FIRST DAY OF KINDERGARTEN

by - July 16, 2019

Alya sudah masuk TK yeay! 

Setelah lulus PAUD selama 2 tahun, dan melalui berbagai survey pilah pilih sekolah TK, akhirnya kami memutuskan nyekolahin Alya ke TK yang termasuk dekat dengan rumah. Bagi kami, ini akan mempermudah pekerjaan kami as a freelancer (yang butuh ketenangan di rumah), but also challenging karena rata-rata anak komplek sini sekolah di situ semua. Alya sih jelas suka, bahkan jumawa begitu tahu sampai sana banyak banget temannya. Lagaknya cuy, beugh, sampai lupa harus salim sama orang tuanya. T.T

However, moment pertama kali masuk sekolah tetap membekas, baik di benak anaknya, maupun orang tuanya.


Terus terang, kami sempat kebingungan pilah pilih sekolah anak. Iyaaa, sekolah Alya yang sekarang kami pilih ini sudah cukup lama kami pegang jauh hari. Tapi kami orangnya kan enggak mau asal juga. Memilih sekolah anak musti dipertimbangkan jarak, biaya, fasilitas, lingkungan sekolah, maupun menu makanan. FYI, faktor yang terakhir, baru aku rasa penting setelah dibilangin Dokter bahwa Alya enggak boleh sembarangan makan. Jadi, aku benar-benar straight dan enggak mau tahu, asupan Alya kudu sehat. Soal jajan? Kalau di rumah buah, kalau di sekolah jajanan pasar non pengawet.


Beberapa sekolah yang kami survey, rata-rata menawarkan fasilitas yang oke, tenaga pendidikan yang mumpuni, dan lingkungan yang baik. Memang, ada harga ada rupa. Sekolah PAUD Alya itu contohnya. Biayanya termasuk murah, jadi enggak banyak berharap bisa dapet fasilitas dan outing class yang memadai. Cuma, dulu aku kan milih di situ dengan alasan biar Alya sosialisasi. Jadi ya, worth it lah. Begitu keluar dari situ, buktinya Alya lebih mudah membaur dan murah senyum. Banyak deh perubahan baiknya.

Nah, sekarang jenjang TK menurutku berbeda. Yang tadinya aku mempertimbangkan faktor "Alya cariin yang jauhan dikit deh, biar dia banyak teman", berubah menjadi: mencari yang lingkungannya bersih, deket biar mudah memonitoring, dan yang terakhir ya catering sehat itu tadi. Mana kalau full day, kasurnya juga empuk dan nyaman. Ini penting sih, mengingat Alya cukup riwil dan tiap nyari sekolah yang ditanya pasti "Sekolahnya bersih enggak? Kasurnya empuk enggak?"

Alhamdulillah, sekolah Alya ini sudah memadai dari segi fasilitas dan tenaga pengajar. Plus bonus materi parenting yang akan disampaikan setiap bulannya. Nah ini nih yang aku suka. Bisa sharing sama psikolog yang biasa menangani banyak kasus anak, jadi bisa tanya jawab nantinya. Bahkan kemaren, waktu pembagian kelas, ada sesi parenting juga kok. Love enggak sih?

Oh iya, guru-gurunya pun telaten euy. Tiap ada anak nangis didekatin, dibujuk dengan sangat sabar. Selain itu, aturan sekolah juga sangat disiplin. Jam 07.30 masuk, gerbang ditutup, orang tua tidak boleh masuk, dan kalaupun menunggu harus agak jauh di luar sekolah. Biar apa? Biar anaknya dilatih mandiri. 

Tapi kan ada ya, orang tua yang memang gemas sama anaknya dan ngumpet-ngumpet pengen lihat aktivitasnya, padahal anak sudah oke. Terus habis itu anaknya noleh lalu ngelihat orang tuanya, dan nangeees ngerasa pengen ditemani. Buyar sudah semua keberaniannya itu hahaha. Well, kemarin pas masa orientasi siswa (loh, beneran ada ini LOL), enggak banyak yang pakai drama. Rata-rata sih sudah pada mandiri semua. Paling kalau keluar karena anaknya boring dan bingung sama situasi baru buatnya. Dan kata ibu-ibu yang nunggu di sana, tahun ini beda banget sama tahun-tahun sebelumnya yang lebih banyak dramanya. Hahaha.


Aku daftarin sekolah Alya ini sebulanan lalu, sejak kami merasa mantap dan klop. Kalau dirasa survey-survey sekolah sebelumnya enggak menghasilkan apa-apa, ya enggak juga. Justru kami pengennya ada perbandingan biar makin banyak pilihan dan bisa mencocokan mana yang pas buat kami. Kalau sudah begini kan jatuhnya enggak nyesel. 

Alya excited banget since ever. Begitu dapat seragam dan tas sekolah saja langsung dicobain semua dan dipamerin kemana-mana. Malam-malam sebelumnya sampai susah tidur coba, dan nanya terus "ma, kapan aku sekolah?" Jadi, sudah bisa ditebak lah ya, pertama kali masuk sekolah bagaimana.

Kalau biasanya Alya angot-angotan bangun pagi dan musti aneh-aneh dulu like, "mama, mau maem dulu" atau "mama, aku maunya pakai baju incess" hari pertama sekolah kemaren tuh setelannya beda. Sudah disounding kan kalau mau sekolah, so tiba saatnya sekolah, ya sudah, dia jadi displin dan enggak pakai debat pagi-pagi.

Alya sudah siap jam 07.00, posisi sudah mandi, terus makan, dan minum obat. Iya, kondisi batuknya belum benar-benar pulih, tapi sudah lumayan banget! Habis itu kami mandi, dan berangkat. Karena sekomplek banyak yang sekolah di situ juga, ya wes, pagi-pagi macam konvoy saja. Kebayang kan Alya teriak-teriak girang sepanjang jalan. Kami sampai ngerasa geli campur hepi.

Sampai sekolah, dia bertemu temannya, dan langsung membaur dengan santainya sampai lupa harus salim sama orang tuanya. Bablas sudah mindsetku yang tentang first day school yang mengharu biru. Masa' yang lain pada terenyuh lihat anaknya sekolah, lha ini malah anaknya ngacir duluan masuk aula. Mana ternyata Alya ni sekelas sama temen deketnya waktu masih PAUD. Makin makin deh percaya dirinya.

Selama masa orientasi, siswa pulang jam 09.00, nah nanti seminggu sesudahnya, pulang jam 11.00 untuk sekolah regular. Sedangkan yang full day jam 15.00. Jam sekolah kayak gini sudah cukup membantu kami. Kalau aku pribadi, selama Alya sekolah, aku bisa ngerjain macem-macem, kayak nyuci, ngepel, masak, sampai nulis barang satu blog post atau satu skenario. PR besarnya nih, speed kerjanya bisa nyesuaiin jadwal Alya juga ya kan.

Hopefully, Alya betah dan menunjukkan perkembangan yang signifikan. Sudah milih sekolah yang bagus, di rumah juga sudah di-support, ke depannya harus lebih cerdas dan bisa mengikuti pelajaran.

Yok yang semangat yok. Anak sudah sekolah, kitanya juga musti semangat bekerja. Buat pendidikan dan kesejahteraan keluarga. Selamat sekolah ya! 

You May Also Like

0 komentar