YOSA IRFIANA

Powered by Blogger.
Aku pernah cerita ya, kalau aku tuh sebetulnya enggak terlalu wow gimana gitu sama yang namanya Aloe Vera Gel. Mau dibilang bisa nyembuhin beruntusan, mau dibilang bisa mencerahkan, seperti yang sudah-sudah, Aloe Vera Gel buatku cuma bisa mengatasi sunburn, alias aku pakai kalau habis panasan doang. Selebihnya? Aku pakai buat lotion tubuh karena sensasi dingin yang menyegarkan.

Well then, aku dapetin produk Citra Fresh Glow Mutifunction Gel - Aloe Bright UV dari #socobox #bestof2019. Sempet mau hibahin ke Mama saja setelah selesai review, karena Mama katanya malah cocok sama produk-produk soothing gel seperti ini. Maklum, kulitnya suka kemerahan akibat jarang pakai sunblock. Sudah dibilangin berkali-kali ngeyel, katanya enggak perlu sunblock wong kalau keluar pakai motor Mama pakai masker. Intinya, seberapapun aku bilang pentingnya sunblock ke Mama, bakalan enggak mempan didengarkan, dan jadilah Mama senang sama sama produk yang menenangkan seperti ini. Sek sek, kok malah jadi ngomongin Mama sih.

Ya sudah, daripada berlama-lama, mari kita mulai saja reviewnya ya!


Sebelum ngomongin Citra Fresh Glow Mutifunction Gel, selama ini aku pernah mencoba 2 produk yang samaan mengusung aloe vera sebagai bahan dasarnya. Satu, jelas Nature Republic yang ngehits. Dua, Herborist Aloe Vera Gel. Keduanya, bagi aku enggak memberikan hasil yang mengesankan. Nature Republic jelas terlalu keras di kulitku karena kandungan alcoholnya. Sedangkan Herborist, yang waktu itu aku pakai buat meredakan kemerahan akibat sunburn, cuma bisa itu doang, selebihnya jika dipakai tiap hari, beruntusan datang. Seperti ceritaku tadi, akhirnya, Herborist aku hibahin ke Mama setelah sunburn-nya memudar.

Baca juga: Review Herborist Aloe Vera Gel

Citra Fresh Glow Multifunction Gel mempunyai 2 varian, Aloe Bright UV dan Tomato Bright UV. Jujur aku lebih tertarik sama Tomato Gel-nya, tapi belum sempet beli karena aku enggak ngerasa penting dan di rumah masih banyak pelembap lainnya. Sempet jadi wishlist sih, cuma aku kan kalau beli sesuatu ngelihat asas manfaat dan urgensinya, jadi, aku skip dulu saja, sampai akhirnya malah dikirim sama Sociolla. Hehehe.


Yang menarik dari Citra Fresh Glow Aloe Vera ini, ternyata diperkaya dengan 100% natural aloe vera essence, 100% natural mint essence, 20x vitamin B3 dan Vitamin E, serta klaimnya 0% alcohol. Jadi, bisa melembapkan, mencerahkan, dan menyejukkan kulit. Selain itu, Citra ngeklaim bahwa produk ini bisa menyamarkan noda hitam atau bekas jerawat dan cocok untuk semua jenis kulit. 

INGREDIENTS

Water, Glycerin, Niacinamide, Aloe Barbadensis Leaf Extract, Mentha Piperita (Peppermint) Leaf Extract, Tocopheryl, Acetate, Acrylates/C10-30, Alkyl Acrylate Crosspolymer, Perfume, PEG-40, Hydrogenated Castor Oil, Benzophenone-4, Phenylbenzimidazole, Sulfonic Acid, Sodium Hydroxide, Disodium EDTA, Glucose, Sodium Carbonate, Propylene Glycol, Sodium Chloride, Lactic Acid, Sodium Sulfate, Phenoxyethanol. Methyparaben, Sodium Benzoate, Pottasium Sobate, CI 19140, CI 42090


Di ingredients-nya, terdapat Phenoxyethanol, namun termasuk list terakhir. Phenoxyethanol ini masih turunan alcohol, penggunaannya dalam kosmetik, biasanya bertujuan sebagai pengawet anti-bakteri dan anti-oksidan. Tapi tenang, menurut penelitian di Amerika Serikat, asalkan penggunaan Phenoxythanol masih dalam konsentrasi 0,5 sampai 1,0%, masih menunjukkan rasa aman, dan dampak buruknya enggak begitu terlihat di tubuh manusia.


PACKAGING

Agak berbeda dengan packaging Aloe Vera Gel lainnya, Citra lebih menarik dan cantik. Kemasan semi transparan dan tutup flip top membuat gel-nya gampang dikeluarin, tapi juga enggak gampang tumpah. Desainnya sendiri simple, enggak banyak ornamen. Semua informasi dari ingredients, klaim, isi produk, bar code, expired produk, semua tumplek blek ada di kemasannya. Buatku yang bermata minus, agak jereng juga baca tulisan yang kecil-kecil seperti ini.


TEXTURE AND SCENT

Tekstur Citra Fresh Glow Multifunction Gel Aloe Bright UV cenderung lebih kental ketimbang Produk Aloe Vera Gel lainnya. Meskipun begitu, cukup gampang diratain dan meresap enggak pakai lama. Cuma sayangnya, aku kurang suka sama wanginya yang semerbak kemana-mana. Menurutku, ini merupakan ciri khas produknya Citra sih, punya wangi yang strong dan menggelora.

Sedihnya lagi, aku cukup cocok pakai di kulit wajah. Jadi kalau dioles ke wajah, aku pasti reflek tahan nafas. Tapi tenang, gel Citra terasa banget dinginnya. Cocok banget buat yang mendambakan ketenangan pada kulit.


CARA PEMAKAIAN

Kalau biasanya aku pakai buat lotion kulit tubuh, Citra ini enakan juga buat kulit wajah. Aku suka dan cocok nih sama Aloe Vera Gel-nya. Padahal, awalnya aku enggak berekspektasi macem-macem. Saat ini aku pakai malam hari saja, sebagai sleeping mask. Jadi, urutan pemakaiannya begini:

Cleansing Balm - Face Wash - Toner - Essence -  Citra Fresh Glow Multifunction Gel

Untuk di badan sendiri, aku enggak sering pakai. Justru beberapa kali aku pakein ke Alya secara tipis-tipis, karena kulit Alya lagi besem-besem-nya. Sudah dia sering panasan, malas pakai sunblock pula. Terus kapan hari ke Pantai pakai baju kelihatan keteknya dan sampai sekarang gosongnya masih kentara. Selama 2 minggu aku pakein (walaupun enggak tiap hari juga), hasilnya, kulit Alya lumayan membaik sih, terutama di bagian lengannya.

Sedangkan untuk primer makeup, aku pernah coba pake. Menurutku enggak begitu terlihat awet enggak-nya sih. Kalau butuh primer, sudah paling bener beli primer makeup sekalian dan ditambahin setting spray biar makeup enggak luntur, awet nan glowing. Citra Aloe Vera Gel ini memang bisa bikin produk setelahnya lebih nempel, tapi kalau makeup, masih butuh setting yang OK lagi ketimbang cuma ngandelin gel.


RESULT

Beberapa kali aku skip pemakaian aloe vera gel ini supaya kulitku enggak kebal. Sesuai pengalamanku, aku pernah pakai Aloe Vera Gel dari yang langsung petik sampai 2 produk yang aku sebutin di atas, kalau tiap hari pakai, malah bisa bikin jerawatan.

Tapi gimana ya, aku sudah kadung suka dan dilema juga ini, mengingat ternyata, Citra Aloe Bright UV bisa mengeringkan jerawat secara cepat dan membantu meminalisir peradangan jerawat. Point plus-nya lagi, setelah aku pakai seminggu lebih, enggak bikin jerawatan. Pengen pakai tiap hari, cuma masih inget pengalaman enggak enak sama Aloe Vera, lalu aku selang seling saja pemakaiannya.

Kalau hari ini aku pakai Citra Fresh Glow Mutifunction Gel, besoknya aku pakai whitening serum, atau serum lainnya, sesuai kondisi kulit dan keinginan. Aku pernah baca juga, di beberapa orang, Citra Aloe Bright UV bikin pori-pori menganga, makanya aku agak ketar-ketir nih, soalnya pori-poriku sudah pelan-pelan tersamarkan akibat penggunaan layering skincare yang cocok dan pas.

Besok mungkin akan pelan-pelan aku kurangi penggunaannya apabila jerawat yang besar-besar di kulitku mulai berangsur hilang. Bisa aku gunakan sebagai sleeping mask atau masker saja setelah ngerasa panas-panasan di bawah sinar matahari. Masih pelan-pelan kalau mau stop pemakaian, tapi kalau habis pun mau aku beli lagi varian lain. Jadi, kayaknya enggak aku kasih ke Mama deh. Mama aku beliin saja sendiri hehe.

Nah, buat kalian yang mau mencoba, silahkan dilihat juga ingredients-nya, apakah ada bahan yang enggak cocok. Karena jujur, aku sendiri enggak akan menggunakannya tiap hari, dan hanya akan menggunakannya ketika kulitku bermasalah. Misalnya waktu sunburn, atau hanya difungsikan sebagai sleeping mask biar kulit terasa lebih adem.


Citra Fresh Glow Multifunction Gel - Aloe Bright UV
BPOM: NA 18190100033
Isi: 180 ml
Harga: Rp 34.000
Bisa dibeli di Toko terdekat dan beberapa E-commerce.
Share
Tweet
Pin
Share
12 komentar
Sebelum aku nge-review produk yang sudah terkenal satu ini, aku mau cerita bentar. Dulu, waktu masih gadis, aku tuh demen banget mantengin forum Female Daily. Hampir tiap hari aku buka forumnya, terutama bagian yang bahas soal jerawat. Ada buanyak banget saran yang dikasih sama para membernya, mulai dari yang DIY skincare, produk lokal, sampai yang korea punya. Mostly, yang paling sering aku praktekkin jelas yang DIY. Selain karena aku ngerasa aman karena bahan-bahannya alami, harganya pun terjangkau. Misalnya yogurt, oatmeal, EVOO, sampai daun binahong. Tapi, makin lama makin kusadari, bahwa yang alami belum tentu cocok bagi semua kulit, dan yang berbahan kimia belum tentu enggak bagus buat yang jerawatan. Jadi, makin ke sini, aku enggak mau repot urusan skincare, pasrah sama para peneliti, pasrah sama mereka-mereka yang berhasil membuat sebuah produk skincare dan bisa menjadi holy grail dimana-mana. Sekarang aku enggak ragu deh milih produk skincare yang dijual di pasaran, bahkan sampai yang dari luar negeri, asalkan jelas ingredients list-nya apa, aku berani coba-coba. 

Yap, salah satu produk yang aku incar sejak lama adalah SECRET KEY STARTING TREATMENT ESSENCE.


Banyak yang bilang, Secret Key Starting Treatment Essence ini adalah Dupe-nya SKII. Buat aku yang saat ini kayaknya enggak mungkin beli SKII, hal ini tentu adalah kabar baik. Jujur, SKII harganya masih selangit bagi aku. Masih sayang gitu even though aku beli kemasan kecil yang sudah di-share. Problem besar juga kan, kalau akhirnya cocok dan aku lagi bokek T.T

Jauh sebelum bermunculan Treatment Essence produk lokal dengan harga yang terjangkau, Secret Key sudah jadi idola. Bahannya pun juga menggunakan ragi, sama kayak SKII, yaitu menggunakan Galatomyces, sebagai ragi terbaik yang berfungsi untuk mencerahkan, menjernihkan, melembapkan, serta membuat kulit jauh lebih sehat. 

Buat yang belum tahu, essence berbeda dengan serum. Essence itu biasanya lebih ringan, lebih cair, dan mudah menyerap ke dalam kulit wajah. Secret Key Starting Treatment essence merupakan booster essence yang bisa diaplikasikan setelah penggunaan toner. Jadi, bisa juga sebagai tahapan pertama perawatan kulit setelah ritual cleansing. Tapi, sebagian orang menggunakan Secret Key STE ini sebagai toner dan cara pakainya menggunakan kapas. Saranku nih ya, kamu bisa kok explore ritual skincare kamu, lebih enak dipakai sebagai apa dan dengan cara apa. Karena yang sifatnya hydrating gini, kecenderungannya memang bisa dilayer sesuai kebutuhan wajah kamu.


Secret Key Starting Treatment Essence, ada 2 varian. Satu original, dua Rose Edition. Bedanya selain terletak pada kemasannya, juga ada pada free system-nya, atau bahan-bahan berbahaya bagi kulit yang tidak ada di produk ini.

INGREDIENTS

Water, Glycerin, Galactomyces Ferment Filtrate, Butylene Glycol, Arbutin, Aloe Barbadensis Leaf Juice, rh-Oligopeptide-1, Dimethicone, Chamomilla Recutita (Matricaria) Flower Extract, Centella Asiatica Extract, Camellia Sinensis Leaf Extract, Physalis Alkekengi Fruit Extract, Ogidan Extract (Mixture Extract of Paecilomyces japonica, Acanthopanax senticosus, Ganoderma Lucidum, Deer antlers, and Panax Ginseng Root), Hamamelis Virginiana (Witch Hazel) Extract, Oryza Sativa (Rice) Bran Extract, Portulaca Oleracea Extract, Zanthoxylum Piperitum Fruit Extract, Adenosine, Phenoxyethanol, Disodium EDTA



Secret Key STE mengklaim bahwa kandungannya bebas paraben, alcohol, mineral oil, phenoxyethanol, benzophenone, triethanolamine, animal oil, sulfate, artificial coloring. Jadi, aman untuk yang berkulit sensitif sekalipun. Sedangkan untuk varian STE Rose Edition, mempunyai 10 manfaat yang mampu mengubah kondisi kulit. Seperti mencerahkan kerutan, memperbaiki warna kulit, menjaga elastisitas, menenangkan, menghirasi, mempunyai oil control, mengeksfoliasi, boosting, sampai menghaluskan kulit wajah.



TEKSTUR

Sejauh mencoba berbagai macam Essence, Secret Key STE ini mempunyai tekstur lebih cair, watery, dan malah seperti toner. Tapi bukan berarti bikin STE enggak bikin lembap loh. Justru malah karena lebih gampang meresap, STE bisa dilayering enggak cuma satu dua kali saja, dan bikin kulit kelihatan glowing seketika. Aku pakainya bisa sampai 3 layer demi bisa melembapkan dan membuat kulit terhidrasi.



CARA PAKAI

Banyak yang bilang produk ini bisa dipakai berbulan-bulan. Tapi kalau aku paling 2-3 bulan juga habis mengingat aku boros soal pemakaian essence. Sudah aku bilang ya tadi, kalau aku pakai 2 sampai 3 layer. Soalnya kulitku berminyak sekaligus dehidrasi. Lagian Secret Key STE, setelah dibuka, harus dihabiskan sebelum 12 bulan, sesuai petunjuk dari PAO-nya. Menurutku, 3 bulan pemakaian sudah cukup hemat dan bagus sih, sesuai sama kantong.

Sekarang aku ngerasa cukup telat mengenal essence, padahal kulitku dulu sering dipakein lotion jerawat, yang bikin kulit aku kering, keriput, dan kayak mau mengelupas. Jadi, sebisa mungkin aku  kejar lagi kelembapan alami kulit, salah satunya dengan pemakaian toner dan essence yang rutin.

Aku pakai setelah pemakaian toner. Iya, aku pakai toner dari brand lain, karena sudah terbiasa, dan menggunakan STE sebagai essence setelahnya. Aku tuang ke tangan, lalu usap ke kulit wajah, tepuk-tepuk sampai meresap. Baru aku pakai pelembap, atau sleeping mask.


RESULT

Secret Key STE memang bisa untuk diaplikan ke segala jenis kulit, terlebih untuk kulit yang sensitif dan oily seperti aku. Tapi perlu diperhatikan, enggak semua orang mempunyai hasil yang sama loh ya. Ada yang pakai acara break out di awal pemakaian, ada juga yang enggak cocok sampai kelihatan urat merah, ada pula yang cocok sampai enggak mau pindah ke yang lainnya.


Beruntung, aku pada di posisi cocok dan enggak break out. Kulitku menunjukkan hasil yang makin bagus, makin sehat, dan makin kelihatan segar enggak kusam lagi. Di foto ini memang pencahayaannya berbeda, mohon maaf ya. Soalnya aku lagi banyak kerjaan dan sering kelupaan foto perubahannya dari hari ke hari. Tapi semoga cukup merepresentasikan perubahan yang signifikan terutama di bagian jerawat dan bruntusan. Di foto ini aku juga ngerasa kalau kulitku makin glowing dan enggak minyakan. 

Untuk jerawat hormonal sendiri, masih belum bisa teratasi. Waktu aku nulis ini, aku lagi mens, jerawat besar 2 biji di pipi sebelah kiri samping nongol gitu saja. Secret Key STE di kulitku enggak bisa mencegah jerawat seperti itu, tapi... bisa membantu mengurangi radang dan membantu lebih cepet ngempesinnya. Jerawat yang besar enggak jadi bernanah atau berdarah. Ngempesinnya kalem, dan enggak bikin sakit cenut-cenut. Padahal sekarang aku jarang banget pakai acne spot gel.


Soal mencerahkan warna kulit, kulitku belum menunjukkan hasilnya. Tapi yang aku notice, pori-poriku di sini sedikit mingkem dan itulah yang bikin kulitku enggak kusem. Untuk bekas jerawat, flek hitam, aku masih perlu bantuan serum setelah pemakaian STE. Itu akan lebih efektif mengingat STE akan membuat produk yang diaplikasikan sesudahnya menjadi lebih optimal.

Oh satu lagi, aku lupa ngomong ya. Satu botol ini berisi 150ml. Di sociolla harganya sering diskon tuh. Normalnya sekitar Rp 360.000. Kalian bisa dapet diskon lagi dengan menggunakan kode voucherku, SBNLA0XI saat check out. Lumayan loh, tiap pembelian Rp 250.000 bisa diskon Rp 50.000, mana lagi ada program free ongkir pula. 


Segitu dulu review-nya, dan selamat berbelanja di sociolla ya :)
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Menjawab pertanyaan ini rasanya perlu, karena aku yakin banyak temen yang mikir 'kok kerja bawa anak segala sih? Apa enggak kasihan?'

Jadi begini. Alya itu lagi masa liburan panjang, sedangkan di sisi lain, kerjaan akhir tahun kami makin numpuk. Sesekali salah satu dari kami bergantian ke luar kota atau giliran jaga Alya. Tapi kalau kami berdua kompak kerja bareng, otomatis Alya harus diboyong ketimbang ditinggal di Magelang. Satu, kalau dititipin Mama, kasihan Mama juga kalau kecapekan. Dua, kami enggak percayaan karena sudah biasa monitoring Alya seharian. Tiga, kami gampang kangen euy. Sehari dua hari oke lah, tapi kalau dua-duanya kerja dan Alya sendirian tanpa kami, rasanya kok kasihan juga ya. Makanya, kami nekad bawa Alya kemana-mana, semacam urusan survey narasumber, sampai syuting tapi beberapa jam doang.

Blogpost ini cuma mau cerita pengalaman rempongnya ngajakin Alya ke Semarang aja sebetulnya. Mengingat kemarin kami seharian di Semarang, tapi jadwal super padet dan sambil ngurus kerjaan. Sok atuh dibaca :)


Sabtu lalu, kebetulan kami ada jadwal ke Semarang buat dateng ke nikahan saudara. Acara resepsinya siang, terus habis itu enggak ada jadwal kemana-mana. Berhubung Suami lagi jadi Host sebuah program TV bertemakan fotografi, jadi, ya sudah, kami bikin jadwal sekalian saja syuting di Semarang, mengingat programnya juga termasuk kejar tayang. Lebih cepat diselesaikan lebih bagus kan?

Oh iya cerita sedikit deh. Suamiku itu memang penyuka Fotografi. Hobbynya koleksi kamera lawas, dan hobby ngulik berbagai teknik foto dengan alat yang minimalis. Sempet jadi profesi juga, sebelum akhirnya memilih jadi designer grafis (untuk saat ini). Dulu motret macem-macem, mulai dari modelling, travelling, wedding, human interest, landskap, dll. Suamiku jarang ikut komunitas, jarang juga ikutan hunting bareng, karena seingetku nih ya, dulu di Semarang, kami kan memang kerja di production house, terus ketika mengisi waktu buat hunting atau sekedar motret model, kok rasanya ya sama saja kayak kerja. Orang tiap hari kami ketemunya orang-orang baru yang bisa dijadiin subyek-subyek fotografi kok. Mulai dari Pemain FTV, narasumber, sampai target program kalangan menengah ke bawah yang punya cerita unik dan inspiratif.

Selain itu, beberapa fotografer Semarang yang kami kenal, ya maklumlah kala itu memang terkesan newbie, mereka cenderung suka sama fotografi model. Buat meyakinkan kalian, di Facebook-ku ada tuh banyak tag-tag-an model-model Semarang yang kalau foto sampai sering pose senonoh segala. Beberapa fotografernya kekeuh bilang itu konsep foto sexy. Lha sexy padahal kan enggak cuma buka baju selesai gitu. Foto detail wajah jika dikonsep sedemikian rupa, misalnya, difoto tampak samping dengan efek siluet dengan makeup bold, itu bisa kok terasa sexy. Jujur, enggak sreg-ku di sini gitu loh. Kadang sampai mikir, komen-komenan mereka tentang model tersebut, yang cuma ngandelin gear foto terkini, seakan sudah paling jago. Ya monggo sih, kalau mau ngulik foto model, tapi coba deh cari inspirasi dari karya-karyanya Jerry Aurum, atau Anton Ismael. Enggak cuma mikir hari ini pakai lensa apa, agamaku Nikon, kamu Sony, melulu hunting tempat baru dan model baru. Tapi mikir, gimana kalau misal aku mau bikin konsep foto beauty from within? Konsep foto cantik Indonesia? Konsep foto androgyny? Lah, malah curhat.

Well then, intinya aku jarang menemukan fotografer yang cocok dan satu selera kecuali aku balik lagi ke Jogja. Ada sih satu dua komunitas yang kami kenal punya konsep oke, tapi ya gitu, jarang ketemu aku-nya. Makanya, dulu aku malah sering hunting berdua sama Suami dan sampai pernah ngajarin anak jalanan motret segala. Waktu itu cuma mikir kalau kita berdua sudah paling cocok dan satu selera. Ngajarin apa yang kita bisa, rasanya bisa jadi wadah berbagi dan kita ngerasa bermanfaat bagi orang lain. Kami berdua belajar bareng pakai kamera lawas, datengin temen-temen fotografer di Jogja, Jakarta, dan Bali. Beruntung juga karena aku dulu kuliah di ISI dan temen-temen foto masih banyak yang sering kontak, jadi sesekali aku bisa ikutan workshop dan pameran, di sela-sela kerjaan.

Sekarang Suamiku sudah jarang motret ketimbang dulu. Paling motret beberapa produk dan bantuin aku kalau butuh foto buat blog. Beberapa kali juga motret wedding, atau sesekali hunting sendiri buat dikormesilkan via situs microstock. Yang aku suka dari Suamiku, dia tuh enggak segan belajar lagi dan beli buku fotografi gitu. Enggak jarang aku lihat dia nonton ulasan tentang foto dan belajar teknik yang benar, bahkan hingga sekarang.

Nah, mulai bulan desember ini, tim kami dikontrak sama salah satu perusahaan BUMN yang khusus memproduksi audio visual. Ini, ke depannya akan mengerjakan kebutuhan promosi, sampai program televisi yang tayang di stasiun TV BUMN tersebut. Terus, salah satu program TV-nya, mengusung tema fotografi, dan fokus ke konten Human Interest. Produsernya langsung keingetan Suamiku. It sounds like becanda apa gimana. Memangnya enggak ada fotografer lain apa?

Tapi, memang aku ngerasain sendiri gimana susahnya cari Host. Dari yang mengerti kebutuhan konten, cara ngomong yang benar, cocok sama kru, dan disukai klien. Semua tuh kayakya memang makin mengarah ke Suamiku yang... ya wes lah... dicoba enggak ada salahnya. Eh, lha kok klien OKE! Dan jadilah dia Host, finally.

2 episode yang sudah digarap langsung di-preview-kan ke klien. Respon mereka langsung senang karena cara ngomongnya Suami nyambung dan mengerti teknis banget. Ada kan yang praktek OK tapi teori nol? Ada kan yang teori doang tapi nol praktek? Tapi Suamiku bisa semuanya, aku kan harus bangga haha. Alhamdulillah, walaupun enggak kuliah seni, tapi dia bisa jadi desainer dan fotografer loh. Salut sama Suami sendiri boleh ya.

Back to soal syuting. Dulu Alya pernah pada posisi ini juga, diajak ke Semarang, tapi sekalian syuting. Cuma waktu itu pas giliranku ikutan produksi, jadi, Alya aku titipin ke Suami dan adeknya, yang kebetulan di Semarang juga.

Sekarang gantian aku nih. Suami sebenernya cuma punya jatah total 6 episode dan harus segera tayang akhir tahun ini. Nanti akan tayang seminggu sekali, tapi materi kan tetap harus dikirim secepatnya biar kitanya juga lega. Jadi kemarin pas di Semarang, sekalian saja kita bikin 2 episode. Satu di pelabuhan, satu lagi di Kota Lama.

Aku sama Alya nih yang bingung. Selama seminggu ini kami gantian syuting atau jaga Alya. Giliran di Semarang, kami sempat mau ajak dia ikutan saja, nanti pas syuting bisa nunggu di mobil. Tapi masalahnya kan enggak bisa gitu juga. Anak kecil ada batas capeknya, dan syutingnya kejar-kejaran, mana Alya gampang boring. Selama perjalanan, Alya nyaris enggak rewel sih, cuma kitanya tahu diri. Mending dia diungsikan dulu biar bisa istirahat dan mainan.

Beberapa hari sebelumnya, aku sudah kontak adekku yang kerja di Semarang juga, buat nemenin kami selama ditinggal syuting. Tadinya aku mau ikutan, tapi mengingat Alya di tempat orang, rasanya kok ya kasihan. Aku harus ngalah dan aku minta temenku yang lain buat back up bagian produksi. Jadi aku aman, bisa nemenin Alya juga.

Adekku langsung yes dan beneran jemput pas kami habis pulang kondangan. Setelah itu, Suami syuting, sementara kami berdua ke tempat adek seharian. Makan siang, mandi, jalan-jalan, kongkow, Alya senang banget, enggak nanya-nanya kapan pulang. Ya anggap saja ini tuh kayak girls' day out gitu loh, dan seru banget. Alya dapat pengalaman baru, aku sendiri jadi mengenang zaman pacaran di Semarang haha. Kangen euy malam mingguan di sana.

Aku sempet nanya ke Alya, apa datengin Papa syuting di Kota Lama sekalian jalan-jalan? Tapi Alya malah enggak mau. Dia mintanya sama aunty saja sambil gambar di kamar karena di luar hujan. Alya kayaknya bener-bener nikmatin hari-harinya dan enggak bikin ribet sendiri. Senang juga aku ngelihatnya.

Oh iya, malam-malam Alya sempat batuk. Maklum, dia masih ada terapi buat bronkitisnya. Salah makan dikit, batuk. Cuaca dingin dikit, batuk. Masih harus ekstra perhatian. Jadi, malam itu dibikinin jeruk nipis anget sama adekku. Lumayan, batuknya sedikit berkurang.

Ternyata malam itu juga setelah syuting kelar, Suami langsung ngajakin pulang. Padahal Alya sudah aku bilangin kalau nginep tempat aunty, dan bener dong jam 9 dia sudah mapan. Suamiku kelar jam 10an, dan jemput kami. Alya langsung kebangun sih karena diangkat dan masuk mobil gitu. Dia cuma diem dan seneng ngelihat Papanya sudah di deketnya lagi. Ketambahan seneng karena dapat balon kelap-kelip dari Suami. Tapi, kami belum langsung perjalanan pulang karena kudu nganter beberapa kru dulu ke rumah mereka masing-masing. Baru setelah itu lanjut perjalanan pulang Magelang.

Alya sampai Ungaran masih melek dan cerita-cerita gitu sih. Nanyain gimana Papa tadi syuting, fokus enggak, pokoknya cerewet mungkin karena kangen Papanya kali ya. Alya langsung tidur lagi begitu kru sudah pada pulang. Padahal dia sempet minta makan dan sudah dibeliin jahe anget. Tapi saking kecapekannya, dia langsung terlelap, enggak ngigau, sampai rumah. Diangkatpun tetep diem, mau aku sibinin badannya juga enggak tega. Lalu aku gantiin baju saja dan dia manut sambil masih merem.

Aku cuma batin sih, kadang aku lupa bersyukur kalau Alya tuh enggak gampang rewel pada saat urgent begini. Dia itu rewelnya kalau sedang enggak dapat perhatian ketika sama-sama di rumah. Kalau diajak kerja, dia seringnya ngerti posisi kami sibuk dan wara wiri. Beneran loh, sepanjang perjalanan dia enggak minta handphone kayak pas di rumah gitu. Dia cuma main sama bonekanya. Ya memang mungkin kalau di rumah bete kali ya, jadi ketika diajak kerja, dia nganggepnya juga jalan-jalan.

Hua, jadi senang dan bangga sama Alya. Maafin Mama Papa ya Nak, masih harus banyak berjuang ini buat masa depan kita. Kita sama-sama belajar ya, biar nanti kita ngerasain hasilnya bareng.

Ya wes, segitu dulu curhatnya, semoga kita semua selalu diberkati apa yang jadi impian kita. Kalau ada yang bilang kok aku tega ngajakin Alya kerja, enggak... enggak juga. Aku ngelihat sikon kok. Aku masih memprioritaskan Alya duluan ketimbang memilih kerja. Alya masih butuh perhatian ekstra soalnya. Mungkin ada saatnya aku sama Suami harus kerja bareng dan Alya harus dititipin Mama, ya siapa tahu. Yang penting aku kasih pengertian sambil kenalin dunia kerjaku pelan-pelan. Gimanapun, aku dan Suami kerja ya buat keluarga. Ya kan ya? :)


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Siapa di sini yang males pakai skincare berlayer-layer? Pengen praktis karena begitu sampai rumah buru-buru pengen rebahan saja? Oke, aku akan bahas suatu produk lokal premium yang pertama kalinya mengusung konsep skipcare di Indonesia. Buat yang belum tahu, aku kenalin ke kalian: BEAUSSENTIALS.

Aku dapatin brand ini waktu Beautiesquad ulang tahun bulan november lalu. Brand ini kelasnya menengah ke atas, menilik packaging-nya yang luxurious dan kualitasnya yang memang oke punya. Sebelumnya aku tahu Beaussentials justru malah dari Pak De Danang Wisnu. Wah kalau Pak De glowing sudah bilang bagus dan rekomendasi, wes to, aku pasti percaya. Hahaha. Ya maklum, jenis kulitku mirip sama dia.

But now, biarkan aku nge-review di blogpostku sendiri ya. Sebetulnya enggak ada kewajiban sih, cuma aku gatel pengen berbagi. Sayang ih, produk kayak gini enggak cuma di-review via Instagram.


Konsep skipcare dari Beaussentials ini unik, menggunakan teknologi dari Jepang, Korea, dan Eropa. Kalau kita terbiasa pakai berlayer-layer skincare bahkan sampai kadang sudi pakai 13 layer produk, dengan Beaussentials, kita cuma butuh 4 produknya saja. Jadi, tiap produk Beaussentials memang bisa dijadiin bermacam-macam fungsi. Sangat praktis dan cocok buat kita-kita yang sibuk.

Nah, Beaussentials sendiri punya macem-macem varian, ada cleanser, toner, tone up cream, anti aging cream, sampai serum. Aku dapatin dua varian produknya Beaussentials, yaitu Clay Mask Cleanser, dan Whitening Serum untuk kulitku yang berjerawat dan kusam. 

Pertama kali lihat, wow, packagingnya dong, mewah banget. Terus yang kedua, aku sempet underestimate, karena jujur nih, baru kali ini ada brand yang berani kasih aku whitening serum mengingat kondisi kulitku yang rentan jerawat. Kalau enggak cocok gimana coba, ha?

Baiklah, kita mulai saja reviewnya ya. Dari yang pertama dulu.


BEAUSSENTIALS CLAY MASK CLEANSER


BPOM   : NA18181212158
Isi           : 50 ml
Harga    : Rp 314.000

Manusia punya banyak sel, kayak sel mata, sel kulit, sel rambut, sel ginjal dan lain sebagainya, dan itu berasal dari stem cell. Stemcells adalah sel-sel yang bertanggungjawab menciptakan sel-sel baru. Gampangnya gini, misal kita mengalami luka dan sel kulit kita mati, nah, strm cell memungkinkan kulit untuk membentuk lapisan kulit baru, yang bisa menutup luka tersebut.

Klaim Beaussentialas Clay Mask Cleanser ini adalah kaya akan stem cells gingseng yang berusia 100 tahun, dan stem cells sarang burung. Jadi, enggak cuma membersihkan wajah, tapi juga menutrisi dan mengaktifkan kolagen pada kulit. Selain itu mengandung kaolin clay, asam hyaluronate, ekstrak bunga helichrysum italicum, ekstrak bunga daisy, glaserine, PH balanced, dan bebas sodium lauryth sulfate. Buat yang berkulit sensitif, bagus juga ini.



Beaussentialas Clay Mask Cleanser berfungsi untuk:
Mencerahkan dan membersihkan kulit, mendetoksifikasi kulit, merangsang pembentukan kolagen, menyamarkan garis halis, mengencangkan kulit dan membuat kenyal, menyamabrkan noda hitam, melembapkan serta menghidrasi kulit.


Konsep cleanser sekaligus masker seperti sebenarnya sudah sering ditemukan. Aku pernah beberapa kali menjumpai dan memakai produk serupa, tapi untuk hasilnya, masih kurang berdampak nyata. Aku cenderung lebih suka memakai sebagai salah satunya, yaitu masker. Soalnya, cleanser kan sifatnya cuma semenit dua menit di kulit wajah, apa enggak mendingan pakai cleanser yang sudah ada gitu karena yang murah saja ada. Haha.

But, karena ini skipcare, jadi enggak usah banyak cing cong langsung kucoba sebagai dua fungsi utama. Satu untuk daily cleanser, dua sebagai masker yang aku pakai 3 kali sehari. Aku bisa pakai kalau lagi travelling, praktis!

Cara penggunaannya juga enggak ribet. 



Cukup tekan 1-2 pump sebagai sabun wajah, pijat-pijat lalu bilas. Untuk masker, pakai 5 pump dan ratakan ke wajah. Diamkan 5-10 menit sampai berubah jadi bubble halus, kemudian bilas pakai air. Bisa digunakan 2-3 kali seminggu.

 

Pertama kali tekan pump, aku sempat kesusahan, dan isinya pun susah keluar. Tapi mungkin ada ruang di dalam botol ini yang membuat agak kesusahan untuk ditekan pertama kali. Baru ketika beberapa kali coba, aku berhasil dan dengan gampangnya cairan cleanser keluar, bahkan sampai nyemprot-nyemprot. 


Untuk daily cleanser, percayalah, aku enggak tega. Mungkin karena saking cintanya dan dieman-eman gitu loh. Terus aku pakainya cukup 2 pump saja biar enggak boros. Yang langsung notice adalah, bau cleanser ini seperti agak basi gitu loh. Padahal ada ekstrak daisy ya, tapi enggak paham di mana letak baunya itu. Hehehe. Tapi habis dikasih air, baunya enggak lumayan nyengat kok. Masih aman. Begitu pula waktu maskeran. Ketika jadi bubble, baunya ya biasa saja gitu, nyaris enggak kerasa apa-apa yang menganggu.

Aku agak aneh sama konsep bubble-nya. Kerasa di wajah tuh kayak ada semriwing dan cekit-cekit gitu. Kadang kan kalau aku maskeran sambil ngapa-ngapain. Nah ini, aku takut busanya geser kalau aku ngomong. Jadi aku cuma diem saja, sambil rebahan hehe.


BEAUSSENTIALS WHITENING SERUM


BPOM : NA18181905982
Isi         : 4 ml
Harga  : Rp 105.000

Ini dia produk yang aku paling kepo. Soalnya aku kan jarang pakai yang 'whitening-whitening' gini ya. Ada pun sempet enggak cocok, lalu aku stop. 

Ngomongin soal packaging, aku suka sih bentuknya, lucu kayak suntikan. Tapi minusnya, terletak pada tutup kemasan yang harus dipotek dulu sebelum kita bisa menyuntikkan serumnya. Perjuangan banget. Buka pakai tutup plastiknya, yang ada malah tutup plastiknya pecah. Pakai tangan enggak kuat. Solusinya? Aku pakai tangan tapi dengan kondisi ditutup lap kering, dan bisa juga akhirnya dibuka.


Beaussentials Whitening Serum berfungsi untuk memberikan efek cerah seketika, memberikan efek glowing, memutihkan kulit, meremajakan, membunuh melanin kulit, mencegah pertumbuhan melanin, menyehatkan barier kulit, menghidrasi kulit, serta memberian efek kencang juga sehat.

Beaussentials Whitening Serum klaimnya enggak mengandung arbutin dan aman untuk kulit sensitif, ibu hamil, dan menyusui. Bekerja dengan aman, cepat, dan sehat. Kulit jadi putih sejak pemakaian pertama. Wow, menggiurkan ya, tapi apakah benar seperti klaimnya? Aku enggak main-main, pakai ini enggak cuma sehari dua hari, bahkan aku nunggu sampai sebulan lebih demi buat perbedaan nyata.


Aku pakai serum ini setiap malam. Di kertas petunjuknya, whitening serum dipakai selang-seling sama anti aging serum. Ya tapi aku dapatnya whitening serum semua dan di rumah enggak punya serum lain selain ini, jadi ya aku nekad pakai tiap hari saja.

Untuk cara pakainya sendiri cukup gampang. Aku tekan suntikannya pelan, dan langsung keluar kok serumnya. Tekstur serumnya tebel, berwarna krem. Again, aku pakainya tipis-tipis saja. Aku tepuk-tepuk ke wajah dan ratain ke semua bagiannya. 


 RESULT

Mungkin beberapa dari kalian enggak percaya akan perubahannya, tapi semoga foto di bawah ini cukup merepresentasikan before after selama sekitar sebulan. Ketika aku bikin video itu, wajahku lagi jerawatan, dan bruntusan. Aku sempet mau mundur karena enggak mau bikin jerawat makin meradang. Tapi gimana ya, aku kadung penasaran dan dalam hati ngerasa mantap mau coba.

Dan benar saja, hasilnya ampuuun! Wow banget! Aku ngerasa tekstur kulitku makin membaik, pori-pori mengecil, dan yang paling kentara, flek hitam bekas jerawat memudar! Oh iya, untuk jerawat sendiri, enggak tambah banyak. Kenapa? Ini mungkin karena aku masih pakai toner dan essence sebelum pakai serum ya. Aku butuh biar kulit tetap terhidrasi, karena kuncinya itu dulu kalau buat jerawat. Nah, habis pakai serum, aku enggak pakai apa-apa lagi, soalnya malam hari.


Oh iya, klaimnya kan tadi bilang bisa mencerahkan dan glowing sejak pemakaian pertama ya? Nah, itu bener! Aku terasa juga. Kulit kayak menul-menul dan shiny gitu. Sayang waktu awal pakai kulitku jerawatan, jadi malah terlihat berminyak. Padahal waktu kulit sudah baikan, kulit beneran kenyal dan glowing gitu. 

Seperti biasa, kalau aku mereview skincare, aku enggak pakai efek dan enggak pakai makeup, supaya enggak memanipulasi pembaca. 


Sekarang kondisi kulitku jauh lebih membaik berkat Beaussentials. Di pinggir pipi masih terlihat bopeng bekas jerawat dan pori besar di bagian hidung. Ini karena dulu aku sering facial di klinik kecantikan. Sedih sih, tapi mau gimana lagi selain mengurangi?

Semoga review-ku ini membantu kalian ya, barang kali kalian ingin beli produknya Beaussentials tapi masih mikir beribu kali. Aku pengen nyobain varian lain kayak toner-nya. Kalau sudah begini, jangan sambat begitu lihat harga skincare mahal. Berdo'a saja biar kalian bisa beli apapun yang kalian mau tanpa pikir berapa harganya. Gitu saja sip ya! :)
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Seperti biasa, menjelang akhir tahun, kerjaan makin banyak saja. Kalau orang Bank sibuknya karena closing-an, orang marketing sibuk promo, desainer makin banyak pesanan desain banner, nah, sebagai orang media, beda lagi, kami sibuk karena program acara yang bakalan lebih meriah memasuki awal tahun baru. Alhamdulillah memang, tapi di sisi lain, ya kalau aku dan Suami pas barengan padet gini, Alya sama siapa?

Sedihnya lagi, akhir-akhir ini aku ngerasa enggak deket sama Alya. Tiap ada di tengah-tengah kami berdua, Alya lebih sering mengarah ke Papanya. Alya juga lebih sering ngadu ke Papanya. Mau dia sedih, mau dia jatuh, mau dia butuh apa-apa, yang dipanggilnya selalu, "Papa...."

Setelah 4 tahun lamanya, jujur, aku cemburu juga Alya lebih dekat sama Papanya. Warning dulu sebelum baca, postingan ini mellow, mendayu-dayu, tapi bukan mengada-ada.


Sehari-hari, jika kami berada di rumah, Suami lebih sering antar jemput Alya. Ini bukan karena aku enggak mau loh ya, tapi kemaren tuh motorku sempet ke bengkel lama banget dan musti pakai vespa, dan jelas cuma Suamiku yang bisa. Setelah motorku jadi, eh lha kok ndilalah kerjaanku banyak. Dari yang cuma ngerjain skenario buat animasi, ini ketambahan buat film pendek, sama yang terakhir aku dikontrak setahun sama sebuah stasiun TV buat jadi scriptwriter lepasnya.

Jadi, bisa dibayangkan, tiap pagi aku masak, ngepel, cek email, cek to do list, sampai kadang harus cari narasumber dan ngelock buat syuting. Dan itu harus aku kerjakan bebarengan. Ya aku bisa sih antar jemput Alya, cuma ya itu, enggak bisa tiap hari. Suamiku sadar diri dan dia yang nawarin it's okay dia saja yang jemput. Aku jadi agak ringan. 

Alya sebetulnya terbiasa juga sama aktivitas kami di rumah. Sudah ngerti bahwa kadang Mama harus keluar kota buat meeting, buat ikutan syuting. Alya sering nungguin aku dan berharap aku bawain oleh-oleh walaupun cuma sekadar roti keju. Aku ngerasa, Alya sudah aman, sudah makin pengertian. Aku kerja pun jadi nyaman dan enggak kepikiran. Bahkan kadang aku seneng karena dengan Alya dekat sama Papanya, itu berarti enggak masalah kalau aku tinggal kemana-mana.

Sekitar 4 hari lalu, kebetulan giliran aku sama Alya yang di rumah. Suami dapet jatah syuting untuk program fotografi. Dari semalem sudah dikasih tahu kalau Papa akan seharian, Alya berdua saja sama Mama, diantar jemput Mama, dan main sama Mama. Ya walaupun pada prakteknya, aku juga sambil kerja di rumah, dan sesekali Alya aku sodorin HP, karena waktu itu hujan dan dia enggak bisa main di komplek. Intinya, Alya ngizinin. Misal enggak ngizininpun harus setengah paksa dikasih tahu kalau ini urgent karena kami kan harus kerja buat dapetin uang.

Nah, begitu harinya tiba, paginya Alya ini masih enak-enak saja. Siang aku jemput aku ajak belanja, tapi dia enggak mau jajan biar enggak boros. Alya manis sekali. Habis itu dia main sampai siang kara di komplek. Lari-larian, main pasir, aku biarin sambil aku bikinin makan. Setelah pulang rumah, makan siang dan cerita-cerita sebentar baru tidur. Sampai situ aman.

Yang jadi masalah, sore hari bangun, kondisi hujan deraaas! Otomatis dia harus di rumah, enggak bisa kemana-mana, sedangkan aku, harus sambil bekerja nulis naskah. Alya sudah agak boring tuh, aku sodorin makanan, buku gambar, mainan, dan ngusahain biar dia kooperatif. Tapi yang namanya Alya, anak yang lebih seneng main di luar ketimbang permainan yang membutuhkan ketekunan, enggak betah lama-lama di kondisi yang senyap enggak ada teman. Eaaak! Pusing juga ya.

Di situlah Alya nunjukkin wajah bete, males, menatap ke luar jendela sambil bilang, "Alya mau nungguin Papa. Kalau sama Papa enak bisa main, sama Mama, Mama enggak rame!"

Aku geli sih awalnya, tapi terus mikir, jangan-jangan selama ini aku memang sudah-agak-melupakan- bermain sama Alya. Beda dengan dulu pas Alya masih kecil. Aku monitoring dan dampingin tumbuh kembangnya dengan teliti. Cek millestone. Beliin mainan montessori buat stimulasi. Sampai bikinin mainan bareng biar dia ikutan kreatif.

Aku lupa. Aku sibuk kerja. Walaupun di rumah, pikiranku selalu kemana-mana. Selama ini memang Alya enggak komplain, cuma itu semua terlihat di raut wajahnya ketika ditinggal Papanya. Aku sedih jadinya. Di benakku ketika aku kerja, aku kerja ya buat cari uang, uangnya buat sekolah dan kebutuhan keluarga. Selepas aku kerja, aku harus ngasih Alya sesuatu biar dia senang, sebagai ganti karena dia enggak aku temenin seharian. Aku lupa, aku memang lagi enggak konsen ke pertumbuhan Alya.

Aku lihat Iqra'nya, yang 2 kali ulang di huruf sya'. Padahal sebelum-sebelumnya dia lanjut terus karena tiap hari aku ulangin di rumah. 
Aku lihat dia pengen main di luar terus karena ngerasa di rumah enggak ada temannya.
Aku denger curhatan dia tiap malam yang bilang kasihan sama Mama, walaupun sebetulnya dia pengen ditemenin.

Aduh, aku jadi mellow. Maafkan ya, aku memang gini, mewek kalau soal Alya.

Dari kemarin, aku mulai membiasakan 'main' sama Alya lagi. Kali ini lebih intens. Tiap pagi aku peluk cium dan ucapin selamat pagi. Tiap makan aku temenin, tiap ngerjain apa aku apresiasi, tiap aktivitasku yang berhubungan dengan kerjaan aku ceritain ke dia. Aku mulai anggap Alya sebagai temanku, yang bisa ngertiin aku juga, ketika kondisiku stress banyak tekanan, lagi padet dan enggak bisa handle it all. Alya pelan-pelan paham.

Dalam hitungan hari, Alya kembali memelukku setiap saat, mencium tangan kakiku, dan berteriak ketika pulang sekolah. Alya juga selalu ikut-ikut aku pakai baju apa. Alya malah bisa mandiri, mandi sendiri, makan sendiri, dan dia bangga nunjukkin ke aku.

Aku sadar, selama ini aku kurang komunikasiin sama dia. Apapun yang aku lakukan, akan lebih baik jika Alya tahu dan paham, agar bisa sama-sama belajar. Aku tambah sayang, sayang sekali. Tiap tidur dan aku sudah kelar bekerja, aku sering ke kamarnya cuma buat senyum-senyum sendiri dan curhat walaupun dia terlelap.

Aku berharap semoga kami bertiga selalu kompak. Seperti yang selalu Alya bilang, "dua-dua", yang artinya porsi kami berdua sebagai orang tua sama dan setara di mata Alya. Semoga kecemburuanku hanya perasaan enggak enakku saja :)
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Kalian sudah tahu belum kalau komunitas kesayangan aku, yaitu Beautiesquad lagi ulang tahun yang ketiga? As we know, umur 3 tahun itu lagi lucu-lucunya, sudah bisa mengungkapkan macem-macem, sudah bisa berlari, dan enggak bisa dibilang anak kecil lagi. Tentu saja, Beautiesquad perlahan tumbuh jadi komunitas yang konsisten, disiplin, serta banyak inovasi. Ini basic dari pengalamanku sendiri loh ya.

Nah, bulan November ini Beautiesquad punya banyak acara nih. Seperti giveaway, review produk, dan tetep ada collab bertemakan Villain Makeup Collab. Collab kali ini berbeda, karena menggandeng brand lokal kenamaan, Purbasari. Pesertanya pun hasil seleksi, kebanyakan sudah pada pernah ikutan collab sebelumnya, dan sudah ngikutin rules seperti follow IG-nya Beautiesquad, maupun join di grup Facebook.

Btw, kalian mau tahu enggak aku dikirimin apa saja sama Purbasari? Here it is!

Purbasari Brightening Cool BB Cream, 
Purbasari Daily Series Alas Bedak (4 shades), 
Purbasari Daily Series Pelembap, 
Purbasari Daily Series Triple Action Cake Refill, 
Purbasari Flawless Matte BB Two Way Cake,  
Purbasari Lipstick Color Matte Shimmer Finish, 
Purbasari 2in1 Color Tint Cheek and Lip Tint, 
Purbasari Daily Series Eyeliner Pen. 


Sebelum aku ngomongin ke proses dan hasil makeup-nya, aku tahu kok, di luar sana, banyak diantara kalian yang pengen banget gabung sama Beautiesquad. Mostly pada ngincer dapetin produk gratis karena BS sudah banyak kerjasama dengan brand-brand beauty. Sorry, agak frontal, tapi aku beberapa kali dapet komen, sampai DM gimana sih cara dapetin produk gratis buat direview?

FYI saja, awal aku bikin blog aku beli apa-apa sendiri. Nyobain skincare, struggling sama jerawat, latihan dandan, bikin tulisan persuasif yang soft supaya pembaca jadi tertarik, dan itu enggak gampang. Aku sudah 4 tahun jadi blogger. 3 tahun memantaskan diri jadi beauty blogger. 2 tahun mulai ikut collabnya sama Beautiesquad. Lalu 1 tahun yang lalu finally bisa gabung menjadi Officer-nya.

Jadi seorang beauty blogger/vlogger, kok rasanya naif ya kalau cuma pengen barang gratisnya doang? Buat koleksi saja atau gimana? Padahal dibalik itu, kita juga dituntut sama attitude yang baik, disiplin bikin postingan, dan mikir gimana supaya kontennya bagus. Beneran, kalau sudah deadline begitu ya sama kayak kerja. 

Intinya apa? Beautiesquad mengajariku banyak hal, termasuk sharing ilmu lewat Ngopi Cantiknya, dan berfungsi buat perkembangan blog ku ke depan. Aku juga mulai cari tahu soal ingredients suatu produk yang cocok untuk kulit, dan berani bereksperimen. Enggak cuma itu, aku bahkan jadi banyak kenal beauty blogger/vlogger yang keren-keren di luar sana. Banyak yang humble, tapi karyanya cakep. Banyak yang disiplin, tapi masih down to earth. Makanya, next aku tertarik sama konsep video karena aku basicnya kuliah dan kerja di kancah audio visual. Do'ain yaaa!!

Kalian beneran pengen gabung sama Beautiesquad, caranya sebetulnya gampang. Pastikan kalian punya blog yang berumur lebih dari 6 bulan, dan ada postingan tentang Beauty-nya. Lalu join grup facebook-nya, follow instagramnya, dan ikuti beberapa informasi lewat media sosialnya. Tiap bulan ada kok makeup collab. Lalu ada juga Ngopi Cantik secara berkala. Nanti kalau kalian aktif, akan diajak ke grup whatsapp-nya dan bisa sharing apa saja sesama beauty blogger. 

Back to makeup collab. Tema villain ini seru banget buat dicobain, mengingat aku jarang banget makeup aneh-aneh gitu. Aku seringnya makeup cantik, makeup biasa, makeup yang simple. Nah, ini termasuk tantangan banget!

Oleh karena kita dikirimin Purbasari beberapa produknya, aku akan memilih beberapa produk untuk mendukung look-ku kali ini.


Yang pertama, aku pastikan kondisi wajahku bersih, terawat, sehat, dan lembap dulu. Setelah dibersihkan, aku memakai Purbasari Daily Series Pelembap, yang diperkaya buah delima yang bisa melembapkan kulit biar tampak lebih segar. Aku suka sama teksturnya Moisturizer ini karena adem kayak gel, tapi gampang pecah dan meresap. Tekstur pelembapnya cocok sama jenis kulitku yang berjerawat dan berminyak. So yes, kayaknya nih, aku bakalan pakai si pelembap ini untuk pemakaian sehari-hari karena terbukti enggak bikin break out kulit wajah.

Setelah itu, aku bingung nih, mau pakai alas bedak atau BB creamnya saja. Karena jujur, warna-warna complexion-nya nyaris enggak ada yang fix banget di warna kulitku. Aku pakai BB cream Brightening Cool sebagai base, lalu masih pakai Alas Bedak Warna Kuning Gading dicampur dengan Natural, agar menghasilkan bedak yang dempul banget. Tebel biar, kan villain bebas hehe.


Setelah itu, aku pakai Purbasari Flawless Matte BB Two Way Cake yang hasilnya bener-bener matte. Di sini aku udah ngerasa kayak topeng sih sebenernya, but it's okay, the show must go on. Anggep saja mau pentas jadi peran antagonis ya kan?

Oh iya, aku ngetap bedaknya pakai spons bawaan TWC Purbasarinya. Cukup di-tap-tap saja biar enggak geser dan enggak demek.


Selanjutnya pada decoratif mata, aku pilih warna merah sesuai sama brief-nya. Cuma, aku ngerasa kurang nih. Pengen lebih nampol, kemudian aku tambahkan garis yang membingkai dengan Purbasari Eyeliner Pen yang warnanya hitam jreng. Hitamnya ini kreng, sekali oles kelihatan, juga waterproof, sudah aku coba di tangan dan ngucurin air, tetap ada. Bisa bertahan 4 jam lebih, yang berarti produk ini termasuk kece lah ya untuk seharga Rp 50.000an.

Lalu pada foto yang kanan, aku nemplokkin alas bedak warna sawo matang, karena baru keinget, aku enggak shading sama sekali. Mendadak jadi pengen nambahin nuansa Maleficent yang rahangnya menonjol banget. Habis itu baru aku tambahkan lagi TWC Purbasari biar nyatu sama complexion sebelumnya. 


Nah, karena aku dikirimin Purbasari Lipstick Color Matte New Shimmer sejumlah 4 shades, jadinya aku tertarik buat nyobain sekaligus memilih salah satu warna lipsticknya, sebagai dekoratif villain makeup aku. Kira-kira yang mana ya yang bagus? Bingung juga euy. 


Kebetulan, warna-warna Purbasari Lipstick Color Matte New Shimmer termasuk gelap dan cocok buat villain makeup kayak gini. Warna bold jauh dari kesan aman, tapi aku senang, karena warna seperti ini tegas dan terkesan keluar dari zona nyaman. 

Buat yang belum tahu, Purbasari sebelumnya mengeluarkan 3 varian lipstick. 
Yang pertama, yang sempet heboh dan fenomenal yaitu Purbasari Lipstick Color Matte yang punya packaging hitam.
Yang kedua Lipstick Color Matte Metallic dengan packaging gold.
Yang ketiga Purbasari Hi Matte Lip Cream dari Hydra Series dengan packaging hitam ala liquid lip cream.

Kardus packaging-nya sendiri, sama seperti series Purbasari Lipstick Color Matte, tapi dalamnya, sama seperti yang versi metallic. Bingung ngebedainnya? Di bagian kardus kemasan, ada kok tulisannya, terus di bagian sisi kanan kirinya ada nama warnanya. 


Yang aku dapetin ini memang bertajuk Purbasari Lipstick Color Matte, tapi dengan warna shimmer baru, yang lebih berkilau. Kalian yang pengen nyobain lipstick ini enggak perlu khawatir, karena warna-warnanya disesuaikan dengan tone kulit orang Indonesia, dan katanya nih, enggak bikin bibir kering. Masih kurang? Tenang, Purbasari sudah tercatat izin BPOM dan punya label halal MUI. Lengkap kan.


Sebetulnya, Purbasari Lipstick Color Matte New Shimmer punya 5 shades, antara lain:

Shade 12 - Crystallite (Cokelat Kemerahan)
Shade 13 - Azure (Ungu Pearl) Shade 14 - Morganite (Merah) Shade 15 - Citrine (Cokelat) Shade 16 - Quartz (Maroon)


Aku dapat 4 shades, kecuali yang nomor 14. Kesemua warna-nya memang tampak ber-glitter shimmer, dan berbeda dari series sebelumnya. Awalnya aku kira akan enggak aman di wajahku, tapi begitu aku coba satu-satu di-swatch, aku malah jadi pengen buru-buru oles ke bibir.


Aku setuju sama klaim yang bilang bahwa lipstick ini ringan, dan pigmented. Seperti yang aku yakini, warna bold akan cenderung lebih pigmented ketimbang nude, karena dia sudah gonjreng duluan. Cuma nih ya, karena bibirku itu super kering, aku harus ekstra perlindungan, jadi sebelumnya aku pakein lip balm as always, jadi mohon maaf jika nanti fotonya enggak matte banget. Aku cuma enggak mau hasilnya enggak sesuai ekspektasi karena aku susah cocok pakai produk yang matte seperti ini.

Supaya tahu warna detailnya, berikut swatch-nya di tangan.


Purbasari Lipstick Color Matte New Shimmer
Nomor 12 - Crystallite

Kita mulai coba yang nomor 12, yaitu Crystallite dulu. Warna coklat kemerahan dan cenderung seperti warna bata, ternyata masih aman buat digunakan sehari-hari atau bahkan acara formal. Aku ngelihat warna shimmer tipis-tipis pada warna ini. Hasilnya matte, terus glitternya enggak terlalu kelihatan. 



Purbasari Lipstick Color Matte New Shimmer
Nomor 13 - Azure

Sejujurnya awal buka, aku paling naksir warna ini. Kupikir akan cocok sama villain makeup karena warnanya cenderung ungu pearl yang kelihatan galak gitu. Tapi ketika dioles di bibirku, ternyata hint ungunya enggak terlalu kelihatan, dan malah cenderung berwarna pink tua. Mungkin karena warna bibirku gelap kali ya. Jadi kurang terlihat ungu. Anyway, ketimbang nomor 12, shimmer nomor 13 lebih kentara dan lebih bold.



Purbasari Lipstick Color Matte New Shimmer
Nomor 15 - Citrine

Warna Citrine didominasi warna coklat keorange-an. Shade-nya lebih light ketimbang nomor 12, tapi shimmernya lebih terlihat. Warna ini tentunya juga cocok buat pemakaian sehari-hari. 



Purbasari Lipstick Color Matte New Shimmer
Nomor 16 - Quartz

Sewaktu di-swatch di tangan kan warnanya cenderung matte dan shimmernya enggak terlalu kelihatan ya, tapi ketika dioles ke bibir, wuuuz...warna merahnya bold banget dan cenderung ke maroon. Well i said yes for it, dan langsung milih warna ini sebagai dekoratif bibir karena cocok sama riasanku.



Supaya meyakinkan kalian, nih lihat perbandingannya di bibirku pada kolase berikut ini. Di aku, bagus yang nomor 16 kan? Kan? Kan? Hehe maksa.

Oh iya, aku lupa bilang, aku cukup hati-hati ngolesin lipsticknya ini karena ringkih dan cukup mudah patah. Beberapa kali aku kesulitan menghias pinggir bibir saking tebelnya bibirku juga nih. Bentuk lipstick yang memanjang kayak gini enggak terlalu cocok sama bibirku yang tebel, jadi aku kadang butuh bantuan brush untuk aplikasiin ke pinggiran bibir.

Again karena ngerasa kurang garang, aku bubuhkan eyeshadow hitam di sekitar bibir-ku. Hasilnya seperti ini, cocok sama dekoratif matanya.


Aku kasih nama Gothic Villain Makeup karena riasan mataku sudah smokey dan bedakku sudah dempul banget. Gothic-Metal kayak gini bayanginnya ke Lorde atau Amy Lee-nya Evanescence. Btw ini mau nyanyi atau melakukan kejahatan sih hehehe. Enggak apa-apa ya, yang penting cadas! 


Eh kelupaan, di bagian bawah mata itu, aku bikin semacam ((TEARS)) dari Purbasari Lipstick Color Matte New Shimme Nomor 16 juga. Aplikasinya pakai brush tipis. Jadi kesan gothic metalnya makin terasa. Tears ini aku buat supaya nonjolin kesan gahar dan "hello gurls, aku nangis saja nangis darah nih loh" LOL. Jadi, belum melakukan tindak kejahatan, orang sudah takut duluan haha.

Aku malah jadi kepikiran, misal dulu waktu sekolah aku bisa makeup seperti ini, pasti sudah aku bawa ke panggung ke panggung sambil nyanyi. Kalau sudah di depan panggung kan yang penting penampilan, hehehe.

So, menurut kalian, makeup ku kali ini gimana? Cocok enggak sama temanya? Heheh. Jangan takut, aku masih baik dan penyayang kok. Villain makeup cuma tampak luarnya, dalamnya tetep princess disney.


Kalau kalian butuh referensi lain, kalian juga bisa kepoin makeup-nya Novitania yang lebih manis dan simple. 


Atau bisa juga contek dari peserta lain yang enggak kalah cakeeep...



Nah, dalam blogpost kali ini, sekalian aku mau ucapin HAPPY BIRTHDAY yang ketiga buat Beautiesquad. Semoga makin kompak, banyak ide yang inovatif, serta banyak gaet brand-brand kenamaan buat diajak kerjasama. Senang rasanya berada di bawah komunitas yang care, buaaik banget, supel, dan mau berkembang bersama.

Buat kamu yang belum gabung, kami tunggu yah!

Instagram 
Purbasari Makeup | Purbasari Indonesia
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Newer Posts
Older Posts

HELLO!


I'm Yosa Irfiana. A scriptwriter lived in Magelang. Blog is where i play and share. Click here to know about me.

FIND ME HERE

  • Instagram
  • Twitter
  • Facebook
  • Google Plus

Blog Archive

  • ►  2023 (1)
    • ►  January 2023 (1)
  • ►  2022 (14)
    • ►  December 2022 (1)
    • ►  October 2022 (1)
    • ►  August 2022 (2)
    • ►  July 2022 (1)
    • ►  June 2022 (1)
    • ►  April 2022 (2)
    • ►  March 2022 (2)
    • ►  February 2022 (3)
    • ►  January 2022 (1)
  • ►  2021 (60)
    • ►  December 2021 (1)
    • ►  November 2021 (3)
    • ►  October 2021 (3)
    • ►  August 2021 (3)
    • ►  July 2021 (2)
    • ►  June 2021 (3)
    • ►  May 2021 (15)
    • ►  April 2021 (21)
    • ►  March 2021 (2)
    • ►  February 2021 (2)
    • ►  January 2021 (5)
  • ►  2020 (44)
    • ►  December 2020 (5)
    • ►  November 2020 (2)
    • ►  October 2020 (4)
    • ►  September 2020 (5)
    • ►  August 2020 (3)
    • ►  July 2020 (7)
    • ►  June 2020 (6)
    • ►  May 2020 (1)
    • ►  April 2020 (4)
    • ►  March 2020 (2)
    • ►  February 2020 (3)
    • ►  January 2020 (2)
  • ▼  2019 (89)
    • ▼  December 2019 (5)
      • REVIEW CITRA FRESH GLOW MULTIFUNCTION GEL - ALOE B...
      • REVIEW SECRET KEY STARTING TREATMENT ESSENCE
      • ALYA IKUT KERJA?
      • SEBULAN PAKAI BEAUSSENTIALS
      • CEMBURU
    • ►  November 2019 (7)
      • VILLAIN MAKEUP COLLAB - BEAUTIESQUAD X PURBASARI
    • ►  October 2019 (6)
    • ►  September 2019 (10)
    • ►  August 2019 (6)
    • ►  July 2019 (6)
    • ►  June 2019 (9)
    • ►  May 2019 (9)
    • ►  April 2019 (8)
    • ►  March 2019 (7)
    • ►  February 2019 (7)
    • ►  January 2019 (9)
  • ►  2018 (135)
    • ►  December 2018 (21)
    • ►  November 2018 (17)
    • ►  October 2018 (9)
    • ►  September 2018 (9)
    • ►  August 2018 (10)
    • ►  July 2018 (9)
    • ►  June 2018 (12)
    • ►  May 2018 (9)
    • ►  April 2018 (9)
    • ►  March 2018 (9)
    • ►  February 2018 (10)
    • ►  January 2018 (11)
  • ►  2017 (116)
    • ►  December 2017 (8)
    • ►  November 2017 (7)
    • ►  October 2017 (8)
    • ►  September 2017 (9)
    • ►  August 2017 (8)
    • ►  July 2017 (11)
    • ►  June 2017 (8)
    • ►  May 2017 (11)
    • ►  April 2017 (8)
    • ►  March 2017 (12)
    • ►  February 2017 (15)
    • ►  January 2017 (11)
  • ►  2010 (9)
    • ►  November 2010 (9)

CATEGORIES

  • HOME
  • BABBLING
  • BEAUTY
  • FREELANCERS THE SERIES
  • HOBBIES
  • LIFE
  • PARENTING
  • BPN 30 DAY BLOG CHALLENGE
  • BPN 30 DAY RAMADAN BLOG CHALLENGE 2021

BEAUTIESQUAD

BEAUTIESQUAD

BLOGGER PEREMPUAN

BLOGGER PEREMPUAN

EMAK2BLOGGER

EMAK2BLOGGER

Total Pageviews

Online

FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by ThemeXpose