YOSA IRFIANA

Powered by Blogger.
Hidup sebagai manusia yang jauh dari kata sempurna, seringnya membuat beberapa orang minder duluan. Contohnya ya aku ini. Gini-gini aku sering merasa enggak pede lho. Karena apa sih yang mau di-pede-in? Muka standart, prestasi enggak ada, hidup juga lempeng doank. Pokoknya urusan pede, aku sering nyerah deh. Belum action tapi udah ngeper. Yah begitulah. Mana sekarang aku jarang tampil di depan banyak orang. Lebih sering nulis skrip dan nulis blog di rumah. Lengkap sudah.


Tahu kok, yang namanya manusia, pasti ada kekurangan dan kelebihan. Orang bisa menutupi kekurangan untuk menonjolkan kelebihan. Namun, orangpun bisa terlalu mikirin kekurangan, padahal ia punya banyak kelebihan. Kedua sikap itu sama-sama wajar. Tergantung sama kebutuhan dan keberanian.

Orang yang percaya diri itu biasanya lebih bisa berbasa-basi. Lebih pinter komunikasi, lebih luwes ngobrol, lebih banyak temen. Sedangkan orang yang pesimis dan tidak percaya diri, yaudah deh biasanya cuma buat lengkap-lengkap aja dalam lingkup pertemanan.

Kasus tidak percaya diri ini LEBIH sering terjadi lantaran alasan fisik. Misal body udah enggak kayak zaman gadis lagi, wajah jerawatan, tubuh pendek, mata minus dan eh ngomong-ngomong kenapa malah jadi curhaaat sih woy, hahaha.

Jadi di sini, aku mau bicara tentang ketidakpercayadirian seseorang karena alasan fisik. Iya fisik.

Well, sebohay Megan Fox dan seseksi Scarlett Johansson aja sempat ngaku enggak pede. Mereka bilang enggak nyangka kalo didaulat jadi duta seksi seantero jagad. Mereka pikir mereka jauh dari kata sempurna. Hellaw mbaknya sehaaat?

Hmmmm baiklah. Orang cantik mah bebas.

Ada dua hal yang lantas aku simpulkan. Mereka sungkan dibilang seksi, dan atau mereka emang merasa kurang sempurna. Standart actress papan atas lah. Demi penggemarnya, apa-apa kan kudu tampak sempurna. Jangan sampai ketahuan cacat dikit aja, nanti bisa jadi bahan bulanan dan haters makin berdatangan. Maklum juga di hollywood sono lebih ketat persaingannya. Banyak paparazzi yang siap mengintai apapun aktivitas selebnya.

Berbicara tentang kesempurnaan sendiri, adalah hal yang sangat mustahil untuk manusia. Memperbaiki fisik tiada habisnya, sampai bingung titik kesempurnaannya dimana. Makanya enggak jarang mereka rela suntik sana suntik sini, operasi biar lebih cantik, jaga penampilan biar tetap dipuji. Demi siapa? Demi riwayat mereka sendiri. Susah emang jadi public figure.

Btw kok sangkut pautin sama public figure sih? Apa hubungannya?

Begini.
Aku inget banget sama sebuah perbincangan bersama temen-temenku kuliah dulu. Biasalah, mahasiswa jurusan televisi dengan basic seni, otak kudu kritis donk, biar nanti enggak kram. LOL.

Kami setuju kalo televisi adalah salah satu faktor yang menciptakan faktor kesempurnaan itu sendiri. Salah satu lho ya, bukan satu-satunya. Karena yang lainnya bisa dari film dan pentas pertunjukkan.

Katakanlah televisi sanggup membentuk tokoh dan sosok yang selama ini ada di impian semata. Kalo selama ini princess bisanya cuma ada di animasi, maka zaman sekarang dipresentasikan lewat sosok Syahrini.

Ya kali dulu media sosial belum seramai ini. Lagian sampai sekarang televisi kan masih merajai media di Indonesia. Enggak setuju? Sok atuh ke desa-desa. Noh sinetronnya Marshanda selalu dipuja.

Televisi berhasil membuat otak kita terpatok bahwa cantik itu Luna Maya, yang cerdas itu Maudy Ayunda, yang anggun itu Raisa, dan tingkat kegantengan maha dewa itu Hamish Daud.

Maksud aku adalah semua yang tampil di layar kaca itu sengaja dibuat sempurna. Kurang mancung pake shading, jerawatan tutup dempul, kurang tinggi pake higheels, Dan yang paling parah, saking menginginkannya sosok sempurna, mending cari talent yang berwajah indo aja deh. Hidung pasti mancung, kulit lebih cerah, tinggi juga semampai. Terdengar renyah ya. Hahaha.

Secara tidak sadar, semua digiring menjadi satu persepsi.

Lho lho gimana caranya?
Ya dengan beberapa program gosip misalnya. Lewat voice over, lewat pembawaan Host, lewat perannya di sinetron atau film, lewat banyak hal yang dikemas dalam sajian yang sangat menghibur buat anda semua. Aha, anda sadar tidak?

Makanya, standart cantik dan ganteng yang dibuat oleh media itu acapkali membuat kita enggak percaya diri. Mau oles dempul sampai mampus juga susah buat nyamain standart cantiknya mereka. Nah, yang kayak gini ini yang mustahil dan bikin enggak sadar diri. Sampai ada kan yang ikut-ikutan gaya seleb, padahal lingkungannya enggak mendukung.

Sekali lagi, kita sering mengalami KRISIS PERCAYA DIRI. Kita lebih sering mengagumi, meniru lalu menjadi orang lain tanpa kita sadari. Iya kita percaya diri bisa tampil bak idola, tapi sebenarnya kita tidak percaya pada diri sendiri. Kita menjadi orang lain yang kita sendiri enggak paham apa faedahnya.

via GIPHY

Lain media sosial lain televisi. Televisi masih ada lah aturannya walopun kontennya kadang enggak mutu. Di dunia televisi pun kita kenal yang namanya jabatan sebagai programming. Semua segmen, alur, quality, semua harus melalui acc-nya. Makanya jangan heran kalo yang ditampilkan di televisi 'yang bagus-bagus' aja. Terlebih acara hiburan. Sudahlah akui saja, fisik sering jadi bahan becandaan. Sedih ya. SAMA.

Media sosial merupakan angin segar bagi para kreatif di dunia. Semua orang bisa menjadi siapa aja. Semua orang bisa tampil dengan penuh percaya diri. Media sosial dengan lantang menjawab segala keangkuhan dari standart yang diciptakan oleh televisi. Enggak perlu muka cuantek buat review produk, enggak perlu badan kekar buat ngomongin kesehatan, enggak perlu acting lebay supaya dapat penggemar.

Jalur khusus ini diciptakan semua orang agar berani tampil bersinar. Semua tergantung pada konten yang kita ciptakan. Enggak lolos audisi Indonesian Idol, bikinlah channel sendiri. Enggak diterima casting film layar lebar, bikin aja webseries. Enggak berani ngomong di depan kamera, ya nulis aja di blog.

Kini semua dimudahkan lewat teknologi. Ya, walopun rata-rata selebgram dan influencer juga punya fisik oke juga sih. Tapi setidaknya, ada sosok lain yang tidak kalah beragamnya kan. Sebut saja sosok Bajindul sebagai Vlogger yang sudah meraup banyak keuntungan. Dia menggunakan ketidaksempurnaannya menjadi konten yang kemudian viral. Gaya yang ndeso plus logat medhok menjadi sudut pandang lain yang enggak kalah asik.

Sah sah aja! Toh enggak ada yang ditutupin. Bahkan dalam suatu wawancara, dia bilang bahwa dia nyangka dan sudah memprediksikan ketenarannya. Alias dia berhasil menciptakan image baru yang terkenal.

Aku sadar banget akan antusiasme orang di era media sosial seperti saat ini. Enggak dapat dipungkiri, bahwa media sosial menciptakan bibit-bibit baru dan mengeksplor bakat yang terpendam. Ada benarnya dan ada baiknya. Orang yang tadinya cuma bermimpi bisa secantik Chelsea Islan dan berharap banyak bisa dapetin Lee Min Ho kini semakin berani unjuk gigi.

Ada yang benar-benar berani pake akun pribadi, ada juga yang masih malu-malu dan cemen dengan akun bodong. Yang terakhir merupakan kepercayaan diri yang tidak percaya diri. Ngapain nutupin diri sendiri? Kayak punya dua kepribadian aja. Sisi lain pengen baik-baik aja, sisi lain pengen komentar pedas. Lhah ngapain enggak pake akun pribadi, kan alasannya pasti enggak mau namanya tercoreng alias namanya kudu baik? Sungguh keajaiban dunia.

via GIPHY

Itulah. Kita emang kudu berhati-hati sama sifat percaya diri. Baik yang timbul dari sejak kecil maupun yang mau enggak mau kudu tampil. Media itu kadang baik, kadang juga bumerang. Kalo enggak hati-hati ya bakalan jadi perang.

Tuntutan fisik yang oke, nantinya akan hilang seiring dengan perubahan arus zaman. Mana sekarang kan lagi gencar-gencarnya skill dan hasil karya. Mau kamu pinter nggambar, pinter nyanyi, pinter make up, pinter masak, semua bisa kamu tunjukkan karena dunia sedang keras kepala. Singkirkan sifat minder tapi kudu pinter.

Yang terpenting adalah, ketika kamu memilih untuk percaya diri, yakinlah kamu sudah menjadi diri sendiri.

Karena kita semua pantas mendapatkan kebahagiaan tanpa terkecuali.
 :)
Share
Tweet
Pin
Share
4 komentar
Ikan jenis air tawar ini adalah salah satu ikan yang banyak digemari oleh bangsa Asia. Dagingnya padat, durinya besar besar dan rasanya juga gurih. Kita juga biasa menyebutnya gurame, gurameh, atau kalau orang jawa bilang: grameh.

Karena saking bosennya sama masakan dari bahan ayam, kami sekarang jadi lebih sering masak olahan ikan. Bagi kami seafood lebih banyak macemnya dan kaya akan rasa. Mau dimacem-macemin oke. Trus kandungan gizinya jauh lebih banyak ketimbang ayam.

Salah satu menu yang paling sering kami masak adalah ikan goreng. Kali ini aku mau berbagi resep gurami asam manis yang bisa kalian praktekkin di rumah. Simple banget kok, engga repot apa. Soalnya pas beli ikan, aku minta buat dibersihin sekalian. Jadi sampe rumah tinggal goreng.

Ohiya, Resep ini bisa kalian praktekkan buat semua jenis ikan tawar juga ya.


BAHAN IKAN GORENG
👍 1 Ekor ikan gurami
👍 Minyak goreng
👍 Jeruk nipis (optional)
BAHAN ASAM MANIS
👍 2 Siung bawang putih/ bawang bombay dicincang
👍 Tepung kanji
👍 Saus tomat
👍 Saus pedas
👍 Margarin
👍 Merica
👍 Gula
BAHAN HALUS
💪 3 Siung bawah putih
💪 1 iris jahe
💪 Kunyit secukupnya
💪 Garam secukupnya
💪 Merica secukupnya
CARA MEMASAK
👉Lumuri ikan yang sudah bersih dengan jeruk nipis. Diamkan sebentar. Ini biasa aku lakukan supaya ikan enggak amis dan bau. Kata suami, ikan di jawa banyak yang masih bau tanah. Lain dengan kalimantan yang emang dikembangbiakkan di tambak sungai.
👉 Campurkan ikan dengan bahan halus dan ratakan. Tunggu sekitar 5 menit hingga meresap.
👉 Panaskan minyak dalam wajan, goreng ikan. Pastikan pakai wajan yang besar dan muat semua badan ikan. Jangan sampai wajan kekecilan dan ikan tidak tergoreng sempurna.
👉 Tiriskan ikan. Ini juga bisa langsung dimakan sih, tapi aku mau sekalian kasih tips bikin saus asam manisnya yang gampang.
👉 Panaskan mentega. Lalu masukkan bawang putih/ bawang bombay yang telah dicincang. Tumis hingga harum. 
👉 Masukkan saus tomat dan saus pedas sesuai selera. Aduk hingga merata. 
👉 Tambahkan merica, gula, dan garam. Koreksi rasa.
👉  Campur tepung kanji dengan air dan aduk hingga merata. Ingat, jangan langsung masukkan tepung kanji ke dalam masakan, agar tidak menggumpal.
👉Masukkan cairan tepung kanji ke dalam asam manis yang masih di masak. Aduk perlahan hingga mengental.

Jadi deeeeh...


Penyajiannya terserah ya, mau dilumuri lansung ke ikan goreng, atau mau dicocol aja juga boleh. Boleh juga ditambah wortel, buncis, jagung biar makin menambah selera makan. Ada juga sih yang bikin asam manis tanpa goreng ikan duluan. Tapi kalau aku sendiri lebih suka ikan goreng dilumuri langsung. Karena rasanya krenyes-krenyes hehehe.

Oke deh, sekian resep dari dapur sederhana aku. Semoga bermanfaat ya. Lain kali aku bakal sharing terus resep mudah ala ala biar makin beragam isi blogpostnya. Hihihi.

Selamat mencoba.
Share
Tweet
Pin
Share
4 komentar
Untuk menulis sebuah artikel tentang kecantikan yang profesional, tentu ada tips dan triknya. Tidak hanya asal menulis saja, namun juga butuh ide dan riset yang cukup mendalam supaya artikel tepat sasaran. Kali ini Beautiesquad berkolaborasi dengan Beauty Journal untuk memberikan ilmunya secara gratis buat para peserta. Barangkali kemarin ada yang melewatkan sesi NGOPI CANTIK #5, tenang, aku sudah merangkumnya untuk kita semua.


Dilansir dari situs webnya, Beauty Journal sendiri adalah media online yang menyuguhkan konten beauty dan juga lifestyle untuk menemani semua aspek hidup Anda. Setelah kurang lebih hampir 2 tahun menjadi partner sejati wanita bersama Sociolla untuk menyuguhkan konten-konten kecantikan yang praktis dan up to date, kini Beauty Journal juga menghadirkan kanal lifestyle. Berbagai panduan dan tips mulai dari karir, kesehatan hingga relationship turut kami hadirkan untuk menemani Anda menuju gaya hidup yang seimbang dalam mencapai kebahagiaan.

Beauty Journal juga dikenal sebagai komunitas para beauty blogger yang untuk saling mereview dan merekomendasikan produk kecantikan terbaik. Jadi kita semua ditampung dalam satu wadah bersamaan dengan Sociolla sebagai online market nya.

Nah, pembicara untuk sesi How To Write A good Beauty Article ini adalah Grisselda Nihardja. Dia merupakan salah satu Lead Editor dari Beauty Journal. Seneng deh, akhirnya bisa kenalan.

Yasudah, daripada berlama-lama, mending aku rangkum saja.

Beberapa penulis sangat kesulitan untuk menentukan ide, tak jarang yang belum mulai menulis, tapi sudah 'mentok'. Di Beauty Journal, setiap hari bisa publish 10 artikel per hari. Jadi, kalau mencari ide memang perlu ngulik dan aware dengan hal-hal di sekitar maupun di luar circle kita.

Yang paling utama saat mencari ide artikel adalah, cari dulu apa yang lagi trending. What's trending on social media? Bisa lihat Instagram, YouTube, atau kalau masih main Twitter, bisa juga lihat di sana. This is one of great sources, karena sekarang semua orang pasti pakai social media.

Next source to find ideas is from people around us. Temen-temen di kantor lagi pada ngomongin apa sih? Atau temen-temen di sekolah/kampus, temen arisan/rumpi, atau saudara lagi asik bahas apa? Ini juga bisa jadi sumber ide kita untuk buat artikel.

Misalnya, di kantor Beauty Journal obrolan pas makan siang lagi pada saling tanya ni anak-anaknya, lipstik lokal favoritnya apa. Ya kami tim editorial jadi ngeh, "ohh, kita bikin aja beberapa artikel seputar lipstik lokal. Belum pernah dibuat nih di BJ."

Sumber lain yang bisa dipakai juga adalah Google Trends. Langsung saja buka link berikut ini 👉 https://trends.google.com/

Walau nggak spesifik banget datanya (karena ini free), at least kita ada gambaran apa sih yang banyak nongol di sana.

Contohnya begini:

Search "lipstik", lokasi udah di-set di Indonesia, dan waktunya 3 bulan terakhir (menggunakan Google Trends). hasilnya kaya gini, ada related topics, dan ada related queries.


Kadang memang hasil yang muncul agak "apaan sih nih", tapi ada juga insights yang bisa kita ambil. aku jadi tahu malah ada brand Ozera. lalu jadi kelihatan juga kalau lipstik pixy dan lipstiknya Ivan Gunawan banyak juga yang nyari. Hal-hal seperti ini bisa jadi peluang kita sebenernya untuk buat artikelnya.


Untuk ide-ide artikel, supaya rapi sebaiknya kita punya file khusus buat menyimpan semuanya. Tiap orang bisa punya metode cara nyimpan ide yang beda-beda, sesuaikan saja dengan selera.
Bisa sesimpel kita tulis di notebook/planner, bisa juga kita buat di microsoft excel/google spreadsheet, atau bikin dokumen sendiri di microsoft word/pages/google docs untuk list down all the ideas. Nah, sumber ide kalo sudah aman, kita mulai ke artikelnya.

Beauty article sendiri tipenya macam-macam, jadi sebelum kita nulis, harus tahu dan ditentukan dulu mau seperti apa. Umumnya, beauty article punya tipe seperti ini:
1. Produk rekomendasi
2. Review
3. Tips
4. Tutorial
5. Interview

Treatment untuk masing-masing tipe itu pun beda-beda. Dan sebagai penulis, usahakan untuk cover important aspects dari tiap-tiap tipe artikel yang kita buat. Kalau review, sudah pasti perlu ada beberapa poin yang dibahas seperti kemasan, klaim, ingredient, cara pakai, pendapat, harga produk dan bisa dibeli di mana.

Misal kalau kita nyorotin soal kemasan. Kelihatan simpel ya, tapi mungkin ada informasi yang orang lain gak bisa tahu kalau belum pernah pegang atau pakai produknya. Sesimpel kita beli setting spray, eh tapi pasti dipencet, spray-nya nyebarnya nggak rata atau malah terlalu kencang. Hal-hal seperti ini yang perlu disampaikan juga ke pembaca supaya mereka lebih aware juga.

Untuk rekomendasi, kita juga perlu jelaskan secara singkat apa yang bagus dari produk-produk tersebut.

Misal kita mau buat artikel 5 rekomendasi liquid foundation merek lokal. Nah, di isinya, kita perlu kasih tahu beberapa informasi untuk tiap produk.
Apa yang buat produk itu beda dari yang lain? 
Apakah harganya, ingredient-nya, pilihan warnanya yang banyak? 
Sebisa mungkin dikasih tahu alasannya.

Kalau tips, usahakan mulai dari tips yang practical dan bisa membantu pembaca. Kalau tips-nya sulit dan merepotkan untuk dilakukan/dibuat (misal, harus cari bahan xxxxx di Pasar xxxx. Ya gimana ya, tidak semua orang tinggal di kota yang sama atau mau niat ngubek pasar). Semakin tidak practical, audience yang bisa kita engange makin dikit.

Nah, interview juga penting. Siapa tahu di sini ada yang datang ke event-event product launch tertentu, bisa sekalian interview brand manager atau orang-orang di balik event itu untuk artikel. Sebelum interview, kita harus tentukan tema besarnya, mau menyoroti dari angle mana, lalu kembangkan pertanyaan-pertanyaan untuk tema tersebut. Usahakan untuk tidak menanyakan pertanyaan yang terlalu umum, atau kalau memang perlu nanya pertanyaan umum buat mencairkan suasana dulu. Yang penting jangan kebanyakan/keterusan.

Artikel tutorial dan semua tipe artikel perlu dikasih foto/image pendukung yang bagus. Orang suka lihat foto. Foto/image yang kita taruh di dalam artikel juga bisa bantu readers supaya nggak bosan. Kalau 1 artikel 700 kata isinya tulisan semua, potensi orang untuk close tab atau bosan semakin tinggi.

Aku sambil share di Beauty Journal ya. Di sini juga ada beberapa penulis yang pernah kirim tulisan ke BJ pasti udah tahu. Semakin jelas struktur artikel, semakin mudah juga saat ditulis

Versi singkat mungkin bisa dari poin-poinnya. Contoh aku buat artikel tentang kesalahan pakai foundation. Kalau cuma nulis ide "Kesalahan pakai foundation" saja, pas waktu nulis bisa buang-buang waktu isinya mau dibikin kaya gimana. Lain cerita kalau saat nulis ide, sudah ditulis juga poin-poin pembahasan di dalamnya mau seperti apa.

Misal: Kesalahan seputar aplikasi foundation
- Belum melakukan skin prep dengan baik
- Pakai foundation saat primer masih basah
- Menggunakan aplikator yang kotor
Semakin jelas apa saja yang mau dibahas, semakin enak kita nulisnya. Kalau bisa, saat taruh ide, sudah ada juga kerangka besar artikel untuk memudahkan diri kita sendiri. 

Grissel pernah baca tulisan dari CMO agency luar, dan setuju banget sama kata-kata dia. Artikel yang bagus bisa buat pembaca itu antara lain:
- Belajar sesuatu
- Melakukan sesuatu
- Merasakan sesuatu

KESULITAN SEBAGAI CHALLENGE
Artikel yang bagus akan mendorong pembacanya untuk ikut coba (bisa tips/tutorial/produk), merasakan suara/opini dari penulis (bisa bagus/buruknya produk, atau merasa relevan dengan pengalaman/ceritanya).

Tim BJ lebih menganggap kesulitan sebagai challenge biar optimis semuanya bisa dilalui. Challenge di Beauty Journal gak jauh-jauh seputar mengolah 1 topik untuk jadi beberapa angle yang berbeda dan fresh.

Karena kami online media yang setiap hari harus menaikkan artikel-artikel dan topik di kolom "Beauty" kan seperti yang kita tahu itu-itu saja, gimana caranya supaya bisa selalu ada artikel yang fresh itulah yang jadi challenge kami setiap harinya.

Solusinya lebih ke melatih tim editorial untuk punya skill mengolah topik yang lebih kreatif. Misalkan dari 1 topik "lipstik lokal", sebenarnya banyak angle yang bisa kita bahas. Contoh:

1. Rekomendasi Lipstik Lokal Bernuansa Nude yang Tidak Buat Wajah Terlihat Pucat
2. 5 Brand Lipstik Lokal yang Perlu Anda Ketahui
3. Lipstik Lokal yang Harganya di Bawah Rp100.000 Namun Punya Kualitas Memuaskan

Cara berpikir dan melatih untuk melihat angle dari berbagai macam sisi inilah yang Grissele coba ajarkan dan terapkan di tim Beauty Journal. 

STRUKTUR ARTIKEL
Sedangkan untuk yang masih awam soal struktur artikel, pembuatannya kira-kira meliputi 3 aspek berikut: 
1. Intro: be creative, bisa menyoroti fear/desire, atau masalah
2. Isi artikel: poin-poin penjabaran. Usahakan sistematis.
3. Closure: kesimpulan, pertanyaan balik untuk engagement atau mengundang audience untuk komen (call to action).
Be objective dan sebisa mungkin hindari statement terlalu judgemental.
Di bagian isi artikel, kita bisa break down per penjabaran dalam 1 subtitle supaya pembaca lebih enak bacanya.

THE HONEST REVIEW
Mungkin ada dari kita yang kebingungan soal the honest review. Apakah misal kita menulis review itu harus yang baik-baik saja? Padahal beberapa diantara kita bahkan pernah merasa tidak cocok dengan produk tersebut.

Grissel menjawab begini.
Saat menuliskan produk-produk yang seperti ini, usahakan supaya tidak menghina produk/brand-nya. Mengungkapkan pendapat atau pengalaman kita tentu harus, karena namanya juga review. Cara mengemasnya yang perlu diperhatikan, usahakan ditulis dengan cara yang sopan walau produk itu tidak semutakhir yang kita harapkan. Bisa juga dicantumkan, kalau produk xxxx mungkin bisa lebih cocok untuk pemilik kulit xxxx karena ada kandungan xxxx yang dikenal lebih cocok untuk kulit xxxx.

Perlu hati-hati jika memang kita ada kerjasama dengan brand yg sifatnya sudah berbayar. Semua harus dikomunikasikan di depan terutama jika memang blm pernah coba dan ada risiko kurang cocok sama kulit. Pada dasarnya brand suka review yg informatif. Dan andaikan misal kita punya kulit berminyak, kalau diminta review skin care untuk kulit kering jadi tidak cocok ya. Penting banget diinfokan di awal dan jujur ke brandnya supaya tidak kusut di kita. 

On the flip side, kalau review kita misalnya dikemukakan dengan cara yg baik dan sopan, bisa jg jadi insight atau bahan pengembangan produk dari brand itu supaya lebih baik lagi.

Beberapa brand bahkan suka dan welcome banget dengan review dan sudut pandang yang kritis. Balik lagi ke cara mengemasnya. Harus baik, sopan, dan malah sertakan beberapa input. 
Misal, mungkin kalo kemasannya berbentuk pump bisa lebih hemat dan higienis. Atau mungkin kalau warna foundation-nya dibuat lebih kuning sedikit lagi, akan lebih masuk untuk banyak wanita Indonesia yang banyak punya warm undertone.

Nah, kalau seputar nulis dari yang lain/di luar tren --> tentu gapapa, kalo memang ada topik yang sudah ingin sekali ditulis, go for it. Saran untuk tren yang lagi hype/ramai diperbincangkan lebih ada hubungannya dengan SEO. Kalau topik itu banyak dicari, chance untuk nyangkut dan muncul di Google Search makin besar dan kita bisa ketambahan organic traffic.

Kalau melihat ide dari orang kan kadang jadi kebawa sama tulisan kita. Berapa komposisi maksimal kemiripan dengan tulisan lain?  
-> untuk mengumpulkan bahan, kita perlu cari source dari minimal 2 - 3 sumber yang beda. Tiap orang punya gaya nulisnya sendiri-sendiri dan cara memaparkan yang beda. Informasi yang sudah kita cek kebenarannya dari sumber-sumber itulah yang perlu kita jelaskan dengan gaya menulis kita sendiri.

ANTARA BLOG PRIBADI DAN MENULIS REVIEW FORMAL
Kalau untuk blog pribadi, bebas, karena sifatnya memang lebih personal. Kalau untuk BJ, karena media, semua penulis di tim editorial pakai kata-kata baku sesuai KBBI. KBBI sudah seperti best friend untuk ngecek kata bakunya apa. 
Ingat, baku, tapi nggak kaku yang njlemit kaya nulis jurnal ilmiah lah kalau di BJ. Penulisan beberapa kata nggak baku juga masih kami pakai kok, tapi tidak mendominasi. Seperti saat nulis eyeliner ada yang bilang "beleberan", ya itu gpp karena sudah sangat common di Indonesia, tinggal di-italic aja untuk menyiratkan itu beda dari yang lain/ tidak baku.

Tipe artikel yang singkat (minimal 300 kata) di BJ biasanya untuk artikel yang sifatnya beauty news. Kalau untuk artikel-artikel tutorial, tips, biasanya 500 - 700 kata. Untuk review dan interview lebih panjang lagi, bisa 800 - 1200 kata.
Tapi masing-masing tergantung bahan dan pembahasannya juga. Kalau memang ada yang dirasa perlu dijelaskan lebih, tentu jadi lebih panjang.

TENTANG MODAL SEORANG BEAUTY BLOGGER
Saran Grissel, start dari yang beneran masuk untuk bujet kita aja. Jangan sampai bela-belain potong bujet krusial buat beli barang yaa. Apalagi sekarang banyak brand lokal atau produk yang harganya lebih affordable tp offer kualitas yg gak kalah sama high-end brand. Malah kadang ini bisa jadi ciri khas, bisa jadi blog kamu memang dikenal buat spesialisasi review untuk barang drugstore. Join community atau datang ke event2 juga bisa jadi salah satu opsi. Biasanya di goodie bag ada beberapa produk, nah itu bisa di-review juga

Untuk review, mulai dari produk yang dipunya tentu tidak masalah, karena supaya bisa kasih review yang lebih in depth, sebagai penulis perlu beneran coba dan pakai produknya. Let's start with what we have. Fokusin lebih ke cara mengemas review dan deliver informasinya biar lebih menarik gimana ke pembaca. Saat blog sudah tergrooming dengan baik, traffic makin oke dan segmen & engangement audience juga makin oke, brand bisa lebih aware dengan kehadiran blogmu.

Nah, kalian tertarik untuk gabung di Beauty Journal dan ingin mengirim tulisan sesuai kriteria? Berikut langkahnya.

Sekarang mengirim tulisan untuk Beauty Journal juga bisa melalui register di SOCO, lalu pilih menu Write Article di sana.
Kriteria penulisan yang dilihat adalah tulisan yang rapi (minim bahasa gaol/manjahh), informatif (minimal bangettt 300 kata), relevan untuk pembaca BJ (yang mostly usianya 18 - 35), dan juga lengkap dengan gambar/foto pendukung.
Sekarang kami lagi develop sistem poin untuk reward di SOCO. Namun selain itu, artikel yang tayang di Beauty Journal bisa dapet exposure lebih ke pembaca kami. Yang terseleksi pun akan di-post di social media Beauty Journal sehingga bisa dibaca lebih banyak orang.

Sekian rangkuman NGOPI CANTIK #5, semoga berguna ya. 😁
Share
Tweet
Pin
Share
10 komentar
Sebelumnya mohon maaf apabila banyak yang tersinggung akan tulisanku. Aku sama sekali enggak bermaksud menggurui, merasa paling yoi, dan merasa paling benar. Aku cuma mau berbagi.

Mari berbicara tentang kontes logo sebuah klub sepakbola. Jangan blunder dulu kemana-mana. Jangan melebar ke kontes logo lain yang tipu-tipu doank.

So, lemme see another point of view.
Yang motret suami. Disambung-sambungin aja lah.
Lagi rame pada bahas kontes logo dengan harga yang tergolong murah ya?

Baiklah, aku sendiri paham kok, wong suamiku juga kerja sebagai desainer grafis. Dia menang kontes dengan prize paling kecil di 99 designs aja aku langsung melengos.

"Mbok nek menang ki sing gedhe sisan, alahdene wes Top Designer"

Yang artinya begini, aku tahu kualitas dan ketelatenan dia yang membutuhkan waktu cukup lama. Kenapa enggak ikutan kontes yang gedhe-gedhe aja sekalian sih. Hawong beras ki saiki regane mundhak je. Dapetin 'segitu aja' enggak cocok donk sama yang udah punya keluarga. Kasihan your skill  lah bro, jangan merecehkan diri sendiri.

Ngomongin skill dan harga gini tentu bukan cuma ada di dunia grafis. Ambil contoh lain deh.
Waktu masih jadi pegawai, aku sempet down dan pesimis ketika ada pegawai baru/anak magang dari SMK.

"Ah, paling yang mau dibayar murah doank, skill nya kopong"

OK maaf frontal. Aku tahu betapa salahnya ketika aku merendahkan seseorang tanpa tahu kualitasnya. Yang bikin aku sempat shock adalah mereka membuat satu episode di salah satu program yang sedang kejar tayang. Tahu apa yang terjadi? Rating dan share yang mereka buat paling tinggi! Buat yang bekerja di dunia pertelevisian, ini bisa jadi bonus gajian. Duh, parah memang menghambakan TVRS.

Jump to satu contoh lagi deh. Yang enggak industrialis. Agak beda kasus, tapi semoga relate.
Jadi aku mengenal salah seorang editor yang sungguh baik dan mulia. Dulu, dia ini kalo ditanya soal fee, pasti bilang: "udah, disesuaiin aja"
Padahal aku tahu lah, urusan skill mah dia oke punya. 
Time goes by.
Sekarang kerjaan datang dengan sendirinya. Ketika aku bisik-bisik fee sama temen-temen, banyak yang bilang "wah gela, udah segini tuh", tapi ada juga yang nimpalin kalo si editor ini masih mau ngerjain film indie. 

Oh, bukan maksudku lantas kita kudu lembek soal harga. BUKAN. 
Aku tahu, beberapa dari kita sekolah dengan biaya yang enggak murah.
Aku tahu, berkomunitas itu penting, nyari temen yang cocok itu perlu waktu.
Aku pun dulu sering kok, udah 'capek-capek' bikin karya, tapi dibayar 2 M (Makasih Mbak). Trus aku balikin 1 M (Mataneee). 
Tapi cuma berani ngomong dalam hati doank. LOL.

Masih ada satu dua kasus yang mirip. Sorry to say, aku males nulis panjang-panjang via handphone. Maklum laptopku rusak, komputer yang sudah lumayan lagi dipake suami kerja.

Malah curhat. Balik lagi ya.
Banyak kok yang arogan soal harga tapi ujung-ujungnya mau juga. Pokok'e kabeh-kabeh kalah karo butuh. OK maaf frontal lagi. Enggak usah baper, aku pun merasa. Kalo kata suamiku sih, soale duit cilik iso dikumpul kumpulke. 

Iya juga sih, nyatanya, kami tiap bulan gajinya tar tir tar tir enggak pasti tanggal berapa, tapi ada aja. Ya karena sekarang aku paham kalo aku terlalu arogan malah dijauhi. Orang belum apa-apa udah arogan. Sono coba yang udah pengalaman, malah jarang yang cing cong cin...

Intinya begini, kalo kamu enggak suka, ya tolak aja. Enggak mau ikutan kontesnya, ya bubar. Jangan malah ngisruh di lapak orang. Kasihan yang mau. Eh btw, siapa tahu ada yang mau? Dan kalo sampai desainnya jebul oke, nah lho! Tiwas nggasruh, jebul isin dewe.

Toh kalo misal pihak kontesnya emang gaje kan enggak bakal dapet desain yang sesuai juga? 
Toh kalo misal kontesnya bermasalah kan yang nanggung dan bernama jelek bukan kita?

Konon, kompetisi itu adalah salah satu cara untuk mendapat harga termurah. Ya kali klien bisa nyari yang sesuai dengan harganya. Mau bayar yang the real artists juga belum tentu sanggup. Biasanya kan desainer yang udah kondang itu dicari, udah punya klien sendiri, udah punya pasar sendiri. Kita-kita inilah yang sukanya menyerukan suara tapi karyanya pas-pas-an. Haha canda aja ah.

Enggak sekali dua kali lho ada kontes logo yang gaje, tapi logonya tetep wae kepake. Untuk kamu yang komentar dan bikin logo teko waton. Enggak perlu deh bikin contoh, ini loh desain ku kalo mau harga segitu. Dibikin sejelek mungkin, dibikin biar geeer. Buat apa? Biar kita kita tahu kalo kamu desainer kelas atas? Sekali lagi, desain kondyang yang sebenarnya justru punya sikap. Sikap apa? Sikap baik donk.

Mengkritisi kontes yang kamu katakan payah itu BUKAN dengan cara yang bar bar juga. Malu ah, udah gedhe kok kecengan. Coba bikin yang bagus sekalian, dengan catatan, NEK COCOK KARO SELERANE KLIEN. Angel je ngepaske selera ki. Rumangsamu.

Trus kamu bilang: "Udah, saya sumbangkan aja. Yang penting logonya bermanfaat"

Nah! Beda kan? Orang-orang malah respect to the max! 
Desain mumpuni yang kamu buat adalah effort untuk mengurangi kontes gaje tersebut. Sampe ada kan parodi tentang desain, yang bilangnya kira kira gini: "Bikinlah kontes dan menangkan desain paling jelek. Nanti kamu bakal dapet ganti logo yang bagus secara cuma-cuma sebagai tandingannya"

Parodi miris tersebut enggak salah. Mungkin desainer yang loyal memberikan logo gratisnya tersebut bukan untung secara materi, melainkan nama baik. Susah cin cari nama baik. Melaporkan kasus pencemaran nama baik aja pake ranah hukum lho. Murah gitu bayar pengacara? Meh.

OK, beralih ke kasus yang sedang mencuat:
Logo Visit Malaysia 2020 yang terbaru ini. Katanya diproduksi inhouse dan enggak mengeluarkan uang. Katanya juga bukan juga buat dikontesin. Lalu orang berbondong-bondong buat bikin logo karya sendiri murni sebagai sumbangsih. Tapi baik pemerintah maupun warga akhirnya malah menjadikan moment ini supaya kita melek sama karya seni.

Pada banyak kasus logo ber-prize kecil, mungkin mirip-mirip. Yang menang kok gitu doank. Karena mungkin enggak ada praktisi atau juri yang berkompeten untuk menilai logo mana yang paling oke.

Aku sih percaya, kita itu makhluk yang selalu ingin terlihat berkelas. Jauh lebih mending kamu ikutan bikin logo yang bagus ketimbang kamu bikin ureg-ureg enggak jelas. Kalo desainmu bagus yang bangga siapa? Ya kamu lah, masak aku. Nama kamu makin dikenal. Hambok yaqin. Mana sekarang kan katanya sikap kita bisa dilihat dari sosial media. Banyak perusahaan dan klien juga tambah percaya kalo kita lebih tertata. Correct me if im wrong.

Pokoknya jangan asal komentar. Jengkel boleh, asal tahu cara menyikapinya. Aku nulis ini karena aku enggak mau kita terlalu gegabah menilai. Atau cobalah melihat dari sisi lain, barangkali diluar sana ada yang 'lebih cocok' dengan prize segitu. Lho siapa tahu kan. Anak kuliah yang lagi cari uang tambahan mungkin? Atau anak SMK yang sedang belajar desain tapi enggak punya komunitas? Atau seorang bapak satu anak yang lagi nol saldo tapi anaknya malah sakit?

Ingat ya, ngomongin fulus emang sensitif. Buatmu kecil, mungkin buat yang lain besar.

Buat dirimu lebih berkualitas bukan hanya dengan skill semata tapi juga komunikasi yang baik. As simple as, kamu tahu yang terbaik buat dirimu sendiri. TAPI jangan lupa, banyak juga yang lebih baik dari kita di luar sana. 

Gimana cara supaya kita bisa bersaing? Ha mbuh. Jawab dewe wae. Kamu yang paling paham lah. Mosok takon aku. Aku dewe yo gek nggolek je.

Yang pasti, kita harus bertahan. Urat marahnya dikendorin. Kalo bisa mah enggak usah ngontes lagi,  tapi klien datang sendiri. Ganti energimu buat hal-hal yang bemutu dan berkelas. Rejeki datang kalo kita banyak temen. Punya banyak temen artinya punya 1000 kebaikan ketimbang saling meremehkan.

Nyomot celutukan forgos: "Lemesin aja tsay"

Enggak perlu marah ya. Toss dulu. Yuk ah kita sama-sama terus belajar.

Love,
Yosa Irfiana.
Share
Tweet
Pin
Share
6 komentar
Ini udah hari kelima Alya sakit batuk. Hampir 5 hari pula lah, kami semua ikut begadang nemenin Alya yang kalo tiap malem merintih kesakitan akibat batuk kering dan gatel di tenggorokan. 

Iya, Alya emang nurunin bakat asma dari aku. Sungguh susah untuk menghindari batuk yang kambuh. Terkena debu dan asap dikiiit aja, itu bisa langsung bereaksi. Bereaksi gimana? Ya batuk plus mengkis-mengkis kalo orang jawa bilang.


Terhitung sejak umur dua tahun, Alya lebih sering batuk. Kalo pas masih nenen kan obat termujarabnya ASI ya. Nah, abis disapih ini aku bingung sendiri. Misal dikasih susu UHT pun, batuk malah makin menjadi. Sakit batuknya Alya ini udah kayak langganan gitu, dua bulan sekali bisa tuh. Aku tahunya dari label obat-obat yang tersimpan di kotak P3K. Kan ada tanggalnya, jadi aku tahu kapan terakhir Alya sakit. Trus aku juga bikin note di tanggalan biar aku makin waspada dengan penyakit. Apa lagi sih impian paling didambakan manusia selain kesehatan?

Karena di kota ku tinggal, Dokter Anak bisa dikatakan susah susah gampang, maka aku pun juga sempat gonta ganti Dokter. Jelasnya, untuk memastikan aja, apakah bener-bener asma? Atau barangkali cuma bapil biasa? Berharap yang aman boleh donk ya.

FYI nih, Dokter itu kan cocok-cocokan juga ya. Ada yang demen ngasih resep antibiotik biar lekas sembuh, ada yang pro ASI, ada yang ngomong seperlunya tapi obatnya manjur. Memilih Dokter itu juga butuh keyakinan dan kenyamanan kan? Apalagi di Magelang, Dokter Anak yang cocok buat Alya, biasanya praktek tiap sore aja. Padahal pernah semaleman bingung gara-gara Alya merintih kesakitan di bagian dada. Paginya aku langsung bawa ke Dokter Umum berbeda. Dokter ini adalah Dokter ku dulu waktu kecil. Lalu Alya dinebulizer supaya dadanya plong, dan batuknya lekas mencair. Alhamdulillah Alya juga cocok.

Semua Dokter yang memeriksa Alya serempak bilang kalo Alya ini bakat asma. Hanya, penanganan metode dan obat-obatnya yang berbeda. 

Dokter N yang digadang-gadang adalah seorang Profesor ini bilang penyakit Alya bisa disembuhkan melalui vaksin. Vaksin yang baru aja ditemukan dan dapat dikatakan berhasil. Bukan untuk asma doank, tapi untuk semua penyakit yang biasanya disebabkan oleh alergen. Sayangnya, vaksin ini belum siap diedarkan. Aku suka Dokter N ini karena beliau jarang memberikan antibiotik kalo tidak terpaksa. Kekurangannya, banyak yang enggak suka dengan sikapnya yang jutek. Hahaha penting kali ya.

Dokter M ini adalah Dokter waktu aku kecil. Dari dulu beliau sudah punya klinik sendiri dan Rumah Bersalin. Walopun Dokter M adalah Dokter Umum, tapi beliau bisa membantu proses melahirkan, sama kayak Obgyn. Mama dan Tante ku adalah buktinya. Banyak kok yang melahirkan di Dokter M. Nah, enaknya beliau ini juga ngerti banget soal anak. Makanya, misal aku periksain Alya di Dokter M, aku seneng karena relate sama masa kecilku dulu. Kekurangannya? Dokter M lebih sering ngasih antibiotik. Yang paling bikin aku agak gimana, Dokter M pernah memberi Alya obat dan antibiotik pas Alya belum genap 6 bulan. Pun juga beliau kaget karena Alya masih ASI. Sampai disitulah aku jadi agak enggak sreg. Baru periksa ke Dokter M kalo dadakan atau pas Dokter N enggak ada.

Dokter K. Beliau ini termasuk Dokter muda di sini. Banyak yang sreg dan cocok. Harganya agak lebih mahal dibanding kedua Dokter yang aku sebutin di atas. Untuk antibiotik bisa ditawar lah. Misal enggak perlu perlu amat ya enggak dikasih. Kekurangan Dokter K ini susah ditemui sekarang. Entah kenapa.

Dan Dokter-dokter lain yang aku sendiri udah lupa. Pokoknya tiga tadi lah yang cocok di Alya. 

Penyakit asma mungkin bukan sesuatu hal yang harus ditakutkan. But believe me, its very paintful. Bagian dada rasanya susah bernafas. Kalopun bisa bernafas itu sangat pendek. Kan aku juga merasakan, apalagi Alya yang masih kecil. Kebayangkan sakitnya kayak apa.

Usut punya usut, kata tanteku, dulu waktu kecil, aku juga langganan sakit sebulan sekali. Bahkan katanya, aku sudah taraf Bronkitis. Ini adalah infeksi paru-paru yang menyebabkan gangguan pernafasan selama lebih dari seminggu. 

Kalo dipikir-pikir nih, untuk faktor lingkungan, jelas normal-normal aja. Magelang dikenal sebagai kota yang sejuk dan masih banyak pepohonannya. Lingkunganku dulu jarang ada yang merokok. Keluarga enggak ada yang pelihara binatang. 

Asma darimana? Mungkin ya dari turunan juga. Kasus Alya ini juga mirip. Makanya, kalo misal kami mudik ke kalimantan, biasanya nunggu musim hujan. Karena kalo kemarau panjang, dapat dipastikan banyak kebakaran hutan. Sedih ya. Tapi pokoknya, aku enggak mau turunanku kena asma semua.

Berpikir logis dan mulai cari celah untuk menyembuhkan ini semua. Kan enggak mungkin juga aku beli pulau buat kehidupan khusus keluargaku. Emangnya aku horang berada? -_-

via GIPHY

Aku bawaannya cari tahu terus soal asma ini. Abis kan emang kudu ada penyakit dulu biar kita selalu bersyukur kalo kita sehat. Hehehe. Makin kesini makin sadar pentingnya kesehatan. Aku sendiri udah mulai rajin olahraga. 

Baca juga: Memulai Hidup Sehat Kembali

Cuma ini karena musim ujan, jadi Alya jarang berenang. Padahal kalo musim kemarau mah sering banget dan it feels so gewd. Dia jadi jarang sakit, trus mandi sorenya selalu pake air dingin. Bener-bener melatih paru-parunya agar bekerja optimal.

5 hari ini aku banyak belajar. Beberapa hal yang mungkin enggak banyak orang tahu dan berbekal pengalaman, aku menemukan beberapa terapi untuk mencegah kambuhnya asma. 

1. Aromatherapi Yang Segar Di Dalam Ruangan
Jauh sebelum nikah, aku emang udah suka menghirup aromatherapy. Baik itu beli essential oil untuk dipake langsung ataupun digunakan dengan metode penguapan. Aku udah jarang beli aromatherapy abis punya anak, karena aku mikir enggak ada gunanya. Ya kan mending buat beli mainan.

Tapi sekarang aku jadi sadar. Metode penguapan di dalam kamar itu berguna banget untuk sesak nafas. Tahu enggak, kan aku lupa tuh naruh barang-barang aromatherapy, jadi caranya aku tetesin minyak kampak di baskom. Begitu air di baskom dingin, rebus lagi, dingin, rebus lagi, Terhitung semalam, tiap 2 jam sekali rebus air. Ampun deh.

Trus aku nemuin alat uapnya donk, bahagia enggak sih. Dan aku pake ini tiap malam sebelum tidur. Alhamdulillah sangat sangat sangat membantu! Alya jadi enggak banyak nangis karena kesakitan di malam hari.

via GIPHY

2. Menjauh Dari Asap Dan Debu
Untuk sementara dan untuk kebaikan masa kecilnya. Aku yakin nanti dia bakal bisa beradaptasi. Enggak mungkin lah aku menghindar terus, paham kok. 

Di sebelah rumahku, sedang ada pembangunan beberapa unit rumah lagi. Tahu lah, setiap ada hal yang berbau debu dikit aja Alya ini pasti kambuh. Aku usahakan tutup jendela dan pintu. Setidaknya dari pagi sampai sore.

Ohiya, aku enggak ada AC, adanya kipas angin. Itupun jarang aku pake. Karena emang enggak bagus kalo kena dada langsung.

via GIPHY

3. Rutin olahraga lagi
Ini yang agak susah kalo musim ujan. Lagian olahraga terbaik buat anak apa sih selain renang? LOL. Goalsnya, besok kalo Alya udah sembuh, aku kudu pelan-pelan ngenalin air dingin lagi. Paling enggak, mandi siang hari. Nanti malem sebelum tidur kan bisa mandi lagi. Intinya, Alya kudu tahan dingin dulu. Jangan sampe kayak aku, gampang tumbang karena cuaca.

3 hal diatas emang kayak gitu doank nih? Ih jangan salah, penerapannya susah. Aku cuma mau yang terbaik buat anakku. Miris rasanya denger anak merintih kesakitan. Kalo boleh Mama aja deh yang sakit, Alya jangan.

Duh makin lebay. Enggak papa ya, yang penting aku udah sedikit lega bisa berbagi. Barangkali ada yang bisa nambahin dan ngasih saran soal asma ini. Boleh langsung ke kolom komen ya.

Makasih udah baca, dan jangan lupa jaga kesehatan juga.
Share
Tweet
Pin
Share
8 komentar
Wah udah lama juga ya, aku enggak berbagi resep makanan. Oh, bukan karena aku chef, tapi karena aku sering dianggap enggak bisa masak, jadi sekalinya masak, aku pamer donk. Abis gimana, kalo aku diem seringan dianggap "masak cewek enggak bisa masak". LOL.

Jangankan kalian yang baru kenal, jangankan temenku yang jarang ketemu, mama sama nenek ku aja kaget kalo aku bisa masak kok. Lho masak kan gampil ya. Semua orang juga bisa. Mungkin yang perlu ditekankan, mereka enggak percaya masakanku enak. Beugh kata siapa, sini icip!

Aku setiap harinya masak, karena ya emang lebih banyak di rumah. Kalo butuh variasi mah tinggal beli. Trus masakan di rumah juga kudu nyesuain. Misal dibatasin jumlah masakan dan takarannya, supaya enggak kebuang percuma. Pokoknya dibikin santay, yang penting kenyang.

Makanya, kalo masak, aku usahakan suami juga suka. Salah satu yang paling dia demen itu sambal goreng hati. Perbedaan cara masak antara aku dan suami adalah, dia sering pake resep instan. Ya walopun ditambah-tambahin juga sih. Sedangkan aku lebih percaya sama hasil ngolah sendiri. Enak enggak enak, masakanku adalah rasa kejujuranku. Hasyah.


Nah, aku tadi abis masak sambal goreng hati nih. Barangkali ada yang mau masak dan bingung resepnya kayak apa?
So here this.
BAHAN 
👍 4 Buah hati ayam 
Caranya direbus sampai matang. Lalu potong Potong sesuai selera.
👍 1 Buah Kentang 
Dipotong dadu lalu digoreng. Supaya jatuhnya enggak benyek.
👍 Petai sesuai selera
Aku lebih suka potong petainya. Karena aku masih sering menemukan ulet di dalam petai. Katanya sih, petai yang ada uletnya ini enak. Tapi ya masak kita makan seulet-uletnya? Kan hiiiii ngeri. Hahaha. 

BUMBU ULEG
💪 4 Siung Bawang Merah
💪 4 Siung Bawang Putih
💪 7 Buah Cabe Keriting
💪 3 Buah Cabe Rawit Merah
💪 1 Ruas Jari Lengkuas Digeprek
💪 1 Buah Kemiri

Note:
Boleh diuleg, boleh diblender. Enggak ada yang salah. Rasanya sama, cuma, kalo bumbu uleg, masih ada sisa sisa cabe/bawang yang bikin kerasa.

BAHAN LAIN
👌 1 Gelas Kecil Santan Kelapa
👌 Garam
👌 Gula

CARA MEMASAK
👉 Tumis semua bumbu uleg hingga harum. 
👉 Masukkan petai. Tumis hingga petai setengah matang.
👉 Masukkan hati ayam, berturut-turut kentang goreng.
👉 Tambahkan santan cair dan aduk hingga merata.
👉 Tambahkan gula, garam, penyedap rasa jika suka.
👉 Koreksi rasa. Tambahkan bumbu dapur lain sesuai selera.


Simple kan? Yes hahaha. Waktu memasaknya kurang lebih 20 menitan. Soalnya tadi pake nguleg dulu kan. Aku sih udah lumayan sering masak sambal goreng hati ini. Salah satu kuncinya terletak pada santan. Santan yang gurih dan kental, bisa menambah kekuatan rasa. Soal petai, ya karena aku dan suami suka, enggak suka tinggal dihilangkan aja. Hehehe.

Gimana? Tertarik mencoba? Gih ke dapur sana. 😋
Share
Tweet
Pin
Share
4 komentar
Siapa sih yang enggak suka mainan slime? Jangankan anak-anak, orang dewasa juga sering lho beli slime buat sekedar ditowal-towel. FYI saja ya, Slime berasal dari bahasa inggris yang berarti lendir, dan mainan ini sudah populer sejak 2005.

Aku tahu slime justru untuk membersihkan perangkat laptop yang banyak dijual di toko buku. Terus, enggak tahu gimana perkembangannya, semakin kesini, kok aku lihat slime jadi berubah buat mainan, dimana-mana ada saja yang jual slime. 

Katanya nih, selain bisa menghilangkan stress, slime juga dapat mengaktifkan sistem kerja otak. Yang jelas, bermain slime, bisa membuat perasaan kita menjadi senang. Tapi, slime kadang enggak cocok buat permainan anak. Karena yang terjadi, aku pernah mendapati Alya mainan slime, lalu... dengan sengaja dia taruh itu slime di kepala.

JEDEEEENG!!! Otomatis kena rambutnya kan ya. Dapat ide dari mana, sungguh antara pengen jengkel tapi juga geli. Hadeh.


Sebenarnya, sudah lama aku ajak Alya bikin sensory play semacam play dough dan slime. Dengan bahan dasar tepung, air, pewarna makanan, atau bahan lain yang pokoknya no kimia berbahaya semacam borax. Jadi bener-bener aman. Terus kalo udah selesai, biasanya enggak aku buang langsung. Karena pernah aku simpan, malah bau dan mengeras. Ya maklum, namanya juga sensory ala ala. Yang penting mah mainan sama anak buat ngenalin tekstur dan warna. Hahaha, ngeles.

Nah balik cerita soal Alya kena slime ini ya. Ini kok ya ndilalah pas aku iseng beli slime di toko kelontong deket rumah. Harga slimenya murah banget bowk, cuma 5000 kalo enggak salah inget. Aku beli satu, niatnya cuma buat mainan sendiri. Aku juga suka sih sama bentuknya yang kenyal dan bikin mood happy.

Sayangnya, Alya malah ikutan main. Ikutan pegang dan... aku biarkan. Habis gimana ya, dia kan sudah ngerti mana mainan dan mana makanan, jadi enggak mungkin deh kalau dia makan. Cuma ternyata, aku salah, slime itu memang enggak dimakannya, tapi...sukses bertengger di rambutnya.

Sorry blur.
Panik? Enggak sih. Mikirnya simple, slime pasti bisa larut sama air. Makanya aku enggak buru-buru potong rambutnya. Kan ada tuh yang gegabah terus rambut anaknya dipotong gitu aja. Lagian kasihan Alya dong, rambutnya aja tipis gitu, masak mau aku potong dan jadi enggak berbentuk. Mana tumbuhnya susah pula. -__-"

Aku sama suami beneran enggak bisa nahan ketawa. Mana lihat ekspresi Alya malah lempeng kayak enggak merasa bersalah gitu. Abis itu aku bilang gini: "Anteng dulu ya nak, mama bersihin"

Sorry blur (2)
Alhamdulillah Alya manut. Ini cukup penting karena kalo si anak kebanyakan gerak, slime bakal lebih banyak menyebar keseluruh rambut. Yang aku lakukan apa?

😃 Segera mencuci rambutnya dengan shampo.
Aku langsung ajak Alya ke kamar mandi. Membersihkan rambutnya dengan shampo bayi sampai berbusa. Lalu disisir pelan untuk mengilangkan sisa slime pada rambut. Percaya deh, lama-lama pasti hilang kok. Cuma ya, emang kudu telaten dan pastikan anak enggak banyak gerak. Takut busa akan kemana-mana dan mengenai mata. Sekali pake cara ini doank udah mujarab banget. Entah darimana kok aku bisa dapet ilham pake shampo. Kayaknya sih emang buah pemikiran yang logis aja. Bahan dasar slime kan ada yang dari sabun juga, pasti bisa larut lah kalo dengan air. Begitu praktek eh ternyata bener.

😃 Alternatif lain, dengan minyak.
Buat yang lagi enggak di rumah, barangkali bisa coba dengan baby oil. Cara ini aku dapat dari seorang teman yang dulu rambut anaknya pernah kena slime juga. Dia olesin baby oil ke rambut yang terkena slime, lalu diambil slimenya perlahan. Gitu terus sampai bersih dan slime tak bersisa.

Intinya begini, aku jadi was was memberi Alya mainan yang emang bukan sesuai umurnya. Kalo LATIHAN bikin sendiri its oke lah. Tapi yang aku beli ini kok ya pas yang buat dewasa. Lain kali kalo misalpun, aku pengen mainan slime trus Alya ikutan, ya jangan sampai aku lengah. Even though dia itu bisa tahu slime bukan makanan, tapi jangan sampai mainan ini jadi lantas membahayakan.


Ohiya, aku sempet upload di Instastory kalo rambut Alya kena slime. Iseng doang kok. Eeeh, yang nyamber banyak. Ada yang geli, ada yang ngasih tahu cara bersihin, dan ada juga yang panik nanyain keadaan Alya.

Disamping itu, ada lagi temenku yang wanti-wanti soal slime ini. Baik yang beli diluar maupun bikin sendiri. Yang beli diluar jelas ada yang pake borax. Borax sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Bahkan jika kita punya kulit sensitif dan terkena borax secara langsung, kemungkinan bisa terkena luka bakar. Dan yang paling bahaya adalah, slime itu kan lingkungan yang lembap untuk sarang kuman dan bakteri. Jadi ya harus berhati-hati.

Kedepannya aku enggak deh beli ini mainan. Kalo cuma ngilangin stress aku mah mending karaoke atau yoga. Hiyaaa.

Terus Alya gimana? Sebisa mungkin aku memberi tahu tentang bahaya slime dan beri mainan lain yang lebih aman. Gitu aja sih ya, semoga kita semua paham. Jangan sampai mainan sebagai ancaman.
Share
Tweet
Pin
Share
4 komentar
Sumpah ya, semakin kesini, collabnya semakin menantang. Hahaha. Well, setidaknya, aku bisa join lagi itu udah seneng banget. Maklum, aku melewatkan dua kali collab make up bulan kemaren. Nah, kali ini Beautiesquad mengusung tema Chinese New Year Make Up yang diikuti oleh lebih dari 40 partisipan. Wow, banyak uga ya kakak...


Seperti biasa yakan, aku bikin look yang minimalis dan memanfaatkan make up yang ada. Terdengar seadanya? Oh tunggu dulu, kamu belum tahu kalo aku menggambar alisnya sampai berulang-ulang kali. Kebanyakan alis orang china itu kan tipis, sedangkan aku terbiasa make up dengan alis yang on fleek. Ceileeeh, gaya!
Anyway, nih kalo enggak percaya.


Hal yang pertama aku lakukan adalah membaurkan DD cream dilanjut pemakaian Two Way Cake ke seluruh wajah. Aku ingin tampilan bak mayoritas orang china yang putih dan glowing. Ini berpengaruh ketika aku membentuk alis. Emang sih alisku enggak tebel-tebel amat, cuma alisku udah berbentuk duluan. Mana aku enggak punya concealer. Jadi membaurkan bedak disekitarnya membuatku lebih gampang menggambar alis tipis kayak clurit. Hahaha.

Kenapa terlalu memperhatikan alis sih? 
Ya karena aku masih kaku kalo urusan eyeshadow. Memilih warna, buatku masih cukup membingungkan, belum lagi soal ngeblend. Pake kuas apa juga aku masih belum begitu paham. Maka, membentuk alis tipis adalah bagian yang lumayan bisa aku jangkau. Begitcu cyint.


Kalo alis udah kebentuk, riasan mata tinggal nyesuain aja. Kebanyakan temenku orang china, lebih mengandalkan riasan natural dengan lipstick menyala. Urusan mata, aku cuma berani pake eyeshadownya Inez yang Venice. Lalu lagi-lagi aku memakai lipstick untuk bikin garis di kelopak mata. Dan oh iya, eyeliner juga biar makin menyala. Ada dua garis, yang merah ke atas, dan yang eyeliner hitam ke bawah. Sedangkan bulu matanya aku pakai Maybelline biar tambah cetar. Hahaha. Begini hasilnya.


Sekarang bagian bibir nih. Aku pakai Vaseline Repairing Jelly dulu biar lembab, karena bibirku super kering. Abis itu baru deh pakai lipstick Red A Shade Pure Red yang juga aku pakai buat mata tadi. Sekali lagi tanpa bulu mata, hasilnya lumayan juga kan? Kan? Kan? *maksa*

Sebenarnya, aku pake blush on, tapi entah kenapa enggak kelihatan. Padahal aku aplikasikan blush on-ya di pinggir pipi lho. Beda deh sama yang biasanya. Yaudah deh, mungkin gara-gara kamera? Gara-gara cahaya? Atau mungkin karena bedakku terlalu putih? Huhuhu. Nanti aku cari tahu lagi untuk kedepannya.

Yang penting, hasilnya lumayan lah ya. Buat kamu yang penasaran aku pakai apa aja sih? Di bawah ini aku jabarkan.


FACE
Bio Essence Bio Gold- Gold Water
DD Cream Wardah Shade Natural
Wardah Luminous Two Way Cake
Purbasari Oil Control Matte Powder
Mustika Ratu Oxygenated Spray

EYEBROW
Viva Eyebrow Pencil Brown

CHEEKS
Viva Blush On Duo

EYES
Inez Eyeshadow
Red A Lipstick Shade Pure Red 
E senses Stay On Eyeliner
Maybelline Volume Express 

LIP
Vaseline Repairing Jelly 
Red A Lipstick Shade Pure Red


Waktu motret ini, suamiku nyebelin banget sih. Aku dikatain kayak bibi penunggu kost di Kungfu Hustle cobaaa??? Trus pas masukin ke laptop baru nyadar kalo fotoku judes semua. Astagaaa.


Tapi emang muka galak sih ya, mau digimanain lagi. Yang penting, berarti suamiku udah mengakui bahwa make up kali ini berhasil ala chinese look. Jarang lho dia bisa menerka make up apa? Hahaha. *penting*


Pose terakhir ala ala cosplay, ala ala gadis china tapi meh banget hasilnya. Rambutnya aku gulung dan poni bagian depan aku naikin dikit keatas trus disemprot pake hairspray. 

Buat kamu yang pengen nyobain Chinese New Year Make Up kayak punya ku ini, pasti gampang banget lah buat praktekkinnya. Mainin aja make up yang kamu punya. 

Kamu juga bisa nyobain versi lain seperti temen-temenku di bawah ini. Ada banyak banget contekan make up yang oke punya.



Ini juga ada inspirasi make up dari Amanda. Manda ini dikenal punya wajah yang udah berkarakter duluan, tapi booowk make up looknya kece badai semua. Btw manda, aku ngefans abis lho, sering mantengin Instastory kamu, dan suka sama semua make up look yang kamu buat. Nyahaha.

Langsung klik aja foto manda, biar kamu bisa langsung tahu look yang dia buat.

 Amanda

Oke deh segitu dulu ya, semoga selalu bisa ikutan make up collab bareng Beautiesquad. Cepet-cepetan ini, karena sekarang dibatasin kuotanya. 

Ohiya, lupa ngucapin.
Wishing You A Happy Chinese New Year. Gong Xi Fa Cai. Da Ji Da Li
Yang artinya. Selamat Tahun Baru China, berbahagia dan cepat kaya, semoga mendapat berkah dan keuntungan yang besar.
Joss kan? Iya donk, googling dulu.

Sip. Bye.
Share
Tweet
Pin
Share
24 komentar
Begini lho. Aku ini punya bakat asma sejak kecil, otomatis lebih gampang sesak nafas. Apalagi kalo alergennya kumat, misalnya pas stress atau kena udara yang enggak bersahabat seperti debu dan asap. Rasanya, paru-paruku begitu susah untuk menghirup oksigen. Trus jantung juga berdetak lebih kencang. Mau tarik nafas aja, susahnya bukan main. Cuma ya enggak sampai butuh alat bantu juga sih. Ya, bagi penderita asma, ini masih tergolong ringan.

Selain itu, aku juga punya penyakit darah rendah. Setiap periksa lewat tensimeter, tekanan darahku termasuk golongan yang dibawah standar. Pernah ya, waktu mau Kuliah Kerja Nyata, aku hampir enggak dibolehin, dengan alasan tensinya rendah. Padahal emang selalu rendah, tapi jarang sih yang namanya pingsan.


Enggak banyak orang tahu soal penyakitku ini. Karena menurutku, emang bukan hal yang penting banget. Baik aku maupun orang lain, enggak merasa terganggu akibat asma ini. Paling kalau ada orang merokok di sebelahku, aku agak bergeser dikit aja. Asapnya bikin uhuk.

Dulu, untuk mengatasinya, aku melakukan olahraga renang tiap minggu. Mama sih yang tadinya maksa masukin les. Biar badanku bagus dan banyak gerak katanya. Sayang kan masih muda tapi energinya terbuang sia-sia.

Penyakit asma sendiri perlahan bias seiring dengan bertambahnya usia. Kambuh kambuhan lebih tepatnya. Kadang bahkan sama sekali enggak merasa bahwa aku punya bakat asma. Anehnya, enggak tahu kenapa, kok pas kerja, i just feel better. Padahal aku dikelilingi perokok berat juga lho.

Dari segi kekuatan fisik, bekerja berat seperti pergi pagi pulang malam, aku masih cukup sanggup. Menurutku pribadi, dengan bekerja aku jadi terlatih untuk bergerak. Walaupun itu bikin ngos-ngos-an, tapi justru malah bagus. Trus dulu pas masih pacaran sama Mas Suami, aku sering diajakin ke pantai. Hawa pantai kan bagus tuh buat pernafasan.

Sedangkan untuk penyakit darah rendah, lalu aku sadari bahwa ini emang kayak kodratnya gitu aja. Lha gimana, orang segitu terus tensinya. Udah berusaha buat makan minum bergizi dan olahraga, tapi tensinya tetep rendah. Paling pas hamil, tensinya malah justru standar normal. Bingung kan. Sama. Hahaha.

Waktu hamil aku rajin jalan kaki tiap hari dan senam tiap minggu. Diajarin inhale exhale, tapi enggak dipraktekkin mah sama aja bo'ong. Aku enggak telaten yoga, padahal nafasku kan pendek ya. Jadi ini mungkin salah satu penyebab aku melahirkan caesar juga. So sad.

Oke. Itu sekilas tentang penyakit asma dan darah rendahku. Udah aku bilang kan kalo penyakitnya kambuh-kambuhan. Abis melahirkan itu aku juga sering sesak nafas. Kira-kira aku bertahan seperti itu sampai Alya berumur setahun. Mungkin karena stress sih. Aku enggak mencoba ke dokter apa, takut malah disuruh ini itu jatuhnya enggak cocok. Mau olahraga, tapi perut bekas caesar semacam belum mendukung. Solusinya ya, banyakin istirahat dan minum air putih yang banyak.

Setelah lama enggak merasa sesak nafas, kira-kira sebulan lalu aku kambuh lagi. Langsung mikir donk, ini enggak boleh berlarut-larut. Apalagi sekarang aku bekerja, malah kadang keluar kota pula. Makanya, aku mulai berpikir, bagaimana cara biar hidupku setidaknya lebih normal.

Kebetulan pula, tetanggaku depan ini salah urat. Entah karena apa. Nah, aku ingat juga, dulu sebelum nikah, pernah juga kayak gini. Ada otot yang terpelintir, letaknya di tengah antara dada dan punggung. Dekat sama entok-entok kalo orang jawa bilang. Sempat drama karena dikira penyakit jantung oleh sebuah RSUD. Lalu ganti dokter dan ternyata, kecetit. Penanganannya, aku difosioterapi, diajarin beberapa gerakan seperti senam dan yoga. Ini pengaruh besar ternyata. Tetanggaku ini, mengalami hal yang sama. Harus difisioterapi juga.

Sip. Makin mantep aku memutuskan hidup sehat.

Mana aku sering mantengin instastory teambachdim pula! Ya donk, aku jadi punya keinginan hidup lebih sehat. Ditambah pas baca-baca soal asma dan darah rendah, nyasarnya ke penyakit jantung. Auk takut.

Udahlah ya, anggap saja ini sentilan biar aku segera olahraga. Tidak ada kata menunda lagi. Pokoknya harus! Namun, memulai hidup sehat itu gampang gampang susah. Biasanya diawali dengan niat tapi berakhir sebagai wacana doank. Iya apa iya? LOL.

Mungkin, kalau bukan karena sudah terserang penyakit, olahraga bakal cuma geeerrr di awal saja. Tapi yaaah, memang harus ada cambuk untuk memulai sih ya. Jadi, tepat seminggu kemarin, aku memulai olahraga. Enggak tanggung-tanggung, aku lakukan rutin tiap pagi. Dikarenakan cuaca yang tidak menentu, akhirnya aku memutuskan untuk olahraga di rumah saja. Kan ada banyak pilihan tuh. Tinggal buka youtube dan cocokin saja yang sreg. Tutorial kesehatan beragam ditampilkan. Nah, trus disesuaiin deh sama kebutuhan.

Sempat bingung karena saking banyaknya pilihan, termasuk Fitness Vlognya si Jennifer Bachdim. Sumpah ya, bodinya emang bikin iri. Tapi ketika lihat caranya dan pas prakteknya, aku langsung angkat tangan. Enggak bisa bayangin duluan, kan sudah lama enggak olahraga. Masak langsung yang berat-berat. Huhuhu.

So, berikut ini video-video yang sempat aku praktekkan selama seminggu ini. Barangkali ada yang mau mencoba juga, aku jamin deh, enggak langsung bikin encok. Video berikut aku pilah pilih yang ringan dan bertahap. Lets check it out.

CARDIO
Hari pertama sampai ketiga, aku memilih senam cardio selama 30 menit. Gerakannya lumayan gampang sih buat aku yang amatiran. Trus juga step by step, tidak yang bikin capek mendadak. Awal mencoba, aku cepet keringetannya. Padahal cuma 30 menit lho ini. Hehehe.


ZUMBA
Hari ketiga sudah mulai nggaya. Maklum lah ya, kan jarang tuh aku bisa telaten gerak ginian. Jadi aku merasa, dalam tahap ini, aku sudah termasuk yang sudah kuat dengan komitmen hidup sehat. Yaelah baru tiga hari. Hahaha.

Baiklah, zumbanya juga bukan yang heboh ya. Lagi-lagi aku pilih yang for beginners. Ini asik juga gerakannya, ala anak muda gitu. Gampang juga prakteknya.


Cuma, karena namanya aja untuk pemula ya, durasinya emang super pendek, tidak lebih dari 5 menit. Bagiku, gerakan 3 hari kemarin sudah cukup bikin otot lemesan dikit. Trus aku tambahin deh gerakan lagi. Lumayan random yang aku pilih.


Ini juga.


Video-video tersebut, aku lakukan rutin hingga hari ke 6. Di sini, kakiku sudah mulai terasa encok karena mulai gerak yang mengecilkan perut kan. Hahaha, ternyata tertarik juga membentuk badan supaya lebih kencang.

Hari ke enam dan ketujuh, aku tambahkan lagi squat dan yoga. Ceileeeh gaya bener ya.



Untuk yoga-nya, aku sengaja latihan yang berdiri. Menurut pengalamanku pribadi, setelah rutin berolahraga, apabila terdapat gerakan yang terlalu ekstrim, kepalaku langsung kunang-kunang. Ini bukan karena olahraga sih sebenarnya, aku sering kok merasa kayak gini. Ini karena penyakitku tadi, yaitu darah rendah. Jadi ya...monmaaf, kalo posisi tidur mau bangun, aku pasti ancang-ancang dulu.


Jadi, demi totalitas menjaga kesehatan, ini ritual yang aku lakukan tiap harinya:
1. Olahraga rutin tiap pagi.
2. Makan buah dan sayur dengan porsi yang lebih banyak ketimbang karbohidrat atau protein.
3. Maskeran setiap malam.
4. Minum lebih banyak air putih.
5. Tidak tidur siang dan menghindari tidur larut malam.

Bukan cuma kerasa di badan doank lho, bahkan aku merasakan beberapa manfaat dari menjaga kesehatan.

SESAK NAFASKU MULAI BERKURANG
Goals awal emang mengurangi sesak nafas doank kok. Baru seminggu ini, tapi hasilnya lumayan lah. Kalo yang hilang sih belum. Mungkin kalo udah agak lama baru yang kerasa benar-benar beda. 

Kalo biasanya aku gampang merasa sumpek di rumah, kali ini agak mendingan. Yang penting udara juga mendukung. Di samping rumahku ini lagi dibangun rumah, debu dan kotoran pasti lebih banyak donk ya. Akibat olahraga rutin ini, gangguan nafas ini mulai berangsur pulih.

AKU JADI JARANG TINDIHAN
Maaf ya pakai bahasa jawa, aku enggak tahu bahasa indonesianya yang benar. Hehehe. Aku lupa cerita yang bagian tindihan ini. Abis...selalu disangkutin sama hal-hal mistis kan males. Penyakit ini kayaknya turunan juga deh, dari nenekku. Beliau sering banget pas tidur terus mengigau kayak minta tolong buat dibangunin gitu. Aku kan dulu sering tidur sama nenek, jadi tahu banget.

Enggak disangka, ternyata aku nuruninnya. Tindihan itu terjadi kalo aku kecapekan, panas dalam, dan cuaca kurang bersahabat. Berbekal pengalaman pribadi, ini karena dua penyakit tadi, yaitu asma plus darah rendah. 

FYI, sakit banget lho pas tindihan. Kita posisi tidur, tapi kayak ada yang nekan. Pengen bangun tapi susah banget. Kalo pas aku kecil, cara mengatasinya, ya gerakin kaki dulu atau gigit bibir, abis itu langsung deh bangun. Nah, pas udah nikah, suamiku yang setia langsung bangunin aku posisi tidur. Padahal juga posisi itu bikin migrain. Dari bangun langsung duduk kan bisa bikin aku kunang-kunang.

Sekarang, ini jauuuh lebih mendingan. Jarang banget. Lupa deh terakhir kapan. Semoga enggak kambuh lagi ya.

ENERGIKU TIDAK GAMPANG TERKURAS
Namanya juga udah emak-emak, bedalah pas masih muda. Haha, akui aja. Kerjaan emang makin bertambah sejak punya anak, tapi umur enggak bisa menipu ya. Mau ngapain aja kayaknya kok gampang ngos-ngosan.

Setelah rutin olahraga, aku lumayan takjub juga ini, energiku malah stabil. Enggak yang gampang sakit dan gampang capek gitu, yang ada, aku jadi makin kuat beraktivitas seharian. Mungkin karena badan terbiasa bergerak kali ya.

WAJAH KELIHATAN SEGAR
Yang ini juga tidak kusangka tidak kuduga. Perubahan yang cukup signifikan kalo ini mah. Wajahku yang tadinya gampang jerawatan, kini berubah. Seminggu ini malah hampir enggak ada jerawat yang besar. Aaaak syukak!

Aku notice di hari ketiga sih ini. Trus aku imbangin lagi sama maskeran tiap hari. Maskerannya selang seling, tidak boleh samaan produk maupun jenis biar kulit tidak gampang jenuh dan kebal.

Setelah aku palajari, keringat yang bercucuran itu bener-bener dibutuhkan lho. Racun dari kotoran di dalam tubuh bisa keluar bersamaan dengan keringat. Termasuk yang dari wajah kita. Kotoran enggak jadi minyak tersumbat yang menjadikan wajah berjerawat. Makanya, kalo keringetan itu bagus. Enggak heran kalo wajah juga lebih sehat dan segar kan?

AKU TIDAK BUTUH KOPI BIAR TIDAK GAMPANG TERKANTUK
Lagi-lagi aku lupa cerita, dulu aku juga sempat asam lambung. Lupa awalnya bagaimana, yang jelas gara-gara maag. Trus jadi enggak bisa minum kopi. Baru abis lahiran aja nekat minum kopi. Karena menurut pengalaman temen, minum kopi itu sebaiknya abis makan dan kenyang. Jadi asam lambungnya enggak kumat.

Ini terbukti sih. Dan bikin aku jadi peminum kopi lagi. Abis suka sih ya. Tapi masalahnya, aku kadang lupa, apalagi pas kerja. Minum kan jadi seadanya wae.

Dengan olahraga, aku heboh sendiri. Karena aku jadi enggak ngantukan haha. Tadinya mah kalo ngantuk kan minum kopi gitu. Trus kandungan gula dan kafein bikin kita melek. Jadi enggak ngantuk itu sama dengan minum kopi. Bingung sih, sugesti atau bukan.

Yang penting mah, abis ini kalo misal pengen minum kopi ya minum aja. Enggak perlu nunggu pas ngantuk aja. Orang enggak minum kopi aja aku engga gampang ngantuk. Ya kan? Anyway aku malah jadi bingung sendiri sama penjelasan barusan. Hahaha.

Soal perubahan badan, jelas belum terlihat lah. Orang baru semingguan ini. Mungkin kalo udah setahun baru kerasa Jennifer Bachdimnya. Well, well, well, aku sadar kok. Maka PR nya adalah:
Konsistensi!
Yaampun susah emang.
Bingung juga besok misal ke luar kota dalam waktu yang lama. Mungkin aku kudu siap video olahraga ringan di handphone dan laptop. Jadi bisa nyuri waktu buat olahraga. Aku sudah diwanti-wanti sama suamiku juga, kalo misal kita udah rutin olahraga, begitu kita berhenti, badan malah jadi enggak karuan.

Sungguh PR besar ini. Akupun juga enggak mau olahraga cuma rutin di awal doank. Jangan sampai kita sakit dulu baru mau hidup sehat. Enggak mau ah nanti kalo terlambat. Berabe!

Semoga rutinitasku ini bisa berlanjut terus hingga tua nanti ya. Amiin amiiin.

Maaf ya ceritanya kepanjangan. Kalo ada yang mau nambahin atau mau cerita, dengan sangat senang hari aku tunggu di kolom komentar. Juga aku menunggu kalo ada yang sharing olahraga yang bisa aku coba.

Makasih banyak.
Love.
Share
Tweet
Pin
Share
14 komentar
Newer Posts
Older Posts

HELLO!


I'm Yosa Irfiana. A scriptwriter lived in Magelang. Blog is where i play and share. Click here to know about me.

FIND ME HERE

  • Instagram
  • Twitter
  • Facebook
  • Google Plus

Blog Archive

  • ►  2023 (1)
    • ►  January 2023 (1)
  • ►  2022 (14)
    • ►  December 2022 (1)
    • ►  October 2022 (1)
    • ►  August 2022 (2)
    • ►  July 2022 (1)
    • ►  June 2022 (1)
    • ►  April 2022 (2)
    • ►  March 2022 (2)
    • ►  February 2022 (3)
    • ►  January 2022 (1)
  • ►  2021 (60)
    • ►  December 2021 (1)
    • ►  November 2021 (3)
    • ►  October 2021 (3)
    • ►  August 2021 (3)
    • ►  July 2021 (2)
    • ►  June 2021 (3)
    • ►  May 2021 (15)
    • ►  April 2021 (21)
    • ►  March 2021 (2)
    • ►  February 2021 (2)
    • ►  January 2021 (5)
  • ►  2020 (44)
    • ►  December 2020 (5)
    • ►  November 2020 (2)
    • ►  October 2020 (4)
    • ►  September 2020 (5)
    • ►  August 2020 (3)
    • ►  July 2020 (7)
    • ►  June 2020 (6)
    • ►  May 2020 (1)
    • ►  April 2020 (4)
    • ►  March 2020 (2)
    • ►  February 2020 (3)
    • ►  January 2020 (2)
  • ►  2019 (89)
    • ►  December 2019 (5)
    • ►  November 2019 (7)
    • ►  October 2019 (6)
    • ►  September 2019 (10)
    • ►  August 2019 (6)
    • ►  July 2019 (6)
    • ►  June 2019 (9)
    • ►  May 2019 (9)
    • ►  April 2019 (8)
    • ►  March 2019 (7)
    • ►  February 2019 (7)
    • ►  January 2019 (9)
  • ▼  2018 (135)
    • ►  December 2018 (21)
    • ►  November 2018 (17)
    • ►  October 2018 (9)
    • ►  September 2018 (9)
    • ►  August 2018 (10)
    • ►  July 2018 (9)
    • ►  June 2018 (12)
    • ►  May 2018 (9)
    • ►  April 2018 (9)
    • ►  March 2018 (9)
    • ▼  February 2018 (10)
      • PERAN MEDIA DAN SIFAT PERCAYA DIRI
      • RESEP GURAMI ASAM MANIS
      • NGOPI CANTIK #5 HOW TO WRITE A BEAUTY ARTICLE
      • KONTES LOGO YANG LAGI RAME
      • SEKILAS TENTANG ASMA PADA ANAK
      • RESEP PRAKTIS SAMBAL GORENG HATI
      • CARA MEMBERSIHKAN SLIME DI RAMBUT
      • CHINESE NEW YEAR MAKEUP COLLABORATION WITH BEAUTIE...
      • MEMULAI HIDUP SEHAT KEMBALI
      • GERAKAN TUTUP MULUT (GTM) PASTI BERLALU
    • ►  January 2018 (11)
  • ►  2017 (116)
    • ►  December 2017 (8)
    • ►  November 2017 (7)
    • ►  October 2017 (8)
    • ►  September 2017 (9)
    • ►  August 2017 (8)
    • ►  July 2017 (11)
    • ►  June 2017 (8)
    • ►  May 2017 (11)
    • ►  April 2017 (8)
    • ►  March 2017 (12)
    • ►  February 2017 (15)
    • ►  January 2017 (11)
  • ►  2010 (9)
    • ►  November 2010 (9)

CATEGORIES

  • HOME
  • BABBLING
  • BEAUTY
  • FREELANCERS THE SERIES
  • HOBBIES
  • LIFE
  • PARENTING
  • BPN 30 DAY BLOG CHALLENGE
  • BPN 30 DAY RAMADAN BLOG CHALLENGE 2021

BEAUTIESQUAD

BEAUTIESQUAD

BLOGGER PEREMPUAN

BLOGGER PEREMPUAN

EMAK2BLOGGER

EMAK2BLOGGER

Total Pageviews

Online

FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by ThemeXpose