A PLACE I DREAMED OF

by - December 03, 2018

Rasanya sudah lama banget aku enggak travelling yang bener-bener travelling. Disamping mikirin biaya yang dikeluarkan pasti enggak sedikit, sekarang jadwal kami juga makin susah. Alya sih masih PAUD, bisa lah sesekali 'bolos' buat keluar kota, tapi kalau soal kerjaan ya tetep harus ada terus. Dimanapun berada, laptop selalu kami bawa, maklumlah, freelancer, sedikit saja enggak ubet, ya enggak ngeliwet.

Kami suka agak bingung menentukan tempat liburan. Bukan apa-apa, sekarang kebutuhan semakin banyak, jadi ketika ngelihat temen-temen pada ke luar negeri begitu, kami sebetulnya sedang cemas. Cemas menunggu kapan akhirnya kami kesana juga, hahaha.

Dulu waktu sebelum punya anak, kami mengimpikan buanyak sekali negara yang akan kami kunjungi. Mulai dari new zealand, jerman, sampai inggris. Tapi dipikir-pikir, kenapa jadi muluk-muluk gitu ya, malah nanti enggak jadi-jadi saking tingginya ngimpi. Nah, daripada ketinggian, sekarang realistis saja deh, bikin rencana liburan ke luar negeri, yang... masih masuk akal.

Seperti foto di bawah ini, tahu kan, negara mana yang kami impikan? Yak, JEPANG!

Souce: https://pixabay.com/en/cherry-blossom-sakura-flowers-wood-1289866/

KENAPA JEPANG?


Karena aku punya temen di sana! Hahaha, enggak ding! 

Aku pengen ke Jepang itu justru sejak kecil. Kalau kalian tahu doraemon, nah, itu tuh alasan utama yang bikin aku pengen tahu negara Jepang secara nyata. Aku mikirnya simple kok, negara yang punya budaya yang unik, pasti punya banyak sekali keunggulan dan bikin kita makin banyak pengalaman. 

Selain budaya, Jepang juga terkenal sama transportasi umum yang memadai, iklim subtropis, alam yang bagus, serta negara yang relatif aman. Cukup berbeda sama Indonesia bukan? Misalnya nih, kita terbiasa naik motor antar kota, terus di Jepang ini, kita ngerasain transportasi umum yang sudah menjangkau banyak daerah, pastinya akan menjadi sensasi dan kepuasan batin. Belum lagi mencicipi makanan daerah di sana, wah, beneran deh, buat aku itu nyenengin banget.

Supaya enggak bingung, aku bikin to do list nya ya. Sekalian buat rencana biar besok pas beneran ke Jepang, semua terlaksana, heheh. So here we go.

KOTA


Namanya saja buta soal Jepang, jadi monmaap saja deh, kalau ada yang aku kurang paham di sini. Aku cuma tahu dari Waku Waku Jepang dan tahu dari baca-baca artikel tentang negara Jepang. 

Salah satu kota yang pengen banget aku kunjungi adalah Kyoto. Di sana tuh masih banyak kuil dan beberapa peninggalan sejarah asli, karena Kyoto enggak termasuk sasaran serangan udara pada Perang Dunia kedua. 

Yang paling terkenal adalah Kyoto Imperial Palace, rumah kaisar Jepang zaman dulu. Terus ada juga Fushimi Inari, Hutan Bambu Arashiyama, dan Distik Gion. Konon, kalau mau melihat sakura yang bagus-bagus juga di Kyoto loh.

Source: freepik
Ini ya, ibaratnya seminggu tinggal di sini, kayaknya masih kurang deh. Hehehe. Habis bayanginnya memang bener-bener homey banget. Aku terima deh, bawa kerjaan ke sini. Enggak apa-apa, rela kok relaaa. Seharian di penginepan juga enggak masalah, hiyaaa segitunya pengen ke Kyoto.

Iyaaa, karena bayanginnya sudah heboh duluan. Minum teh di kedai malem-malem sambil merasakan aroma hujan, terus habis itu berendam di air hangat. Waduh, moga-moga segera keturutan deh.

Nah, asiknya, walaupun Kyoto masih syarat dengan nuansa tradisional, tapi di sana juga banyak bertebaran pusat perbelanjaan plus kuliner. Komplit kan? Jadi sayang banget, kalau ke Jepang enggak mampir Kyoto. Ya enggak? 

KULINER


Aku memang picky eater. Cuma ya, sudah agak mendingan. Asal enggak ekstrim-ekstrim amat, aku mau deh makan. Aku tahu kok, di Jepang banyak pilihan makanan, mau yang halal ada, mau yang babi-babian ya banyak, mau yang ekstrim, tinggal pilih.

Sebagian masakan ala Jepang memang sudah banyak dijual di Indonesia. Kayaknya hampir semua aku sudah pernah nyicip dan doyan. Coba sebut, sushi, ramen, udon, katsu, soba, tempura, sampai karage. Banyak ya!

Tapi aku yakin sih, kalau kita ke sana langsung, rasanya pasti berbeda banget. Dan yang paling aku pengen adalah sushi. Biar deh tiap hari aku puas makan sushi, enggak apa-apa. Aku enggak bakal bosen pokoknya.

Source: Freepik

BUDAYA


Dikata udik biar, yang penting aku senang hahaha. Aku pengen nyobain pakai kimono terus foto-foto dengan latar belakang rumah tradisionalnya. Di festival jepang-jepangan sering ada sih, cuma kan lain di Indonesia, lain di Jepang. Kimono yang pengen aku pakai yang ada aksesoris lengkapnya.

Source: Freepik
Kita bisa kok pinjem kimono di setiap kota di Jepang, karena memang banyak persewaan. Enggak cuma kimono, bahkan ada juga dandan ala Geisha. Katanya nih, yang paling recommeded ya di Kyoto. Mau pakai hairstylist, MUA, sewa jasa photographer, semua ada pilihannya. Tinggal sesuaikan budget saja mau yang gimana. Mungkin kalau aku sih, prefer sewa kimono saja, jadi nanti bakal make up sendiri.

Oiya, dari beberapa artikel yang aku baca, di beberapa tempat persewaan kimono di Kyoto, nanti kita akan dapetin Tabi shoes secara gratis. Sayangnya aku lupa dimana tempatnya. For make sure, nanti kalau pas sewa kimono, kita tanya saja enggak perlu pekeweuh: "is this free or not?" Mayan kan, kalau bisa dibawa pulang.

STUFFS


Tiap bepergian, pasti harus ada kan yang dibawa pulang? Entah itu buat oleh-oleh, ataupun buat dijadiin barang kenangan. Bingung juga nih, menentukan pilihannya. Habis beberapa barang sudah diadopsi dan sudah masuk pasar Indonesia, jadi ya, takutnya "halah gini saja". Wk.

Okay, yang mungkin akan aku beli adalah noren. Itu loh kain gorden khas Jepang. Ini bisa jadi oleh-oleh maupun dipakai sendiri. Menariknya, noren biasanya ditulis huruf kanji dengan beberapa arti. Noren juga banyak pilihan motif serta ukuran. Jadi enggak ada salahnya sebelum ke Jepang, kita ngukur dulu tuh ukuran pintu sama jendela di rumah (krik!)

Selain noren, yang mau aku borong adalah skincarenya! Sheetmask deh kayaknya yang paling banyak hahaha. Aku memang seneng nyobain masker yang lucu-lucu, mayan kan, buat persediaan jangka panjang.

Oiya, kalau duit nyukup aku juga mau beli wagasa (payung jepang) dan beberapa gantungan kunci atau tempelan kulkas buat oleh-oleh. Jadi masuk ke dalam koper juga enggak yang berat-berat amat dan enggak over bagasi berlebihan. Memangnya jastip?

Source: Pixabay
Enggak deh, enggak sanggup bawa anak plus buka jastip. Encok bowk. Hihihi. Mungkin kalau sudah hafal dan sering keluar negeri baru berani buka jastip. Lho malah ngelatur gini sih. Meh.

Nah, soal nanti mau backpackeran atau enggak, aku belum kepikiran sampai situ. Niatnya, enggak mau merepotkan siapa-siapa, tapi kan enggak tahu ya realitanya bagaimana. Kalau pakai jasa tour, bakalan keburu-buru dan susah ngajakin Alya. Sedangkan kalau berangkat nekad bertiga, ya tetep kontak temen di sana. Paling enggak, tanya penginepan serta tujuan wisata.

Wes pokoknya, niat ingsun dulu ngumpulin duit pelan-pelan. Jepang lumayan juga kan ongkosnya. Hehehe. Yang baca ini mohon aminkan doaku ke Jepang sekeluarga dong, kasihan nih, travelling mentok ke mall deket rumah saja. Hehehe.

Ya sudah deh, aku mau giat bekerja dan cari kesempatan. Segala cara biar mulai tahun depan selalu bisa wisata ke luar negeri. Ada yang samaan pengen ke Jepang? Yok nabung mulai sekarang.

#BloggerPerempuan
#BPN30dayChallenge2018
#day 13

You May Also Like

0 komentar