5 TEMPAT LIBURAN FAVORIT!

by - April 20, 2021

Terhitung sejak punya anak, aku jarang banget bisa travelling dengan leluasa, alias kalau mau bepergian seringnya pakai acara 3R: ribet, repot, rempong. Jadi tiap memutuskan untuk pergi ke suatu daerah, cenderung main aman, jarang backpacker-an, dan selalu bikin itenerary biar selama perjalanan lancar. 

Mungkin waktu masih muda aku suka-suka aja jika diajak travelling tanpa rencana, motoran kemana-mana, pokoknya asal bawa bekel aja nanti ngandelin punya kenalan biar dapet tumpangan atau guide lokal. Rebel emang, tapi banyakan anak-anak muda zamanku dulu seringnya gitu. Nanti giliran mereka datang ke Magelang/ Semarang/ Jogja, aku siap guide-in dan nganter kemana-mana.

Setelah punya anak ini bener-bener beda. Skarang disamping milih tempat yang kids-friendly karena Alya punya riwayat bronkitis, juga harus menentukan tempat nginep karena kalau enggak nyaman, otomatis tidurnya kurang nyenyak. Kalau kurang nyenyak, dia akan capek, dan bisa rewel sepanjang perjalanan.


Jadi, 5 tempat liburan favoritku ini aku pilih sendiri ya. Ada yang belum Alya jabanin karena ada saja alasan buat enggak jadi-jadi ke sana. Dulu waktu masih kecil, sering sakit, giliran sudah hampir besar dan sekel gini, muncul Pandemi. Sebel banget juga ini, padahal salah satu rencana 2020 lalu adalah banyakin travelling. Huh!

Well, kita mulai cari yang deket-deket aja ya!

1. KOPENG
Ini adalah destinasi favorit Alya. Kopeng letaknya antara Magelang-Salatiga. Jadi kalau dari Magelang, jaraknya cuma 30 kilometer, tapi jalannya menanjak terus. Untuk bisa ke Kopeng, biasanya pakai kendaraan pribadi, atau bisa juga pakai transportasi umum. 

Kenapa Alya suka sama Kopeng? Awalnya karena ke sana barengan tetangga rame-rame. Habis jenguk bayi di daerah Pakis, lalu bablas main sampai Kopeng. Setelah itu, Suami juga beberapa kali syuting di sana, dan Alya pengen kapan-kapan ke Kopeng bertiga. Eh kok ndilalah kantor ada gathering sambil nge-camp bersama di Cunthel, dan akhirnya bisa ngajak Suami plus Alya. Alya seneng banget padahal tidurnya di tenda loh. Beruntungnya, kami udah persiapan sejak di rumah, bawa alas tidur, bed cover, sampai sleeping bag. Jadi lumayan aman lah waktu jadwalnya tidur.


Karena Kopeng terletak pada dataran tinggi, otomatis hawanya cukup berbeda dengan Magelang. Kopeng lebih dingin apalagi kalau malam. Selain banyak wisata seperti outbound, camping, atau waterpark, di Kopeng bisa kita temui beragam tanaman dan sayuran segar. Oh ya, kalau pas kami harus ke Semarang, dan terlihat di google maps jalanan macet, kami sengaja lewat Kopeng, yang walaupun jalannya naik turun berkelok, tapi cenderung sepi dan lancar. Jaraknya juga lebih jauh 10 kilometer, kalau dibanding jalur biasa. 

2. SOLO
Kenapa Solo? Karena dulu waktu zaman masih pacaran, kami sering syuting di Solo maupun jalan berdua eksplor kotanya. Di sana selain banyak temen, kami juga cocok sama makanan-makanan serta suasananya. Ibaratnya nih, cuma ngandelin makan angkringan sambil minum teh nasgitel aja rasanya jauh berbeda loh. Apalagi kalau malam, wah makin syahdu.

Belum lama ini kami ngajak Alya nginep di Solo buat datengin saudara. Seharian eksplor dan kenalin Alya makanan mulai dari selat solot, setup makaroni, sampai nasi liwet. Beberapa Alya suka, tapi giliran diajak ke pinggir jalan yang tempatnya kurang nyaman buat dia, dia seringnya ngeluh minta balik ke hotel. Kalau udah gini, paling praktis emang beli makanan, bungkus, makan di hotel biar dia bisa sambil rebahan.

3. PANTAI GUNUNG KIDUL
Sebenernya pengen nyebut Pacitan, tapi kalau ngajak Alya, Pacitan termasuk kejauhan. Kalau Gunung Kidul kan bisa berangkat pagi pulang malam, nah kalau Pacitan, ya pulangnya bakal lebih malam. Pantai di Gunung Kidul ada banyak kok, bagus-bagus juga. Cuma kadang ramai. Kalau lagi pandemi gini kan bingung juga, wong kalau sudah di tempat wisata gitu banyak yang lepas masker. Ya ini pilihan sih, aku juga sering lepas masker kalau outdoor, tapi lihat sikon juga. Biasanya lepas masker pas bertiga doang dan enggak banyak orang. Kalau rame mah, aku ogah.

Pantai Gunung Kidul, asiknya juga punya banyak alternatif kegiatan seru. Kayak climbing, flying fox, atau naik perahu sampai agak jauh. Alya kalau main di pantai sukanya yang landai, dan enggak banyak bebatuannya. Dia juga akan berontak jika udah ramai orang, belum kalau kepanasan dan bikin kulitnya iritasi. Wah, hari berikutnya bakal uring-uringan. Main di pantai nya sih seru, happy, tapi habisnya pasti sambat enggak enak badan. Ya begitulah, serba salah wkwk.

4. BANDUNG
Ini dia destinasi favoritku yang belum pernah Alya datengi. Dulu waktu masih kuliah, aku beberapa kali ke Bandung. Terus waktu kerja juga sering dapat tugas syuting di Bandung. Tempat ini nostalgic sebetulnya, karena baru kali ini aku ngerasa nyaman naik angkot sampai malam. Iya guys, di Bandung mau ke ujung sekalipun ada angkotnya, dan ramah-ramah pula. Aku jarang tuh disasarin sama sopir angkot. 

Selain itu aku cocok juga sama makanan sunda. Kalau ada yang bilang harganya mahal-mahal, mungkin kudu pinter-pinter cari makanan pinggiran. Karena beneran deh, makanan akang-akang itu enak semua T.T. Dulu kalau aku pulang magang gitu, beli dulu siomay/ batagor pinggir jalan, rasanya enak. 

Di Bandung juga bikin selera fashion-ku berubah. Enggak tahu ya, aku melihat orang-orang sunda tuh fashionnya berani dan lebih stylish. Yang edgy ada, yang fashionista banyak, yang indie juga tersebar. Enggak usah heran deh, orang teteh-teteh jualan warteg aja berani pakai celana hijau, atasan kuning but in good way. Jatuhnya lucu deh. Enggak norak sama sekali, apalagi mereka kan kulitnya putih-putih. Jadi kalau aku lagi jalan-jalan atau naik angkot tuh, sambil ngelihatin gaya berpakaian orang-orang Bandung, gaya rambut, dan dandannya seperti apa. 

Oh iya, gara-gara sempet ke Bandung, waktu balik Ke Jogja, dulu aku pernah sampai dibilang gini, "yosa... sekarang gaya bicaramu halus euy". Yang tadinya agak kasar gitu yah, balik-balik jadi teteh sunda yang pekewuhan dan sopan. Haha. Suka deeeh! Someday aku pasti ajak Alya ke sana.

5. PANGKALAN BUN
Last but not least, Pangkalan Bun tempat lahir Suamiku. Kalau punya kesempatan dan uang, aku pasti bakal sering ke sana deh. Selain datengin mertua, adek-adek ipar, juga karena di Pangkalan Bun tuh seru! Makanannya enak, suasananya juga berbeda dengan jawa. Gimanapun Kalimantan punya pesona cantik dan tiada duanya. Masih banyak hutan, sungai yang membentang di setiap daerah, juga bahasa dan logat orang sana yang unik. 

Ada salah satu spot di Pangkalan Bun yang belum sempat Alya kunjungi, yaitu: Tanjung Puting. Tempat penangkaran orang utan, dan kita harus ikut trip kalau ke sana. Nanti kita akan diajak membelah sungai sekonyer memakai klotok, dan bisa memilih paket trip. Mau yang sehari, atau 3/5 hari. Umur 6 tahun harusnya udah bisa dikasih pengertian sih. Cuma waktunya aja yang belum tepat. Kemarin waktu sempet pulang seminggu itu, jadwalnya bener-bener padat dan enggak bisa kemana-mana. Yaaah, kudu cari waktu lain deh buat bisa nyempetin ke sana.


Aku betah-betah aja kalau diajak lama di Pangkalan Bun. Cuma karena selalu terbatas waktu, jadinya sering dihabiskan jalan-jalan sama keluarga. Aku berdoa banget biar bisa bolak-balik ke sana dengan mudah. Enggak mikir lagi deh biaya pesawat, biaya swab, biaya jalan-jalan. Caranya dengan apa? Ya dengan bekerja segiat mungkin. Nabung yang banyak. Bikin karya biar orang tua bangga. :) Karena kami yakin, jarak bukan halangan untuk tetap mendekatkan.

***
Segitu dulu ya blog post kali ini. Maaf, masih belum banyak travelling. Insyaallah kita selalu dapat jalan apa yang kita inginkan. Aamiiin.


#BloggerPerempuan
#BPN30dayRamadanBlogChallenge2021
#day 8

You May Also Like

0 komentar