan parah ni rambut. Makanya aku pilih warna hitam supaya kesannya mengembalikan rambut sehat dan terawat.


Aplikasinya gampang banget lho, kamu ngga perlu repot ke salon atau ngrepotin temen buat bantu ngecat rambut. Kan udah ngga jaman lagi, mewarnai rambut tapi ribet. Beautylabo ini bisa kamu pakai sendiri di rumah. Praktis kan?



Ini aku kasih tahu caranya. Dan percayalah, gampil banget dan kamu ngga butuh waktu yang lama. Here step by step:
1. Pakai sarung tangan yang telah disediakan.
2. Tuang seluruh cream colorant ke botol cream developer.




3. Tutup botol hingga rapat.
4. Kocok hingga merata, dikira-kira aja, kurang lebih 30 kali.


5. Lepaskan penutup botol dan ganti dengan nozzle.
6. Tuang ke tanganmu untuk memastikan berapa banyak campuran yang keluar dari mulut pipa sebelum melakukan pewarnaan.
7. Usapkan campuran mulai dari pangkal hingga ujung rambut secara merata. Untuk bagian belakang kepala, oles dari garis leher kemudian pijat dengan lembut saat campuran telah dioles secara merata. Apabila terdapat uban, oleskan mulai dari area rambut yang beruban.





8. Diamkan hingga 30 menit
9. Bilas dengan air hangat hingga bersih (pastikan ketika air mengalir, bilasan sudah tidak berwarna lagi).
10. Aplikasikan shampoo dan conditioner, kemudian bilas hingga bersih.
11. Keringkan rambutmu dengan handuk usang sebab warna menempel pada handuk.




Waktu aku apply ke rambut, aku ngga pakai seluruh isi cream di botol. Karena aku ingin tahu dulu hasilnya kayak apa. Dan aslinya aku takut, kalo kebanyakan pake, rambutku jadi hitam legam kayak wig.
Hehehe.
Tapi ternyata aku salah sangka kok guys.
Rambutku yang tadinya kemerah-merahan, berubah jadi hitam natural. Iya, bukan hitam kreng yang warnanya pekat gitu, tapi hasilnya jadi kayak warna rambut asli. Aku sih yes banget, walopun mungkin aku pakenya kurang banyak. Segini aja udah bikin aku ngaca terus lho.
Hahaha.
Ini dia hasilnya.
Kelihatan bedanya ngga?


Jujur, aku paling ngga suka perubahan yang ekstrim. Jadi menurutku, Beautylabo warna natural black ini bener-bener cocok buat orang yang simple kayak aku. 
Trus bikin kering ngga?
Kamu ngga usah khawatir kalo mewarnai rambut dengan Beautylabo, karena Beautylabo ini mengandung Coconut dan Almond Oil yang dapat membantu merawat rambut setelah diwarnai. Berarti beautylabo ini mikirin juga efek ke depannya, bukan cuma buat warnai doank. Widih, keren ya.
Point plusnya antara lain:
  • Mudah diaplikasikan dengan tangan
  • Wanginya tahan lama dan awet
  • Mengandung Coconut dan Almond Oil yang bikin rambut kita tetep lembab
Mau tahu harganya?
Tenang aja, ngga perlu merogoh kocek banyak kok. Hanya dengan sekitar Rp 52.000 udah bisa kamu dapetin secara online atau di drugstore beauty product.
Nah ini foto before-after nya. Warna rambutku yang dulunya kemerahan, kini hitam merata. Sorry mukanya polosan, maklum hasrat pengen muda mulu guys.


So, buat kamu yang masih bingung mewarnai rambut dan pengen tampilan baru, cobain Beautylabo ini deh. Dijamin ngga nyesel, malah yang ada kamu bakalan mupeng nyobain semua warna. 
Hahaha.
Overall, aku suka sama hasilnya. Rambutku jadi kayak Titi Kamal ulala.


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Lho kok gitu?
Iya guys, aku ngga salah bikin judul kok.
Aku nulis dengan sepenuh hati.
Kamu ngga salah baca.
Ngga ada yang salah.
Hahaha, mari baca ceritaku.

Ramadhan ini entah kenapa aku ngrasa lesu banget. Tadaruz sekenanya, masak ngga semangat, mau bikin roti males, mau melatih ketrampilan lagi, beuh kayak udah capek duluan. Padahal nih, sejak nikah, aku selalu melewati ramadhan dengan penuh semangat dan hore hore aja. Dari hamil sampai masa menyusui full 2 tahun, aku tetep lancar puasa plus berkarya dengan semangat 45.
Keren ngga tuh!

Lha sekarang kok nglokro? So, why?
Ini murni aku nanya ke diriku pribadi sih. Aku jarang banget mau ngomongin hal yang bikin orang nganggep aku cemen. Yolah, masa udah gedhe cemen. Cemen kok bangga.
Hahaha.

Ramadhan sebelumnya aku emang masih sedikit free, dalam artian aku masih belum banyak job nulis, belum intens ngeblog, dan belum banyak tawaran ngurus shooting. Jadi aku konsen banget ngerawat Alya dan rumah tangga. Bahkan aku masih sering ikutan kontes desain yang yaa... ngga ngoyo dan bisa aku lakukan sesukaku.

Beda banget dengan sekarang, walopun aku masih bertahan dengan Stay At Home Mom, tapi aku ngerasa waktuku padet. Mau remeh temeh aja udah ngga punya banyak waktu.
Idih, sotoy.

Bukan woy, aku gunakan waktuku untuk lebih banyak ngemong anak daripada kerjain project audio visual. Untuk bikin naskah iklan misalnya, aku kudu banyakin nonton film dan mantengin iklan-iklan luar biar tau apa yang lagi tren. Riset dan maksimalkan product knowledge biar iklannya nendang. Aku seneng kok ngerjain yang selama ini jadi passionku. Tapi aku butuh waktu untuk mengolah pikiranku. Kalo aku capek duluan mana bisa mikir.

Lho piye toh, sepi job ngeluh, ada job capeeek...
Monmaaf aku toh manusia, masa ngga boleh capek.
Capek tauuuk.

Aku dan suami masih kekeuh bisa saling back up satu sama lain entah ini bertahan sampai kapan. Ketika suami balesin email, revisi dan ngerjain desainnya, aku bertugas jaga Alya. Trus ketika giliran aku kerja, giliran suami yang jaga. Itu ekspektasinyaaa.... kenyataannya?
Alya sering riwil luar biasa sodara-sodara.

Kalean bisa sih bilang: "enak kamu yos, suami sama-sama kerja di rumah, jadi bisa saling bantu"
BETUL, Kamu ngga salah bosque.

Justru di sini, aku ngerasa udah memasuki tahap fatal memaknai apa arti Ibu Rumah Tangga. Bagiku kini ngga lebih dari sebuah rutinitas yang membosankan. Pagi bangun, mandi, masak, makan, ngemong bocah sampe tidur lagi. Kerjaanku aku kelarin kalo anak udah tidur. Lingkaran aktivitas yang kurang seru itu bikin aku jadi males. Emang bisa gitu kita cuti jadi Ibu Rumah Tangga?
Nah, maknanya jadi fatal kan?

Tapi jujur aja, dulu ketika kami bikin komitmen untuk kerja sekaligus ngurus rumah tangga bareng, pas posisi aku masih hamil. Yea, Alya masih belum lahir. Waktu itu masih enak banget karena kalo ada kerjaan shooting, rasanya ngga ada masalah sama sekali. Semua lancar jaya tanpa ada embel embel aku mengeluh karena kepanasan. Walopun aku ada kerjaan di luar, aku masih sempet masak dan beres-beres rumah. Pokoknya aku pede karena aku merasa siap jadi Ibu Rumah Tangga.

Pikiran itu kemudian berubah setelah punya anak, di mana semuanya jadi rempong ngga ketulungan. Bisa bikin Alya diem anteng setengah jam itu udah prestasi. Makin dia bertambah umur, makin banyak pula akalnya. Gimana ngga, sekarang dia kalo mandi, harus gitu ada ubo rampenya, kayak bola-bola dan semua mainannya kudu dibawa. Ritual mandi jadi ribet dan lama banget.

Gemes ah gemes gitu kok.
Yha, tapi ngga tiap mandi juga keleus.
Trus kalo giliranku mandi nih, kadang doski  gedor-gedor pintu mau ikutan.
Mau ngedraft waktu dia masih melek? Tanganku bisa ditarik ngajak mainan.
Mau menikmati makanan pedes favorit yang bikin betah makan lama-lama? Woooh itu buk, anaknya lari keluar rumah duluan. T.T

Alya punya banyak temen di komplek, tapi bukan berarti aku trus membiarkan dia maen ke rumah tetangga sendirian. Disamping rasa pekewuh, yeaaa, kamu ngga pernah tahu kalo Alya beberapa kali numpahin makanan minuman di rumah tetangga. Alya beberapa kali berantem kecil sama temennya, which is aku harus selalu selalu ada dan setia menjaganya. Jadi dia bersikap ngga seenaknya, aku kudu terus memantau gerak geriknya supaya suasana tetap nyaman di sekelilingnya. Alya seneng banget sama kegiatan outdoor dan berteman. Kalo dia lagi ngga ada temen dan ngerasa sepi, dia bakalan cari temen-temennya keliling komplek.
Masa mau aku biarin sendirian.

Belum kalo pas sakit, dia ngga bisa nyenyak tidur semalaman dan kantung mataku semakin ngga bisa disembunyikan. Udah deh, banyak kok yang ngerasa samaan. Yha kan, yha kan?
Yha namanya juga bocah, pan kita yang kudu nurutin.
Dan kalo melulu nurutin Alya mulu, lagi-lagi akunya yang capek.
Huhuhu.

Kenapa ngga hire momongers aja sih?
Kami orangnya susah percaya, dan kami berusaha untuk bisa selalu deket sama Alya. Lagian ini baru satu anak kok, nanti kalean bilang gitu aja ngga bisa.

Trus kenapa ngga kamu titipin ke Mama aja sih?
Mama belum pensiun, sedangkan mertua jauh di kalimantan.
Eh bukan karena itu alesannya, enak aja.
Hahaha.
Kasihan Mama tauk. Blio udah capek-capek ngurusin anak-anaknya, masa masih disuruh ngurus cucunya. Mama emang pernah bilang kalo abis pensiun, blio pengen momong cucu aja. Mama mertua juga pernah nawarin buat momong Alya, sementara biar kami kerja.
Tapi kami yang ngga mau.

Oke kalo emang mereka pengen deket sama Alya, toh aku bisa hire momongers dan mereka bertugas memonitoring aja. Aku ngga mau mereka kecapekan juga cuy. Aku masih ngerasa belum bisa banggain mereka. Tidak membebaninya dengan nitipin Alya adalah salah satu caraku untuk membuat mereka bangga.

Bangga gimana, ya setidaknya aku berhasil bikin masa tua mereka berarti tanpa terbebani.
Selama ini kalo aku tinggal lama, biasanya Alya dipegang suami. Ngga ada masalah berarti sih. Cuma ketika aku balik, so welcome, rumah jadi kayak kapal pecah dan muka suami berubah. Dari yang biasanya cool nambah jadi ketus, dari yang biasanya diem jadi lebih sentimen. Pusing kali ya ngadepin Alya mulu.
Hahaha.


Udah beberapa kali aku dan suami  berencana nitipin Alya ke tempat penitipan anak supaya dia bisa membaur dan bergaul, Terlebih saat Alya udah disapih, jadi lebih siap untuk dititipin. Permasalahnya di deket rumahku ngga ada daycare, adanya PAUD doank. Dan umur Alya belum cukup masuk PAUD yang minimal berumur 2,5 tahun.

Ini bikin kami tarik ulur mikirin secara matang dan sering jadi perdebatan. Suamiku ngga mau Alya yang masih kecil dituntut udah bisa ini itu, yang mana di usianya cuma butuh teman bermain. Kalo dia sampe dijejelin macem macem pelajaran, kasihan anaknya. Memaksimalkan golden ages, bukan berarti kita kudu menekan pikirannya. Tapi aku setuju banget sama konsep Montessori, anak diajari bermain di alam dan itulah namanya proses belajar. Sekali lagi di Magelang ngga ada cuy.

Tapi bagaimanapun, kami tetep butuh nitipin Alya. Kalo aku udah berhasil nitipin Alya sebentar aja, banyak banget lho yang bisa aku dapetin. Misalnya aku jadi rajin nulis, kerjaanku cepet selesainya, atau banyak banget hobby yang bisa aku salurkan. Pun dengan suami. Dia bisa desain dengan optimal tanpa ada rengekan yang bikin dia buyar.
Trus gimana kalo aku tinggal seharian?

Emang ngga salah kalo kalian bilang, selama ini anakku manja. Jarang ditinggal lama, jadinya mbok-mbokan kemana mana. Akan beda kalo dari dulu aku pelan-pelan ninggal dia dan kasih pengertian kalo papa mama harus kerja. Mau ngga mau Alya akan bisa membiasakan diri. Mau ngga mau Alya harus terima dan mandiri.
Samalah, seperti waktu aku kecil, ditinggal kerja Mama Papaku dan dititipin ke Nenek. Etapi aku malah seneng dink, kalo di rumah Nenek. Abisan kalo pas di rumah sendiri banyak larangannya sedangkan kalo di rumah Nenek bisa maen sepuasnya. *kedipkedip*

Dan kayaknya ini berlaku juga buat Alya. Beberapa kali aku tinggal, katanya, Alya malah anteng dan buaaaik banget lho. Jarang nangis, jangan rewel, manutan.
Yo'opo iki? Mungkin dia juga butuh ruang dan waktu untuk tidak denganku.
Hahaha, sama-sama deh ya.
Aku percaya kok suatu saat jika ninggal dia lama, dia bakalan ngerti sendiri.
Dan saat ini aku emang belum mau hire asisten rumah tangga, toh kalo aku kecapekan masih bisa telepon Mbak Yati buat back up setrika. Males masak mah bisa diakalin jajan di luar.

Aku butuh banget buat refresh otak karena ketika aku makin sering di rumah, makin tinggi pula tingkat kestressanku. Ketika aku capek kayak gini, balik lagi mikir ke komitmen awal, kan semua emang keinginanku. Ngurus anak adalah tanggungjawab bersama, wong bikinnya aja sama-sama kok.

Ini masalah aku kudu pinter bagi waktu, tenaga dan pikiran.
Ini bukan kesalahan siapa-siapa. Bukan salah Alya, dan bukan juga salahku kalo aku ngeluh capek.

Semua bisa ngeluh kok, asal bisa segera menghilangkannya secara cepat. Dan anak kembali menjadi semangat. Dialah jawaban supaya aku tidak mudah membuang waktu. Dia akan selalu berdetak cepat mendorongku agar selalu maju.
Menjadi Ibu Rumah Tangga adalah pilihan. Kondisi tiap orang berbeda, dan kita tahu apa yang terbaik buat kita sendiri. Aku berusaha sebaik mungkin merawat hubungan ini agar terus bisa merasa nyaman satu sama lain.

Kalo kamu?

*Ditulis waktu anak sakit dan tidak bisa ikut shooting TVC. Monmaap curhatnya kebablasan, namanya juga capek.
Share
Tweet
Pin
Share
14 komentar
Newer Posts
Older Posts

HELLO!


I'm Yosa Irfiana. A scriptwriter lived in Magelang. Blog is where i play and share. Click here to know about me.

FIND ME HERE

  • Instagram
  • Twitter
  • Facebook
  • Google Plus

Blog Archive

  • ►  2023 (1)
    • ►  January 2023 (1)
  • ►  2022 (14)
    • ►  December 2022 (1)
    • ►  October 2022 (1)
    • ►  August 2022 (2)
    • ►  July 2022 (1)
    • ►  June 2022 (1)
    • ►  April 2022 (2)
    • ►  March 2022 (2)
    • ►  February 2022 (3)
    • ►  January 2022 (1)
  • ►  2021 (60)
    • ►  December 2021 (1)
    • ►  November 2021 (3)
    • ►  October 2021 (3)
    • ►  August 2021 (3)
    • ►  July 2021 (2)
    • ►  June 2021 (3)
    • ►  May 2021 (15)
    • ►  April 2021 (21)
    • ►  March 2021 (2)
    • ►  February 2021 (2)
    • ►  January 2021 (5)
  • ►  2020 (44)
    • ►  December 2020 (5)
    • ►  November 2020 (2)
    • ►  October 2020 (4)
    • ►  September 2020 (5)
    • ►  August 2020 (3)
    • ►  July 2020 (7)
    • ►  June 2020 (6)
    • ►  May 2020 (1)
    • ►  April 2020 (4)
    • ►  March 2020 (2)
    • ►  February 2020 (3)
    • ►  January 2020 (2)
  • ►  2019 (89)
    • ►  December 2019 (5)
    • ►  November 2019 (7)
    • ►  October 2019 (6)
    • ►  September 2019 (10)
    • ►  August 2019 (6)
    • ►  July 2019 (6)
    • ►  June 2019 (9)
    • ►  May 2019 (9)
    • ►  April 2019 (8)
    • ►  March 2019 (7)
    • ►  February 2019 (7)
    • ►  January 2019 (9)
  • ►  2018 (135)
    • ►  December 2018 (21)
    • ►  November 2018 (17)
    • ►  October 2018 (9)
    • ►  September 2018 (9)
    • ►  August 2018 (10)
    • ►  July 2018 (9)
    • ►  June 2018 (12)
    • ►  May 2018 (9)
    • ►  April 2018 (9)
    • ►  March 2018 (9)
    • ►  February 2018 (10)
    • ►  January 2018 (11)
  • ▼  2017 (116)
    • ►  December 2017 (8)
    • ►  November 2017 (7)
    • ►  October 2017 (8)
    • ►  September 2017 (9)
    • ►  August 2017 (8)
    • ►  July 2017 (11)
    • ▼  June 2017 (8)
      • FAMILY TIME DI JOGLO NDESO MUNTILAN
      • SPONSORED REVIEW V10 PLUS WATER BASED PEELING & AN...
      • SUKSES MEMBERI ASI WALAUPUN PUASA
      • REVIEW BEAUTYLABO, CARA PRAKTIS MEWARNAI RAMBUT
      • KETIKA AKU CAPEK NGURUS ANAK
      • JANGAN ADA REUNI DI ANTARA KITA
      • CAMERA OLYMPUS PEN EE 3 - DONT THINK JUST SHOOT
      • FILM DOKUMENTER AJA NGLALU - PRODUKSI REMEN FILM
    • ►  May 2017 (11)
    • ►  April 2017 (8)
    • ►  March 2017 (12)
    • ►  February 2017 (15)
    • ►  January 2017 (11)
  • ►  2010 (9)
    • ►  November 2010 (9)

CATEGORIES

  • HOME
  • BABBLING
  • BEAUTY
  • FREELANCERS THE SERIES
  • HOBBIES
  • LIFE
  • PARENTING
  • BPN 30 DAY BLOG CHALLENGE
  • BPN 30 DAY RAMADAN BLOG CHALLENGE 2021

BEAUTIESQUAD

BEAUTIESQUAD

BLOGGER PEREMPUAN

BLOGGER PEREMPUAN

EMAK2BLOGGER

EMAK2BLOGGER

Total Pageviews

Online

FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by ThemeXpose