YOSA IRFIANA

Powered by Blogger.
Punya kulit berjerawat di usia yang tak lagi muda, sejujurnya adalah masalah pelik. Rasanya seperti enggak tuntas-tuntas, padahal, ketika umur sudah mulai menginjak 30 tahun, masalah lain datang, yakni kulit menjadi lebih rentan kerutan. Sejak masa new normal ini, aku kembali sering tugas ke luar rumah. Dengan tetap memakai masker sebagai pelindung, justru inilah yang membuat kulitku seperti pengap dan enggak bisa bernafas. Kalau sudah begitu, kulitku pasti bakalan makin berminyak dan jika makeup-an, akan terlihat lebih kusam. Wow, kombo ya!

To have an acne-prone skin at the age that considered as no longer young, is a complicated problem. It feels like the problems never end. Mater of fact, when the age has started stepping on 30, another problem comes: the skin becomes more susceptible to wrinkles. Since the new normal era, I started to back to work and often traveled. By wearing mask as a protector, it makes my skin feel like stuffy and can’t breath. As the result, my skin would be more oily and if I put on makeup on my face, it will look more dull. Wow, what a life!


Jadi, sekarang masalah utama kulitku ada 3. Yang pertama adalah jerawat yang masih sering muncul. Yang kedua, aku harus ekstra merawat kulit agar tidak mengalami penuaan, serta yang ketiga, aku harus menjaga kulit agar tetap sehat nan terawat. Kesemuanya ini jika dirangkai menjadi satu permasalahan saja, berarti aku harus fokus pada: revitalisasi agar kulit ‘hidup’ kembali.

So, right now I have 3 major skin problems. The first one is, acne and pimples that still appear often. The second one, I have to give an extra care of my skin to prevent aging problems. And the third one, I need to keep my skin healthy and well maintained. All of this things, if it’s assembled into one single problem, it means I have to focus on: revitalizing my skin so it ‘lives’ again.

Lalu pertanyaan lainnya, dengan produk apa aku harus merawatnya? Secara kebetulan, 2 minggu lalu SNP (Shining Nature Purity) Cosmetics menawariku sebuah paket berisi salah satu seriesnya yaitu SNP Peptaronic Series. Aku banyak mengetahui SNP Cosmetics, karena sejak diluncurkannya, produk ini langsung terkenal di kalangan Skincare Entusiast. Nah, apakah produk ini cocok di kulitku yang punya banyak masalah? Kamu pasti penasaran dong ya. Tenang, aku akan membahasnya secara tuntas.

And the other question is, what  products that I can use to take care of this problems? Lucky me, 2 weeks ago, SNP (Shining Nature Purity) Cosmetics offered me a package containing one of its series, the SNP Peptaronic Series. I knew a lot about SNP Cosmetics, because since its launch, this product has already popular among Skincare Enthusiast. Well, does this product is the right choice to my skin that has many problems? I guess, You must be curious. Calm down, I’ll make a complete review.


ABOUT THE BRAND
SNP Cosmetics adalah sebuah brand kecantikan ternama asal Korea yang berdiri sejak tahun 2008. Diimport oleh PT. Orion Beauty International, kini produk-produk SNP sudah banyak tersebar di beberapa e-commerce di Indonesia. Produk yang sudah aku coba selama 1 minggu ini adalah SNP Prep Peptaronic Toner, SNP Prep Peptaronic Serum, dan SNP Prep PeptaronicAmpoule Mask. Cukup lengkap kan? Iya, perawatan kulit yang bermasalah memang enggak bisa setengah-setengah.

SNP Cosmetics is a famous beauty brand from Korea that established in 2008. Imported by PT. Orion Beauty International, now SNP Products has already spread among several e-commerce in Indonesia. The products that I’ve tried for 1 week are, SNP Prep Peptaronic Toner, SNP Prep Peptaronic Serum, and SNP Prep Peptaronic Ampoule Mask. Pretty complete, right? I hope some problems on my skin will get better soon.

THE PACKAGING
Dari segi kemasannya yang sangat imut tapi elegan, SNP Prep Peptaronic seolah jitu melirik target pasar: dari yang muda hingga dewasa, semua bisa kejangkau dengan mudahnya. Warna pink dan putih mendominasi kotak kemasan maupun botol plastik yang besar di dalamnya. Tutup botolnya flip-top, gampang dibuka. Kualitasnya makin terjaga dengan sealed yang ada di bagian kotak, dan bagian tutup botol sebelum dibuka. Maaf ya, aku suka ngomongin desain karena jujur saja, desain bagiku adalah kunci bagaimana sebuah brand itu serius menggarap produknya.

The packaging has a very cute yet elegant design. SNP Prep Peptaronic seems to be a glance at the target market: from young age to adulthood, everything can be easily reached. The pink and white colors dominate the packaging boxes as well as the plastic bottles inside. The bottle has a flip-top lid that is easly opened. The quality is more maintained with the seal in the box, and the bottle cap before its opened. Sorry, I like to talk about design because to be honest, for me, design is an important thing to see how a brand is seriously working on its products.



KEY INGREDIENTS
Bahan utama produk ini sesuai dengan namanya yaitu Peptaronic, yang merupakan singkatan dari Peptides + Hyaluronic Acid. Peptide adalah rangkaian asam amino yang menghasilkan protein yang diperlukan untuk memproduksi kolagen. Sedangkan Hyaluronic Acid, bisa menyimpan air sampai 1000 kali lebih banyak, sehingga bisa mencegah penyumbatan minyak, dan memperbaiki kulit yang rusak.

The key ingredients of this products is according to its name: Peptaronic, which stands for Peptides + Hyaluronic Acid. Peptide are a series of amino acids that produce proteins needed to produce collagen. While Hyaluronic Acid can store up to 1000 times more water, it can prevent oil clogging on our skin and repair the damage skin.


Kedua bahan ini jika digabungkan, mempunyai manfaat untuk meningkatkan vitalitas kulit. Jadi formula ini cocok untuk segala jenis kulit, dari kulit kering, normal, sensitif, sampai berminyak. Yang paling menarik, SNP Prep Peptaronic Toner dan SNP Prep Peptaronic Serum adalah salah satu produk best seller dan sedang hits dari seluruh rangkaian skincare SNP. Oleh karenanya enggak heran jika penjualannya hampir sold out di berbagai online maupun offline platform.

Karena aku yakin bahan utama dalam produk ini akan cocok di kulitku, aku enggak ragu untuk mencobanya secara bersamaan. Enggak perlu lama-lama kita bahas satu per satu produknya langsung yuk.

If this two ingredients combined, it will have the benefit of increasing the vitality of the skin. So this formula is suitable for any skin type, dry, normal, sensitive, or oily skin. The most interesting is, SNP Prep Peptaronic Toner and SNP Prep Peptaronic Serum are one of the best seller products and currently hits from the entire SNP Cosmetics Products. Therefore, it’s not surprised if the products is almost sold out on online or offline platforms.

Since I’m sure that the key ingredients in this products will fit on my skin, I don’t hesitate to try it at the same time. So, let’s start the review!


SNP PREP PEPTARONIC TONER

SNP Prep Peptaronic Toner ini kaya akan nutrisi untuk menyeimbangkan kelembapan alami dan kesehatan kulit. Mengandung 5 lapis Hyaluronic Acid yang berfungsi untuk melembapkan kulit secara intensif tanpa lengket, dan juga mengandung 6 lapis Peptides, untuk meningkatkan elastisitas kulit serta menyegarkan kulit. Dengan isi 320 ml, harganya sangat terjangkau, cuma Rp 160.000.

SNP Prep Peptaronic Toner contains nutrients to balance the natural moisture and skin health. Contains 5 layers of Hyluronic Acid which serves to moisturize the skin intensively without stickiness, and also contains 6 layers of Peptides, to improve skin elasticity and refresh the skin. The price is very affordable, only IDR 160.000 for 320 ml.


INGREDIENTS:
Water, Glycerin, Propylene Glycol, 1,2-Hexanediol, PEG-40 Hydrogenated Castor Oil, Carbomer, Arginine, Hydroxyethylcellulose, Ethylhexylglycerin, Fragrance, Disodium EDTA, Pentylene Glycol, Xanthan Gum, Butylene Glycol, Sodium Hyaluranate, Sodium Hyaluronate Crosspolymer, Polyglyceryl-10 Laurate, Hydrolyzed Collagen, Hydrolyzed Hyaluronic Acid, Hyaluronic Acid, Caprylyl Glycol, Hydrolyzed Sodium Hyaluronate, Palmitoyl Pentapeptide-4, Palmitoyl Tripeptide-1, Tripeptide-1, Hexapeptide-9, Hezapeptide-11, Copper Tripeptide-1


TEKSTUR & WANGI
Untuk teksturnya sendiri, aku ngerasa kalau SNP Prep Peptaronic Toner cenderung berbentuk watery gel ketimbang toner lain yang cair. Namun jangan salah, tekstur ini enggak menyebabkan kulit terasa lengket dan justru cepat meresap. Point plus-nya lagi, untuk pemakaian sehari-hari, aku enggak butuh banyak layer seperti aku memakai toner lainnya. Hanya 1 layer, kulitku yang berminyak sudah langsung terasa terhidrasi.
Sedangkan wanginya, aku mencium bau floral segar yang bikin tenang. Enggak menyengat kok, dan bahkan ketika dioles ke kulit, wanginya secara samar akan menghilang.

As for the texture itself, I feel that SNP Prep Peptaronic Toner tends to be watery-gel rather than other toner that has watery texture. But don’t get me wrong, this texture doesn’t make the skin feel sticky and thus absorbs quickly into the skin. Another plus point, for every single day use, I don’t need a lotsa layers like I applied on other toner. I only need 1 layer for my oily skin to make it instantly hydrated.
While the scent, I smell a fresh floral smell that makes me calm. It doesn’t sting, and even when applied to the skin, the scent will faint disappears.

HOW TO USE:
Aku pakai toner ini dua kali sehari, yaitu di pagi hari dan di malam hari sebelum tidur. Caranya gampang banget, sesudah ritual membersihkan wajah, aku ambil cairan secukupnya di tangan, lalu tepuk-tepuk dan pijat secara merata di area wajah. Namun kadang aku pakai dengan menggunakan kapas, dan aku ulangi dengan menggunakan tangan, terutama setelah melakukan eksfoliasi pada wajah. Dengan begini, kulit wajahku jadi enggak sensitif dan tidak rentan jerawatan.

I apply this toner twice a day, in the morning after bath, and in the night before going to bed. The method is very easy. After I cleaned my face, I poured this toner on my hands, then flatten it all over my face, and massage evently in the face area. But sometimes, I applied it using cotton, and I repeat it with a hand, especially after exfoliating. By using this method, my skin is not sensitive anymore and my acne gets less.

SNP PREP PEPTARONIC SERUM

SNP Prep Peptaronic Serum berfungsi untuk menghidrasi dan menutrisi kulit lebih ekstra. Dibanding dengan serum lain yang biasanya punya isi 30 ml – 60 ml, SNP Prep Peptaronic Serum ini isinya lebih banyak, yaitu 220 ml, dan harganya cuma Rp 160.000 saja! Kabar baiknya lagi, saking banyaknya, serum ini rasanya enggak habis-habis dan bahkan bisa digunakan untuk seluruh bagian tubuh.

Sama seperti tonernya, SNP Prep Peptaronic Serum juga mengandung 5 lapis Hyaluronic Acid, dan 6 lapis Peptides. Serum ini semakin melengkapi toner agar kulit terlihat makin segar.

SNP Prep Peptaronic Serum works to hydrate and nourish the skin with extra care. If it compared with others serum that usually has only containing 30 ml – 60 ml, SNP Prep Peptaronic Serum containing 220 ml! And the price is only IRD 160.000! Another good news, this serum can even be used for all parts of the body.

Just like the toner, SNP Prep Peptaronic Serum also contains 5 layers of Hyaluronic Acid, and 6 layers of Peptides. This serum completes the toner so that the skin look more refreshned.


INGREDIENTS:
Water, Dipropylene Glycol, Glycerin, Niacinamide, 1,2-Hexanediol, Betaine, Carbomer, PEG-60 Hydrogenated Castor Oil, Arginine, Caprylyl Glycol, Hydroxyethylcellulose, Honey Extract, Centella Asiatica Extract, Hydroxyacetophenone, Xanthan Gum, Adenosine, Butylene Glycol, Fragrance, Disodium EDTA, Pentylene Glycol, Gardenia Florida Fruit Extract, Polyglyceryl-10 Laurate, Sodium Laurate, Maltodextrin, Sodium Hyaluronate, Sodium Hyaluronate Crosspolymer, Hydrolyzed Hyaluronic Acid, Hyaluronic Acid, Ethylhexylglycerin, hydrolyzed Sodium Hyaluronate, Hexapeptide-9, Hydrolyzed Sodium Hyaluronate, Hexapeptide-9, Palmitoyl Pentapeptide-4, Palmitoyl Tripeptide-1, Tripeptide-1, Hexapeptide-11, Copper Tripeptide-1


TEXTURE & SCENT
Tekstur serum ini mirip seperti soothing gel yang cukup kental, kemudian terasa pecah ketika dioleskan ke kulit. Karena isiannya banyak, aku juga menggunakannya sampai ke leher serta tangan. Untuk wanginya, mirip kok sama SNP Prep Peptaronic Toner. Terasa segar dan nyaman.

This serum texture is similar to the soothing gel that is quite thick, the feels broken when applied to the skin. Because the contents are so many, I also applied it to My neck and hands. While it fragrance, it’s similar to the SNP Prep Peptaronic Toner. it feel fresh and perfectly comfort.


CARA PAKAI:
Karena bentuknya lebih gel, jadi ketika menuangkannya ke tangan, kita harus setengah memencetnya agar isinya lebih cepat keluar. Aku pakai sekitar 3-4 tetes, setelah toner setengah terserap di kulit. Jadi ketika kulit setengah kering, serum ini langsung aku oleskan supaya makin terasa lembap. Kan kalau kulit sudah lembap, produksi minyak di wajah akan berkurang.

Aku ngerasa ada sensasi dingin di kulit dan licin setelah memakainya. Hanya pada satu kali pemakaian, aku sudah merasa bedanya. Kulit jadi langsung terlihat terhidrasi dan segar kembali.

Since the texture is more like gel, so when pouring it into the hand, we have to press the bottle to make the serum come out faster. I use about 3-4 drops after the toner is half absorbed in the skin. So when the skin is half dry, then I apply this serum directly so it feels even more moist. If the skin has naturally moisturized, the oil production on the face will be reduced.
I feel there’s a cold sensation after applied it. Only on one use, I already feel the difference. My skin looks hydrated and refreshed.

SNP PREP PEPTARONIC AMPOULE MASK

Produk yang terakhir aku coba adalah SNP Prep Peptaronic Ampoule Mask. Harga ampoule mask ini Rp 16.500 saja. Terbuat dari 3 marine complex, antara lain: rumput laut, spirulina maxima, dan ekstrak hizikia fusiforme, yang bermanfaat untuk melembapkan serta mengencangkan kulit wajah. Dengan bahan peptide, dan dilengkapi dengan kelembapan dari Hyaluronic Acid, agar kulit lebih cerah dan bersinar.

Seperti sheet mask pada umumnya, SNP Prep Peptaronic Ampoule Mask ini punya cairan di dalamnya. Namun sesuai namanya yakni ampoule, aku lebih mendefinisikan cairan ini bukan essence seperti sheet mask yang lain. Ampoule punya zat aktif yang konsentrasinya lebih tinggi daripada serum. Jadi, aku pakai SNP Prep Peptaronic Ampoule Mask ini aku pakai setelah toner dan serum, serta memfungsikannya sebagai pelengkap skincare yang aku pakai. Karena fungsinya sebagai pelengkap itulah, sheet mask ini bahkan aman untuk digunakan 7 hari berturut-turut atau setiap hari!

The last product I tried was SNP Prep Peptaronic Ampoule Mask. This ampoule mask costs only IDR 16.000. It is made of 3 marine complex, including seaweed, spirulina maxima, and extracts of hezikia fusiforme, which have benefit to moisturizing and tightening our skin. While peptide ingredients and is equipped with moisture from Hyaluronic Acid, to make the skin brighter and more glowing.

Like another sheet masks, this SNP Prep Peptaronic Ampoule Mask has a fluid in it. But as the name suggest that the ampoule, I would rather define this fluid as not an essence like another sheet masks. Ampoule has an active substance whose concentration is higher than serum. So, I used this SNP Prep Peptaronic Ampoule Mask after toner and serum, as well as functioned it as a complement to the skincare I used. Because of its function as a complement, this sheet mask is even safe for use 7 days in a row or every day!


INGREDIENTS:
Water, Glycerin, Propyleme Glycol, Pentylene Glycol, Diproplene Glycol, Butylene Glycol, Hydroxyethylcellulose, Carbomer, Arginine, Propanediol, Polyglyceryl-10 Laurate, Spirulina Maxima Extract, Hizikia Fusiforme Extract, Undaria Pinnatifida Extract, Palmitoyl Pentapeptide-4, Palmitoyl Tripeptide-1, Palmitoyl Tetrapeptide-7, Acetyl Hexapeptide-8, Hezapeptide-9, Nonapeptide-1, Sodium Hyaluronate, Hyaluronic Acid, Hydrolyzed Hyaluronic Acid, Potassium Hyaluronate, Sodium Acetylated Hyaluronate, Hydroxyporopyltrimonium Hyaluronate, Sodium Hyaluronate Crosspolymer, Chlorphenesin, Allantoin, Panthenol, 1,2-Hexanediol, Ethylhexylglycerin, Disodium EDTA, Fragnance

CARA PAKAI:
Buka kemasan SNP Prep Peptaronic Ampoule Mask, lalu ambil sheet mask dan pakai ke kulit wajah. Lembaran maskernya enggak terlalu fit di wajahku, terutama pada bagian hidung dan mulut. Tapi cairan di lembaran masker gampang transfer di kulit dan pemakaian hanya butuh 15 menit saja. Oh iya, sisa cairannya memang enggak terlalu banyak, namun di dalam lembar maskernya cukup banget untuk menutrisi kulit wajah. Sisa cairan tersebut lalu aku pakai untuk tangan dan kaki. Serius, berasa adem!

Ketika pemakaian sheet mask, ada rasa kalem dan tenang dengan wangi yang relaks. Lalu ketika selesai, cairannya terasa langsung meresap, tanpa meninggalkan rasa lengket. Aku suka sheet mask yang model seperti ini karena porsinya pas, dan sisanya enggak mubazir. Kulitku jadi terasa lebih halus, lembut, dan tampak cerah ketimbang sebelumnya.

Open the packaging, then take the sheet mask and apply it to the facial skin. This sheet mask doesn’t fit well on my face, especially on the nose and mouth. But the ampoule on the sheet mask is so easy to transfer on the skin, and use only takes 15 minutes. Well, the remaining ampoule can be used for hands and feet. Seriously, it feels so cool.

When using this sheet mask, there is a calm feeling and relaxing fragrance. Then when it’s finished, this ampoule feels instantly absorbed, without leaving a sticky feeling. I like this type of sheet mask because the portions are just right, and the rest of ampoule isn’t wasteful. My skin feels smoother, softer, and looks brighter than before.

THE RESULT

Aku sudah menggunakan rangkaian SNP Prep Peptaronic selama 1 minggu lengkap, dan berurut-urut. Terlihat sekali perbedaan dari hari ke hari. Yang tadinya tampak kusut dan layu, pelan-pelan terasa segar kembali. Walaupun memang, jerawat hormonal masih sering datang, tapi secara keseluruhan kulitku jadi lebih sehat terawat.

Dari ketiga produk SNP Prep Peptaronic yang aku pakai, aku paling suka SNPPrep Peptaronic Serum. Selain karena langsung terasa perbedaan dan khasiatnya, juga merupakan produk paling keren kalau dibandingkan dengan serum lainnya.

I’ve been using SNP Prep Peptaronic series for complete 1 week. You can see the difference from day to day. It seemed to be crumpled and wither, slowly feeling refreshed. Although hormonal acne is still often coming, but overall my skin so much healthier.

From the three products of SNP Prep Peptaronic that I’ve been using, I like SNP Prep Peptaronic Serum at the most. Because I immediately felt the difference and usefulness, it is also the coolest product when compared with other serums.

BEFORE AND AFTER


Sebelum memakai produk ini, selain punya kulit berminyak, juga ada flek hitam dan merah bekas jerawat, serta pori-pori di bagian pipi. Kini perlahan kulitku makin terhidrasi dengan baik. Minyak di wajah bahkan semakin berkurang, dan yang paling aku kaget, tekstur wajah bopeng jadi terasa halus, dan warna kulit jadi merata! Pada saat aku keluar rumah menggunakan masker, aku enggak ngerasa pengap dan minyaknya masih wajar. Sebagai rekomendasi, SNP Prep Peptaronic ini layak kamu coba sebagai layering skincare.

Before using this products, I have oily skin, also black spots, red acne scars, large pores on the cheeks. Now slowly, my skin is getting better to be hydrated. The oil on my face even decreases, and You know, what surprised me the most? The texture of the pocked face feel smooth, and my skin color is so evenly distributed. By the time I go to outside wearing a mask, I didn’t stuffy and my face  just isn’t too oily. As a recommendation, this SNP Prep Peptaronic is worth trying as a layering skincare.


Dengan kondisi new normal sekarang, aku enggak takut lagi akan bertambahnya masalah kulit, karena kini aku sudah tahu jawabannya: revitalisasi kulit yang optimal, atau nanti kamu akan menyesal.

In new normal era, I’m not worry anymore about the problem of my skin. Because now, I already know the answes: optimize my skin revitalization, or I’ll regret it!

Jika kalian tertarik, produk ini tersedia di official store SNP.
If You guys interested, this product is available in SNP official store:

Shopee | Tokopedia | Lazada |  Sociolla

See you on the next post!
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Kalau biasanya pandemi bikin jadi lebih kreatif soal skill, skill-ku satu ini justru lebih lembek dan menurun. Rasanya geter dan bingung tiap mau bikin look yang diinginkan. Apalagi misal mau beli alat makeup beserta printilannya, pasti langsung mikir 1000 kali lipat, karena apa ya dipakai terus? Wong sekarang lebih sering enggak makeup-an. Kalaupun sempet makeup-an, ya ketutup masker. Intinya, mau makeup seringnya malas-malasan.

Namun karena aku cukup aktif ikut collab-nya Beautiesquad, jadi mau enggak mau oprek makeup lagi. Lha kenapa sih harus ikutan collab? Ya biar blog-ku enggak debuan say! Rutin ikut collab beneran bisa naikin peforma blog plus media sosial. Lagian kamu akan kebantu dengan tema yang dipilih tiap bulannya. Mantap kan!

July Blog Challenge yang aku ikuti bulan ini, masih ada 1 lagi tema yang harus diikuti, yaitu EOTD Warna-warni. Waduh, waini! Wong makeup saja belum tentu mashok, kok disuruh bikin EOTD. Tapi ya sudah deh, mari kita ikuti saja. Walaupun belum pernah, tapi aku percaya diri tinggi. 

Makeup yang aku buat kali ini judulnya, "suka-suka!", yang penting eyeshadow-nya enggak cuma satu warna, dan gimana caranya aku keluar dari zona nyamanku yang sehari-hari pakai makeup natural, dan metok pakai makeup bold. So, here we go!


Sejujurnya aku enggak terlalu expert di bagian dekoratif mata. Biasanya aku ketolong sama makeup full face, yang bisa aku padu-padankan. Misal di dekoratif mata itu kurang nendang, bakal ketolong sama lipstick bold, atau pakai merah-merah di bagian hidung. 

Bagian mata menurutku cukup njlimet, mau yang aneh-aneh digambarin gitu, waduh, butuh ketelatenan tingkat dewa. Mana areanya enggak banyak, tapi mata itu jadi bagian utama yang pasti orang lain lihat. Super Tricky. Apalagi ngomongin soal produk, wah beneran, kalau mau eyeshadow pigmented, eyeliner yang keren, face painting yang enggak gampang beleber, ini tuh kayaknnya pengaruh dengan harga. Aku jarang nemuin produk murah yang warnanya pigmented dan kelihatan gonjreng ketika difoto. Masalahnya, aku mau beli yang harganya MAHAL, rasanya kok berat. Sad ya!

Karena aku juga menyukai keterbatasan (eaa alasan), jadi aku ngakal-ngakalin aja deh, walaupun pada akhirnya ada beberapa produk yang baru. Supaya lebih jelasnya, berikut list produk yang aku pakai.


FACE
Pixy Make It Glow Beauty Skin Primer
Purbasari BB Cream
Focallure Liquid Concealer
Purbasari Oil Matte Two Way Cake

EYEBROW
Just Miss Eyebrow (shade Brown)

EYES TO CHEEKS
Viva Queen Eye Shadow Trio Series (Seri B)
Viva Face Paint (white)
Pixy Eyeliner Pencil (Blue)
Pixy Blush On Pop Terracotta
Focallure Trio Blusher & Highlighter Palette Original

LIP
Fanbo Chocorush Lip Cream 01
Purbasari Lip Tint


Untuk makeup kali ini, aku membutuhkan waktu 2 jam-an karena sempet ngerasa failed. Looks pertama yang aku buat, bentuknya ambyar. Rencananya bikin alis berwarna gitu, tapi aku enggak bisa memadukan dengan dekoratif kelopak mata. Habis itu langsung aku hapus, nah yang kedua ini nih, yang lumayan lah ya. Kelihatan warna-warninya.

Langkah pertama, aku bikin alis dulu dengan warna yang natural. Enggak bikin berwarna karena takut jelek lagi jelek lagi. T.T Wes lah, main aman is da best choice buat saat ini.


Oh iya, karena produk yang aku pakai itu enggak pigmented, jadi aku pakein primer dan concealer di bagian mata. Ngolesnya juga sampai tebel. Awalnya warna merah aku bubuhkan dengan brush ke keseluruhan bagian, lalu baru warna hijau di bagian pinggir, baru ditimpa pakai concealer. Nah, warna kuningnya, aku ambil pakai tangan, karena kalau pakai brush malah susah transfer.

Setelah makeup mata kelar, aku pakai eyeliner blue dengan sangat hati-hati. Sudah? Ternyata masih kerasa belum meriah euy. Lalu aku pakai face paint warna putih untuk line dan titik aja di bagian dalam kelopak mata. Aku enggak nyari eyeliner putih kesusahan. Kesusahan nyari di Magelang dengan harga yang lumayan hehehe.

Btw, aku perlu pelan-pelan sekali ngolesnya dengan brush. Karena tipenya lembek dan mudah beleber. Enggak yang pakem gitu. Misal pun kelamaan, jadinya malah nge-blend sama warna eyeshadow. 


Ngerasa kurang lagi? Aku beri warna kuning lapis merah di bagian bawa mata. Pengennya sih pakai bulu mata bagian bawah yang dikit-dikit itu lho, tapi kok ya lemah, belum secanggih itu. Sudahlah, aku akhiri saja EOTD ini dengan menambahkan bulu mata palsu 3D.  Jadi deeeh!!


Aku belum puas sih sama EOTD kali ini. Aku harus banyak berlatih biar hasilnya cakep. Kudu sering mantengin IG-nya Cindercella sama Janine Intansari. Dua beauty vlogger ini aku suka sekali. Cantik-cantik, makeup-nya pada karakter. Suka!!!

Supaya enggak ngerasa aneh-aneh banget, aku selfie pakai HP, pengen tahu gimana sih looks keseluruhannya. Apakah unik? Apakah aku sudah menemukan karakterku? Atau... malah makin ngaco huhuhuhu... Yang penting aku sudah mencoba ya teman-teman. Aku janji akan belajar lebih baik lagi.
Selfie pakai HP
Untuk kalian yang pengen tahu makeup peserta lain, coba deh, cek punya Foundernya Beautiesquad, Ibuk Virly.


Dan inilah hasil kolase makeup kita semua. Aduuuh minder say! T.T Ya sudah yaaa, aku undur diri dulu, sampai jumpa di collab berikutnya. Dadaaah...




Blog post ini adalah July Blog Challenge Sesi II barengan Beautiesquad. 

If You wanna join on this Beauty Community, make sure You have a beauty blog, join on Beautiesquad Facebook Group , also follow Beautiesquad Instagram to always get the latest information. Trust Me, You will get more fun here!
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Rasanya sudah lama enggak ngomongin Alya. Selain fokus-ku lagi konsen ke kerjaan dan masalah beauty-beauty-an, aku juga nganggep Alya ini sudah enak diajak kerja sama. Umur 5 tahun itu sudah ngerti Bapak Ibunya kerja, sudah ngerti kerjaan utama orang tuanya, sudah bisa main sendiri, apa-apa sendiri, sampai kalau ada masalah dengan teman-temannya pun dia bisa menyelesaikannya sendiri.  Iya, pandemi ini melahirkan sebuah masalah baru: Alya berada pada fase anak yang dewasa. Wait what? Ini masalah enggak sih sebetulnya? Aku mau curhat ya!


Sejak pandemi, Alya school from home. Semua pembelajaran via daring dan diberikan tugas tiap hari lewat whatsapp. Karena masih TK, aku anggap semua pembelajarannya masih cincay, enggak membebaniku, dan enggak bikin Alya tertekan. Nyaris tiap pagi, tiap habis diberikan materi, langsung aku suruh anaknya belajar dan sesegera mungkin bikin laporan ke Guru. Hal ini juga mempermudah aku kerja, soalnya kalau makin ditunda, aku makin lupa.

Satu-dua bulan aku lalui dengan mudah, namun memasuki bulan ketiga, anaknya bosan, dan sudah mulai keluar komplek lagi. Tiap pagi, siang, sore, tiap hari, sampai aku kudu teriak-teriak kalau nyuruh dia pulang buat makan sama mandi. Pokoknya dibenaknya hanya main-main-main! Main tuh asyik, seru, banyak teman bikin happy. Begitu sampai rumah baru sambat, yang capek lah, sakit perut lah, sakit gigi lah, sakit mata lah. Wes jan, lupa daratan. Rumah bagai numpang istirahat. 

Alya itu temennya banyak, bisa main dengan siapa saja. Mau cowok, cewek, usia PAUD sampai SD. Kalau dia merasa nyaman, ya sudah, bakalan bisa main dengan aman. Jarang dia nyalahin duluan, tapi begitu disalahin, waduh, bisa ngelabrak! T.T 

Sebenernya ini ajarin aku juga sih, karena aku pengen dia bisa speak up apapun dan menghindari memendam sesuatu. Speak up nya sudah yes, tapi ngontrol emosinya yang belum. Ekpresif sih, tapi mau ekspresi senang ataupun marah, juga semua diluapkan dengan percaya dirinya. Nah ini nih, yang mungkin jadi dasar kenapa Alya sok dewasa dan nyambung ke siapa saja yang ada di dekatnya. Kalau waktu masih kecil aku minder karena Alya ngak ngek sama siapa saja orang yang dikenalkan, maka sekarang ini beda, Alya bisa membaur bahkan sama temen-temen kantorku, sampai demen ikutan meeting. So, welcome to the club, fase dewasa dan bikin anak punya banyak alasan.

Fase sok dewasa ini ada baik dan efek malesinnya. Ketika dia baik, dia akan berlagak manis dan paham kondisi. Maksudnya, sometimes ketika aku capek, Alya ini tiba-tiba dateng mijitin dan beres-beresin mainan tanpa diminta. Kalau aku masak, dibantuin. Lagi kerja enggak digangguin. Mandi ya mandi sendiri. Mau tidur enggak minta ditemani. Manis deh, beneran.

Tapii.. kalau ketemu bodongnya, waduuuw say! Dia berani debat. Kalau nanya harus dijawab. Kalau marah pakai ngambek masuk kamar. Dan anehnya lagi, sekarang lebih seringnya marah-marah sama Papanya. Padahal sejak kecil dia deket banget, anak papa, kesayangan cintanya.

Lalu masalah besarnya Alya apa sih? 

Biasanya soal pertemanan. Kadang ada saja yang gap-gap-an kalau di komplek. Kalau sudah main sama A, si B dicuekin. Nanti enggak tahu juntrungnya kemana, si B minta maaf ke A supaya bisa ikut mainan. Kata Alya sih, ini gara-gara yang gedhe-gedhe yang ngajarin. Kalau yang masih TK masih pupuk bawang dan ngikut-ngikut doang. Cuma ya gimana ya, hal ini ngaruh banget ke sikap Alya. Yang tadinya anaknya kalem dan enggak nyari gara-gara, sekarang efeknya di rumah jadi kami yang kena. Sampai kadang pakai melotot-melotot kayak pemeran antagonis di sinetron. Kalau sudah gitu, kami yang bingung , "Alya siapa yang ngajarin melotot gitu?" Anaknya cuma diem, nangis, lalu baru berani jawab ketika aku peluk. Jawabannya, "temen-temen Alya, Ma"

Eits, jangan salah sangka dulu. Sebagai orang tua dan juga Tante Yosa yang dekat dengan anak-anak kecil di komplek, aku sering klarifikasi sama temen-temen Alya dan ibu-ibu di sekitar komplek. Beruntungnya di sini, semua pada kompak. No baper-baper club, karena kami sebagai orang tua yakin sih, anak-anak seperti itu ya memang fasenya. Kudu diarahkan. Mereka bermain kan kadang enggak ada control orang tua.

Baca juga: Orang Tua Yang Baperan

Semua kompak bilang kalau terutama anak-anak cewek lebih sering gap-gap-an dan mempermasalahkan hal yang enggak penting. Enggak penting menurut siapa? Ya menurut kita sebagai orang tua. Bisa jadi masalah itu cukup bikin si anak merasa enggak nyaman, ngganjel, namun masalahnya mereka enggak bisa menyelesaikan dengan solusi yang baik. Mereka hanya bisa diam-diaman, marah, saling bully, saling enggak suka. Ya enggak usah anak kecil saja wes, orang tua juga ada kan yang seperti anak kecil haha.

Selama ini karena kami banyak kerja di rumah, Alya masih dalam tahap aman. Dia memang speak up. Mau di-bully juga dia berani. Tapi ya itu tadi, yang jadi soal adalah ketika sampai rumah. Sikap anehnya kebawa bahkan di depan kami yang enggak ada masalah apa-apa. Enggak sekali dua kali kami tanya Alya dengan baik-baik, tapi dijawab dengan ketus. Apalagi kalau pas ada masalah sama temennya, wah ya sudah, rasanya jadi salah semuaaa!!

Cara terbaik yang sering kami lakukan adalah menjalin komunikasi yang lebih baik lagi. Aku dan Suami juga sebisa mungkin enggak ikutan tinggi dan ke-trigger apa yang dilakukan Alya. Misal Alya marah, ya sudah, kami diamkan dulu. Kalau sudah selesai, marah dan nangisnya baru kami kasih tahu. Bilang gini mudah sih, tapi prakteknya yang cukup susah. Kadang kami pun juga ketrucutan marah dan akhirnya debat, sampai capek sendiri.

Nah, yang aku pelajari di sini, Alya itu anaknya gampang melupakan masalah. Jadi aslinya, dia bisa marah nih siang ini, nanti enggak sampai 2 jam bisa langsung cekikikan lagi loh. Like nothing happened. Bagus sih enggak dendaman, cuma dia kadang juga jadi lupa akan kesalahan dan cenderung ngulanginnya. Fiuh.

Masalah besar ini belum bener-bener beres sih. Masih banyak yang perlu kami perbaiki. Kami pengennya Alya bisa ngontrol emosinya. Kalau pas sekolah gitu, banyak manfaatnya juga untuk kami. Selain diajarin hal-hal baik, enggak bosen di rumah, juga dia ada rasa kangennya ke kami. Lha kalau tiap hari tiap waktu ketemu gini. Bisa jadi friksi.

Semoga kami bisa melalui semua ini dengan baik ya teman-teman. Pandemi memang bikin pusing semua sektor ya, bukan cuma ekonomi, tapi juga parenting kayak aku gini. Yok ah, kita strong, supaya virusnya keki lawan kita-kita.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Ngomongin masalah skincare enggak ada habisnya ya. Antara selalu tergiur sama produk-produk baru, ngekepin produk yang memang sudah cocok dari dulu, dan yang paling ngenes kalau sudah ngomongin soal harga. Ini natural sih sebetulnya, karena kadang, impulsif bisa membuat kita bahagia. Beli barang ngikutin tren, sekadar ngicip, atau memang karena kebutuhan konten. Nah, tinggal disesuaikan saja sama kebutuhan dan kondisi keuangan kita. Kalau memang mampu ya kenapa tidak beli? Kalau memang belum mampu ya kenapa enggak bekerja keras sampai kamu membelinya tanpa melihat harga, hahaha.

Bulan ini aku beli-beli lagi. Satu karena sunscreen-ku habis, yang kedua, aku pengen produk yang bisa mengurangi kemerahan jerawat serta bekasnya. Aku enggak mau ribet sebetulnya, tapi kalau urusan skincare nih beda. Makin enggak dirawat, makin kerasa kusamnya. 

So yes, akhirnya kebeli juga L'oreal UV Perfect Transparent dan Benton Goodbye Redness beserta produk-produk lainnya. Berhubung ini lagi musim panas dan kulitku butuh asupan ekstra, maka dua produk yang kusebut tadi, bisa dikatakan Summer Essentials untuk kulit berjerawat. Ada sih produk lainnya, tapi yang paling vital ya yang dua ini. Penasaran enggak sih sebagus apa? Aku bikin mini review-nya langsung ya!

Baca juga: Skincare Work From Home


BENTON GOODBYE REDNESS

Aku tahu Benton sudah lama sih, banyak yang cocok sama Benton Aloe Propolis Soothing Gel. Tapi jujur, aku sudah enggak tertarik sama yang berbau aloe-aloe. Gel berbahan lidah buaya akan aku pakai ketika habis panas-panasan saja. Lainnya boleh deh kalau dipakai di kulit tubuh. Soalnya kalau di kulit wajah, aku beneran takut lama-lama mental!

So, varian Benton Gel lain ternyata ada yang berbahan Centella Asiatica. Wah begitu denger bahan satu ini, aku pasti langsung mupeng. Terserah mau dibilang sudah enggak hits, tapi nyatanya, aku cocok! Uniknya lagi, Benton mengusung konsep Goodbye Redness dan fokusnya pada jerawat, serta kemerahan yang ditimbulkannya. Benton Goodbye Redness juga punya beberapa produknya, yaitu: Spot Treatment, dan sheet mask. Satu-satu deh cobanya. Saat ini yang penting Gel-nya dulu.


INGREDIENTS

Centella Asiatica Extract (80%), Aqua (Water), Glycerin, Pentylene Glycol, Arginine, Ammonium, Acryloydimethyltaurate/Vp Copolymer, Acrylates/C10-30 Alkyl Acrylate Crosspolymer, Sodium Gluconate, Chamaecyparis Obtusa Water, Propanediol, Butylene Glycol, Enantia Chlorantha Bark Extract, Oleanolic Acid, 1,2-Hexanediol, Dipotassium Glycyrrhizate, Melaleuca Alternifolia (Tea Tree) Leaf Extract, Portulaca Oleracea Extract, Houttuynia Cordata Extract, Asiatic Acid, Madecassic Acid, Asiaticoside, Madecassoside, Caprylic/Capric Triglyceride, Hydrogenated Phoshatidycholine, Sucrose Stearate, Cetearyl Alcohol

KLAIM

Klaim dari produk ini bilang, bisa mengurangi kemerahan di kulit akibat iritasi, bisa dipakai sebagai soothing gel dan moisturizer, bisa menghidrasi, bisa dipakai untuk semua jenis kulit, serta uniknya, enggak mengandung bahan yang berbahaya. Bisa dilihat dari ingredients-nya di atas, produk ini memang macam 'anak baik'. Nyaris semua bagus dan saling melengkapi satu sama lain. 

Star ingredients-nya adalah Centella Asiatica dengan persenan yang lumayan banyak dan Glycerin yang bisa bekerja sebagai humektan untuk menjaga kelembapan kulit dengan mengunci air di dalam tubuh. Lalu, Cetearyl Alcohol pada list terakhir adalah zat pengemulsi untuk melembutkan kulit. Tenang saja, bahan ini halal kok.


TEXTURE & SCENT

Untuk teksturnya sendiri, sama seperti gel lainnya. Cukup kental, tapi mudah dibaurkan, dan cepat meresap! Yang membedakan adalah scent yang enggak menyengat, enggak ada wangi yang menusuk, dan malah bikin tenang. 

RESULT

Kulitku kalau nemu gel yang sifatnya nyengat dan keras, akan langsung bereaksi. Kadang bisa terasa panas, perih, atau malah bisa kayak bersisik dan ngelupas di pinggir hidung, maupun bawah dagu, Nah, Benton Goodbye Redness ini mantep. Kulitku kaleman. Kemerahan masih ada, masih suka kelihatan oily juga, TAPI BERKURANG, enggak seperti biasanya.

Untuk jerawat sendiri, dia enggak bisa langsung mengeringkan atau menghilangkan gitu, tapi hanya meredamnya biar enggak pecah atau bikin tambah besar. Makanya, aku menyarankan misal kalian mau pakai produk ini, kalian bisa pakai sebagai tambahan layering skincare, atau ketika jerawat kalian sudah reda. Soalnya kalau dibilang buat jerawat yang besar-besar ya belum tentu bisa langsung menguranginya.

Lalu, produk ini aku pakai untuk apa? Aku pakai sebagai ganti dari moisturizer dengan harapan bisa mengurangi spot kemerahan, bisa membuat seluruh kulit wajah segar, dan berwarna rata. Apakah bisa? Lah, bukankah skincare yang instan harusnya yang dipertanyakan? Aku yakin kok pelan-pelan bisa kalau telaten. Ini saja dua minggu pemakaian hasilnya sudah cukup memuaskan.


L'OREAL UV PERFECT TRANSPARENT

Beralih ke L'oreal UV Perfect Transparant ya! Sebelumnya aku cukup sering pakai produk sunscreen lokal yang gampang ditemukan di pasaran dan yang harganya, uhuk, mu-rah! So, kenapa ganti? Sejauh ini, nyaris semua produk sunscreen dari yang lokal-internasional, dari yang murah sampai mahal, cocok semua di kulitku. Aku meyakini sunscreen itu sebagai pelindung dari efek sinar buruk matahari dan dapat dikatakan anti aging paling ampuh sejagad raya. Karena apalah artinya jika kamu sudah layering skincare mahal-mahal dan eksfoliasi rutin sampai maskeran, kalau kulitmu enggak dapat perlindungan?

Aku beralih ke L'oreal UV Perfect Transparant karena harganya masih masuk akal, dan aku pengen sunscreen yang enggak whitecast dengan SPF yang tinggi sekalian, mengingat sekarang aku kembali lagi kerja di luar ruangan.

L'oreal punya banyak jenis sunscreen-nya, ada yang ijo, pink, biru, dan putih. Aku pengen sih, cobain satu-satu, tapi nanti, enggak sekarang. Sekarang aku lagi butuh yang transparent dulu saking lagi hectic-nya.


INGREDIENTS

Aqua, Ethylhexyl Methoxycinnamate, Drometrizole Trisiloxane, Glycerin, Propylene glycol, Diethylamino Hydroxybenzoyl Hezyl Benzoate, Triethanolamine, Bis-ethylhexyloxyphenol Methoxyphenyl Triazine, Stearic Acid, Potassium Cetyl Phosphate, Ascorbyl Glycoside, Tocopherol, Sodium Citrate, Phenoxyethanol, PEG-100 Stearate, Ethylparaben, Pamitic Acid, Limonene, Mannitol, Xanthan Gum, Linalool, Benzyl Alcohol, Tromethamine, Caprylyl Glycol, Carbomer, Geraniol, Disodium EDTA, Cetyl Alcohol, Methylparaben, Butylene Glycol, Butyphenyl Methylpropional, Vitreoscillia Ferment, Citronellol, Aluminum Hydroxide, Hexyl Cinnamal, Glyceryl Stearate, Parfum

KLAIM

Mengandung SPF 50 PA ++++ dengan filter UVA panjang, melindungi terhadap sinar UV selama 12 jam, mencerahkan rona kulit, dan mengatasi kulit kusam.


TEXTURE & SCENT

Warna dari L'oreal UV Perfect Transparent ini putih susu, teksturnya aantara lotion sama cream tapi cukup lembut ketika dioles ke kulit. Scent-nya cukup kecium walaupun enggak nyengat. Kalau kulitku yang berminyak, tekstur L'oreal cukup gampang nyatu ke kulit, cepet meresap, dan enggak pakai banyak cing cong langsung bikin kulit glowing. Ya iya sih, kalau pas jerawatan jadi kelihatan kurang bagus, tapi kamu bisa ngakalinnya dengan pemakaian loose powder, atau bedak sesudahnya, dan jangan lupa diberi jeda 7 menit ya!

Yang paling bikin aku suka, ini enggak whitecast. Enggak kelihatan ndemplong keputihan dan klinyit gitu. Totally transparent dan aman. Apalagi kalau kulit kamu enggak bermasalah, wah pasti bakal kelihatan tambah cakep.


RESULT

Dari sejak pertama kali pakai, aku sudah langsung suka. Enggak bikin kulitku breakout dan enggak bikin jerawatan. Kalau klaimnya bilang bebas minyak, di aku masih sering berminyak ya. Itu karena tipe kulitku saja. Mungkin akan berbeda dengan kondisi kulit lainnya.

Aku pakai tiap pagi dan bener-bener nyaman enggak pernah ketinggalan. Sebagus ini guys. Mana bisa aku lupa hahaha.

Kalau sehari-hari di rumah, aku enggak nambahin bedak. Wes biarin saja kelihatan berminyak dan kinclong, toh kulit yang penting sehat. Baru kalau keluar rumah, aku tambahin pakai bedak tipis-tipis pokoknya yang cuma tap-tap supaya kelihatan lebih manusiawi saja wkwk.



Kedua produk ini bisa aku kategorikan sebagai Holy Grail di skincare-ku saat ini. Terbukti walaupun panas menyengat, berada di bawah terik sinar matahari langsung, kulitku aman sentosa. 

Apakah bisa kedua produk ini dipakai bersamaan? Kalau di-layering tentu bisa. Misal pun aku lagi riweuh, lagi keluar rumah, dan enggak mau ribet bawa banyak produk, pagi hari habis cuci muka, aku langsung pakai Benton Goodbye Redness baru L'oreal UV Transparent. Malam pun gitu juga, habis cuci muka langsung Benton saja, wes enggak apa-apa.

Nah, semoga ulasan kali ini ngebantu kalian yang mau pilah pilih produk untuk kulit berjerawat ya. Atau kalian yang pernah cobain kedua produk ini, silahkan komen di kolom komentar, siapa tahu hasilnya akan beda.

Buat kalian yang pengen rekomendasi skincare lain, silahkan berkunjung ke blog-nya temenku, Eka Kuncoro.  Dia lebih lengkap bahas layering skincare buat musim panas, tentunya, dengan kondisi kulit yang berbeda denganku.

Segitu dulu ya perjumpaan kita kali ini. Kapan-kapan aku review produk lain lagi. Bye! :)



Blog post ini adalah July Blog Challenge Sesi I barengan Beautiesquad. 

If You wanna join on this Beauty Community, make sure You have a beauty blog, join on Beautiesquad Facebook Group , also follow Beautiesquad Instagram to always get the latest information. Trust Me, You will get more fun here!
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

HELLO!


I'm Yosa Irfiana. A scriptwriter lived in Magelang. Blog is where i play and share. Click here to know about me.

FIND ME HERE

  • Instagram
  • Twitter
  • Facebook
  • Google Plus

Blog Archive

  • ►  2023 (1)
    • ►  January 2023 (1)
  • ►  2022 (14)
    • ►  December 2022 (1)
    • ►  October 2022 (1)
    • ►  August 2022 (2)
    • ►  July 2022 (1)
    • ►  June 2022 (1)
    • ►  April 2022 (2)
    • ►  March 2022 (2)
    • ►  February 2022 (3)
    • ►  January 2022 (1)
  • ►  2021 (60)
    • ►  December 2021 (1)
    • ►  November 2021 (3)
    • ►  October 2021 (3)
    • ►  August 2021 (3)
    • ►  July 2021 (2)
    • ►  June 2021 (3)
    • ►  May 2021 (15)
    • ►  April 2021 (21)
    • ►  March 2021 (2)
    • ►  February 2021 (2)
    • ►  January 2021 (5)
  • ▼  2020 (44)
    • ►  December 2020 (5)
    • ►  November 2020 (2)
    • ►  October 2020 (4)
    • ►  September 2020 (5)
    • ►  August 2020 (3)
    • ▼  July 2020 (7)
      • REVIEW SNP PREP PEPTARONIC SERIES
      • EOTD WARNA-WARNI COLLAB SAMA BEAUTIESQUAD
      • FASE ANAK SOK DEWASA
      • SKINCARE BUAT MUSIM PANAS UNTUK KULIT BERJERAWAT
      • JERAWATAN KOK PAKAI FACE OIL?
      • REVIEW NPURE CENTELLA ASIATICA FACE TONER
      • REVIEW COSRX AHA/BHA CLARIFYING TREATMENT TONER
    • ►  June 2020 (6)
    • ►  May 2020 (1)
    • ►  April 2020 (4)
    • ►  March 2020 (2)
    • ►  February 2020 (3)
    • ►  January 2020 (2)
  • ►  2019 (89)
    • ►  December 2019 (5)
    • ►  November 2019 (7)
    • ►  October 2019 (6)
    • ►  September 2019 (10)
    • ►  August 2019 (6)
    • ►  July 2019 (6)
    • ►  June 2019 (9)
    • ►  May 2019 (9)
    • ►  April 2019 (8)
    • ►  March 2019 (7)
    • ►  February 2019 (7)
    • ►  January 2019 (9)
  • ►  2018 (135)
    • ►  December 2018 (21)
    • ►  November 2018 (17)
    • ►  October 2018 (9)
    • ►  September 2018 (9)
    • ►  August 2018 (10)
    • ►  July 2018 (9)
    • ►  June 2018 (12)
    • ►  May 2018 (9)
    • ►  April 2018 (9)
    • ►  March 2018 (9)
    • ►  February 2018 (10)
    • ►  January 2018 (11)
  • ►  2017 (116)
    • ►  December 2017 (8)
    • ►  November 2017 (7)
    • ►  October 2017 (8)
    • ►  September 2017 (9)
    • ►  August 2017 (8)
    • ►  July 2017 (11)
    • ►  June 2017 (8)
    • ►  May 2017 (11)
    • ►  April 2017 (8)
    • ►  March 2017 (12)
    • ►  February 2017 (15)
    • ►  January 2017 (11)
  • ►  2010 (9)
    • ►  November 2010 (9)

CATEGORIES

  • HOME
  • BABBLING
  • BEAUTY
  • FREELANCERS THE SERIES
  • HOBBIES
  • LIFE
  • PARENTING
  • BPN 30 DAY BLOG CHALLENGE
  • BPN 30 DAY RAMADAN BLOG CHALLENGE 2021

BEAUTIESQUAD

BEAUTIESQUAD

BLOGGER PEREMPUAN

BLOGGER PEREMPUAN

EMAK2BLOGGER

EMAK2BLOGGER

Total Pageviews

Online

FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by ThemeXpose