YOSA IRFIANA

Powered by Blogger.


Baru kelar urusan jerawat, dihadapkan lagi sama masalah baru di umur menjelang 30 tahun ini, and yes, you named it: penuaan. Konon, wajah berminyak bakalan lebih awet muda dibanding tipe wajah kering. Ngga salah sih, tapi tidak bagi aku yang berkulit sensitif kombinasi. Duh, nasib! Aku punya garis keriput halus di sekitar mata, apalagi kalo pas ketawa 4 jari ala seleb, yongalah kelihatan banget. Banyak yang bilang, wajahku awet muda, pasti karena pipi aku yang tembem to the max. Walopun badan udah kurusanpun, pipi masih aja chubby. Yang jadi masalah, pipiku kelihatan ngga kenceng dan pernah lho pas lari-lari pipiku berasa mau jatuh saking tembemnya. hahaha.

Yeay! Skincare nomor 1 di Singapura ini baru aja dirilis di Indonesia. Bio-Essence? Apa tuh? Sini merapat sis. 


Di tanggal 16-20 November 2016 bertempat di Central Park Lobby Laguna, 300 orang lebih membuktikan Mega Face Lift V Face Challenge. Mereka telah membuktikan langsung manfaat rangkaian produk Bio-Essence Royal Jelly + ATP. Mereka merasakan kulit lebih kencang, cerah, dan berkurangnya ukuran kontur wajah sekitar 0,5 cm hingga 2,5 cm hanya dalam 10 Menit.

Wow banget kan? Ya donk, karena Bio-Essence menggunakan perpaduan teknologi Bio-Energi yang membantu proses penyerapan nutrisi dengan optimal. Maka produk andalannya yaitu Face Lifting cream jadi pilihan nomor 1 di Singapura sejak tahun 2004 sampai saat ini.


Ketika tahu ada #onlinemegachallenge produk dari Bio-Essence ini, aku langsung semangat 45 buat mencobanya! Gimana ngga, Bio-Essence mempunyai komposisi bahan alam langka seperti Royal Jelly yang menjadi rahasia awet muda sang ratu lebah dan ATP sebagai penyalur energi dan nutrisi agar royal jelly terserap dengan baik. Mupeng cyint! Apa sih manfaatnya?

Manfaat Royal Jelly :-Membantu memperlambat proses penuaan kulit-Membantu menstimulasi prose pertumbuhan sel kulit-Membantu  menjaga keremajaan kulit-Membantu mengurangi penampakan noda penuaan dan kerutan-Membantu  menutrisi kulit

Manfaat ATP (Adenosine Triphosphate) :-Membantu  menstimulasi sel kulit agar dapat menyerap nutrisi bagi kulit secara optimal-Membantu membuat tampilan kulit sehat dan tampilan terbaik-Membantu  memperbarui dan memperbaiki kulit-Menjaga kekenyalan, kekencangan dan cahaya kulit 


Rasa ini makin ngga sabar dan hampir loncat gembira waktu paketan ini dateng. 1 Box tersebut berisi:
  • Deep Exfoliating Gel 10g
  • Radiant Youth Essence 5gr
  • Face Lifting Cream 10gr
  • Meteran Wajah

Step 1 Bio-Essence Deep Exfoliator GelManfaat: 
  • Secara lembut dan tanpa rasa sakit membantu mengangkat komedo hitam dan komedo putih.
  • Membantu mengangkat sel kulit mati agar penyerapan nutrisi produk berikutnya menjadi lebih baik.
  • Membantu penampakan kulit terlihat cerah, terasa lembut dan halus.
  • Membantu mengurangi minyak berlebih
  • Penggunaan makeup jadi lebih mudah, tahan lama dan tampak lebih natural
Cara pakai:Pastikan wajah dan tangan dalam keadaan kering. Oleskan ke wajah secukupnya lalu usap dengan gerakan memutar hingga serpihan-serpihan kecil dari sel kulit mati dan kototan keluar. Bilas dengan air, lanjutkan dengan pemakaian pembersih.

Result: Ini exfoliating gel paling lembut dari yang pernah aku coba. Buat kulit sensi kayak aku, gelnya bener-bener ngga bikin sakit lho. Tapi jangan salah, untuk urusan membersihkan, juara deh pokoknya. Claimnya, bahkan tiap hari kamu bisa pake gel ini saking lembutnya. Kalo kulit kamu kering, bisa memakainya 3 kali seminggu, cuma kalo aku pakainya 2 kali seminggu cukup.

Step 2 Bio-Essence Radiant Youth EssenceManfaat:
  • Membantu melembabkan dan menutrisi kulit.
  • Membantu penyerapan produk perawatan kulit menjadi lebih baik.
  • Mengandung anti-oksidan yang membantu melindungi kulit dari paparan radikal bebas.
  • Membantu mengurangi penampakan tanda-tanda penuaan.
Cara pakai:Gunakan dua kali sehari. Pijat secara lembut dengan gerakan memutar. Saat pemakaian, produk ini terlihat berminyak, namun setelah beberapa saat nutrisi produk akan terserap ke dalam kulit tanpa meninggalkan rasa berminyak. Dapat juga digunakan pada tangan dan kaki untuk kulit tampak lebih cerah dan bercahaya. Cocok untuk segala jenis kulit.

Result: Wohooo! Serumnya lembut abis, mudah menyerap dan gampang diaplikasikan. Di kulit aku awalnya kelihatan berminyak, tapi paling 2 menitan, wajah bakalan super moist.

Step 3 Bio-Essence Face Lifting CreamManfaat :
  • Memelihara kulit kenyal dan kencang
  • Membantu mengangkat penampakan kontur wajah dengan pemijatan
  • Membantu menyamarkan penampakan garis halus dan kerutan pada wajah
  • Membantu menyamarkan penampakan garis-garis penuaan (antara hidung dan bibir)
  • Membantu menutrisi kulit dan melembabkan kulit
  • Membantu meringkas pori
  • Membantu memelihara tekstur kulit
  • Membantu memelihara keremajaan kulit, meningkatkan pesona keanggunan yang feminim
Cara pakai:Setelah menggunakan pembersih dan toner, oleskan Face Lifting Cream pada wajah dan pijat secara lembut dengan gerakan keatas. Krim ini menggantikan kebutuhan moisturizer harian. Untuk mendapatkan hasil optimal di rekomendasikan menggunakan bersamaan dengan 3 rangkaian perawatan Bio-Essence Royal Jelly + ATP (Deep Exfoliating Gel, Radiant Youth Essence & Face Lifting Cream).

Result:Creamnya lumayan lengket, begitu dioleskan harus cepet-cepet diratakan. Dipijitnya arah atas, ingat jangan sampe salah. Aku sempet merasa cekit-cekit kayak gatel ya, tapi abis itu muka kayak ketarik ke atas, dan beneran efeknya!

Efek setelah menggunakan three treasure Bio Essence ini, adalah wajah jadi kenyal, kencang, dan halus. Hanya dengan 10 menit, ukuran pipi aku dari ujung telinga sampai hidung jadi beneran mengecil, awalnya 11 cm menjadi 10 cm. Suami aku lho tadinya ngga percaya, akhirnya buktiin sendiri dan kami takjub sendiri. Huehehe.

Dan asiknya, setelah seharian, iseng aku ukur lagi, ternyataaaa ukurannya tetep 10 cm. Horay! Artinya kalo aku rutin pake, bisa jadi wajah aku jadi kayak Vivian Hsu. Eaaaak nglidur lagi.


How to buy:
Situs Resmi Bio-Essence
Facebook Bio-Essece
Instagram Bio-Essence
Sociolla
Guardian 
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar


Emak-emak punya anak yang eker dan susah banget diatur?

Tenang Mak, Emak ngga sendiri. Konon ada sekitar 30 juta balita lain di Indonesia yang punya tenaga perkasa. Sejak lahir hingga menjadi anak-anak pertumbuhan otaknya sudah sangat pesat. Maka ngga jarang gerakannya makin heboh seiring dengan perkembangan pengetahuannya.

Anak saya juga termasuk salah satunya!

Kalo boleh mengeluh nih, tolong donk, punggung aku ini diurutin bentar. Baru duduk sambil stalking IG aja, anaknya udah sampe tetangga depan. Gimana kalo ditinggal luluran? Hahaha.

Aku sering banget kepoin IGnya anak-anak artis. Bukan ngebandingin sih, tapi lebih ke memotivasi diri karena Alya ini super antik. Anak artis kan biasanya nurutan yak, mereka mau digendong sana sini, dan yang paling aku heran: foto-fotonya superb! Marvelous! Wonderful!

Iyaaaa.... fotografernya juga berpengaruh. Tapi inget, Fotografer sekelas Yu Tsai bisa juga geram lho kalo pose modelnya ngga kreatif. *ketahuan nonton realityshow apaan haha*

Sebenernya pengen lho, motret Alya dengan keren dan properti yang tertata apik. Buat pajangan di rumah, atau mungkin bisa ikutin lomba. Tapi entah mengapa ngga pernah bisa. Haha

Pertama, aku emang males ekspos wajah Alya secara berlebihan. Yang kedua tentu faktor anaknya yang ekeeeer itu tadi.

Aku donk pernah minta foto sama Alya buat isi blog atau ikutan giveaway. Awalnya mau dandanin dia supaya lebih manis dikit. Akhirnya ngga jadi karena Alya tahu kalo mau di foto, 2 menit kemudian, dia lari-lari sambil bilang emooooh. 

Pernah juga aku ajak dia maen outdoor sambil nyuruh suami buat fotoin kami secara candid, tapi lagi-lagi anaknya tahu dan tingkahnya makin merajalela. Lompat kesana kesini lalu ngrungkel di kaki waktu tahu dijepret. Ambooooy susahnyaaa...

Cara terakhir, demi menunjukkan kedekatannya sama anak, aku kudu pinter-pinter membujuk biar dapetin foto pelukan berdua. Aku tawarin dia es krim favoritnya. Dan YES, OK, dia mau! Es krimnya dihabisin, giliran mau difoto lari-lari lagi.

Susah bener mau motret bareng kamu Nak!
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar



Tepat 2 tahun lalu, aku merasa mainstream kelas dewa: happy banget jadi Ibu! 

Dan sejak saat itu, aku makin bertekad supaya setiap saat dekat dengannya. Aku seneng banget dengan pencapaian Alya yang owsem di umurnya yang kedua. Pertama udah ngga ngompol, kedua Alya udah ngga nenen. Nanti aku ceritakan sendiri soal menyapih deh. Rasa haru campur seneng karena berhasil menyusui selama 2 tahun. Terharu karena kewajibannya sudah aku penuhi, dan seneng karena aku bisa pake dress plus kalung lucuk lagi. YES! hahaha

Di umur 2 tahun ini, Alya berkembang sewajarnya. Standart kok, ngoceh, nyanyi, berhitung ala ala, sampai minta ini itu. Kalo ngga diturutin? Ya ngambek. Tapi abis itu biasanya kami alihkan perhatiannya dengan hal lain. 

Dalam berkomunikasi, kami selalu memposisikan Alya selayaknya udah mudeng. Jadi kami ngga ngikutin bahasa dia yang cadel. Ngga bakal kami ikut-ikutan ngomong dengan cara dia, nanti keterusan malah berabe. Jadi, itu sebabnya, kenapa Alya kalo ngomong udah terdengar lumayan jelas. Sejak Alya berumur 16 bulan, dia udah bisa nyambung diajak ngobrol, udah bisa ditanyain tentang cita-cita:
“Alya kalo udah besar mau jadi apa?”  
"Tukang sayur”
Jawaban polos itu terlontar tanpa ada paksaan dan bikin aku tersenyum kecut. Mungkin dia berpikir bahwa jadi Tukang Sayur lebih menyenangkan ketimbang jadi Blogger, lebih keren ketimbang jadi Sutradara, dan lebih banyak duit ketimbang punya Toko Elektronik. Gaweannya naek motor atau mobil pick up keliling rumah-rumah dan jual semua bahan masakan. Tukang sayur selalu jadi idola dan tempat rumpi para Ibu-ibu.

Karena aku sering ajak Alya beli sayur dari Tukang sayur keliling, tukang sayur di pasar, atau di supermarket. Alya jadi lebih hafal bumbu dapur, bisa request menu masak, dan paling manis kalo udah di depan Tukang Sayur.

Sebagai Mamah yang suka pamer, jelas aku pengen jawaban lebih gegap gempita lagi donk, jadi astronot kek, jadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak kek, jadi Pilot kek, atau jadi Angel nya Victoria’s secret, barangkali. Nyehehe. 

Tapi sampai hari ini dia berumur 2 tahun, cita-citanya masih kekeuh: Tukang Sayur. Beuh!

Aku iyain aja deh, sambil kadang tanya "kenapa sih Al?"

Semua orang yang tanya pasti bakalan ketawa, dan lama-lama aku bingung juga, gimana nanti kalo dia sekolah dan jawabannya tetep pengen jadi Tukang Sayur? Aku mau ngasih tahu kalo cita-cita jangan cuma itu, anaknya pasti ngga donk. Trus pernah aku diajarin cita-cita Dokter malah ngga mau.
Tiba-tiba kemarin waktu Alya ulangtahun, tetanggaku bilang:
"Wah dek Alya pinter, lucu. Anak-anak emang gitu ya, kalo ditanyain, jawabannya emang out of the box" 
"Ohya mbak? Kalo cita-cita anakmu apa?" 
"Jadi anak-anak"
Aku cuma haha hihi sambil mikir juga. Anak-anak itu polos tapi logis, mereka menjawab sesuai apa yang mereka pahami. Noted! Aku ngga mau sibuk mendoktrin Alya paksaan jadi yang aku mau. Aku mau dukung segala pilihan terbaiknya.
______________________________________
Dear Alya,
Nak, aku belajar dari kamu. Yang harus pelan-pelan dimengerti lalu paham akan sebuah keinginan. Cita-cita ngga harus muluk-muluk. Iya benar, cita-cita harus setinggi langit, tapi ingat langitpun ada 7, perlu waktu untuk bisa sampai yang teratas. Dan waktu akan menawarkan kita sebuah proses. Proses tersebut yang akan kita lalui setahap demi setahap.

Mama jadi sadar, jika hari ini kamu bermimpi menjadi Tukang sayur dan akan dengan gampang menggapainya, kamu pasti akan mencoba bermimpi lagi setelahnya. Kamu mengajari kami supaya tidak berhenti bermimpi. Karena tiada mimpi sebahagia ketika kita bisa wujudkannya.
Makasih Ya Al, Mama kudu banyak belajar bahasa anak. Karena selalu ada maksud tersembunyi yang harus kita teliti.

Selamat ulang tahun yang kedua Alya Yasmina,
Sun sayang dari Mama Papa selalu.
Share
Tweet
Pin
Share
14 komentar

Halo!
Namaku Yosa, hari ini aku adalah seorang creative freelancer dan full time mother. Sebelum kalian membaca, pastikan cerita ini bukan keangkuhan, melainkan pengalaman yang kuharapkan mampu kalian rasakan.

Aku dibesarkan di keluarga yang sibuk dan cuek. Mama bahkan ngga ngerti tentang ASI, Papa selalu takut membiarkan aku pergi. Kata Mama, aku anak yang minder, sedangkan kata Papa, aku anak yang mudah putus asa. Satu hal yang membuat mereka menjagaku terlalu ketat: tubuhku terlalu kecil untuk dunia yang besar.

Ya, dengan tinggi sekitar 150 cm, aku tidak cukup percaya diri. Kemandirianku justru lahir sejak aku memutuskan minggat dari rumah demi ngotot kuliah di jurusan (televisi) pilihanku. Aku isi hari-hariku di rumah nenek, belajar dan mengikuti bimbingan supaya lolos masuk di sebuah institusi seni di Yogyakarta. Aku sudah memikirkan tentang bagaimana kuliah sambil bekerja. Namun, akhirnya Papa menemuiku dan bersedia membiayai kuliahku dengan syarat lulus tepat waktu.

Jarak 45 km cukup membuatku merasa membutuhkan dan belajar bersosialisasi. Pintu hati yang tadinya aku kunci rapat, perlahan aku buka dan biarkan berjabat tangan dengan orang lain. Berteman sesuka hati, mencari pengalaman dan saling berbagi. Semakin hari aku tumbuh menjadi pribadi yang kokoh dan punya visi misi. Aku belajar dan berusaha untuk memperbaiki diri. Aku mencari celah untuk menghilangkan sikap ketus ini lewat seringnya berkomunikasi. Aku sibuk menenggelamkan diri di berbagai kegiatan yang tidak jarang membuat mataku sayu. Dan bahkan aku tidak tahu bagaimana rasanya menjadi cantik memesona seperti seharusnya.


Aku kuliah sembari bekerja dan lulus S1 di umur 23 tahun. Melalui KKN dan magang dengan gamblang. Lunaslah sudah hutangku pada Papa.

Setelahnya, aku didaulat menjadi pegawai tetap di sebuah production house dan mendapat standing applause dari keluarga. Rasa ketakutan Mama Papa terjawab dengan keberhasilanku yang mereka akui: tepat waktu. Akhirnya mereka bangga. Namaku ada di beberapa credit title program televisi. Hari-hariku sibuk dengan casting, bertukar ide, menuangkan ke naskah, mengatur waktu dari pra hingga paska produksi. Pun dengan jam kerjaku yang pergi pagi pulang pagi. Yang orang tuaku tahu, menjadi seorang Line Producer adalah aman.

Tapi cerita bahagia tidak sampai situ. Aku lalu merasa jenuh dengan hiruk pikuk dunia hiburan, kepala sering pusing karena tertekan, dan drama tak lebih dari kita sendiri yang buat. Aku memutuskan resign kerja dengan alasan mau menikah. Bukan karena siapa-siapa, tapi mutlak karena pilihanku sendiri. Banyak yang menyayangkan bahwa keputusanku salah, karena karirku sedang bagus dan diunggulkan. Termasuk Mama Papaku. Baginya, kemapanan adalah yang utama. Tapi dibenakku, apapun pilihanmu, tetap akan menimbulkan komentar yang orang lain seakan lebih tahu.

Mama pernah bilang bahwa menjalani hidup sesuai pilihan kita adalah kebanggaan, dan Papa menambahkan bahwa menjalani hidup yang bukan kita sukai adalah tantangan. Jadi apabila kita dihadapkan pada suatu masalah berat, pasti ada jalannya, karena manusia diberi Tuhan akal pikiran.

Aku melakukan semua kehidupan ini dengan ringan, melalui masalah yang tadinya membuat bimbang menjadi kekuatan. Kini, aku bangga menjadi Ibu Rumah Tangga dan Pekerja serabutan. Sebuah posisi di mana aku bisa memberikan kasih sayang penuh untuk si buah hati, dan membagi waktuku untuk lincah mencari rejeki kesana kemari. Aku tidak lagi tergiur oleh jabatan dan posisi. Di saat yang lain berdandan, aku sibuk mencuci pakaian. Di saat yang lain upload menu makan siang, aku sibuk nyuapin anak. Di saat yang lain terlelap, disitulah aku harus memulai mengetik. Segala kelelahan ini telah dibayar sempurna dengan sebuah kebersamaan. Berdekatan dengan Suami dan Anak adalah sebuah kehormatan.


Pikiran ini begitu luas menjelajah impian, jemari kecil ini selalu siap menuturkan harapan. Aku tidak akan berhenti berlari. Pelan tapi pasti hidupku kemudian berubah menjadi pemberani. Berani mengubah. Mengubah kata mengeluh menjadi lebih bersyukur, mengubah cacian menjadi saran, mengubah suntuk menjadi bahagia, mengubah putus asa menjadi mengejar asa. Dimanapun, kepada siapapun, aku tetaplah aku. Si kecil yang siap dengan kejutan dunia. Si kecil yang mempunyai hati besar.

Tiada ingin ada adegan dan berperan menjadi siapapun selain aku. Tiada rasa menyesal sedikitpun dengan hidupku. Karena ketika aku berbuat kesalahan, disitulah aku tahu kebenaran.
Memesona itu berani menjadi diri sendiri. Ia tidak pernah berjanji, cukup buktikan dan syukuri.


Nah, cerita di atas adalah memesona menurut pengalamanku. Jadi apa memesona menurut versimu? Jika kalian ingin menceritakan hal yang sama, silahkan share dan ikuti:

BLOG COMPETITION #MemesonaItu

Kalo ngga punya blog, bisa juga daftar langsung dan nulis di micrositenya. Hadiahnya menarik lho. Yuk ikutan dan jangan lupa ajak yang lain ya.


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar


Oke! Saya akui bahwa saya boros banget soal urusan rawat merawat body. Bodylotion terutama, bisa berkali-kali oles deh. Mau beli yang ukuran kecil ya byebye habisnya bisa seminggu.

Jadi salah satu produk lokal andalan saya adalah MARINA. Yep, disamping harganya mumer, gampang dapetinnya, hasilnya pun oke. Dibanding dengan merek luar yang mihil dan mustahil saya beli, nyehehe, produk ini cukup memuaskan kok. 

Waktu pertama kali lihat bodylotionnya di meja rias Mama, awalnya saya ragu. Biasanya kan lotion botol gedhe terkenal murah dan bertekstur cair, padahal saya suka yang lembab. Saya sempet ngobrol,"Ma, emang lotionnya enak?" "Enak lah, murah juga" "Bisa cerahin ngga?" "Ngga tau, Mama kan ngga butuh putih"

Saya langsung kecut aja dengernya. Jujur aja, Mama kulitnya putih, sedangkan kulit saya antara sawo matang dan kuning langsat. Jadi saya simpulkan sendiri, punya kulit sawo langsat. Sip!

Saya ngga menggebu buat putih sih, tapi sebagai pengagum Donna Harun, saya juga pengen punya putih bersih dan berkumis tipis. *nyari emot nyengir kuda kok ngga ada?*

Trus begitu lotion saya habis, belilah produk Marina yang gedhay sekalian biar awet. 



Bodylotion dengan isi 500 ml berharga Rp 16.000 an ini, bertekstur cair. Etapi jangan salah, begitu dioles dan diusap rata, lotionnya ini cepet meresap ke kulit. Saya yes sama moistnya! Varian wanginya pun macem-macem. Saya sering gonta-ganti, soalnya wanginya seger ngga nyegrak. 

Mau yang lebih lembab dan ada SPFnya? Pilih yang warna oranye. Teksturnya lebih kental, lembab dan mampu meminimalisir efek buruk sinar matahari. Harganya selisih dikit Rp 18.000 an. Ada lagi sih yang SPF 30, tapi buat saya -yang sekarang jarang shooting outdoor- cukup di SPF 15.

Produk Marina itu mudah didapat. Jadi pernah, saya kelupaan pake wangi-wangi pas udah keluar rumah. Penting? Ya donk, saya anti bau ngga sedep, masa Donna Harun ngga wangi? Gimana sih? *toyor diri sendiri*

Mampirlah saya ke sebuah mini market dan menemukan Marina Bodymist di rak beauty. Dan yeay wanginya enak-enak! Cuma ngerogoh kocek Rp 12.000, bisa wangi sekitar 3 jam an. Asek asek joss.




Saking bingung sama wanginya, saya pilih yang Fabulously Sweet. Wanginya cewek banget, seger tapi ngga nyengat. Botolnya dari plastik dan didesain ramping. Jadi yang pecicilan dan punya anak yang hobby banting-banting kosmetik Mamaknya -kayak saya- ngga perlu khawatir. Huehehe.

Minusnya, wanginya cuma bertahan bentar. Ya kan emang namanya bodymist, jadi emang wanginya ringan. Saya sih semprotnya di baju, soalnya kulit saya sensi. Bodymistnya selalu di tas, ilang dikit, semprot lagi. Kaget juga karena ternyata paling sering saya pake. Jadi ritual abis mandi itu pake bodylotion plus bodymist. Wanginya semerbak kemana-mana sambil komat kamit moga-moga aura Donna Harun ada di saya. *pengsan*

Repurchased : YES.

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar


Kalo disuruh jabarin prestasi apa yang pernah kamu capai? Saya akan jawab salah satunya adalah memberikan anak ASI eksklusif. Lho kok bangga? Woiya donk. Memberikan ASI itu ngga serta merta buka kemeja, clep, sedot, gitu aja. Di balik pemberian ASI inilah yang saya sering sebut perjuangan. Yes, saya hampir berhasil nih, selama 2 tahun berjuang melawan ego dan meleburkan sifat ngga sabaran menjadi sebuah kata ikhlas.

Sebuah komitmen untuk konsisten dalam memberikan ASI, sudah tercetus sejak saya mengandung. Tuh Suami saya yang paling semangat kalo udah urusan ASI, walopun kami sempat mendapatkan drama di awal Alya lahir. Semua orang tahu saya pernah menderita Post Partum Depresion dan mastitis yang sempat menyebabkan saya hilang kendali. Tapi itu bukan menjadi alasan untuk memberikan bayi saya susu lain. No! ASI saya melimpah. Bahkan saya ingat, di umur 2 bulan, bobot Alya mencapai 6,1 kg. Sebuah angka bombastis untuk ukuran bayi perempuan dan angkanya benar-benar mendekati kurva obesitas. Tapi saya tetap tenang, anak ASI mana ada yang obesitas? Yeay!

Alya itu tingkat nenennya udah dalam tingkat addicted. Kalo dia bisa ngisi biodata, saya yakin, kolom hobby and interest adalah nenen. Dan saya adalah Working Mom at Home, yang memilih menjadi freelancer sejak Alya lahir. Jadi, mengasuh Alya itu tugas utama. Inilah keistimewaan buat saya. Bekerja sambil mengasuh anak itu capeknya ruaaarr biasa. Banyak hal yang saya rela korbankan, banyak makian ketika saya memilih bekerja di rumah, tapi lebih banyak juga pujian yang menyemangatkan.

Ketika asik mengetik dan mood udah terjaga tapi Alya minta nenen, saya bakalan lambat dan disambut tangisan sendunya. Waktu meeting sama temen dan hampir mencapai kesimpulan, Alyapun ngga segan untuk merengek nyariin susunya.  Bisa dipastikan hal ini tentu merepotkan dan ngga jarang bikin partner kerja mau ngga mau memahami. Maklumlah, Alya ngga ngedot. Jadi ya, cuma nenen pelipur laranya. Dan berkali-kali itu pula lah, saya dibikin mengeluh dan nyaris stress. God bless me, saya bisa melakukan kewajiban tersebut secara bersamaan. Buktinya, bulan ini Alya sudah menginjak umur 24 bulan.

Nah, ini ada beberapa tips dari saya agar ASI tetap lancar:

  • Berpikir positif
  • Minta dukungan utama dari suami dan keluarga
  • Konsumsi makanan bergizi dan seimbang
Saya sempat mencoba susu menyusui disaat merasa ASI berkurang. Seminggu setelah rutin mengkonsumsi susu tersebut, ASI saya nampak biasa aja dan perubahan yang paling mencolok adalah jerawat sukses meradang di pipi saya. Ngga pikir lama, segera saya hentikan mengkonsumsinya.

Menyusui adalah interaksi terdalam yang dilakukan oleh Ibu dan anak. Jauhkan pikiran dari hal-hal negatif. Membelai, mencium dengan lembut dan memberikan sentuhan kecil membuat buah hati merasa nyaman sekaligus aman. Anak akan menjadi pribadi yang selalu dekat dengan kita.
Sebagai seorang Ibu, tak jarang kita merasa capek, mengeluh pusing atau mungkin menyimpan rasa sakit. Itu dikarenakan pekerjaan yang dirasa berat, dikerjaan secara bersamaan dan kurangnya komunikasi antar keluarga. Kalo ibu stress, pasti akan berpengaruh dengan ASInya. Dukungan positif akan sangat meringankan beban yang Ibu rasakan.

Sebelum kita mengkonsumsi makanan, ada baiknya diteliti dulu efek untuk si kecil. Karena beberapa bayi akan memberikan respon ketika tidak cocok dengan apa yang Ibu konsumsi. Usahakan mengkonsumsi gizi yang baik dan seimbang agar ASI semakin bagus. Jika perlu konsumsi booster ASI supaya kebutuhan anak terpenuhi.


Hasil rekomendasi teman dan googling booster ASI yang asik dan terbukti berkhasiat adalah ASI BOOSTER TEA. Buat yang ngga cocok konsumsi susu menyusui, coba deh produk ini. Dari dulu saya sih love banget sama teh. Mengkonsumsi teh panas kalo lagi puyeng sama kerjaan bikin saya relax dan pikiran tenang. Nah, moment menyusui ini ngga lantas bikin saya berhenti minum teh donk. Apalagi Asi Booster Tea bikinnya gampang, mau enak tinggal campur gula atau creamer.

ASI Booster Tea merupakan minuman teh pelancar ASI alami pertama di Indonesia yang bisa meningkatkan jumlah ASI hingga 900% hanya dalam waktu 24 Jam. Keunggulannya adalah:
  • Melancarkan ASI hingga 900% dalam waktu 24-72 jam
  • 100% herbal yang aman untuk ibu dan bayi
  • Lebih ekonomis, tanpa konsumsi susu formula
  • Sudah dikonsumsi jutaan ibu menyusui
Mengapa Asi Booster Tea bisa lebih unggul dari pelancar asi lainnya?
Karena Asi Booster Tea diracik secara tidak main-main, dengan komposisi takaran bahan yang benar-benar tepat dan presisi sehingga begitu ampuh melimpahkan asi sekaligus benar-benar aman bagi ibu & bayinya.
Adapun komposisi Asi Booster Tea sebagai berikut :
ASI booster Tea (walaupun tanpa kandungan daun teh) adalah sebuah suplemen penambah ASI yang terbuat dari bahan alami (herbal) dengan komposisi Fenugreek seed, fenugreek powder, FENNEL SEEDS, Fennel powder, ANISE, cinnam venum, alpinia powder, dan habbatussauda.


Cara membuatnya gampang banget, bisa dilihat di video ini:


Asik banget kan elemennya. Saya mah udah buktiin khasiatnya. Jadi sekarang ngga perlu kata tidak donk buat memberi ASI untuk si buah hati. Karena ASI itu beribu manfaat bagi bayi maupun Ibunya sendiri. Saya sih pilih beli Asi Booster Tea ketimbang beli susu formula. Ehehehe.


Mau kepo produknya duluan boleh, silahkan buka:
Webnya 
ASI BOOSTER TEA 
NAKIBU

Instagram

@asiboostertea

Facebook 

Pejuang Asi II
Fanpage : Best Bunda

Fiuh.... ternyata udah mau 2 tahun aja Alya menemani saya kemana aja. Di saat inilah yang membuat saya menyadari bahwa akan ada yang kurang nantinya. Bakalan rindu rengekan manjanya, sentuhan tangan kecil yang memijit lengan saya ketika nenen, mendekap badan dan mencium keningnya sesuka hati saya. Ah, saya jadi mellow drama gini. Emang benar ya, ketika menyapih, keikhlasan bukan cuma di anak, tapi bahkan juga di Ibunya. Ya, ikhlas memberi, ikhlas mengasihi, ikhlas menerima hak dan ikhlas memenuhi kewajiban. Jadi, menyusui bagi saya adalah proses belajar. 


Apapun yang akan terjadi, kami harus sama-sama siap. Yang terpenting, saya sudah melakukan salah satu kewajiban saya menjadi seorang Ibu. Terimakasih Alya, karena hadirmu, Mama jadi semakin paham arti sebuah keikhlasan.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar


Tahu donk kalo suami saya pinter masak? Dan saya merasa bersyukur ngga habis-habis. Udah nafkahin, pinter masak lagi. Gemes deh. Pokoknya Suami saya ganteng maksimal. *koprol

Ini adalah resep andalan Mas Suami yang paling disukai saya sama Alya. Ngga kalah sama resto mewah deh. Saking senengnya kami sama menu ini, Mas Suami makin sering bikin dengan segala kreasinya. Pengertian kalo Istri unyunya suka banget sama pasta, daripada boros jajan di luar mulu, mending dibikinin di rumah, anteng deh.

Kami menyebutnya Pasta Alfredo, resepnya dari menyontek sana sini ditambah rutin nonton acara Ultimate Cookery Course Gordon Ramsay.

Oiya, Carbonara is easy, and Alfredo is easier. Jadi bedanya mungkin kalo carbonara lebih banyak bahannya seperti lada hitam dan macam kejunya. So, alfredo ini lebih simple walopun mungkin bagi sebagian orang udah males duluan sama bahan-bahannya. Seperti saya, yang kalo kebanyakan bahan mikirnya pasti kebanyakan perkakas. Kebanyakan perkakas sama dengan kebanyakan cucian. Mau masak aja kebanyakan mikir haha.
Nah, ini resep ala suami saya.
BAHAN:

  • Pasta favorit (Macaroni, Penne, Spagetti atau Fetucinni)
  • Susu (Saya pake ultra)
  • Keju (Saya pake kraft)
  • Mentega untuk menumis
  • Tepung
  • Brokoli
  • Sosis/daging ayam/udang
  • Bawang bombay
  • Bawang putih
  • Merica
  • Oregano

CARA MEMASAK:
1. Rebus pasta, daging ayam/ udang dan brokoli sampai lunak. Masing-masing diukur tingkat kelunakannya sendiri ya.
2. Tumis bawang bombay dulu, kemudian bawang putih, tumis terus sampai harum dan caramelized. Tambahkan tepung dan susu sampai kental.
3. Masak dengan api kecil. Masukkan pasta, udang/ayam, dan brokoli. Campur semua bahan hingga merata.
4. Tambahkan keju, tuangkan sejumput garam dan merica. Aduk sampai mengental.

TIPS:
- Sebenarnya bawang bombay itu pilihan. Mau ngga pake juga ngga papa. Tapi kalo mau agak manis dikit, bawang bombay makin mantap kalo kita masak hingga kental pake mentega.
- Gunanya tepung itu supaya pastanya kental. Saya pernah nemuin menu pasta di sebuah resto yang pasta alfredonya cair. Rasanya ngga pekat alias ngga ngenyangin. Haha.
Mas Suami cuma bilang "Ini cuma kurang tepung", sejak saat itu saya males pesen Alfredo kalo bukan resto yang sudah saya kenal sebelumnya. Seperti Adi's Culinary di semarang. Aduh, ampun, semua makanannya nyaris sempurna kalo itu mah!
Gimana, mudah kan bikinnya? Saya juga bisa sih, tapi sorry ya, lain kali aja. Huehehe ngeles. Udah ah, saya mau beresin dapur dulu. Biasaaaa.... di balik lelaki hebat yang pinter memasak, di belakangnya ada istri yang sudi nginem. Trims.





Share
Tweet
Pin
Share
No komentar


Treatment wajah bagiku itu adalah wajib dan tidak boleh ditinggalkan! Jangan pernah! Soalnya, aku punya kulit berpori besar dan banyak whitehead yang harus dibasmi dari muka bumi. Kalo ngga, jerawat bakal lebih sering nongol. Huhuhu

Aku udah berkali kali ganti produk untuk urusan treatment ini, tapi akhirnya balik lagi ke cinta sejati saya. *cie. 


Aku menyebutnya Duo Dynamic. Layaknya sepasang kekasih, layaknya sepasang sandal, mereka saling melengkapi. *apasih*. 
Yes! Karena produk ini jadi andalan banget buat kulit sensitif seperti aku.



Peeling Mundisari dan Masker Bengkoang Mustika Ratu. 
Ngga bohong deh, ini produk bener-bener oke punya. Harga Peeling dan Maskernya sama-sama sekitar Rp 15.000 tube kecil 60 gram. Gampang didapetin dimana-mana pula. Sebenernya udah banyak sih, Beauty Blogger review produk ini, aku donk telat. *udah telat, bangga. 

Yang pertama dipakai pas perawatan mingguan, peeling mundisari duluan lah ya. Udah tahu kan, kalo aku tuh berpori besar? Peeling ini sukses ngga bikin break out. Butirannya kecil tapi banyak, jadi cukup gunakan secara pelan. Oleskan merata pada wajah, dan diamkan tiga menitan, lalu gosok perlahan.



Kalo masih ada jerawat besar, waktu peeling jangan terlalu diusreg-usreg biar ngga semakin jadi. Gosok aja seperlunya, pentingkan daerah yang ada semacam jerawat pasir, komedo, dan bruntusan. Memakai treatment kayak gini emang kudu extra sabar sih. Tapi dijamin langsung rontok sel kulit matinya. 

Sesudahnya, versi aku, uapin wajah dengan air panas. Tunggu sampai pori-pori terasa membuka, lalu saya bilas dengan handuk hangat. Baru deh oles masker bengkoangnya. Jadi semacam, ketika pori-pori membuka, masker memberikan kulit kita segala manfaatnya. Pake maskernya 30 menit cukup, ngga perlu lebay dibawa tidur malam. Ini bukan sleeping mask, jadi gunakan seperlunya, hasilnya langsung kerasa kok. Lalu, tinggal bilas pake air anget sampai bener-bener bersih dan kemudian biasanya aku usapkan es batu supaya pori kembali nutup.




Pokoknya Masker Bengkoangnya emang juara! Flek di pipi saya perlahan memudar. Memudar lho ya, belum hilang, dan perlu waktu yang cukup lama. Yang aku kurang suka nih, waktu apply ke wajah, mata kok jadi pedih? Semacam sensitif gitu dan baunya juga agak nyegrak dibanding yang versi bubuk.


Tapi kenapa ngga pilih yang serbuk aja?

Bosen. Haha. Lebih praktis juga sih. Walopun aku tahu dan lebih sering menggunakan yang bubuk, tapi ini ngga kalah asiknya kok. Bedanya, kalo yang serbuk aroma tradisionalnya masih kerasa, kalo yang model krim ini, lebih kerasa kimianya.

Hasil yang dirasakan setelah pake treatment ini adalah kondisi muka yang lumayan mulus dan licin. *bayangin diri Maudy Ayunda*. Hore banget kan dengan harga yang murah meriah ngga perlu ke salon udah dapet wajah ciamik? Paling kerasa adalah muka yang ngga kemerah-merahan lagi. 

Ulala.

*no edit, no filter

REPURCHASED: YES.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Dikaruniai kulit yang cenderung kuning, membuat kita harus rajin merawatnya. Bukannya aku ngga suka hitam, kalo kulit sunburn dan ngga dirawat, kulit malah jadi kemerahan kayak kepiting rebus. Jelek kan?

Sebenernya aku paling males kalo ada orang ngeluh cuaca panas. Panas ngeluh, ujan ngeluh. Trus saya juga ngga mau ribet sama jaket dan masker muka kalo pake motor. Panas jaketan, ujan jaketan. Fashion macam apa? 

Hahaha.
Nah, demi ngga mau ribet itu saya cenderung milih produk dengan embel-embel Lightening. Bukan buat mutihin, tapi buat mencegah kulit biar ngga kemerahan.

Aku pilih Shinzui Ume donk, biar kawai kayak orang jepang. Sejak diluncurkannya tahun 2002, yaitu masih berupa sabun batangan, Shinzu'i langsung diburu para pemuja kulit cerah khas asia. Dibanding varian Shinzu'i Matsu yang kalem, Shinzu'i Ume dari packagingnya pun udah keliatan coloful, dan wanginya asik, enak, seger. Tapi kalo segi manfaat sama aja kok.

Shinzu'i mempunyai 4 resep rahasia untuk mencerahkan kulit, yaitu:
1. Herba Matsu Oil
Membantu mengubah pigmen melanin penyebab warna kulit gelap, menjadi leukomelanin yang lebih cerah. Sehingga kulit nampak lebih cerah sekaligus lembab.
2. Ekstrak Bunga Sakura 
Membantu proses regenerasi kulit sehingga kulit tidak mudah kusam. Efek baiknya kulit lebih bening dan kenyal.
3. Adzuki Beans 
Mengandung saponin yaitu zat alami yang memberikan busa alami untuk membantu mengangkat sel kulit mati dan membersihkan pori-pori dengan menarik keluar pori penyumbat, kotoran dan bakteri yang menyebabkan noda hitam pada kulit. 
4. Beras Jepang 
Membantu melembutkan dan mencerahkan kulit. 


Dengan harga sekitar Rp 5.000, sabun batangan ini sejak awal keluar, udah langsung hits. Jaman aku SMA dan kuliah, ketika sadar kulit besem dikit, langsung dipakein sabun ini cepet pulihnya. Ketika apply sabun batangan hingga berbusa, tinggal diemin sekitar 3 menitan sambil gosok gigi. Biar kandungannya meresap dan efek putihnya cepat terasa. Gunakan rutin saat mandi, ingat, mandi 2 kali sehari ya, biar sehat. Haha.

Iya lho, gara-gara sabun ini Mas Suami bilang saya cerahan dikit. Mayanlah, biasanya demek.

Untuk perawatan mingguan, pakai bodyscrubnya. Aku rutin pakai 2 kali seminggu. Walopun butiran scrubnya gedhe, tapi ngga bikin perih. Kece kan? Scrub ini efektif menghilangkan sel kulit mati yang menempel hingga bekas goresan luka sang mantan. Eaaaak.


Jadi kalo abis scrubbing, kulit bakalan terasa keset. Aromanya juga cenderung pekat dan tahan lama. Tinggal bilas dan tidak perlu pakai sabun lagi sih, soalnya udah mantep. Harganya Rp 17.000, itu bisa dipakai kurang lebih sebulan. Jangan khawatir, banyak toserba sering pada bikin diskon kok. Yey!




Yang terakhir, gunakan Shinzu'i body lotion sehabis mandi dan ketika kulit terasa kering. Lotion ini mengandung UV protector yang menangkal efek buruk sinar matahari ke kulit kamu. Tesktur lotionnya ringan tapi lembab. Aku rutin gunakan pada tangan, kaki, paha, leher hingga perut. Kenapa di perut, karena pengen ilangin bekas stretchmark aja sih, kali aja bisa. Muehehe.

Walopun gonta ganti body lotion, tapi Shinzu'i paling sering dibeli! Dengan harga Rp 21.000 yang berisi 120ml ini bisa habis selama dua minggu. Aku sering ngrasa kulitnya kering, jadi boros banget make'nya. 



Kulit kamu bakalan lebih cerah kalo rutin pake Shinzu'i ini. Janji di jargonnya: Putih itu Shinzu'i, lumayan terbukti. Tidak serta merta langsung brek, putih, ngga. Bertahap donk disertai perawatan rutin dan yang terpenting do'a biar putih kek Chelsea Islan. Ehe ehe.

Buat aku, minimal bisa menjaga kelembaban dan warna kulit itu udah love to the moon and back. Dan jelas, Shinzu'i tetep menemaniku setiap hari.

Repurchased: Yes.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Pagi-pagi makan sate?
Yes, kamu ngga salah kalo di magelang. Karena Warung Sate Pak Budi yang terletak di sentra kuliner jalan tidar (belakang RSU) ini dijamin endeeuus, ngga urusan kamu mau makan kapan. Muehehe. Buka mulai pukul 07.00 dan jam 10.00 biasanya udah habis. Gimana ngga habis, wong harga seporsinya cuma Rp 15.000, berisi lontong dan 5 tusuk sate. 


Sebelum ketemu sate ini, Mas Suami pernah bilang: 
"Ngga ada sate seenak di kalimantan, di sini penjual satenya pelit, bumbunya juga dikit"
Dengan sedih saya sempat mengiyakan sambil tetep do'a moga-moga di sini ada sate yang oke. Ngga lucu donk kalo tiba-tiba dia ngajak saya pindah kalimantan cuma gara-gara di sini ngga ada sate enak? Hih.

Nah, di suatu pagi yang asique, ternyata Tuhan menggiring kami untuk melewati Warung Sate Pak Budi ini. Dan hah? Dagingnya gedhe! Persis seperti sate Paman yang Mas Suami rindukan. Sip! Saya ngga jadi pindah ya? Haha.

Kalo buat saya, seporsi udah bikin kenyang abis. Selama saya cari kuliner sate di Magelang, sate Pak Budi ini termasuk gedhay sis, ngga pelit kasih daging. Bakarnya ngga live disitu, tapi udah ada yang masok dari rumah. Jadi kita dateng, ready makan. Cepet ngga nunggu lama.



Sate ini ternyata udah lama terkenal dan jadi langganan para penikmat kuliner. *Halo yos, ke mana aja?
Mau pesen buat acara, hajatan, syukuran, bisa banget. Beberapa kali saya ke situ, Mbak penjualnya lagi bungkusin sate pesanan. 
Kalo mau ke sini, jangan terlalu siang, nanti bisa kehabisan. Dan ketika kamu udah nyoba sate ini, dijamin bakalan ketagihan.
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar

Judulnya? 
Lho eh?
Kok?
Serius?
Halooo...?

Iyaaaa! Judulnya ngga salah kok. Sebelum ngepost ini aku yakin bahwa akan banyak pertanyaan kayak di atas. Dan dari rasa paling dalam, aku emang pernah merasa males sama aturan-aturan yang berbeda dari mertua.


Punya mertua itu ibarat kita menyukai Burger mahal di sebuah resto yang belinya kudu sepaket sama salad sayur yang bikin kita eneg. Nah, apakah salad sayur yang justru menyehatkan itu mau kita buang? 

Akhirnya, makanlah kita si salad sayur yang-walopun-ngga-kita-sukai-tetep masuk ke perut. 

Untuk berkomitmen dan melangkah ke status suami isteri itu harus melewati tahapan perkenalan dengan masing-masing orang tua. Waduh... sebuah tahapan yang benar-benar membahayakan bagi sebuah hubungan. Rasa deg-degan dan takut pasti banyak dirasakan oleh kita, ya ngga? Mau ngga mau, setuju ngga setuju, penting ngga penting, cocok ngga cocok, tahapan untuk kenal lebih dekat harus dijalani.

Aku nih contohnya. Dari awal kenal mertua, aku udah menemukan sekitar lima ratus tujuh puluh dua ribu empat ratus delapan belas perbedaan aturan.

Misalnya: cara mengambil nasi di magic com antara orangtua dan mertua aja berbeda. Orangtua mengambil nasi dengan tetap meratakan nasi sesudahnya, kata mama, supaya tidak terkesan 'nurahi'. Lain dengan mertua, mengajarkan kalo ambil nasi dengan cara dibelah, jadi kayak motong kue, kata mertua, supaya rapi.

Lhah? Trus kepiye?

Awalnya salah satu masalah dari sekian ratus ribu perbedaan aturan ini bikin pikiranku salto dan muka cemberut ngga habis-habis. Suami saya saksinya! Karena dia adalah pelampiasan nggerundel aku. Hahaha.

Mertuaku jauh, paling banter ketemu tiga kali setahun. Jadi begitu ketemu dalam waktu yang lama, nampaklah secara nyata akan perbedaan aturan itu, yang ngga jarang bikin kami sinis-sinis-an. Eh iya bener. Yang paling parah pas abis lahiran. Aturan mereka yang kami anggep kuno itu menyebabkan aku sempat baby blues hebat. Benar-benar hal terparah yang pernah aku alami deh. 

Kemudian aku ambil hikmahnya, kalo misal aku ngga komunikasikan ketidaksetujuan kami tentang aturan mertua, mungkin hubungan ini malah tambah kacau dan ngga akan pernah sedekat ini sama mereka.

Benar! Komunikasi kunci utamanya.

Komunikasi itu juga harus tepat waktu. Ada saat yang tepat dan dengan penyampaian yang terbaik pasti kita nemu celah untuk 'berbaikan' dengan mertua. Aku yakin kok, mereka juga pasti menganggap kita anak sendiri. Sama kayak kita, mau ngga mau, suka ngga suka, cocok ngga cocok. 

Oke oke... susah memang. Toh aku ngga berbicara ini gampang. Wong aku sendiri aja cucah anet mau ngakuin kalo mertua itu kayak orang tua sendiri. Perlu berhari-hari untuk bisa menelaah, memahami, dan akhirnya merangkul aturan layaknya rumah sendiri.

Terlebih karena orang tua saya bercerai, aku jadi merasa mempunyai 'rumah' lain untuk pulang. Walopun posisi mama papa kandung tak akan tergantikan, tetapi mertua adalah rumah kedua untuk pulang. Karena semua punya porsinya masing-masing.

Udahlah, bagaimanapun sikap yang kita tunjukkan, perasaan apapun yang akan diungkapkan, namanya mertua, suatu saat kita toh bakal bertemu lagi entah kapan.

Apa ngga boros bin Mubazir?

Kira-kira begitu.

Lama-lama aku cuek juga, dibikin gampang aja deh. Kalo lagi di rumah orang tua ya ikutin aturan orang tua, kalo di rumah mertua ya kudu patuh sama aturannya. Kalo di rumah sendiri? Suka-suka kami. Kami udah punya aturan rumah tangga kami, huh! *tangan sedekap

Masak mau kita pendam sampai beribu tahun lamanya? Buat apa? Kita kan juga ngga mau kalo nantinya digituin sama menantu? 


*Mama Papa mertua, saya kangen ke Pangkalan Bun...
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Newer Posts
Older Posts

HELLO!


I'm Yosa Irfiana. A scriptwriter lived in Magelang. Blog is where i play and share. Click here to know about me.

FIND ME HERE

  • Instagram
  • Twitter
  • Facebook
  • Google Plus

Blog Archive

  • ►  2023 (1)
    • ►  January 2023 (1)
  • ►  2022 (14)
    • ►  December 2022 (1)
    • ►  October 2022 (1)
    • ►  August 2022 (2)
    • ►  July 2022 (1)
    • ►  June 2022 (1)
    • ►  April 2022 (2)
    • ►  March 2022 (2)
    • ►  February 2022 (3)
    • ►  January 2022 (1)
  • ►  2021 (60)
    • ►  December 2021 (1)
    • ►  November 2021 (3)
    • ►  October 2021 (3)
    • ►  August 2021 (3)
    • ►  July 2021 (2)
    • ►  June 2021 (3)
    • ►  May 2021 (15)
    • ►  April 2021 (21)
    • ►  March 2021 (2)
    • ►  February 2021 (2)
    • ►  January 2021 (5)
  • ►  2020 (44)
    • ►  December 2020 (5)
    • ►  November 2020 (2)
    • ►  October 2020 (4)
    • ►  September 2020 (5)
    • ►  August 2020 (3)
    • ►  July 2020 (7)
    • ►  June 2020 (6)
    • ►  May 2020 (1)
    • ►  April 2020 (4)
    • ►  March 2020 (2)
    • ►  February 2020 (3)
    • ►  January 2020 (2)
  • ►  2019 (89)
    • ►  December 2019 (5)
    • ►  November 2019 (7)
    • ►  October 2019 (6)
    • ►  September 2019 (10)
    • ►  August 2019 (6)
    • ►  July 2019 (6)
    • ►  June 2019 (9)
    • ►  May 2019 (9)
    • ►  April 2019 (8)
    • ►  March 2019 (7)
    • ►  February 2019 (7)
    • ►  January 2019 (9)
  • ►  2018 (135)
    • ►  December 2018 (21)
    • ►  November 2018 (17)
    • ►  October 2018 (9)
    • ►  September 2018 (9)
    • ►  August 2018 (10)
    • ►  July 2018 (9)
    • ►  June 2018 (12)
    • ►  May 2018 (9)
    • ►  April 2018 (9)
    • ►  March 2018 (9)
    • ►  February 2018 (10)
    • ►  January 2018 (11)
  • ▼  2017 (116)
    • ►  December 2017 (8)
    • ►  November 2017 (7)
    • ►  October 2017 (8)
    • ►  September 2017 (9)
    • ►  August 2017 (8)
    • ►  July 2017 (11)
    • ►  June 2017 (8)
    • ►  May 2017 (11)
    • ►  April 2017 (8)
    • ▼  March 2017 (12)
      • [SPONSORED POST] Kontur Wajahku berkurang dengan (...
      • #KOMIKIBU THE TRUTH BEHIND THE PHOTOSHOOT
      • SELAMAT ULANGTAHUN CALON TUKANG SAYUR
      • #MemesonaItu BERANI MENJADI DIRI SENDIRI
      • REVIEW BODY LOTION & BODYMIST - CANTIK DENGAN MARINA
      • BELAJAR IKHLAS LEWAT PEMBERIAN ASI
      • #RESEPSUAMI PASTA RUMAHAN
      • DYNAMIC DUO TREATMENT FLEK HITAM - REVIEW PEELING ...
      • REVIEW SHINZU' UME BODYCARE - 3 Langkah Mudah Dap...
      • MAKAN SATE AYAM PAGI HARI DI MAGELANG
      • AKRAB DENGAN MERTUA
      • PLUS MINUS PUNYA SUAMI JAGO MEMASAK
    • ►  February 2017 (15)
    • ►  January 2017 (11)
  • ►  2010 (9)
    • ►  November 2010 (9)

CATEGORIES

  • HOME
  • BABBLING
  • BEAUTY
  • FREELANCERS THE SERIES
  • HOBBIES
  • LIFE
  • PARENTING
  • BPN 30 DAY BLOG CHALLENGE
  • BPN 30 DAY RAMADAN BLOG CHALLENGE 2021

BEAUTIESQUAD

BEAUTIESQUAD

BLOGGER PEREMPUAN

BLOGGER PEREMPUAN

EMAK2BLOGGER

EMAK2BLOGGER

Total Pageviews

Online

FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by ThemeXpose