PIKNIK TIPIS-TIPIS KE CUNTHEL KOPENG

by - November 14, 2020

Pertengahan bulan lalu, kantorku ngadain gathering kecil-kecil-an, after beberapa bulan digempur animasi kejar tayang. Semacam rewards, plus refreshing, dan sarana saling mengenal satu sama lain. Karena kebetulan, team kami semakin bertambah personil. Awalnya ada pilihan mau jalan-jalan pakai bus ke Jogja, makan-makan aja, atau camping sekalian out bound. Nah, pilihan terakhir lah yang paling banyak dapat dukungan. Ya maklum lah, tiap hari di depan komputer terus apa ya enggak stress. Jadi, diputuskan lah camping di Cunthel Kopeng.

Oh iya, karena masih masa pandemi, aku paham kok, ada beberapa dari kalian yang was-was dan takut kalau gathering seperti ini bisa bikin tertular satu sama lain. Aku pribadi, sebetulnya kalau bisa mencegah ya aku cegah, aku selalu pakai masker apalagi di ruangan tertutup, dan mengubah habit jadi lebih pembersih. Tapi, sejak aku memutuskan untuk berani keluar kota dan bekerja lagi, itu artinya aku sudah ready beradaptasi dengan kondisi baru. Aku pribadi enggak menutup kemungkinan buat piknik atau keluar kota, dengan faktor kebersihan tetap yang utama. Nah, alhamdulillah, baik kantorku maupun aku pribadi, rajin rapid test, dan jaga kebugaran. Well, kalian bisa pantengin IG story-ku atau baca-baca di sini, gimana cara aku menjaga kesehatan. 

Sekarang, aku cerita piknik ke Cunthel Kopeng ya!


KENAPA CUNTHEL KOPENG?

Sebenernya, yang memilih ini adalah Pimpinan kami. Alasannya, karena Cunthel punya camping ground yang luas, bersih, pemandangannya sedep, plus harganya lebih terjangkau dibandingkan dengan area Bandungan. Biasanya, orang memang bingung soal pilih mana yang lebih enak buat camping, Bandungan, atau Kopeng. Kalau punya budget lebih, dan acaranya kekeluargaan, kalian bisa pilih Bandungan. Tapi kalau anak muda yang kuat dingin, acaranya lebih fun sambil touring, dan pilih harga yang lebih murah, Kopeng pilihannya. Kalau masalah view, semua sama bagusnya kok, cuma beda view saja. Dari Bandungan akan terlihat view Semarang Salatiga. Sedangkan dari Kopeng akan kelihatan Salatiga dan Magelang.

Pos Masuk Cunthel
Pos Masuk Cunthel

Kopeng sendiri punya banyak alternatif camping ground lain seperti Simpero, atau Kenteng. Nah, Camping ground Cunthel ini terletak paling ujung dan merupakan dusun tertinggi, paling dekat dengan puncak Gunung Merbabu. Di desa ini juga ada basecamp serta terletak di antara dua jalur pendakian ke Merbabu, yakni jalur Thekelan dan Wekas. Jadi, sebenernya Cunthel memang sudah cukup terkenal sih. 

Cara booking-nya gampang, tinggal reservasi saja, kalian mau berapa orang, berapa hari, aktivitasnya ngapain saja. Soalnya, di camping ground tersebut, kita enggak cuma bisa nge-camp, tapi nongkrong cantik sama temen-temen saja pun bisa, enggak perlu nginep. Iyes, di sana kayak ada kantin kecil dari kayu yang menyajikan makanan minuman ala desa wisata.

JALAN KE ARAH CUNTHEL

Camping Ground Cunthel sebenarnya satu pengelolaan dengan Kenteng. Untuk menuju ke sana, kalian bisa lewat jalur Magelang - Kopeng, atau lewat Semarang - Salatiga - Kopeng. Kalau dari Magelang, nanti begitu masuk wilayah Kopeng, tepatnya setelah alfamart Kopeng, maju sedikit kurang lebih 50 meter akan ketemu pertigaan, yang kalau ke kiri ke arah Semarang. Nah, desa Cunthel itu yang ke arah kiri yang jalannya naik terus ke atas. Tenang. ada papan penunjuk arahnya kok. 

Sedangkan kalau dari Semarang, nanti kalian ambil jalan ke arah Salatiga, terus ikuti plang jalan yang ke arah Kopeng dengan melalui jalur lingkar Salatiga. Kurang lebih 7 km, ketemu pasar dan POM Bensin, lalu terus aja sekitar 1 km, ketemu pertigaan yang kalau ke kanan ke arah Magelang. Sekali lagi, ada papan petunjuknya kok. Kalau kalian memperhatikan, insyaallah enggak akan kesasar.

Pemandangan sepanjang jalan menuju Cunthel

Begitu kamu sampai di jalanan kecil arah ke Cunthel, kamu akan mulai merasakan sensasi dingin dan sejuk ala Kopeng. Pertama masuk ke arah Cunthel, kita akan ketemu sebuah desa kecil, lalu makin naik, makin disuguhi pemandangan indah yang kanan kirinya berupa perkebunan, seperti sawi, kubis, maupun tembakau. Aku ngelihat ada beberapa orang yang turun dan selfie di sekitaran area jalan kecil ini. Tapi mohon diperhatikan, jalan naik ke atas itu enggak luas-luas amat, papasan mobil sama mobil kayak ganteng-gantengan. Kudu pinter-pinter nyetir juga sih biar aman dan nyaman.

Ada dua alternatif kendaraan, satu kamu bisa pakai mobil, atau kamu bisa pakai motor. Keduanya, pastikan prepare-nya aman. Jangan sampai ketika jalanan nanjak, kamu kehabisan bensin atau mesinnya tidak kuat. Keuntungan pakai mobil, jelas lebih nyaman dan kamu bisa bawa barang macam-macam. Tapi enggak enaknya, kamu perlu parkir mobil di rumah penduduk, lalu lanjut jalan kaki untuk sampai ke camping ground-nya. Memang enggak jauh, tapi lumayan capek juga apalagi waktu itu aku bawa anak.

Nah, kalau kalian pakai motor, motornya bisa dibawa sampai atas, dan di parkir di camping ground-nya. Untungnya, gathering kemaren ini, ada yang pakai motor, dan pakai mobil. Jadi kami bisa diantar jemput naik turun oleh teman-teman. Cuma karena Alya ini anaknya agak gengsian dan biar makin ngerasa vibes camping-nya, kita sudah setengah jalan naik sambil ngos-ngos-an. Kuat sih kuat, tapi beban di pundak nih yang bikin punggung ambyar.

Jalan Setapak Yang Hanya Bisa Dilalui Motor Atau Jalan Kaki

Yang aku notice sejak pertama kali menginjakkan kaki di sini adalah, orang-orangnya ramah bener. Dari yang area pintu masuk, penduduk sekitar, sampai warga yang lewat sambil bawa hasil panen. Aku seneng nemuin keramahan kecil kayak gini. Bikin enggak sumpek dan kerasa damai.

CUNTHEL CAMPING GROUND

Karena masih ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan, jadi aku dari Magelang sekitar jam 3 an, lalu sampai Cunthel sekitar jam 4 an. Temen-temen yang lain sudah pada masuk ke tenda, dan istirahat sambil foto-foto. Sunset akan terlihat dari arah sebelah kiri, tepatnya view dari Magelang. Oh iya, aku di sana baru nyadar, memang kalau bawa anak kayak gini, better datangnya sore jam 4 an sih. Soalnya kalau terlalu malam, nanti malah kasihan. Jalan gelap, kecil, sudah gitu harus jalan kaki ke atas. Kan horror. Horror kalau anaknya rewel maksudnya hehe.

Suasana Sore Hari

Kantin
Area Camping Ground Cunthel luas banget. Sudah disediakan area cuci tangan di bagian depan. Begitu masuk, ada area parkir, lalu lurus terus kantin, dan di bawahnya baru tenda-tenda. Eits, masih ada satu lagi, yaitu seperti area lapangan kecil yang bisa digunakan untuk api unggun, ataupun games seru bareng temen-temen.

Sedangkan toiletnya, ada di bawah, dengan jumlah sekitar 7-an. Mohon maaf aku lupa hehe. Enaknya lagi, di sini ada water heater-nya, yang ya lumayan lah angetnya. Cuma kalau aku, aku prefer langsung merasakan air dinginnya supaya suhu tubuh bisa menyesuaikan. Nanti kalau kita mandi pakai air anget, iya sih anget ketika mandi, begitu keluar lagi, waduh bakal menggigil lagi. Aku nyiasatinnya, dari rumah sudah mandi, nanti mandi lagi ketika pagi.

SARANA

Tenda yang didirikan di sini cukup tebel dan sudah dilengkapi mastras. Walaupun begitu, aku sama Suami sudah prepare dari rumah berupa sleeping bag, bed cover 2 buah, 1 selimut, dan bantal. Gitu masih menggigil. Memang dasar tulang tipis sih ya wkwk. Yang paling bikin senang, Alya ini dari pertama sudah excited duluan. Jadi dia enggak rewel sih, justru antusias banget apalagi di sana temen-temen lain ada yang bawa keluarga juga. 

Tersedia Matras dan Dua Buah Bantal
Tenda
Buat kalian yang mau bikin gathering juga, di sini sudah disediakan snack setelah kita datang, makan malam, makan pagi, dan makan siang. Menunya standart, teh, air putih gelas, sop, tahu tempe, enak kok. Kan apa-apa kalau udah di pegunungan selalu enak hehe. Nah, baru kalau mau nambah lagi kayak mie rebus, kopi sachet, atau menu angkringan, bisa langsung ke kantin. Nasi dan satenya bisa dibakar kok, enak dimakan anget-anget. Oh lupa, aku bawa snack sendiri biar Alya enggak kelaperan, enggak rewel, dan pokoknya biar aman deh. Namanya juga bawa anak, mending repot daripada rewel ya kan.

Untuk rundown acaranya sendiri kira-kira begini:

14.00 - 18.00 Istirahat, MCK
18.00 - 20.00 Makan dan quiz
20.00 - 21.00 Api Unggun, bakar jagung, dan ramah tamah. (Tapi beberapa temen-temen masih melek sampai pagi)

21.00 - 07.00 Bangun, MCK, makan
07.00 - 10.00 Games/ outbound ringan
10.00 - 12.00 Makan, Persiapan pulang

Magrib
Api Unggun

What the view!

View dari Tenda
Pagi Hari di Cunthel
Pemandangan Camping Ground Cunthel adalah gunung telomoyo, andong, dan gunung Ungaran dari kejauhan. Kalau nyari sunrise, semburatnya justru muncul di balik desa ini, alias di balik Gunung Merbabu. Sayang waktu ke situ, semburat sunrise-nya enggak muncul mungkin karena agak mendung. Tapi sepanjang acara, enggak hujan sama sekali. Malah yang ada, ketika siang tiba, hawanya dingin tapi juga panas. Nah, aku saranin kalian harus tetap pakai sunscreen ya! Biar enggak kemerahan dan jadi ngelupas karena efek udara.

Aku tidur sekitar jam 11 malam, tapi bangun jam setengah 6 an karena di sini jam 5 kayak udah terang wkwkw. Alya masih meringkuk sih, bangun jam 7 an. Aku sama Suami sempetin foto-fotoan dulu. Habis Alya bangun, dia aku kasih makan roti dan susu. Enggak mandi dulu sih, karena jam segitu angin masih adem-ademnya. Alya mandi jam 8 an setelah makan pagi.

Perlengkapan Mandi dan Skincare
Sebelum Makan Pagi
Setelah makan pagi, kami sudah siap bermain games yang sudah panitia siapkan. Acaranya fun banget, games-nya enggak bikin pusing, tapi ada simbolisnya. Terus di sini juga enggak ngebosenin. Orang-orang di sini helpful semua. Asyik. Sama mentornya dikasih tahu kalau Cunthel itu berarti buntu. Dusun/ desa ini dibilang Cunthel karena sudah desa paling ujung dan di sini tempatnya orang-orang yang ingin melepaskan pikiran yang Cunthel. Wkwkwk kira-kira gitu sih yang aku simak.

Out Bound
Untuk games-nya sendiri bisa kamu sesuaikan sama kebutuhan dan durasi ya. Ini hubungannya sama sejak awal booking, mau kamu yang bagaimana pasti nanti diarahkan. Tapi ini bukan out bound yang bentuknya kayak flying fox loh, tapi model permainan tim ala lapangan. Jadi yang dibutuhkan kekompakan dan ketepatan. Yang pasti bikin kamu dan temen-temenmu kenal satu sama lain. 

Alya waktu mau pulang sempet jatuh gara-gara lompat. Salah seorang Bapak yang tadi jadi mentor, sampai turun dan mastiin Alya baik-baik aja. Alya enggak apa-apa sih, cuma jadi rewel. Dia juga jadi sebel ketika aku ajak pulang, karena saking senengnya nginep di Cunthel. Padahal badanku sudah encok gara-gara semalem tidurnya ngerungkel.


Finally
kami pulang ke rumah dengan keadaan hepi dan enggak ada beban. Ini pengalaman baru kami sekeluarga karena sudah berhasil ngajak Alya camping. Alhamdulillah enggak ada rewel yang gimana-gimana, alias kalau kamu nanya Cunthel Kopeng cocok buat keluarga tidak, pastinya aku jawab IYA! Tapi, mungkin berbeda kalau yang kamu ajak orang tua yang sudah lansia. Selain dinginnya udara yang mungkin enggak semua orang bisa bertahan, juga track jalan yang naik setelah mobil parkir. Waktu Mamaku aku ceritain saja, Mama lebih milih Kentheng yang letaknya berada lebih bawah ketimbang Cunthel. Jadi, disesuaikan saja sama keadaan kalian ya.

Rate-nya dipatok per tenda, kalau enggak salah Rp 250.000/ tenda yang bisa diisi 2-3 orangOkay, tuntas sudah janjiku kali ini. Buat yang mau reservasi atau tanya-tanya, kalian bisa hubungi, kontak di bawah ini yang aku dapat dari googling wkwk. 


So, thank you for stopping by. Selalu jaga kesehatan jiwa raga ya teman-teman!

You May Also Like

1 komentar

  1. Murah Kak ini itungannya camping ground-nya. Pengen deh kesana kalau pas pulkam. Tapi btw jalanan naiknya nanjak banget nggak? Trauma aku kalau jalannya terlalu nanjak kayak ke Dieng gitu.

    ReplyDelete