YOSA IRFIANA

Powered by Blogger.
Sejak umur dua tahunan, Alya udah bisa mengucap Maaf dan Terimakasih. Cukup cepat daripada yang kubayangkan. Awalnya emang sedikit gengsi, tapi lama-lama dia ngerti sendiri. Waktu itu hawanya udah mau nulis blogpost aja. Penting kan sist. namanya ibu muda, ada yang membanggakan dikit dari anaknya, langsung koar-koar biar sejagad raya tahu. 😝

Nah, entah kenapa aku malah kelupaan terus dan inilah yang malah jadi moment belajar baru. Yas, Alya emang gampang berterimakasih dan meminta maaf. Aku kasih apa dikit, dia langsung super excited plus bilang makasih dengan ciuman yang bertubi-tubi. Sedangkan dia juga gampang minta maaf kalau dia salah. Masalahnya, Alya ini ternyata emang enteng banget ngucap terimakasih dan maaf. Yang parah minta maafnya sih. Saking entengnya, dia mungkin menganggap bahwa kesalahan itu bukan sesuatu yang besar. Lha kan bisa minta maaf. Jadi ya kalau dia melakukan kesalahan, rules nya dia bakal minta maaf. Gampang kan? Tapi abis itu.... ngulang lagi sampai berkali-kali.

Fiuh.

Aku ambil contoh satu kasus kesalahan yang paling sering Alya lakukan, yaitu ngusilin temen dikompleknya. Ada salah satu anak tetangga yang cukup deket sama Alya. Umurnya setahun lebih tua. Dia ini termasuk sobat luntang luntungnya Alya. Kalau lagi pergi dicariin, kalau lagi ada diusilin. Enggak tahu kenapa Alya ini kok justru malah lebih usil sama si anak ini ketimbang sama temen-temennya yang lain.

Mulai dari nyubit, teriakin, gigit, bahkan pukul. Bukan yang sampai melukai enggak sih kalau aku lihat. Misal gigit ya enggak berbekas, misal nyubit ya cubit kecil, pukul ya pukul refleks gitu. Karena aku enggak tahu nih, dia tahu berlaku kasar kayak gini dari siapa. Aku sama suami jelas enggak pernah ngajarin lah. Nurun dari siapa ini masih sebuah misteri.

Seberapapun keusilan Alya sama temennya, pasti membuat enggak enak suasana. Aku sering merasa enggak enak sendiri sama tetangga. Dipikir aku ngajarin pasti kan ya, mana aku ini dikenal galak pula. Pengennya sih teges, tapi jatuhnya malah jadi galak LOL.

Alya sama si anak ini hampir tiap hari main bareng. Dari mulai pulang sekolah, sore abis mandi, sampai malam sebelum tidur. Pokoknya jeda enggak main paling pas tidur atau pas pergi doank. Selebihnya ya maen sampai mereka puas. Udah tahu kan, kalau Alya ini moodnya masih morat-marit? Aku yang sebagai ibu nya aja, sering kok dicemberutin tanpa sebab yang jelas. Lha ini sama orang lain, Alya juga memberlakukan hal yang sama. Gimana coba?

Parahnya, kalau sudah enggak mood dan bosan, yaudah, usil itu tadi jatuhnya. Si anak tetangga ini bakalan jadi korban. Udah enak main pasar-pasaran, tiba-tiba terdengar tangisan. Ini antara Alya yang nangis atau anak tetangga tadi. Ibunya? Langsung lari terbirit-birit sambil pasang muka bingung. Ada apa ini ada apa?

Sebenarnya, level usil Alya ini masih bisa ditolerir. Karena beberapa temennya, sering melakukan hal yang sama. Nah ini aku juga makin bingung nih, yang mulai siapa dulu. Cuma ya masak mau ditelusuri, nanti malah jadi baper sendiri kan.

Yang pasti, makin gedhe usianya, baik Alya maupun anak tetangga ini udah mulai bisa saling ngomong. Siapa yang salah atau apa alasan mereka bertengkar. Keduanya sama-sama berani meminta maaf. Alya sekalipun masih kecil, dia udah bisa legowo dan berani datang ke rumah anak tetangga ini seraya minta maaf. Abis itu ya main lagi seperti biasa.

Lucunya, Alya sering nyelutuk "Kak... tadi kita nakal-nakalan yaaa" Gitu masak sambil cekikikan. 😭

Yes, mari kita simpulkan, Alya ini bisa minta maaf tapi tidak tahu letak kesalahannya dimana. Dia jelas sering ngulangin kesalahannya lagi. Artinya, mungkin Alya tidak tahu kalau kesalahannya itu membuat orang lain tersakiti.

OK, inilah saatnya wonder woman beraksi. *ganti kostum*kostumnya terlalu ketat*balik dasteran*

Selama beberapa bulan, aku terus mempelajari kasus 'gampang minta maaf' ini. Wah lha ya jelas butuh waktu yang cukup lama sist. Aku tanya sana sini, browsing dan baca-baca artikel yang kesemuanya enggak membuahkan hasil yang signifikan. Alias aku kudu cari metode sendiri buat ngajarin Alya lebih baik dan enggak mengulangi kesalahannya.

Aku amati gerak-geriknya dulu, apakah Alya benar-benar salah? Apakah dia emang punya bakat usil? Apakah dia bosan? Apakah dia lapar? Apakah dia ngantuk? Dan banyak lagi yang aku rekam di kepala. Ini udah kayak detektif aja sih bedah kasusnya hahaha. Lebay. Nah, aku belajar dari keseharian Alya dulu. Semuanya termasuk kebiasaan, sikapnya terhadap teman-teman, sifat aslinya, sampai memperhatikan tenaganya. Marah-marah terus bisa jadi capek kan. Orang dewasa aja bisa capek, apalagi anak-anak.

Jadi ya emang seperti aku pernah bilang, mumpung masih kecil, masih gampang diajarin. Kalau sedari kecil udah paham, nanti gedhe nya bakal jadi kebiasaan baik. Dari semua yang aku pelajari, akhirnya aku punya formulanya! Hahaha.

Yang pertama aku lakukan adalah, memberlakukan reward dan punishment sama kayak waktu dia tantrum. Gunanya, supaya Alya paham kalau dia salah. Biar enggak diulangi lagi kayak yang udah udah. Oh tenaaang. Punishmentnya enggak lebay kok. Dia kan punya pojok hukuman, udah lama aku enggak pake ini, karena ya emang Alya semakin jarang nakal lah istilahnya.

Misal begini. Alya ngusilin temannya. Aku langsung ajak Alya masuk ke dalam rumah. Tentunya  Alya pake nangis drama donk. Lalu aku kasih petuah kan. Biasanya di sini ini Alya bakal berontak dan makin enggak paham. Lalu aku suruh ke kamar belakang sendiri, letak di mana pojok hukuman itu berada.

Aku bilang: "Alya kalau nakal nanti enggak punya teman lho. Nanti kalau enggak punya teman main sama siapa? Mau tinggal sendirian?"

Begitu lalu aku biarkan dia di kamar sendirian. Ya sesekali dilihat lah. Ini udah terjadi lebih dari sekali sih. Jadi enggak satu dua kali langsung berhasil.

Gimana cara dia paham?
Yang jadi ingatan dia adalah ketika dia merayakan ulang tahun bareng teman-temannya, ada banyak kado. Aku selalu bilang kalau do'a dan kado itu tandanya teman-teman sayang. Nah, di moment ini Alya jadi ngeh gitu lho. Oh ternyata banyak teman itu asik ya. Berbagi itu menyenangkan ya.

Suprisingly, beberapa hari kemarin, Alya berhasil enggak ngusilin teman lagi. Baru aku kasih dia reward. Aku beliin roti canne dan aku kasih masukin koin tambahan di tabungannya. Santai receh ceban doank mah dia udah hore. LOL.

Cara ini lumayan berhasil kalau kita kekeuh dan tegas. Jangan sampai lembek. Karena biasanya, anak menggunakan tangisan buat senjatanya supaya orang tua bisa dinegosiasi. Aku ngomong gini karena justru aku sering ngerasa kasihan juga. Mau belain anak, tapi dia salah. So, ya enggak ada salahnya kita punya aturan.

Trus yang kedua, aku banyak banyak kenalin Alya ke orang lain. Apalagi pas meeting, reuni, atau enggak perlu jauh-jauh deh, main sama tetangga tapi beda blok. Karena semakin dia banyak teman, semakin berkurang pula rasa bosannya. Bisa jadi sama si A dia hanya main boneka, ketika dia ke si B beralih main sepeda, nanti sama si C gantian main apa yang Alya punya.

And yes, ini pas banget diterapin ke Alya. Dia punya lingkup pertemanan di sekolahan, di kompleks, di anak-anak teman mama papa, di antara saudara, dan banyak lingkup pertemanan lainnya. Moodnya lumayan terkontrol karena dia menemukan sesuatu yang baru. Enggak melulu satu dua permainan dan satu dua teman aja. Dengan begitu, Alya bisa belajar bahwa berteman dengan beragam jenis karakter itu membuat lebih hidup.

Setelah beberapa kesempatan aku 'jauhin' Alya dari si anak tetangga ini, lantas membuat Alya jadi kangen. Dia selalu nyari dan main dengan anteng. Karena aku masih trial sampai detik ini, jadi emang aku batasin supaya enggak bosan. Nanti kambuh lagi mood jeleknya kan aku ngulang dari awal lagi. Nyahaha.

Langkah ketiga adalah.... koreksi sikap orang tua. Terutama aku pribadi! LOL.
Iyaaa aku ngerasa kok. Sering banget marah-marah. Aku pun sering bad mood, jadi jelas kan Alya nurun siapa ya? *pake nanya*

Baca juga: Buah Jatuh Tak Jauh Dari Pohonnya

Sekarang aku juga masih dalam tahap refleksi diri. Berusaha senang dengan cara macam-macam. Kayak makan yang aku seneng, beli skincare, perawatan, sampai piknik. Karena ya apa? Kalau si ibu senang, maka suasana rumahpun nyaman. Percaya kan? Percaya donk. Kan Ibu adalah kunci utama kebahagiaan rumah tangga.

Terbukti bila aku seharian hepi, suami dan anak juga ikutan bahagia. Mungkin karena rasa masakan jadi enak trus rumah bersih dan rapi kali ya. Hehehe. Selain itu, aku jaga mood ku juga supaya enggak gampang manyun. Nanti Alya makin nyontek kebiasaan burukku. Iya, koreksi sikapku sendiri jadi cerminan bahwa Alya sebenernya nurun aku juteknya. Cuma ya dia masih kecil, jadi belum bisa mengolah emosi. Yang ada ya mengulangi kesalahan sampai berulang kali. Kuncinya ya emang kudu dikasih contoh dari orang terdekatnya. Yang berarti... aku kudu bener-bener introspeksi, Susah sih, kata siapa gampang? Nyahahaha.

Tiga tips di atas aku terapkan berulang-ulang. Alhamdulillah, udah berkurang tingkat keusilannya. Ini udah 2 pekan Alya berteman dengan baik. Teriak-teriak, lari-lari, main seperti biasa. Si anak tetangga ini juga makin seneng karena Alya udah tambah gedhe tambah pinter.

Semoga seterusnya baik terus. Enggak yang kambuh-kambuhan, nanti aku pusing bikin pola mengasuh lagi kan. Hahaha. Ya emang sih, anak itu bikin orang tuanya semakin belajar. Udah kelar fase ini, tumbuh fase itu. Enggak habis-habis mbuh sampai kapan.

Kedepannya aku juga kudu belajar mengolah emosi ini. Jangan sampai Alya nurun sifat buruk orang tuanya. Nah, kalo kalian ada saran atau sharing, tulis di kolom komentar ya. Makasih :)
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Kabar gembira! Demi collab kali ini, aku bela-belain beli bulu mata palsu lho. Dan bikin bingung ternyata ya... Hahaha luar biasa. Namanya juga amatir ya kan sist, jadi jangan heran. Milihnya lama, jatuhnya pas dipake kurang sreg pula. Mana di toko kosmetik mbaknya judes dan enggak ada sample. Otomatis jiwa ke-sotoy-an ini kumat. SE-LA-MAT!


Ngomong-ngomong mau bikin apa sih? Yes, sesuai judulnya yaitu Barbie Make Up Look, enggak lengkap donk ya kalo tanpa bulmat palsu. Masak barbie tapi matanya hampa. Lagian selama aku collab, aku enggak pernah sama sekali pake bulmat palsu lho. Sungguh ku terlalu malas yha. Maka, di collab kali ini kalo kalian lihat bulu matanya enggak banget, cukup dibatin saja. Nanti anaknya malu-maluin.

Baiklah, aku juga sadar kok punya wajah bulat. Yang mau digimana-gimanain tetep susah jadi Barbie. Kali ini aku paksain deh, biar agak beneran dikit mukanya. Ketimbang enggak pernah bener make up an, so collab selalu berhasil bikin aku antusias belajar dan percaya diriku nambah tujuh belas kali lipat! Thanks BEAUTIESQUAD, you know i love you so.

Sebelum aku poles wajah aku yang ala kadarnya ini, aku udah nyari beberapa referensi, baik itu di IG maupun tutorial di youtube. Tapi kenapa mereka semua sudah kece duluan, sedangkan aku kudu kerja ekstra moles muka. Hahaha. Nah, daripada nyontek sana nyontek sini tapi hasilnya malah ambyar, aku bikin ala ala sendiri aja deh.

So, the weapons are...


FACE
Avoskin Hydrating Treatment Essence 
Kryolan Supracolor 3W
Wardah Luminous Two Way Cake
Purbasari Oil Control Matte Powder
Mustika Ratu Oxygenated Spray


EYEBROW
Viva Eyebrow Pencil Brown

CHEEKS
Caring Colours Luxurious Perfecting Blush - Rose Desire

EYES
Inez Vienna
Inez Venice
Caring Colours Eyeshadow
E senses Stay On Eyeliner
Maybelline Volum Express 

LIP
Maybelline Color Show Classic Lipstick
Mix 
Looke Cosmetic

BULU MATA
MAC abal-abal (baru nyadar wk)


Pertama jelas aku pakein Avoskin Hydrating Treatment Essence. Bukan PHTE sih, tapi bisa jadi toner atau face mist. Nah aku pake sebelum make up an. Disamping emang aku lagi perawatan wajah yang lagi bruntusan, ternyata emang beneran bisa nge set make up jadi lebih dewy dan nempel lho.

Step kedua aku pakein foundation Kryolan Supracolor 3W. Punyanya cuy. Nunggu abis dulu baru beli lagi. Shade 3W emang kurang bikin lebih putih dan cerah sih, tapi cukup lah kalo buat menutup flek hitam di wajah.

Step ketiga aku bikin alis pake viva warna coklat. Udahlah ya enggak perlu diraguin lagi ini mah. Tingga; sret sret sret beres. Aku sengaja bikin yang enggak terlalu bold sih, karena Barbie kan enggak ada yang alisnya kayak ulet keket. Hahaha.


Keempat baru aku pake eyeshadow. Tak lupa bagian bawah mata juga di bingkai, aku pakein eyeshadownya inez yang venice. 

Lumayan lama ini bikinnya. Karenaaaaa bulu mataaa help! Eyeshadownya aku bikin semacam cut crease tapi enggak terlalu jadi dan enggak telalu terlihat apalagi pas melek. Tapi pas merem lumayan kelihatan kan? Foto lebih jelasnya.


Untuk bulu matanya, sebenernya enggak terlalu nyaman. Cuma ya daripada enggak pake, ya kan. Biar make up mata jadi kelihatan menyala lah intinya.

Yang kelima adalah bagian pipi. Aku sapukan blush on dari Caring Colour supaya pipi merona. Jangan lupa shading pake eyeshadow inez yang coklat di area pipi dan pinggir hidung. Jadi biar wajah bulatnya tersamarkan. ((TERSAMARKAN))


Terakhir aku pake lipstick dari Maybelline Color Show Classic Lipstick yang aku mix sama Looke Cosmetics. Warnanya jadi pink cerah tapi tetep kalem. 

Kelar deh urusan make up. Nah untuk rambut aku gerai aja karena aku enggak punya wig dan enggak mau warnain yang macem-macem. Misal diwarnainpun, enggak jaminan jadi lebih Barbie soalnya. *halah enggak bisa pake wig aja ngeles*

So here's the final look. Aku foto dengan cahaya matahari langsung.


Nah menurut kalian aku udah cukup Barbie atau belum? Belum ya? Baeklah kuterima saja. Yang penting kusudah berusaha. *trus lari kepojokan*

Buat kalian yang pengen nyobain make up Barbie tapi simple, bisa deh coba ala look aku di atas. Atau bisa juga cobain look nya si ELSA FIBEANY LIORA berikut ini. Klik aja gambarnya supaya tahu detail cara bikinnya.

http://elsaliora.blogspot.co.id/2018/03/beautiesquad-barbie-make-up.htmlhttp://elsaliora.blogspot.co.id/2018/03/beautiesquad-barbie-make-up.html

Dan lihat juga look dari temen-temen Beautiesquad yang pastinya jauh lebih kece. Aku  jadi minder. Monmaap ya hehehe.



Ok, thank u guys. Udah nyasar ke blog aku. Semoga bermanfaat dan nantikan collab kami selanjutnya ya. Muach.
Share
Tweet
Pin
Share
27 komentar
Sebelum baca lebih lanjut, pastikan kalian sudah paham antara Hydrating Treatment Essence dan Perfect Hydrating Treatment Essence (yang biasa disingkat PHTE). PHTE sudah tenar dan melalang buana sampai ujung Indonesia lah ya. Banyak yang bilang produk tersebut bagus karena bisa mengurangi breakout dan bruntusan, punya kandungan anti aging, bisa mencerahkan dan bikin kulit lebih moist. 

Sementara,  Hydrating Treatment Essence ini biasa digunakan sebagai toner sekaligus face mist. Buat yang konsen soal skincare, toner pastinya menjadi barang wajib dan dipakai sebelum pemakaian cream-creaman.

And yeah, aku mau review si Hydrating Treatment Essence ini tentunya. Karena semakin hari, aku semakin kecanduan skincare. Haha enggak ada yang salah emang, justru malah bagus buat masa depan kulitku. 


Pertama kali si face spray ini dateng, aku langsung suka! Bakalan jadi bawaan wajib kalo bepergian. Aku cukup sering beli face spray sih, karena jenis wajahku berminyak dan kusam. Kalau lagi seharian di lapangan, face spray cukup membantu menyegarkan wajah.  So, enggak afdol kalau engga kita bahas satu per satu. Capcus yuk.

PACKAGING

Ini adalah kemasan baru. Kalau sebelumnya, aku pernah lihat di beberapa review dan website resminya Avoskin, botol face spray terbuat dari plastik dan segala informasi ada di bagian botol. Sekarang jauh berbeda, untuk kemasannya sendiri, produk ini dibungkus dengan kardus plus dilapisi plastik biar makin aman. Avoskin ini emang produk lokal, tapi urusan kualitas dan desainnya enggak kalah sama yang luar. Aku banci desain banget. Makanya, pertama kali ngelihat Avoskin ini, aku langsung penasaran. Ternyata benar, aku makin jatuh cinta. 


Aku suka banget sama seal di bagian tutup kardus. Ini menandakan bahwa kesegarab mutu terjamin, produk enggak terkontaminasi/tercemar, dan produk juga tidak rusak. Karena isi produk itu adalah yang utama, yakanya?


Nah ini untuk bagian dalamnya. Botol dikemas secara rapi dan aman. Karena botolnya terbuat dari bahan semacam kaca, jadi emang kudu dilindungi. Biar tidak gampang goyang pas dikirim, jadi di dalam kardus masih ada penyekat botol berbentuk bulat.


Taraaaa...inilah penampakannya. Botolnya sendiri cukup berat dan besar. Kalau aku taruh di tas, agak makan tempat. Cuma karena aku sesayang itu sama si face spray ini, aku tetep bawa kemana-mana. Nah, aku juga belum pernah nyoba yang packaging sebelumnya. Mungkin aku bisa suka packaging sebelumnya dengan alasan lebih praktis dan ringan.

TEKSTUR & AROMA

Begitu aku semprot dan cium wanginya, aku langsung ingat sama salah satu permen mint yang berbentuk bulat. Tahu apa namanya? Yes, cukup dibatin saja ya. Hehehe. Yang jelas, segernya maksimal dipadu dengan wangi mint yang makin bikin nyaman.

Besok kalau isengku kumat, pasti nyemprotin face spray ini ke temen-temen deh. Tapi sayang enggak sih semprat semprot ke wajah orang, nanti habis gimana? Ya namanya aja botol gedhay... Segini bisa dihabiskan satu bulan lebih. Lagian temen-temen udah hafaaal sama kebiasaanku menyemprot wajah dan pada ketagihan hahaha.

Beralih ngomongin tekstur ya. Face spray ini mirip sama face spray lain yang bentuknya cair. Tapi karena ada embel-embel essence, jadi lebih gampang diserap wajah. Dan bikin kulit lebih glowing seketika.


KLAIM

Dilansir dari website resminya, produk ini bisa digunakan sebagai Face Mist, Toner, Make Up Remover, Exfoliator, Micro Essence. All in one holy grail!

Setelah membersihkan wajah, semprotkan face spray ini ke seluruh wajah, sebelum menggunakan Intensive Devine Day Cream dan Luminous Emulsion Night Cream. Lakukan secara teratur setiap pagi dan malam, tetapi juga bisa di sela-sela aktivitas untuk menjaga kesegaran Anda.

Tapi ingat ya, hasil di setiap individu berbeda, karena tergantung jenis dan kondisi kulit. Kebetulan, aku salah satu yang cocok dengan  Hydrating Treatment Essence, yeay!


INGREDIENTS

Aqua, Alcohol, Mineral Salts, Ascorbic Acid, Fragrance (Peppermint- Mentha Piperita)*
*Using Essential Oils

Produk ini memang menggunakan alkohol, namun karena kondisi wajahku berjerawat, si alkohol inilah yang bikin bruntusan cepat mengering. 
Aku belum bisa bilang kulitku berubah secara signifikan, karena aku sendiri baru pakai produk ini secara rutin selama 2 minggu. Biasanya aku pakai sesudah mandi, yaitu pagi dan sore hari. Baru kemudian aku lanjut cream yang sedang aku pakai. Sedangkan pas siang hari, misal aku kegerahan, enggak pake lama langsung semprot si face spray. Kulit jadi enakaaan.
Nanti kalau kulitku ada perubahaan, segera aku update di post ini juga ya. Dan semoga kulitku lekas membaik. Aku bener-bener lagi fokus ke masalah skincare. Abis gimana ya, aku masih susah menghilangkan kebiasaan begadangku dan lagi mencari cara biar kerjaan enggak aku lembur di malam hari. Lama-lama capek juga sist. Huhuhu dan yang jelas kulit ikut bermasalah. 
Oiya, untuk harga face spray ini sendiri dijual seharga Rp 89.000 via website resminya. Kayaknya udah aku pakai 2 minggu dengan porsi yang banyak, tapi kok kayak enggak kurang aja sih ini. Haha girang. Besok mau coba yang PHTE sekalian ah. Siapa tahu makin bagus di kulit aku.
Kalau kamu lagi cari face spray atau toner, enggak ada salahnya coba Hydrating Treatment Essence. Mungkin enggak secara cepat bikin kulit lebih cerah, namun yang kita butuhkan sejatinya adalah kulit yang sehat bukan?
Semoga review ini membantu ya teman-teman. Sampai jumpa di review berikutnya 😊
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Enggak kerasa ya, Alya udah 3 tahun aja. Kemarin, tepatnya 24 maret, adalah hari ulang tahunnya. Dan lagi-lagi bikin aku sama suami baper, "nak kok kamu udah besar aja sih" LOL.


Seperti biasa, ulang tahun Alya, kami rayakan secara sederhana. Selalu di rumah dan ngasih hantaran ke tetangga, enggak yang gimana-gimana. Kami undang anak-anak komplek datang ke rumah secara spontan cuma buat tiup lilin doank. Maksud kami baik, biar Alya makin akrab dan enggak malu-malu lagi. 

Dalam tumbuh kembang Alya, Alhamdulillah millestonenya selalu kekejar, tapi untuk mood , masih naek turun. Kadang baik, kadang galak. Kadang cengeng, kadang supel. Pokoknya masih banyak PR buat papa mamanya. 

Merayakan ulang tahun Alya bagi kami adalah hal yang menggembirakan sekaligus reminder biar makin semangat kerja cari uang. Semakin bertambah usianya, semakin banyak pula kegiatannya. Aha, mungkin itulah kenapa banyak orang tua seperti kami yang minta anaknya supaya enggak cepet gedhe. LOL lagi.

Karena kami udah nyicil belanja bahan makanan, pagi-pagi aku sama suami masih kerja dan beres-beres santai. Alya dari pagi udah di tempat mama, jadi kami bisa cepet kelarin kerjaan. Baru setelah siang, kami lanjut masak-masak, siapin kue, siapin hantaran. Kuenya kami beli di deket rumah.

Baju kado dari eyang

Kalau sebelumnya kami kasih hantaran snack, kali ini pengen nyoba bikin kreasi makanan sendiri. Ini resep dari mama sih, kebetulan mama sama adek mau bikin warung makan chicken katsu. Nah, sekalian lah aku kenalin masakan ini ke tetangga, siapa tahu pada suka. Mmmm ada udang dibalik batu. Biar. 😜

Buat yang mau nyoba hantaran ini, bahan-bahannya mudah di dapat, plus enggak banyak makan biaya. Ya daripada beli kan sist, toh aku juga lebih sering di rumah.

Berikut list belanjanya

- Ayam fillet 3 kilogram
- Beras 4 kilogram
- Tepung terigu 1 kilogram
- Tepung roti 1 kilogram
- Telur ayam 1 kilogram
- Buncis seplastik aku enggak tahu ukurannya 
- Jagung 6 buah
- Wortel 6 buah
- Mayonnaise 1 botol
- Minyak goreng 1 liter
- Saus sambal 40 biji
- Seledri Rp 3000 aja

RESEP AYAM KATSU

Bumbu Halus
- Bawang merah 10 siung
- Bawang puting 12 siung
- Lada
- Garam
- Bumbu masak 
- Kemiri 3 butir
- Air secukupnya

Cara memasak:
1. Potong daging ayam tipis dan memanjang. Ini bisa terserah mau dibikin kayak apa bentuknya sih. Tapi karena aku menyesuaikan wadahnya, aku bakal potong ayam tersebut setelah masak.
2. Lumuri ayam yang sudah dipotong dengan bumbu halus. Tunggu 30 menit hingga meresep. 
3. Untuk katsu sendiri ada 2 bahan utama yaitu, telur, tepung terigu dan tepung roti. Telur dan tepung terigu dikasih bumbu masak dan garam supaya lebih gurih.
3. Ambil ayam, masukkan ke tepung terigu, beralih ke telur, dan yang terakhir tepung roti. Usahakan tepungnya merata ya.
4. Lakukan sampai ayam habis.
5. Panaskan minyak goreng lalu goreng ayam. Menggorengnya dengan deep fried ya. Semua bagian ayam tercelup dengan sempurna.
6. Tiriskan lalu potong-potong.

RESEP TUMIS SAYUR

Cara memasak:
1. Potong buncis, wortel dan jagung.
2. Bawang putih 5 butir dicincang kecil.
3. Tumis bawang putih, lalu masukkan potongan sayur, tambahkan sedikit air. Sedikit aja enggak perlu banyak-banyak. Gunanya supaya sayur cepat matang. Sebenarnya bisa sih enggak pake air, tapi lama.
4. Tambahkan gula, garam dan penyedap rasa. Koreksi rasa.

Tumis sayuran ini simple banget sih. Karena fungsinya sebagai penambah selera makan. Alya cukup susah makan sayur. Tapi resep tumis buncis ini dia lumayan suka. Kadang malah dicemilin sendiri gitu. Hehehe.


Dari kesemua bahan di atas, bisa menghasilkan 50 kotak hantaran lebih. Tergantung sama takaran masing-masing ya. Karena jumlah anak di komplek sendiri sedikit, jadi aku bikin yang pas aja, supaya enggak mubazir. Ini jenis makanan yang harus langsung dimakan soalnya. Kalau nunggu besok-besok ya jaminan jadi kecut. Apalagi ada mayonnaise nya. 

Yang jadi masalah, ternyata ada tetangga yang lagi keluar kota. Padahal semalam hantarannya mau enggak mau dihabiskan. Hihihi. Mungkin tahun depan balik ke snack lagi aja yang praktis. Ternyata masak segini aja, sudah cukup bikin berkeringan lho. 😅

Beberapa temen ada yang nanya, "Jatuhnya mahal mana antara snack dan menu masakan kayak gini?"
Jawab:
Kalau toh ada selisih, itu selisih dikit aja. Karena aku compare nya sama 'mending masak sendiri daripada beli makanan udah jadi di luar', jadi waktu itu aku enggak kepikiran sama snack. Masak tiap tahun snack aja sih. Mau nyobain yang bergizi dan juga higienis. Bikin sendiri lho ini. Hehe.

Tapi kalau kalian sibuk dan enggak masalah beli di luar ya engga masalah. Aku cuma menekan biaya saja soalnya. Sisa duit bisa dibelikan buat kado mainan. Ya kan ya?

Sedangkan kalau untuk snack, lebih banyak keuntungannya sih. Antara lain, hemat waktu, praktis, tidak cepat basi, dan semua anak pasti suka.

Semua dapat disesuaikan sama kebutuhan dan kondisi yang sedang kita alami. Kalau kayak aku tadi kan emang sengaja bikin tester masakan. Nah, engga ada salahnya sekali-kali biar semua orang makin percaya aku juga bisa masak. Ehe.

Well, Alhamdulillah semua lancar dan semua suka. Yang penting di tiga tahun Alya ini, Alya jadi lebih bahagia, selalu sehat, lebih pintar, lebih bisa jaga mood, dan lebih lebih semuanya. Hahaha.  Doa orang tua selalu yang terbaik buat anaknya.

Anyway, makasih banyak buat sodara, temen-temen, tetangga, dan semua yang turut mendoakan Alya. Bagi kami doa itu lebih dari segalanya. Aduh jadi terharu ini. Hehehe. Semoga kedepannya kami sebagai orang tuanya juga lebih sehat dan bahagia dalam momong anak.

Thanks for stoping by.

Salam.
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Banyak yang minta aku lanjutin nulis tentang freelancer. Mungkin karena aku dikelilingi orang yang sama-sama menyandang gelar freelancer, orang-orang yang heran kok masih ada sih yang masih mau jadi freelancer, atau orang-orang yang pengen menjadi freelancer itu sendiri. 

Untuk kalian yang sama-sama hidup sebagai pekerja serabutan, kita sama-sama ya, enggak usah sok yes, enggak usah merasa paling kece. Karena aku dan kamu sama, takut dengan sebuah masa bernama: RINDU ORDER. LOL.


Aku bahas freelancer dengan sudut pandang pekerja seni ya, yang ada di seputar kehidupanku. Kalau yang biasa aku jangkau itu banyakan berhubungan sama desain dan audio visual. So yeah, sebelum kita bahas lebih lanjut, ngomong-ngomong, kalian pernah dengar pertanyaan ini enggak?

"Widiiih cuy, kerjaanmu banyak ya, bagi bagi donk"
"Cieee yang lagi rame, jangan lupa temen yeee"

Mmmmm... Sounds familiar okay?
Tentunya, iya. Terlebih bagi kalian yang udah terlihat banyak order, kalian yang berani menyandang dana, atau kalian yang udah punya usaha. Pokoknya semua lagi membahas kalian. Orang yang tadinya enggak kenalpun, mendadak akrab dan ngajak kenalan. Yes, sebutlah kalian sedang di atas angin, kerjaan datang sendiri tanpa dicari.


Engga perlu munafik, ada banyak banget orang bertipe ijig-ijig dateng ketika kita udah 'terlihat' sukses. Tipe orang yang engga tahu proses berjuang. Tipe orang yang langsung minta enaknya doank.

Mintanya apa sih nih orang? Serius minta kerjaan?

Ya masih mending minta kerjaan sih daripada minta duit kan. Hehehe. Yang namanya bekerja itu seperti hidup kok. Kadang di bawah, kadang di atas. Enggak mau di bawah doank, ya kudu usaha keras. Pengen hidup stabil? Ya kudu berjuang sekuat tenaga. Makanya, status freelancer itu sering dicibirin, apa enggak mending jadi pegawai kantoran saja? Kan enak dapet gaji tetap, dapet asuransi, dapet makan siang, dapet jatah lembur dan lain lain, alias hidup lebih terjamin.

FYI, freelancer itu BIASANYA datang atas nama mengejar passion. Ada kan orang yang kerja tapi dalam hatinya enggak sreg sama aturan kantor? Ada kan orang yang sukanya nggambar tapi dipaksa jadi marketing? Ada kan orang yang kerja kantoran biar nyenengin orang tuanya aja?

Iya, freelancer itu bisa diartiin sebagai kebebasan. Mau pilih kerjaan yang sesuai dari segi apa? Misal dari segi skill, harga, sampai waktu. Semua ada di tangan kita. Nah, memutukan untuk resign dan menjadi freelancer itu butuh keberanian. Kira-kira nanti kalau sudah jadi freelancer, aku mau ngapain aja ya? Gimana cara manage kerjaan supaya datang terus? Gimana kalau tiba-tiba sepi job? Trus enggak ada callingan sama sekali?

ITU YANG HARUS DIPIKIRKAN.

via GIPHY

Bukan cuma pegawai kantoran, freelancer pun sebenarnya juga punya stratanya. Ada yang masih tahap awal baru mulai mencoba, ada yang berprinsip manut penak, ada yang udah lama dan senior, trus yang udah ngumpulin niat plus modal sampai bikin usaha. Ada kesenjangan antara si suhu dan anak kemarin sore. Inilah yang bikin dunia kerja itu sama. Ikut sama yang ada uangnya. LOL.

Sebenarnya, lumrah sih bagi freelancer untuk saling minta dan saling menawari kerjaan. Apalagi kalau udah temenan, udah cocokan. Makanya lingkup temen itu adalah hal yang paling krusial. Ketimbang skill, asas pertemanan kadang lebih didahulukan. Tapi iya kalau gawean kita dianggap sempurna, kalau diblack list? Selamat, kalian bisa pindah ke luar kota.

Kerjaan bagi orang-orang freelancer adalah status paling dinantikan. Menjadi pekerja yang bisa menentukan waktunya sendiri itu bukan hal yang mudah. Minggu ini boleh kita riweuh orderan, job sampe luber, sampai nolak yang baru datang. Pengennya gitu terus yakan?

Tapi sesudah itu ada masa di mana job sepi berbulan-bulan lamanya. Mampas, ATM nol saldo, anak mau dikasih makan apa? Mana kita udah paling idealis, perfeksionis, dan pilih pilih. Ya monggo kalau bisa bertahan, kalau tidak? Bisa-bisa nelen ludah sendiri nanti. Prinsip hidup kita jadi lembek dan sensitif. Tadinya hanya mau bikin iklan, giliran sepi mau terima job wedding.

Bentar, jangan marah dulu. Kamu tidak sendiri temans.

Mematok harga boleh banget, menolak tawaran dengan alasan sreg memang sama pentingnya. Tapi di sisi lain, kita harus sadar apa yang menjadi kebutuhan kita. Jangan karena malu dan gengsi kita jadi ikut-ikutan sok paling benar.

Nanti kalau datang masanya rindu order baru tahu rasa.

Beberapa kali aku dengar selentingan omongan dari teman dan kru yang kerja bareng. Sikap orang yang rindu order itu macem-macem. Ada yang pura-pura jual mahal, ada juga yang melas minta peran.

Pernah nih. Aku ikut bikin FTV dengan actress kelas B dan C. Ada satu pemain lawas yang ikut main sebagai.... pemeran pembantu 1, yakni sebagai ibu dari si tokoh utama. Enggak full scene pastinya, cuma 10 persen dari script. Tahu gimana actingnya? Kami sepakat beliau ini biasa saja. Nothing special. Otomatis takenya berulang-ulang, dandannya touch up terus, dan waktunya jadi molor. Eeeeeh yang disalahin kru. Yongalaaah. Gayanya udah paling senior dan berpengalaman. Hoaaam....

Padahal pemain lain yang dia bilang sebagai anak baru, justru malah lebih sering tampil di layar kaca lho. Actingnya juga enggak lebay dan pas. Tak pelak, si ibu balik diomongin. Tiap sudut lokasi ngomongin tentang beliau dan jadi bahan becandaan. Mana hari terakhir beliau ini bawa make up pribadi pula!

Dan tahu apa? Mereka bilang, si pemain lawas tersebut lagi sindrom rindu order. Masa muda boleh menuai ketenaran, tapi kalau kita tidak bisa bersikap dan skill mentok disitu-situ aja, bisa jadi bumerang kita di masa tua.

Contoh satu kasus lain.

Ada temen juga yang biasa garap weddingan. Dia berpikir bahwa gambarnya udah paling oke dan berani mematok harga tinggi. Sebut aja equipment yang baru misal Dji Osmo, Drone, atau action cam, dia bisa! Kalian pikir video wedding sekarang gitu-gitu aja? Huh, enggak kalah deh sama My Trip My Adventure hahaha. Artinya, kalau mau booking temenku ini, ya kudu berani sama harga dengan fasilitas yang dia tawarkan. Kalau dengan asas pertemanan yang pake harga nawar. Your face lah pokoknya. Minggat sana cuy, wani-wanine.

Nah, aku pun pernah nawarin temenku ini ikutan garap sebuah program TV. Dalam hati cuma bilang, yah... siapa tahu mau.

Temenku ini yakin sih kalau kerjaannya better than temen-temenku yang lain. Dan lagi-lagi mematok harga lumayan tinggi. Tapi karena budget terbatas, dengan sangat terpaksa aku batalin. Daripada enggak enak nantinya, lagian ngomongin duit kan sensitif.

Beberapa minggu setelahnya...
Si temen balik nelpon aku dan minta kerjaan yang kapan hari ditawarkan. Alasannya, karena dia lagi sepi kerjaan. Wah beta pikir, situ sudah lupa.

via GIPHY

Iya, kasus seperti di atas adalah biasa. Punya prinsip boleh, tapi ya kudu berani struggle. Roda itu berputar. Jangan sekarang songong, tapi menyulitkan kerjaan kita sendiri. Banyak yang harus dipikirkan. Ada kalanya kita diajak, ada kalanya kita yang mengajak. Simbiosis mutualisme lah. Kalau masih status freelancer dan nunggu job datang, itu artinya sama dengan kita ikut orang. Masak iya mau di situ-situ terus sih, masak seumur hidup jadi freelancer aja sih. Ya kan sama kayak orang-orang kantoran?

Coba kita simak cerita adem berikut ini.

Sebut saja si D seorang pekerja film yang awalnya cuma bikin film pendek. Ia terus mengembangkan sayapnya dengan banyak teman dan mencuri pengetahuan. Keren. Sampai dia dipercaya banyak orang lalu akhirnya naik jabatan. Lho iya, di dunia freelance pun kalau misal kita gesit dan punya banyak skill, kita bakalan dipercaya untuk mencoba hal yang lebih menantang lagi. Sekarang dia udah di ibu kota, bahkan melancong ke beberapa negeri untuk terus mengasah skill dan memperluas wawasannya. Dia bikin kursus kecil-kecilan untuk melahirkan bakat-bakat baru serta bikin usaha bersama istrinya. Ya demi masa tuanya. Investasi jangka panjang. Satu hal yang perlu diingat, ia terus bergerak, mau belajar dan tahan gengsi.

Mmmm proses yang enggak ada habisnya ya. Memang.

Jauh sebelum aku dikatakan banyak kerjaan seperti sekarang ini, aku pun pernah juga mengalami krisis kok. Tepatnya krisis percaya diri. Ini karena aku emang lagi masa suram sih. Hahaha. Tahu lah, pas abis melahirkan aku lumayan terpuruk. 

Baca juga: Gejala Depresi Post Partum

Bukan yosa namanya kalau sedih melulu.
Abis itu aku berdiri lagi. Mulai dari nol lagi. Ya beruntungnya, aku enggak pernah punya kasus dan namaku bersih. Engga pernah ada masalah, Alhamdulillah. Pun dari dulu, aku juga mau belajar dan mau jadi apa aja. Engga terpatok satu dua jobdesk semata.

Aku mulai ngirim tulisan dan artikel ke beberapa media, bikin portofolio di blog yang akhirnya malah ketagihan nulis, trus enggak disangka job dateng baik dari blog maupun temen karena pada lihat tulisanku. Aku mulai banyak temen baru. Aku mulai mengubah sikap menjadi lebih humble dan rendah hati. Nyahaha, iya kok, sikap keras kepalanya udah aku kurangi.

Sedangkan kalau di dunia perfilman, aku bisa kalian tarik kemana aja. Clapper, Wardrobe, Make Up, Unit Manager, Pimpinan Produksi, Scriptwriter, dan Line Producer. Tapi aku emang sengaja engga mau berurusan dengan teknis. Nanti ndak anaknya makin jumawa. 

Kalau kemampuan dan waktuku pas, aku jarang nolak. Sampai detik ini aku masih mau bikin proposal film, ngurusi creative sampai paska produksi, dan mau berjuang bareng biar tetep terlatih. I know may be its late, tapi aku enjoy kok. Di sisi lain aku juga mengembangkan usahaku dalam berjualan.

Suami? Dia juga lagi getol jualan gambar via online. Zaman sekarang mah, dunia bisa disentuh dengan mudah. Ada banyak cara untuk menjual karya ya kan ya?

As we know, freelancer itu sering diidentikkan dengan ketidakpastian. Segala kekuatan ada di tangan kita sendiri. Kalau udah memutuskan jadi freelancer ya nikmati aja. Karena sejatinya, rindu order adalah tentang bagaimana cara kita menyebar benih dan memelihara hubungan. Hasilnya mungkin enggak bisa dinikmati sekarang, melainkan kamu tuai jangka panjang.

Jangan terlalu berambisi satu hal semata. Mungkin perlu bantuan aliran dana dari lain saluran. Jaga gengsi. Gengsi tidak memberimu kekenyangan. Ia hanya tampak di luar dan bikin sakit di dalam.



Segitu dulu deh, niat awalnya mau sharing dikit tapi kok malah jadi panjang gini. Hehehe. Semoga bisa jadi sudut pandang lain buat kalian ya. Thank u.
Share
Tweet
Pin
Share
4 komentar
(Sponsored)

Akhir-akhir lalu, kebiasaan lamaku makin menjadi, yaitu begadang! Ini bukan karena gegayaan doank sih, lebih tepatnya karena aku lagi banyak kerjaan. Yaaah, niat awalnya kalau bisa dikerjakan siang, ya aku usahakan. Tapi namanya deadline dan revisi kadang datang dan pergi sesuka hati kan? Walaupun udah aku imbangi dengan olahraga tiap 2 hari sekali, sama aja bo'ong kalau pola hidup masih berantakan. Gampang kok menilai aku lagi kecapekan, salah satunya adalah dengan munculnya jerawat di wajah. Enggak tanggung-tanggung, segala jerawat merah dan bruntusan datang tak kenal ampun. Yup, kulit wajah ku emang berjenis acne prone dan sensitif.


Kali ini aku memperoleh kesempatan dari Beautiesquad yang bekerjasama dengan Qeza Skincare buat mencoba serangkaian Skincare untuk kulit berjerawat yaitu QEZA ACNE REMOVAL SERIES. Terdiri dari Facial Wash, Face Tonic, Night Acne Cream dan Sunscreen. Wow pastinya seneng banget donk. Karena aku emang bener-bener lagi butuh dan varian ini cocok buat kulitku yang sedang bermasalah.

Mau tahu gimana Qeza Skincare ini bekerja di kulit aku? Simak terus ya gengs.


APA SIH QEZA ITU?


Sebelum aku kasih tahu perubahan kulit aku semenjak pake produk ini, kita kenalan dulu yuk sama Qeza. Awalnya, Qeza Aesthetic Center adalah sebuah klinik kecantikan di Yogyakarta yang sudah berjalan selama lebih dari 5 tahun. Didirikan oleh Dr. Erryl Setiya Devivta, Qeza banyak mendapat respon positif karena produknya yang aman dan banyak yang cocok. Selain itu Qeza juga menyediakan berbagai treatment antara lain, deep cleansing facial, totok wajah, diamond tip micro, chemical peeling, mesotherapy, black laser treatment, chubby cheek treatment, sampai cc glow. Wow lengkap juga ya.

Melihat antusiame dan kebutuhan orang akan kulit sehat yang semakin meningkat, maka Qeza juga menjual produk-produknya baik di kliniknya sendiri maupun secara online, dengan nama Qeza Skincare. Nah, tentu aja hal ini mempermudah kita yang berdomisili di luar Yogyakarta supaya bisa mendapatkan produknya. 

Produk-produk Qeza Skin sendiri bermacam-macam dan dapat disesuaikan dengan kondisi kulit kita. Mau yang kering, kusam, bahkan jerawat membandel seperti jenis kulitku ini. Sebelum membelinya, kita bisa konsultasi secara online terlebih dahulu, supaya bisa diarahkan ke produk yang cocok. Kalian tinggal isi formnya secara lengkap, kemudian tunggu email balasan dari Qeza. Mudah dan enggak ribet kan.


Skincare dari Jogja ini udah terdaftar BPOM dan bersertifikasi halal. Jadi sudah terbukti aman ya gengs. Rasanya enggak afdol lah, kalau enggak dibahas satu-satu. 

PACKAGING


Sebenarnya, aku sendiri adalah orang yang cukup perhatian dengan desain produk. Salah satu yang aku suka dari Qeza Skincare ini adalah desain produknya yang simple, praktis, rapi dan juga infomatif. Enggak neko-neko deh pokoknya. Tapi pada packaging, kita bakal nemu semua informasi baik itu komposisi, cara pakai, label halal, sampai expired date yang terletak di bagian bawah kemasan.

Pun juga kemasan yang travel friendly dan nyaris enggak ringkih. Misal aku bawa travelling, jar maupun botol Skincare Lokal ini sama sekali enggak terbuka dan ini penting banget lho buatku. Hehehe. Well, satu paket ini aku hampir yakin kalo bisa aku pake selama sebulan, yang artinya, itu akan semakin menampakkan perubahan di hari-hari ke depan.


Waktu aku nyobain produknya, tentu enggak langsung sepaket sekaligus, karena aku masih transisi dari produk yang aku pake sebelumnya. Kulit aku sensitif banget soalnya. Aku pakai dari Facial Washnya dulu, berturut-turut Face Tonic, kemudian baru creamnya. Ternyata kulitku menerima dengan baik yeay. Nah, berikut masing-masing ulasannya ya.

QEZA FACIAL WASH


Netto : 60 ml
No POM : NA18161207325
Price: Rp 87.500

Buat aku, ritual membersihkan wajah adalah hal yang paling utama dalam rangkaian perawatan wajah. Bolehlah kita lupa pake cream-creaman, tapi Facial Wash nya jangan! Berabe kalau menomorduakan cleansing wajah. 

Qeza Facial Wash ini ditujukan untuk semua jenis kulit, yang artinya kamu yang berkulit normal atau kering pun juga bisa pakai ini. Tapi jangan salah ya, karena waktu aku pakai di kondisi wajah yang berjerawat, Facial Wash ini ternyata bisa nyerap minyak tanpa bikin kulit jadi kering. Nah lho! Bingung kan? Hahaha.

Dan yang bikin seneng, Facial Wash ini dilengkapi dengan kandungan citrid acid sebagai whitening agent buat mencerahkan kulit wajah. Jadi flek hitam dan bekas jerawat, juga bisa ikut tersamarkan apabila kita rutin pakai Facial Wash ini.


Cara pakai:
Gunakan Qeza Facial Wash pagi dan sore hari sewaktu mandi. Tuang secukupnya di telapak tangan, busakan, lalu usap lembut ke seluruh wajah. Qeza Facial Wash ini emang enggak terlalu banyak busanya, tapi cukup tuntas bersihkan sisa make up atau kotoran yang menempel di wajah. Ohiya, ingat, even Facial Washnya enak, tapi cuci muka cukup dua kali sehari aja. Trus durasi cuci wajah juga jangan lama-lama. Supaya kita tidak kehilangan minyak alami pada wajah. Setelah mencuci wajah, aku keringkan wajah dengan menggunakan tissue atau mengeringkannya secara alami. Aku menghindari handuk yang biasa dipakai di badan, karena takut kuman bakal berpindah ke kulit wajahku. Ini juga enggak kalah penting sih, apalagi tekstur handuk cukup kasar kalo digosokkin ke wajah.


QEZA FACE TONIC


Netto : 60 ml
No POM : NA18161207322
Price: Rp 45.000

Lanjut setelah pemakaian Facial Wash, kita sempurnakan dengan Qeza Face Tonic. Face Tonic bisa kita sebut juga dengan penyegar wajah. Faktor pendukung ini banyak yang enggak tahu fungsinya, tapi justru paling penting buat melengkapi rangkaian skincare yang kita gunakan.

Fungsinya adalah untuk melembabkan kulit dan menyeimbangkan PH kulit setelah menggunakan pembersih wajah. Dibanding tanpa menggunakan Face Tonic, cream lebih lama terserap kulit dan membuat rangkaian produk bekerja dengan lambat. Maka Face Tonic sebenarnya dibutuhkan agar produk yang kita pakai semakin bekerja secara nyata.


Cara pakai:
Aplikasikan toner pada kapas secukupnya, lalu tepuk-tepuk wajah secara perlahan hingga toner meresap sempurna. Qeza Face Tonic ini cenderung gampang diserap oleh kulit wajah dan langsung terasa segarnya. Selalu gunakan Face Tonic bersamaan setelah Facial Wash supaya produk cepat bekerja dengan optimal.


QEZA NIGHT CREAM ACNE


Netto : 10 gr
No POM : NA18170103310
Price: Rp 87.500

Tadinya, aku adalah pengguna lotion jerawat khusus di daerah kulit yang bermasalah. Namun yang enggak aku suka, lotion ini bisa membuat kulitku sangat kering esok paginya. Nah, dibanding lotion, cream sebenarnya punya beberapa keunggulan, diantaranya adalah membuat kulit wajah tetap terjaga kelembapannya serta menutrisi wajah perlahan tanpa membuat jerawat bengkak kemerahan. Qeza Acne Night Cream adalah cream paling penting dan banyak pengaruhnya di sini. Cream ini cukup bekerja dengan baik di kulitku. Aku enggak bisa bilang cepat, karena emang cara kerja cream jerawat tidak secepat lotion. Hanya, kalau soal menghilangkan, cream ini lebih terasa bedanya. Karena cream bekerja tanpa membuat wajah kemerahan dan jerawat makin bengkak, namun justru bisa mempercepat proses pematangan. Yang aku suka, wajahnya jadi enggak perih dan hasil bisa dirasakan sejak pemakaian pertama. Trus kalau misal ada jerawat besar, cream ini bekerja secara perlahan dan nantinya enggak akan membuat bekas merah di wajah. Nah ini yang paling love!


Cara pakai:
Setelah membersihkan wajah, aku pakai cream ini pada malam hari menjelang tidur. Even aku begadangan, cream ini sudah mendarat di wajahku jam 8 malam. Aku aplikasikan tipis-tipis aja dan merata pada bagian yang bruntusan. Engga disangka juga sih sebenernya, karena beberapa jerawat yang tadinya besar, jadi kempes. Sedangkan calon jerawat juga bisa diminimalisir supaya tidak menjadi-jadi dengan Qeza Night Cream Acne.

QEZA SUNSCREEN CREAM


Netto : 10 gr
No POM : NA18171700475
Price: Rp 72.800

Dulu sih aku jarang banget care sama yang namanya perlindungan dari sinar UV. Tapi karena kulit aku sering kemerahan dan menampakkan tanda kerutan, semakin tambah umur baru sadar kegunaannya. FYI, beda sunscreen dengan sunblock sendiri adalah, sunscreen merupakan tabir surya yang bekerja menembus lapisan teratas kulit yang menyerap sinar matahari yang udah terlanjur masuk ke dalam kulit. Sedangkan sunblock adalah menangkal sinar matahari yang akan masuk ke kulit. 

Kalau sehari-hari kita hanya beraktivitas biasa di bawah paparan sinar matahari, kita bisa menggunakan suncreen saja. Karena sunscreen juga bisa kita timpa sebagai alas untuk make up dan tidak mudah luntur.

Nah yang terpenting adalah kandungan SPF sebetulnya. Qeza Sunscreen Cream Acne ini sudah mengantongi SPF 30 lho. Yeay. Jadi bisa memroteksi kulit dari bahaya sinar matahari sekaligus menjaga kelembapan kulit sepanjang hari.


Cara pakai:
Pemakaiannya sendiri sama dengan night cream acne, hanya, Qeza Sunscreen Acne digunakan pagi hari sebelum kita beraktivitas. Sebelumnya, pastikan kita sudah membersihkan wajah dengan Facial Wash dan lanjut dengan Face Tone. Baru deh pakai sunscreen ini tipis-tipis dan merata. Jangan sampai belepotan apalagi kalau mau dilanjut make up an.


Untuk lebih jelasnya, lihat infographic berikut ini ya:


So, here the final result setelah aku nyobain Qeza Acne Removal Series. Kira-kira udah aku pakai selama 2 minggu lebih dan senaaaang. Banyak perubahan yang signifikan. Padahal aku cukup sering berpanas-panasan dan kalau malam begadangan huhuhu.

Oiya, bahkan pas kemarin datang bulan, biasanya kan bruntusan makin bermunculan tuh, nah karena aku rutin pake Qeza Skincare, ternyata jerawat enggak gampang nangkring dan bisa dihindari. Duh makin syukaaak...

Ini before afternya. Aku mulai pakai Qeza Acne Removal Series secara lengkap sejak tanggal 1 maret 2018. Hingga hari ini tanggal 15 maret, berarti udah sekitar 2 minggu ya, perubahan kulit cukup terlihat kan.

Pipi Bagian Kanan

Pipi Bagian Kiri
Kalau udah nemu produk Skincare untuk kulit acne prone yang cocok gini, rasanya susah buat pindah ke lain hati. Nah, buat kalian yang kepo produknya, silahkan mampir ke link berikut ini. Tunggu apa lagi sih, udah aku buktiin lho, ya kan? Hehehe.

Instagram: https://www.instagram.com/qezaskin/
https://www.instagram.com/qezaclinic/
Facebook: https://www.facebook.com/qezaskin/
Web : https://qezaskin.com/

Oke, sekian review dari aku ya. Semoga bisa menjadi referensi kalian dalam memilih rangkaian produk skincare untuk wajah berjerawat. Kalau ada produk lokal yang terbukti nyata, ngapain kudu cari produk luar yang susah carinya. Hitung-hitung bangga sama bikininan Indonesia. Ya enggak? Yang penting, aku juga enggak malu lagi buat bareface kemana-mana. Kalau kulit udah sehat, mood aku pasti senang. Kalau aku udah senang, ngapa-ngapain lancar. Hehehe. Sip ya, bye. 
Share
Tweet
Pin
Share
12 komentar
Berhubung Alya masih batita, mendisiplinkan waktu tidurnya, jauh lebih gampang ketimbang dia udah mulai beranjak ke fase anak. Setidaknya, bila Alya tidur nyenyak dan terjadwal, hal ini dapat meringankanku bekerja. Mantap kan, itu maksudnya. Hahaha.


I see, bagi sebagian orang, waktu tidur bukan hal yang penting. Para CEO beken aja susah tidur lho. Otak mereka buat mikir terus, even tidur sekalipun. Emangnya berpengaruh sama tingkat kegantengan atau tingkat kepintaran seseorang apa? Lha lagian ngapain lau urus waktu tidur gua? Lau bayar gua?

Yayaya. Malah nyolot sendiri kumaha?

Tapi keyakinan aku begini. Semakin umur kita mendekati tua, kita bakalan ngeh sama yang namanya pola hidup seimbang demi kesehatan. Apalagi sih alasan menjaga kesehatan selain faktor umur dan udah kena penyakit duluan? Ih, aku sih mending cari amannya aja, jangan sampai terlambat. Nanti siapa yang nanggung tagihan. LOL.

Maka benar, daripada manfaat baiknya, tidur larut lebih banyak efek buruknya. Antara lain, konsentrasi kita bakal berkurang, bisa membuat kita pelupa, kulit jadi bermasalah, sampai bikin penyakit bersemi di dalam tubuh, yang mungkin lupa kita sadari.

Aku ya, kalau bisa disiplin tidur dengan jam normal, ngapain memilih tidur larut malam? Aku bukan mau ngejek kalian yang hobby begadang. Karena waktu remaja, jujur aja, aku lebih suka melek malem dibanding melek siang. Malem hari itu bersarang banyak ide, malam hari itu tenang. Kata Marilyn Monroe aja: "Who said nights were for sleep?"

Sampai sekarang pun kadang-kadang masih tidur larut kok. Tentunya kalau pas banyak deadline. Jangan salah, semua kerjaan yang datang kepadaku itu:  woy kenapa pada mepet semua sih. Kan aku jadi begadangan. Padahal jam 8 pas ngelonin Alya, aku sering ikut ngantuk lho. PR besar juga ini buat bisa manage waktu.

Hmmm. Balik ngomongin soal bocah lagi aja ya. Lagi-lagi disclaimer. Di luar sana, ada banyak anak kecil yang tidurnya larut malam karena mereka super aktif dan energinya bener-bener kuat. Beberapa anak yang tidur larut malam, katanya justru lebih cerdas dan terampil. Aku enggak mau debat soal itu donk. Aku lebih suka anakku tidur lebih nyenyak dan sesuai waktunya. Aku lebih setuju sama upin ipin, kalo siang buat bermain, kalo malam untuk tidur. Oke bosque.

Banyak yang nanyain soal waktu tidur Alya yang termasuk disiplin. Gimana sih caranya? Kok bisa jarang nglilir malam? Padahal kami kan kerjanya larut? Biasanya kan anak ikut habit orang tua? Yes, tentu aja bukan perkara mudah dan ada tipsnya. Ngana pikir sim salabim apa? Hahaha.

For your information, mendisiplinkan Alya tidur itu udah aku lakukan sejak Alya disapih. Karena apa? Ya waktu masih nenen kan lebih gampang tidurnya. Ngak ngek tinggal lheb, selesai. Nah, begitu dari masa nenen ke lepas ASI itu aku beneran trial and error deh.

Baca juga: Menyapih Tanpa Drama

Mana waktu Alya berumur 1,5 tahun, aku udah memberlakukan toilet training. Alasannya ya kenapa enggak? Wong aku lebih banyak di rumah. Nyahaha.

Baca juga: Toilet Training Bukan Beban

Jadi ini seperti lingkaran yang berkesinambungan.
Versi aku, kita kudu lulusin nenen/ngedot plus toilet training duluan, sebelum mendisiplinkan anak supaya enggak tidur larut malam. 

Misal gini, "oh nanti aja ah toilet trainingnya, yang penting bisa bobok awal dulu". Sah-sah aja meletakkan toilet training setelah mendisiplinkan tidur. Tapi kalau jam tidurnya udah oke, trus taruhlah malam-malam dia ngompol, itu bakal kayak balik lagi dari awal. Sebagai ibu yang sigap, kan biasanya kita bersihin badan anak plus ganti baju sampai seprei. Abis itu si anak bisa melek lalu minta main lho. Dikiranya udah tidur dan udah mandi kali kan. Itu yang berabe. Soalnya ini terjadi sama Alya dulu. Kalo abis ngompol tengah malam, lebih sering bangun dan main. Alhasil paginya bangun siang.

Begitu juga dengan pemberian susu tengah malam. Mau itu nenen atau dot, kalo misal masih minta terus, bakalan lebih susah mendisiplinkannya. Lebih baik melepas pemberian susu malam-malam dulu, baru kita mendisiplinkan tidurnya. Lagi-lagi misal kalo udah disiplin tapi tengah malem diberhentiin susunya. Apa enggak rewel jadinya.

Kira-kira penggambarannya begitu. Bingung enggak? Enggak kan? Hehehe.

Ada tipe anak yang emang enggak suka tidur siang, dia bakalan tidur mulai jam 7 malam dan bangun subuh. Ada tipe anak yang ikutan begadang. Dia tidur siang jam 3 sore, lalu lanjut tidur tengah malam. Ini disesuaiin aja dengan kondisi kalian. Mau mendisiplinkan anak atau santai ajalah ngapain dipikirin?

Well, aku juga engga nolak kalo ada yang bilang bahwa Alya dari bayi emang jarang begadang. Menurut aku pribadi, ini karena ada nenen yang siap sedia. Selain itu aku juga sering mengkondisikan Alya enggak kegerahan. Beda umur beda penanganan aja sih sebenernya. Tapi yang aku ingat, paling susah mendisiplinkan tidur ya pas abis disapih itu. Sekarang Alya udah hampir 3 tahun dan waktu tidurnya cukup konsisten. Siang mulai jam 10, malam mulai jam 8 malam.

Dari hasil tanya-tanya dan baca-baca artikel, akhirnya aku nemu sendiri, sistem yang ampuh buat mendisiplinkan waktu tidur Alya. INGAT, ini bisa dilakukan pas anak dalam keadaan sehat. Kalo pas sakit, beda lagi cara penanganannya. Barangkali bisa kalian coba dan semoga cocok juga ya.

Tidur Siang Adalah Koentji

Ya, aku tahu, ini adalah bagian paling susah. Nyuruh anak tidur itu kadang bikin kita ngeluarin jurus pencak silat. Awalnya pake cara lembut, pake petuah, pake belaian PLUS pake dongeng, eh anak enggak tidur-tidur juga. Yang ada malah emaknya yang ngelempus duluan. Mau pake jurus apa rasanya udah lengkap. Bahkan ada anak yang sampe keluar kamar malah mainan, trus emaknya merasa dipermainkan, dengan mata masih sayup-sayup, migrain langsung, trus emosi jadi naik. Maunya gimana? Cuma disuruh tidur aja banyak ritualnya.

via GIPHY

Oh tentu, Alya mengalami hal ini. Karena ya emang dia belum mau tidur dan DIPAKSA tidur. Ogah lah. Energinya masih ada masak kudu tidur kan buat apa? Mending maen sampe capek baru deh istirahat. Makanya sesuai yang aku bilang tadi, semua cara mendisiplinkan anak tidur itu saling berhubungan.

Lha gimana caranya supaya tidur siang? Lanjut ke cara selanjutnya ya.

Cari Celah Waktu Anak Capek

Ini juga tergantung pada kondisi dan energi masing-masing anak. Alya sendiri termasuk yang standart. Butuh capek, tapi kalo terlalu capek, rewel. Hahaha aneh ya. Tapi selama bisa kita pelajari dan kita tahu celahnya, bakal lebih gampang buat mendisiplinkan anak sedini mungkin.

Biasanya, anak capek kalo sudah PUAS main. Makanya aku prefer nyuruh Alya masuk sekolah, supaya enggak bingung dan bosen di rumah. Sekolahnya cuma dari jam 8 sampai setengah 10 doank. Karena di sekolah punya berbagai kegiatan yang menyita energi fisiknya, otomatis begitu sampai rumah, dia udah agak lemes dan tinggal main biasa aja. Nanti baru jam 11 siap-siap tidur siang. Beda kalo misalnya dia enggak mau masuk sekolah, waaa bisa-bisa aku diajak maen seharian dan jadwal tidurnya kembali berantakan. Alya ini  kan tipe anak yang moody, kalo di rumah bikin dia bete, udah lah ya bisa ditebak. Rewelnya luar biasa.

Anak Harus Merasa Kenyang

Bagaimana jika anak udah capek tapi enggak mau tidur? Ya rewel juga pasti. Badannya udah kelelahan, tapi merem aja susah. Ini biasa terjadi juga pas sakit. Solusi paling logis yaitu membuat anak merasa kenyang. Engga mau makan, ditawarin aja susu. Enggak mau nasi, ya tawarin aja bubur. Enggak mau makan roti, barangkali suruh ngemil buah. Yang penting perut keiisi sebelum tidur. DAN KASIH JEDA, jangan begitu makan langsung tidur.

Aku udah otak atik kebiasaan tidur Alya dari kecil. Dua penyebab inilah yang paling gampang bikin dia tidur siang. Karena kalo dia udah disiplin tidur siang, niscahya malam bakalan sama disiplinnya.

via GIPHY

Bersihkan Badan Anak Sebelum Tidur

Nah, 3 cara paling ampuh udah kita bahas. Ini cara pendukung sih, supaya tidurnya MAKIN NYENYAK. Dan oh iya, dari bayi aku kebiasaan sibin badan Alya sebelum tidur. Karena dia sering merasa kegerahan. Maklumlah, kami engga punya AC, toh Magelang cukup dingin kok. Aku dan suami tidur pasti selimutan, tapi Alya beda, dia enggak pernah mau pake selimut.  Diselimutin langsung marah. Hahaha.

via GIPHY

Anak dalam kondisi nyaman dan fresh, bakalan tidur lebih tenang. Dulu pernah juga pake kipas angin. Tapi kipas anginnya menghadap tembok, biar airnya enggak langsung kena ke tubuh kita dan bikin kembung. Sering kan kita jadi masuk angin gara-gara penempatan kipas angin yang salah.

Artinya kondisi ruangan juga harus yang nyaman juga. Kalo perlu matikan lampu. Pas nemenin tidur, kita perlu acting tidur juga. Supaya anak juga merasa itu udah waktunya semua orang istirahat. Yang nantinya, acting inilah yang bakalan jadi bumerang kita: kita jadi tidur beneran. LOL LOL.

Aku pribadi lebih suka tempat tidur yang nyaman dan bersih. Makanya aku usahakan jangan sampai tempat tidur kotor, berdebu, bahkan kalo bisa ruangan harum mewangi khas aromatherapy. Ini mah emaknya yang demen. Hahaha.

Jadi intinya, mendisiplinkan anak tidur itu memerlukan perjuangan dan tidak semua kasus sama. Alhamdulillah Alya termasuk yang gampang buat disuruh tidur. Malah kadang anaknya sendiri lho yang minta.

Nah kalo malam kebelet pipis bagaimana? 
Ya dia bangunin kami trus suruh nemenin ke kamar mandi. Abis itu bobok lagi.

Kalo Alya belum makan malam tapi keburu ngantuk bagaimana? 
Ini pernah terjadi juga pas dimomong suami seorang diri di rumah. Waktu itu aku shooting soalnya, jadi aku pulang cukup larut. Dan dapat dipastikan begitu aku sampai rumah, eeeh tengah malam bangun minta nasi sambil nangis kayak mau bangunin orang sekomplek. Baru abis makan dan kenyang, moodnya jadi oke. Tinggal main aja bentar, trus tunggu ngantuknya.

Iya, aku tahu juga kok, Alya kan masih batita, belum tentu besarnya akan disiplin juga. Nah, mindset inilah yang musti dirubah. Jangan mentang-mentang output ke depan berbeda. Trus kita enteng aja dalam mendidik anak. Bagaimanapun juga kita perlu mencontohkan dan mengajarkan hal-hal yang baik. Enggak ada salahnya kan mendisiplinkan dari sekarang, karena disiplin bisa jadi akibat faktor kebiasaan. Nantinya akan mempermudah kita pas memasuki usia sekolah.

Semisal dia dewasa mau pilih begadangan ya monggo, asal itu yang terbaik. Ya kayak aku gini lah, masih aja begadangan buat nyelesaiin kerjaan. Sekali lagi, TAPI KALO BOLEH MILIH sih MENDING ENGGAK. Sebisa mungkin aku kerjakan sebelum jam 11 malam. Karena sejatinya, jam berapapun aku tidur malam, aku masih kudu bangun pagi untuk esok hari.

Ya buat nyiapin bekal sekolah, mandiin, bersih-bersih, bikin sarapan. Ehlakok malah curhaaat.

Udah ya segitu dulu sharingnya. Semoga cukup menjawab apa yang selama ini kalian tanyakan tentang waktu tidur Alya. Yang mau nambahin, wah aku seneng banget lho. Silahkan comment di kolom komentar ya.


Thank u.
Share
Tweet
Pin
Share
3 komentar
Newer Posts
Older Posts

HELLO!


I'm Yosa Irfiana. A scriptwriter lived in Magelang. Blog is where i play and share. Click here to know about me.

FIND ME HERE

  • Instagram
  • Twitter
  • Facebook
  • Google Plus

Blog Archive

  • ►  2023 (3)
    • ►  March 2023 (2)
    • ►  January 2023 (1)
  • ►  2022 (14)
    • ►  December 2022 (1)
    • ►  October 2022 (1)
    • ►  August 2022 (2)
    • ►  July 2022 (1)
    • ►  June 2022 (1)
    • ►  April 2022 (2)
    • ►  March 2022 (2)
    • ►  February 2022 (3)
    • ►  January 2022 (1)
  • ►  2021 (60)
    • ►  December 2021 (1)
    • ►  November 2021 (3)
    • ►  October 2021 (3)
    • ►  August 2021 (3)
    • ►  July 2021 (2)
    • ►  June 2021 (3)
    • ►  May 2021 (15)
    • ►  April 2021 (21)
    • ►  March 2021 (2)
    • ►  February 2021 (2)
    • ►  January 2021 (5)
  • ►  2020 (44)
    • ►  December 2020 (5)
    • ►  November 2020 (2)
    • ►  October 2020 (4)
    • ►  September 2020 (5)
    • ►  August 2020 (3)
    • ►  July 2020 (7)
    • ►  June 2020 (6)
    • ►  May 2020 (1)
    • ►  April 2020 (4)
    • ►  March 2020 (2)
    • ►  February 2020 (3)
    • ►  January 2020 (2)
  • ►  2019 (89)
    • ►  December 2019 (5)
    • ►  November 2019 (7)
    • ►  October 2019 (6)
    • ►  September 2019 (10)
    • ►  August 2019 (6)
    • ►  July 2019 (6)
    • ►  June 2019 (9)
    • ►  May 2019 (9)
    • ►  April 2019 (8)
    • ►  March 2019 (7)
    • ►  February 2019 (7)
    • ►  January 2019 (9)
  • ▼  2018 (135)
    • ►  December 2018 (21)
    • ►  November 2018 (17)
    • ►  October 2018 (9)
    • ►  September 2018 (9)
    • ►  August 2018 (10)
    • ►  July 2018 (9)
    • ►  June 2018 (12)
    • ►  May 2018 (9)
    • ►  April 2018 (9)
    • ▼  March 2018 (9)
      • BELAJAR TIDAK MENGULANGI KESALAHAN
      • BARBIE MAKE UP LOOK COLLABORATION
      • REVIEW AVOSKIN HYDRATING TREATMENT ESSENCE
      • HANTARAN PRAKTIS UNTUK ULTAH ANAK
      • RINDU ORDER
      • RANGKAIAN SKINCARE LOKAL UNTUK JERAWAT - REVIEW QE...
      • MENDISIPLINKAN ANAK TIDUR
      • ATASI ANYANG-ANYANGAN DENGAN PRIVE URI-CRAN PLUS
      • REVIEW LOOKE COSMETICS HOLY LIP SERIES (THALIA AND...
    • ►  February 2018 (10)
    • ►  January 2018 (11)
  • ►  2017 (116)
    • ►  December 2017 (8)
    • ►  November 2017 (7)
    • ►  October 2017 (8)
    • ►  September 2017 (9)
    • ►  August 2017 (8)
    • ►  July 2017 (11)
    • ►  June 2017 (8)
    • ►  May 2017 (11)
    • ►  April 2017 (8)
    • ►  March 2017 (12)
    • ►  February 2017 (15)
    • ►  January 2017 (11)
  • ►  2010 (9)
    • ►  November 2010 (9)

CATEGORIES

  • HOME
  • BABBLING
  • BEAUTY
  • FREELANCERS THE SERIES
  • HOBBIES
  • LIFE
  • PARENTING
  • BPN 30 DAY BLOG CHALLENGE
  • BPN 30 DAY RAMADAN BLOG CHALLENGE 2021

BEAUTIESQUAD

BEAUTIESQUAD

BLOGGER PEREMPUAN

BLOGGER PEREMPUAN

EMAK2BLOGGER

EMAK2BLOGGER

Total Pageviews

Online

FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by ThemeXpose